PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Seminar Proposal
Oleh :
OVI SOPIAH
NIM. 2119100067
I.
III.
XIII.
reflektif,
XVII.
XXVI.
permasalahan terkait dengan hasil belajar siswa khususnya siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Lakbok yakni KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk
pelajaran Biologi di kelas VII adalah 70 akan tetapi nilai-nilai rata-rata siswa
yang diperoleh adalah 62.34. Mencermati tentang rendahnya nilai yang
dicapai oleh siswa berada di bawah standar ketuntasan minimal yang
ditentukan yaitu dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menunjukan
sebagian siswa masih di bawah standar. Bahwa dari 25 siswa masih banyak
siswa memperoleh nilai di bawah 70.
XXVII. Berkenaan dengan keadaan tersebut, guru dituntut untuk
memulihkan situasi pembelajaran dengan harapan mampu memenuhi KKM
yang ditentukan. Masalah di atas dapat menjadi salah satu penyebab mengapa
pembelajaran biiologi di sekolah belum memenuhi harapan didalam hasil yang
diperolehnya. Menyikapi permasalahan di atas diperlukan metode atau model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran biologi, salah satunya dengan menggunakan model discovery
learning.
XXVIII.
mengembangkan
memperbanyak
kesiapan
serta
penguasaan
C. Tujuan Penelitian
XXXIX. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan model discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada
materi pengaruh manusia didalam ekosistem.
XL.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
XLI.
10
yang
(discovery)
merupakan
dikembangkan
berdasarkan
suatu
model
pandangan
LI.
Dalam pembelajaran dengan penemuan (discovery
learning) siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki
pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan
mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
LII.
LIII. Berdasarkan pendapat di atas, bahwa discovery learning
dapat mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik
kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contohnya pengalaman, dan
yang mendasari dari hal tersebut yaitu siswa harus berperan secara aktif
didalam belajar di kelas. Untuk itu, apa yang disebutnya discovery
learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari
dengan suatu bentuk akhir.
11
LIV.
bahwa belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagia hasil dari
siswa memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan informasi
sedemikian sehingga ia menemukan informasi baru. Dalam belajar
penemuan, siswa dapat membuat perkiraan (conjucture), merumuskan
suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan menggunakan prose
induktif atau proses dedukatif, melakukan observasi dan membuat
ekstrapolasi.
LV.
Pembelajaran
discovery
learning
merupakan
model
12
discovery
learning
adalah
suatu
model
untuk
13
jalan
menuju
kesimpulan.
Mengambil
kesimpulan
selalu
mengguankan
perkataan
barangkali
atau
mungkin.
2) Strategi deduktif
LXV.
14
15
16
17
Setelah
dilakukan
stimulation
langkah
18
coding/
kategorisasi
disebut
yang
juga
dengan
berfungsi
sebagai
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang
ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
f) Tahap generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
LXXXI.
19
Stimulus
merupakan
agen
lingkungan
yang
20
21
22
23
kegiatan
belajar
banyak
sekali
faktor
yang
sangat
mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu siswa
(faktor intern) yang berupa keadaan jasmaniah siswa, keadaan psikologis
siswa, dan faktor kelelahan yang dialami siswa. Maupun faktor dari luar
24
individu (faktor ekstern) yaitu berupa kondisi keluarga dari siswa, keadaan
sekolah dimana siswa belajar, dan keadaan masyarakat dimana siswa
bersosialisasi, apabila kedua faktor tersebut sinergis keberhasilan belajar
akan tercapai dengan hasil yang maksimal.
CVI.
F. Kerangka Pemikiran
CVII.
25
26
tentang model discovery learning seperti yang tertera dalam bagan kerangka
pemikiran di bawah ini.
CXIII.
Pembelajaran
Hasil
CXV.
Belajar Siswa
CXIV.
Gambar 1
Bagan Kerangka Pemikiran
G. Hipotesis
CXVI.
Berdasarkan
kerangka
pemikiran
di
atas,
penulis
27
H. Metode Penelitian
1.
Sedangkan tempat penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah
di Kelas VII SMP Negeri 1 Lakbok.
CXIX.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
CXX.
Kelas VII SMP Negeri 1 Lakbok yang terdiri dari 9 kelas yaitu sebanyak 229
siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMP Negeri 1
Lakbok sebanyak 26 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah purposive sampling.
CXXI.
3. Metode dan Desain Penelitian
CXXII.
dipilih secara random. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the
one group pre test post test design.
CXXIV. Tabel 3.1
28
CXXV.
Desain Penelitian the one group pre test post test design
CXXVI.
CXXVII. P
RETES
T
CXXX.
CXXVIII. INSTRUMENT
CXXXI.
CXXIX. P
OST
TES
T
CXXXII. T
CXXXIII.
CXXXIV. Keterangan :
CXXXV. T1
CXXXVI. T2
CXXXVII.X
=
=
=
Pre-test
Post-test
Pembelajaran
dengan
menggunakan
model
discovery learning
CXXXVIII.
4.
Instrumen Penelitian
CXXXIX. Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini berupa perangkat pembelajaran, instrumen penelitian
dalam bentuk test objektif dengan 4 pilihan sebanyak 20 soal.
Soal yang digunakan pada test akhir sama dengan test awal.
Test
awal
diberikan
untuk
mengukur
kemampuan
awal
Sebelum
digunakan
butir-butir
soal
29
CXLI.
1. Indeks Validitas :
CXLII. Validitas adalah suatu ukuran yang mewujudkan
tingkat kavali dan suatu instrument untuk uji validitas
instrument dengan cara menggunakan persamaan kolerasi
product moment menurut pearson (Arikunto, 1996: 160)
r xy
CXLIII.
N XY ( X ) ( Y )
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
CXLIV.
Keteangan :
CXLV. rxy
variabel y
CXLVI.
= Jumlah siswa
x = Skor soal
y
CXLVII.
CXLVIII.
= Skor total
CXLIX.
CL. Kriteria validitas soal :
CLI.
CLII.
CLIII.
CLIV.
CLV.
0.00
0.21
0.41
0.71
0.91
0.20
0.40
0.70
0.90
1.00
:
:
:
:
:
sangat rendah
rendah
sedang
tinggi
sangat tinggi
CLVII.
CLVIII.
n 1
s 2 q
r11
Keterangan :
s2
30
CLIX. r11
= Reliabilitas secara keseluruhan
CLX. n = Banyaknya soal
CLXI. S = Standar deviasi
CLXII. P = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
Pq
CLXIII.
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan
salah
CLXIV. = Jumlah perkalian antara P dan q
CLXV. Kriteria reliabilitas soal :
CLXXI.
CLXXII.
BA BB
JA
JB
Dimana :
CLXXIII.
CLXXIV.
menjawab
CLXXV.
menjawab
CLXXVI.
CLXXVII.
CLXXVIII.
CLXXIX.
D
= Daya pembeda
BA
= Banyak peserta kelompok atas yang
soal benar
BB
= Banyak peserta kelompok atas yang
soal salah
JA
= Banyak peserta kelompok atas
JB
= Banyak peserta kelompok bawah
CLXXX.
CLXXXI.
CLXXXII.
CLXXXIII.
0.00
0.21
0.41
0.71
0.20
0.40
0.70
0.91
:
:
:
:
sangat rendah
rendah
sedang
tinggi
4. Tingkat Kesukaran
CLXXXIV.
CLXXXV.
B
jS
= Indek kesukaran
31
CLXXXVI. B
= Jumlah siswa yang menjawab benar
CLXXXVII. J5
= Jumlah seluruh peserta test
CLXXXVIII.
CLXXXIX. Klasifikasi :
CXC. P
CXCI. P
CXCII.P
CXCIII.
CXCIV.
5.
Analisis Data
CXCV.
N-Gain
dengan kriteria :
N gain > 0,7
tinggi
0,3 < N gain < 0,7 sedang
N gain < 0,3
rendah (Stainert, 2007)
32
CCI.
CCIV.
( P)
Rentang
Banyak kelas
CCV.
4. Membuat daftar distribusi frekuesi
CCVIII.
CCVII.Inter Frekuens CCX. Tanda
CCVI.
val Nama
i
Kelas Interval
No
Siswa
CCIX. (fi (xi)
CCXI. CCXII.CCXIII.
fixi
xi2
fi.xi2
)
CCXIV.
CCXV.
CCXXI. Ju
mlah
CCXXVII.
5. Menentukan rata-rata
CCXVI.
CCXVII.
CCXXII. CCXXIII.
CCXVIII.
CCXIX.
CCXX.
CCXXIV.
CCXXV.
CCXXVI.
33
X =
CCXXVIII.
fixi
fi
n f i X i f i X i
2
sd
n n 1
CCXXIX.
Z=
9. Menentukan luas setiap kelas interval (L) dengan daftar Z (daftar luas
di bawah lengkungan normal standar)
10. Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei), Ei = luas daerah tiap
interval (L) x n
11. Menentukan frekuensi pengamatan (Oi), yaitu frekuensi yang telah
diperoleh dari hasil observasi.
12. Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan dan frekuensi
pengamatan.
CCXXXI. CCXXXIII.
CCXXXV.
CCXXXVI.
CCXXXVII.
F
Batas
Z Untuk
Luas untuk
Frekuensi yang
rekuensi
CCXXXII. CCXXXIV.
Tiap Interval diharapkan (E) Pengamatan (Oi)
Kelas (*) Batas Kelas
CCXXXVIII.CCXXXIX.
CCXL.
CCXLI.
CCXLII.
CCXLIII.
CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.
CCXLVII.
34
CCXLVIII.
13. Menentukan nilai Chi Kuadrat
14. Menentukan derajat kebebasan untuk distribusi Chi Kuadrat dk
(derajat kebebasan) = banyak kelas (k) 3
15. Membandingkan nilai 2hitung dengan 2tabel dalam taraf kepercayaan 5%
atau 1%.
CCXLIX. Jika 2hitung < 2 (l-a), (k-l), maka populasi berdistribusi
normal.
CCL.
berdistribusi normal.
c. Uji Z
CCLI. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji z (Sugiyono, 2009: 28)
dengan rumus :
CCLII. Z =
x
p
n
( p(1p)
)
n
CCLIII.
Keterangan:
CCLIV.
CCLV. n
CCLVI.
x
= banyak data yang termasuk ketegori hipotesis
= banyak data
p
= proporsi
CCLVII.
Ztabel = 0,5 tt
CCLIX.
35
Agenda Kegiatan
CCLXI.
CCLXII.
No
Kegiatan
CCLXX.
CCLXXI.
Pengajuan judul/
1
persiapan
CCLXXVI.
CCLXXVII. Observasi
2
CCLXXXII.
CCLXXXIII. Penyusunan propposal
3
Penelitian
CCLXXXVIII.
CCLXXXIX. Bimbingan
4
CCXCIV.
CCXCV.
Seminar Usulan
5
Penelitian
CCC. CCCI. Penyusunan skripsi
6
CCCVI.
CCCVII.
Pelaksanaan Penelitian
7
CCCXII.
CCCXIII.
Pengumpulan Data
8
CCCXVIII.
CCCXIX.
Pengolahan Data
9
CCCXXIV.
CCCXXV.
Penulisan laporan
10
hasil penelitian
CCCXXX.
CCCXXXI. Sidang Skripsi
11
CCCXXXVI.
CCCXXXVII.
CCLXIII.
Bulan
CCLXVI.
CCLXVII.
CCLXVIII.
CCLXIX.
Jan.
Feb.
Mar. Apr.
CCLXXII.
CCLXXIII.
CCLXXIV.
CCLXXV.
CCLXXVIII.
CCLXXIX.
CCLXXX.
CCLXXXI.
CCLXXXIV.
CCLXXXV.
CCLXXXVI.
CCLXXXVII.
CCXC. CCXCI.CCXCII.
CCXCIII.
CCXCVI.
CCXCVII.
CCXCVIII.
CCXCIX.
CCCII. CCCIII.CCCIV.CCCV.
CCCVIII.
CCCIX.CCCX. CCCXI.
CCCXIV.
CCCXV.CCCXVI.
CCCXVII.
CCCXX.CCCXXI.
CCCXXII.
CCCXXIII.
CCCXXVI.
CCCXXVII.
CCCXXVIII.
CCCXXIX.
CCCXXXII.
CCCXXXIII.
CCCXXXIV.
CCCXXXV.
36
CCCXXXVIII.
DAFTAR PUSTAKA
CCCXXXIX.
CCCXL. Affan, Junimar. 1990. Psikologi Dari Zaman Ke Zaman, Jemmars,
Bandung.
CCCXLI. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
CCCXLII.
_____________. 1997. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka. Cipta.
CCCXLIII. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
CCCXLIV. Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
CCCXLV.Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
CCCXLVI. Djuanda, Dadan. 2010. Model Pembelajaran di Sekolah.
Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia
CCCXLVII. Moedjiono dan Dimyati. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Depdikbud
CCCXLVIII. Moedjiono. 1991. Pemilihan dan Penggunaan Media
Instruksional. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Malang.
CCCXLIX. Mulyasana, Dedy. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing.
Bandung: PT. Remaja
CCCL. Pupuh, F. 2007. Strategi Belajar Mengajar; Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT. Refika Aditama
CCCLI. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
CCCLII. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta
CCCLIII. Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
CCCLIV.
Stainert, J. J. 2007. Normalized Gain and Sat Score. [Online]
Tersedia: http://www.n-gain.com. diakses tanggal 26 Januari 2014.
CCCLV. Sudjana, Nana. 2004. Landasan Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja
Rosdakarya
CCCLVI. _____________. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
CCCLVII.
_____________. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
(Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
CCCLVIII.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
CCCLIX. Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta:
Rineka Cipta.
CCCLX. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
37