NIE SAMARINDA
Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya
kehilangan harta benda pribadi pada pasien/pengunjung/karyawan selama
berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhuhungan dengan adanya kecurian dan
pihak dalam atau luar pada pasien/pengunjung/karyawan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Tempat penyimpanan / penitipan barang milik pasien bertujuan agar
dapat mengamankan/melindungi barang-barang milik pasien yang dititipkan
dengan utuh dan lengkap. Dan merupakan salah satu hak pasien yang selalu
dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan bertujuan agar pasien mendapatkan
upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44
tahun 2009 tentang Rumah sakit.
Prinsip
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk
rumah sakit dan selama berada dirumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus
berusaha menjaga harta benda pribadi.
3. Tujuan utarna perlindungan harm benda adalah untuk menjaga keamanan
yang memiliki harta benda tersebut.
4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/pengunjung/
karyawan masuk dalam
harta
benda
pribadi
milik
rawat inap.
Memastikan harta benda tersimpan dengan baik. Jika terdapat
kesalahan penyimpanan maka penyimpanan harus dipindah
tempatnya.
Petugas Keamanan/Security
3.
tempatnya
Kepala Instalasi / KepalaRuang
Memastikan seluruh staf di Instalasi mernahami prosedur
4. Manajer
Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda dikeloLa
BAB III
TATA LAKSANA PERLINDUNGAN HARTA BENDA
1. PERLNDUNGAN PASIEN
Berlaku untuk pasien yang berada di rawat inap dimana dalam hal ini
pasien mengenakan perhiasan atan barang berharga lainnya dan sedang
dalam kondisi akan dilakukan tindakan pelayanan medis.
1) Tatalaksana perlindungan harta benda pasien
a. Semua pasien sebelum masuk rawat
inap
harus
terima penyimpanan
Pada
saat
pasien
tidak
ada
keluarga
yang
ingatan
b. Para staf RSUD.A.W.SJAHRANIE SAMARINDA harus
memberikan perlindungan harta benda pasien dengan benar
dengan menanyakan kejelasan inforrnasi yang disampaikan
oleh Unit Pendaftaran untuk tidak rnenirnggalkan harta
benda khususnya yang berharga diluar pengamatan pasien,
kemudian
membandingkannya
dengan
adanya
Surat
2. PENGUNJUNG
1. Tatalaksana perlindungan harta benda pengunjung
a. Semua pengunjung harus diidentifikasi dengan benar
sebelum masuk dalam lingkungan rumah sakit dengan
menggunakan tanda pengenal yang masih berlaku (KTP.
SIM, Paspor) dan harta benda apa saja yang dibawa.
b. Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang
dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta
benda yang dibawanya.
c. Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua
pengunjung jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang
kesadaran/ingatan pada din pengunjung tersebut dan tidak
ada pengecualian selama berada dalam lingkungan rumah
sakit.
d. Jika
terjadi
kesadaran/ingatan
kecelakaan/bencana
pada
pengunjung
atnu
hilang
secara
tiba-tiba
pada buku
maka
harus
memberikan
Surat
seperti:
menolak diberikan perlindungan harta benda
Tidak ada kepercayaan dari pengunjung
Proses
perlindungan
harta
benda
hams
diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika
diberikan
sebelum
dilakukan
tindakan
petayanan
kesehatan
2. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
perlindungan harta benda pengunjung:
Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa).
Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana.
Pada saat terjadi kasus pencurian.
Pada saat pengunjung hilang kesadaran/ingatan
b. Para staf RSKB Rawamangun harus mengkonfirmasi
pengunjung dalam perlindungan harti benda dengan benar
dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan
dilindungi, kernudian niembandingkannya dengan data
berdasarkan infornasi yang didapat dan laporan petugas
keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda
yang
dilindungi
dan
meminta
pengunjung
untuk
pengunjung
secara
personal
pada
saat
pengunjung datang.
3. KARYAWAN
1. Tatalaksana perlindungan haiti benda karyawan
a. Semua karyawan hams bertanggung jawab sendiri atas
harta benda yang dibawanya.
b. Pastikan pada karyawan agar menjaga harta benda yang
dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta
benda yang dibawanya.
terjadi
kecelakaan/bencana
atau
hilang
karyawan
kesadaran/ingatan
dalam
kondisi
maka
harus
terluka
atau
hilang
memberikan
Surat
mencakup
detail
wajib
yang
dapat
k.
yang
tidak
mau
diberikan
diberikan
perlindungan harta
benda.
