Anda di halaman 1dari 2

Pemanfaatan Senyawa Alelopati pada Cengkeh dalam Membasmi Gulma

Dalam proses pertumbuhannya, tanaman tidak akan terlepas dari gangguangangguan dari dalam maupun luar tubuh tanaman tersebut. Gangguan-gangguan tersebut
ada kalanya membuat pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman terganggu. Salah
satu contoh gangguan gangguan yang berasal dari luar tubuh tanaman adalah intensitas
matahari. Intensitas matahari yang tinggi, menyebabkan air yang berada didalam tanaman
akan lebih cepat menguap. Dampaknya pada tanaman, tanaman akan kekurangan air, dan
menganggu peristiwa metabolisme pada tanaman tersebut. Selain itu, tanaman akan
menjadi layu dan lama kelamaan apabila kita tidak menyiramnya, tanaman tersebut akan
mati. Intensitas cahaya sendiri merupakan gangguan abiotik yang berasal dari luar tubuh
tanaman.
Selain intensitas cahaya, adapula gangguan dari luar yang sifatnya biotik dan sering
mengakibatkan kerugian bagi tanaman. OPT merupakan organisme penganggu tanaman
yang dapat dikatan sebagai penganggu biotik yang mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan dari tanaman terganggu. OPT sendiri dibagi menjadi 3 yaitu hama, patogen
dan gulma. Gulma adalah tanaman liar yang tumbuh disembarang tempat dan tanaman
tersebut biasanya melakukan persaingan dengan tanaman yang kita budidayakan. Gulma
sendiri merupakan salah satu gangguan terbesar bagi tanaman. Karena, gulma ini dapat
menjadi saingan bagi tanaman dalam menyerap unsur hara yang berada ditanah, bersaing
untuk mendapatkan sinar matahari, bersaing tempat hidup dengan tanaman yang
dibudidayakan.
pertumbuhannya

Pertumbuhan
lebih

cepat

populasi

gulma

dibandingkan

yang

dengan

sangat

tanaman

tinggi,
yang

terkadang

dibudidayakan

menyebabkan gulma ini merupakan masalah yang harus segera diatasi ketika akan
melakukan budidaya tanaman.
Ada beberapa langkah dalam menanggulangi pertumbuhan dari gulma ini, yaitu
dengan cara menyiangi gulma. Namun, cara ini sangat membutuhkan waktu yang lama dan
terkadang akar dari gulma tidak ikut tercabut. Kemudian ditemukanlah cara pembasmian
gulma secara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Penggunaan herbisida sendiri dirasa
ampuh dalam menekan laju dari pertumbuhan gulma, karena hanya dengan beberapa kali
penggunaan herbisida ini gulma pada lahan akan mati. Namun, penggunaan herbisida ini
menyebabkan terjadinya pencemaran di lingkungan, karena efek samping dari zat kimianya.
Residu bahan kimia dan herbisida sendiri akan menimbulkan banyak permasalahanpermasalahan.
Kemudian, para peniliti menemukan cara lain untuk dapat menanggulangi
pertumbuhan dari gulma itu. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan senyawa

alelopati yang terdapat pada cengkeh. Senyawa alelopati merupakan senyawa yang bersifat
toksik yang dihasilkan oleh suatu tanaman (Faqihhudin et al., 2014). Beberapa senyawa
alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu dengan
mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein,
menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel
tumbuhan. Efek penghambatan bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsun.akan
tetapi proses penghambatan yang terjadi di alam belum bisa diketahui secara pasti
(Setyawati, 2001).
Senyawa alelopati pada tanaman cengkeh sendiri dapat didapatkan melalui ekstraksi
daun cengkeh. Pada daun cengkeh, mengandung saponin, alkaloid, glikosida flavonoid dan
tannin. Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa yang bersifat racun/alelopati, merupakan
persenyawaan Dari gula yang terikat dengan flavon (Fatonah Siti, dkk, 2013). Flavonoid
mempunyai sifat khas yaitu bau yang sangat tajam, rasanya pahit, dapat larut dalam air dan
pelarut organik, serta mudah terurai pada temperatur tinggi (Faqihhudin, dkk, 2014).
Adanya senyawa flavonoid yang bersifat toksik/alelopat ini yang membuat tanaman
cengkeh dapat dijadikan sebagai salah satu pengendali gulma alami yang tentunya tidak
akan menimbulkan dampak yang besar bila dibandingkan dengan penggunaan herbisida
kimia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Talahatu, et al. (2015)
pemberian herbisida ekstrak daun cengkeh pada gulma rumput teki dilihat dari tinggi
tanaman menunjukkan ada pengaruh terhadap tinggi tanaman rumput teki. Konsentrasi
ekstrak daun cengkeh yang tinggi akan mempengaruhi akar gulma dalam menyerap unsur
hara. Kandungan flavonoid dan tannin dalam ekstrak daun cengkeh dapat merusak struktur
membran sel sehingga permeabilitasnya akan menurun.
Senyawa alelopati yang terdapat pada tanaman cengkeh sangat bermanfaat dalam
membrantas pertumbuhan gulma disekitar tanaman budidaya. Cara penggunaannya yang
praktis, bahan yang mudah didapat sehingga memudahkan bagi petani dalam membuat
ekstraknya. Selain itu, karena pembuatannya yang tanpa penambahan zat kimia sehingga
ekstrak dari cengkeh ini aman terhadap lingkungan dan tidak membahayakan bagi
ekosistem di sekitar tanaman yang diberikan aplikasi penyemprotan ekstrak cengkeh.

Anda mungkin juga menyukai