Tidak ada kepercayaan dan karyawan
Proses perlindungan harta benda harLis
diinformasikan akan risiko yang dapat tenjadi jika
tidak dilakukan. Alasan karyawan harus dicatat
diberikan
membutuhkan
perlindungan
harta
benda.
a. Berikut adalah beberapa prosedur yang niembutuhkan
perlindungan harta benda karyawan:
Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa).
Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana
Pada saat terjadi kasus pencurian.
Pada saat karyawan hilang kesadaran/ingatan
b. Para staf RSKB Rawamangun harus mengkonfirrnasi
karyawan dalarn perlindungan harta benda dengan benar
dengan rnenanyakan nama dan harta benda yang akan
dilindungi, kemudian membandingkannya dengan data
berdasarkan informasi yang didapat dan laporan petugas
kearnanan. Jangan rnenyebutkan nama dan harta benda
yang
dilindungi
dan
meminta
karyawan
untuk
pengunjung
secara
personal
pada
saat
pengunjung datang.
TATA CARA PERLINDUNGAN
Jenis Perlindungan
Perlindungan yang tersedia di RSUD.A.W.SJAHRANIE SAMARINDA adalah
sebagai berikut:
a. Perlindungan harta benda pasien
b. Perlindungan harta benda pengunjung
c. Perlindungan harta benda karyawan
Menitipkan Harta Benda
Proses perlindungan harta benda yang tersedia di RSUD.A.W.SJAHRANIE
SAMARINDA adalah sebagai berikut:
a. Pasien
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pasien dalam kondisi
akan ada tindakan pelayanan kesehatan dan tidak ada keluarga yang
mendampingi atau dalam kondisi hilang kesadaran.
b. Pengunjun
Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pengunjung menjadi
korban kecelakaan/hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada
keluarga yang mendampingi.
c. Karyawan
Proses perlindungan harm benda dilaksanakan jika pengunjung menjadi
korban kecelakaan/bilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada
keluarga yang mendampingi.
Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Perlindungan Harta Benda Pasien
1. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
a. Misidentifikasi data / pencatatan di buku laporan.
b. Tidak adanya tanda pada harta benda yang dilindungi
c. Misidentifikasi laporan investigasi
d. Registrasi ganda saat mendata harta benda yang dilindungi.
e. Kesalahan penulisan tanda untuk karat benda yang mendapat
perlindungan di buku Japoran
2. Beberapa penvebab umum terjadinya misidentifikasi adalah:
1) Kesalahan pada administrasi / tata usaha
Salah memberikan landa pada harm benda pasien
Kesalahan mengisi buku laporan.
Penulisan data berdasar tanda pengenal yang salab.
Pencatatan yang tidak benar / tidak Iengkap / tidak terbaca
2) Kegagalan verifikasi
Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi
Tidak mernatuhi protokol verifikasi
3) Kesulitan kornunikasi.
Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi. atau
keterbatasan bahasa pasien
Kegagalan untuk pernbacaan kembali
Kurangnya kultur/budaya organisasi
4) Jika terjadi insiden akibat kesalahan pendataan harta benda pasien
pastikan keamanan dan keselarnatan pasien
Pengunjung
1. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
pengunjung
Keslahan mengisi buku laporan.
Penulisan data berdasar haiti benda yang dititipkan
salah
Pencatatan yang tidak benar / tidak lengkap / tidak
terbaca
5) Kegagalan verifikasi
Tidak adekuatnya / tidak adanya protokol verifikasi.
Tidak mematuhi protokol verifikasi
6) Kesulitan komunikasi.
Hambatan akibat keterbatasan fisik, kondisi, atau
7)
yang tercatat lalu dibuat berita acara serah terima dibuku penitipan barang
pasien. Pihak yang menerima barang dan yang menyerahkan barang samasama membubuhkan tanda tangan di berita acara serah terima barang.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Perlindungan Harta Milik Pasien adalah:
Rujukan
1. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentangRumahSakit.