Anda di halaman 1dari 7

akanan yang Dapat Membebani Saluran Kemih

infeksi pada saluran kemih terjadi akibat bakteri, sehingga Anda mengalami rasa
nyeri saat buang air kecil, bahkan bisa disertai dengan nyeri di perut. Meski
konsumsi antibiotik dapat mengatasi gangguan ini, akan lebih baik bila Anda juga
melakukan tindak pencegahan dengan mengurangi konsumsi makanan dan
minuman yang bisa memberi beban berlebihan bagi kandung kemih, serta
memperburuk gejala infeksi. Ada enam jenis makanan dan minuman yang disorot
oleh National Kidney Foundation.
1.

Kopi

Kandungan kafein di dalam kopi dapat menstimulasi otot kandung kemih. Selain itu,
kopi juga minuman yang bersifat diuretik, sehingga dapat membuat Anda sering
buang air kecil. Selain kopi, minuman lain yang perlu dicermati adalah teh, kola,
cokelat, dan minuman energi.
2.

Minuman beralkohol

Kebiasaan minum bir, wine, atau jenis alkohol lain tidak hanya berpengaruh buruk
pada lambung, namun juga memberi beban berlebihan pada kandung kemih.
Hindari konsumsi minuman ini saat Anda sedang mengalami infeksi saluran kemih
dan minum banyak air putih untuk membantu mengeluarkan bakteri dari tubuh dan
memulihkan infeksi.
3.

Minuman yang rasanya asam dan jus

Minuman dengan rasa jeruk atau lemon dapat mengiritasi kandung kemih. Begitu
juga dengan jus tomat, nanas, atau anggur, karena sifatnya yang asam. Sifat asam
ini dapat memperburuk gejala infeksi pada saluran kemih. Hindari juga konsumsi jus
yang terbuat dari buah apel, persik, plum, dan stroberi.
4.

Makanan yang pedas

Banyak orang merasa tidak nyaman pada kandung kemih setelah menyantap
makanan yang pedas. Jenis makanan ini ternyata bisa menyebabkan iritasi pada
kandung kemih dan memperburuk gejala infeksi saluran kemih yang sedang
dialami. Sebaiknya, masaklah makanan Anda tanpa cabai, lada, atau saus sambal.
Hindari juga menyantap bawang bombay mentah-mentah, lebih baik dimasak dulu
agar efeknya tidak terlalu buruk bagi kandung kemih.
5.

Pemanis buatan

Banyak orang menggunakannya ketika ingin mengurangi asupan kalori. Namun,


menurut penelitian, pemanis buatan dapat memperburuk gejala infeksi pada orang
yang mengidap interstitial cystitis kronis. Belum ada bukti bahwa pemanis buatan
juga bisa mengiritasi kandung kemih pada orang yang mengalami infeksi saluran
kemih. Namun, mencegah akan selalu lebih baik.
6.

Minuman bersoda

Mereka yang mengidap radang kronis pada kandung kemih, perlu menghindari
minuman jenis ini, termasuk minuman soda tanpa tambahan rasa. Jadi, sebaiknya
diganti dengan lebih banyak minum air putih.

B. Pengaturan Nutrisi untuk Gagal Ginjal Akut dan Kronis


Pada jenis ini terjadi penurunan filtrasi pada glomelurus (tempat penyaringan darah
pada ginjal) yang menyebabkan banyaknya fungsi nefron yang rusak. Nefron sendiri
berfungsi sebagai pengatur air dan elektrolit dalam tubuh dengan cara menyaring
darah, kemudian menyerap kembali cairan dan molekulyang masih diperlukan
tubuh.
Peningkatan jumlah nefron yang rusak inilah yang mencetuskan terjadinya gagal
ginjal kronis. Pada tahap ini, penderita akan mengalami retensi cairan (edema),
kalium, natrium, dan fosfor. Jumlah air seniyang dikeluarkan sedikit sehingga
sampah yang seharusnya dibuang, akhirnya menumpuk dalam darah, terutama
urea (yang berasal dari pemecahan protein tubuh).
Kadar ureum darah (BUN) dan kreatinin meningkat, dan biasanya penderita akan
mengalami kelelahan, hilang nafsu makan, mual dan muntah. Jika keadaan sudah
demikian,yang perlu dibatasi adalah cairan (maksimal 500-1000ml/hari), protein
(difokuskan pada protein dengan nilai biologis tinggi), natrium dan kalium. Jumlah
protein yang ditentukan berdasarkan nilai GFR (Glomelural Filtration Rate).
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah protein yang sesuai.
Hindari pemberian protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya.
Penderita dengan kemampuan makan yang rendah, bila diperlukan, berikan
tambahan suplemen vitamin seperti asam folat, vitamin B6, vitamin C, Vitamin D
dan vitamin K.
Untuk sumber bahan makanan yang mengandung lemak hindari lemak jenuh dan
lemak tinggi garam. Tambahkan asupan lemak tidak jenuh ganda yang baik untuk
kesehatan ginjal anda (misalnya asam lemak omega 3). Bagi pasien dengan
hiperkalemia sebaiknya menghindari sayuran dan buahyang tinggi kalium seperti
daun pepaya, kembang kol, bayam, kapri, peterseli, pisang, duku dan alpokat.

C. Pengaturan Nutrisi untuk Gagal Ginjal Tahap Akhir (dengan dialisa)


Haemodialisa diperlukan bagi penderita yang mengalami penurunan fungsi ginjal
tahap akhir, dimana ginjal sudah tak lagi memiliki kemampuan mengeluarkan
produk sisa metabolisme dan mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit dan
kadar ureum darah sebagai tanda terjadinya keracunan urea meningkat hingga
lebihdari 15 mg dan dapat berujung pada koma. Saat penderita menjalani dialisa,
penderita membutuhkan suplemen yang bisa menggantikan asam amino yang
hilang selama dialisis.

D. Pengaturan Nutrisi untuk Penderita Batu Ginjal


Batu ginjal terbentuk jika konsentrasi mineral atau garam urin mencapai nilai yang
memungkinkan terbentuknya kristal. Beberapa makanan perlu dihindari pada
penderita dengan batu ginjal,tergantung jenis batu yang diderita.
Pada penderita dengan batu kalsium hindari protein yang mengandung kalsium
tinggi, seperti susu tinggi kalsium, dan makanan yang dapat meningkatkan ekskresi
oksalat melalui ginjal.
Sementara itu, untuk jenis batu asam urat, hindari bahan makanan yang
mengandung purin dan lemak tinggi seperti jerohan, sardin, kerang, makarel,
bayam, daun singkong, kangkung, melinjo, serta kacang dan berbagai hasil
olahannya. Untuk mengoptimalkan metabolisme penyerapanprotein, anda dapat
memilih mengkonsumsi suplemen yang dapat membantu penyerapan protein
tersebut. Akan lebih baik jika suplemen tersebut mengandung asam lemak tidak
jenuh ganda yang bersahabat bagi tubuh anda.

E.

Diit Pada Pasien dengan Nefrotik Sindrom

1.

Tujuan Diet:

a.

Mengganti kehilangang protein terutama albumin

b.

Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh

c.

Memonitor hiperkolesterolimia dan penumpukan trigliserida

d.

Mengontrol hipertensi

e.

Mengatasi anoreksia

Syarat Diet
a.
Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35
kkal/kg BBI/hari
b.
Protein edang, yaitu 1,0 g/kg BBA, atau 0,8 g/kg BBA ditambah dengan jumlah
protein yang dikeluarkan melalui urine. Utamakan penggunaan protein yang bernilai
biologi tinggi
c.
Lemak sedang, yaitu 15 29 % dari kebutuhan energy total. Perbandingan
lemak jenuh, lemak jenuh tunggal dan lemak jenuh ganda adalah : 1: 1:1.
d.
Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energy. Utamakan penggunaan
karbohidrat kompleks
e.

Natrium dibatasi, yaitu 1- 4 g sehari, tergantung berat ringannya edema.

f.
Kolesterol dibatasi < 300mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan
trigliserida darah.

g.
Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urine
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.

Jenis dan Indikasi Pemberian;


Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun secara individual,
dengan menyatakan banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam diet.
Misalnya: Diet Sindroma Nefrotik, Energi: 1750 kkal, Protein: 50 g, Na: 2 g.
Monitoring & Evaluasi:
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat perkembangan pasien terhadap:
a.

Asupan

b.

Status Gizi

c.

Hasil Laboratorium

d.

Keadaan fisik dan Klinis

F.

Terapi Diit Pada Gagal Ginjal Kronik

Sejalan dengan perkembangan ilmu, terapi dietetik pada penderita gagal ginjal
kronik mengalami kemajuan. Penderita gagal ginjal kronik dapat hidup normal dan
produktif dengan terapi dietetik, disamping dapat menunda menjalani cuci darah
(hemodialisa) untuk jangka waktu yang cukup lama. (Triyani Kresnawan,1991).
Tujuan Diit Menurut (Roesma, 1992) :
1.

Mempertahankan keadaan gizi yang optimal agar penderita dapat

2.

melakukan aktifitas normal.

3.

Mengurangi atau mencegah gejala sindrom uremik.

4.

Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

Syarat Diit :
1.

Energi

Asupan energi yang cukup sangat diperlukan untuk mencegah katabolisme jaringan
tubuh. Dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kal/kg BB/hari, dibutuhkan asupan yang
optimal dari golongan bahan makanan non protein. Ini dimaksudkan untuk
mencegah gangguan protein sebagai sumber energi. Bahan-bahan ini bisa diperoleh
dari : minyak, mentega;margarin, gula, madu, sirup,jamu dan lain-lain.
2.

Protein

Asupan protein cukup 1-1,2 gr/kg BB/hari, untuk menjaga keseimbangan nitrogen
dan kehilangan protein selama didialisis. Sekurang-kurangnya 50% asupan protein

berasal dari protein bernilai biologi tinggi, yang lebih lengkap kandungan asam
amino escensialnya sumber protein ini biasanya dari golongan hewani, misalnya
telur, daging, ayam, ikan, susu, kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai anjuran.
3.

Natrium

Asupan natrium 40-120 mEq/hari (270-920 mg/hari) untuk control tekanan darah
dan oedema. Pembatasan natrium dapat membantu mengatasi rasa haus, dengan
demikian dapat mencegah kelebihan asupan cairan. Bahan makanan tinggi natrium
yang tidak dianjurkan antara lain : Bahan makanan yang dikalengkan. Garam
natrium yang ditambahkan ke dalam makanan seperti natrium bikarbonat, atau
soda kue, natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran, natrium nitrit atau
sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging, seperti pada cornet beef .
4.

Kalium

Pembatasan kalium sangat diperlukan . Asupan kalium diberikan 1560-2730


mg/hari. Bahan makanan tinggi kalium pada umbi, buah-buahan, alpokat, pisang
ambon, mangga, tomat, rebung, daun singkong, daun pepaya, bayam, kacang
tanah, kacang hijau dan kacang kedelai.
5.

Kalsium dan fosfor

Hendaknya dikontrol keadaan hipokalsium, ini untuk menghindari terjadinya


seminimal mungkin mencegah klasifisikasi dari tulang dan jaringan tubuh. Asupan
phospor 400-900 mg/hari, kalsium 1000-1400 mg/hari.
6.

Cairan

Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya 1,2 kg setiap hari.


Konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan maupun minuman di berikan
sesuai dengan air seni yang dikeluarkan ditambah 500 cc.

Syarat Pemberian Diet Pada Gagal Ginjal Kronik Adalah


(ALMATSIER 2006):
1.

Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.

2.
Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 gr/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik
tinggi.
3.
Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak
tidak jenuh ganda.
4.
Karbohidrat cukup, yaitu : kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari
protein dan lemak.
5.
Natrium dibatsi apabila ada hipertensi, edema, acites, oliguria, atau anuria,
banyak natrium yang diberikan antara 1-3 g.

6.
Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5
mEq), oliguria, atau anuria.
7.
Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (500 ml).
8.
Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C,
vitamin D.
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu :
1.
Diet Protein Rendah I : 30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat
badan 50 kg.
2.
Diet Protein Rendah II : 35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat
badan 60 kg.

G.

Diit Pada Pasien Dengan Glomerulonefritis

Intervensi Gizi pada Glomerulunefritis pada Dewasa


Diet pada pasien glomerulonefritis, penanganan diet yang terpentingpada penderita
GNA diantaranya untuk membatasi pemberian garam dapur,intake protein dibatasi
sesuai dengan keadaan penderita dan memberikanenergy yang adekuat.
a.
Merencanakan makanan tinggi protein, rendah natrium untukmenggantikan
natrium yang hilang menurunkan retensi cairan
Intake protein harus lebih besar atau sama dengan 1,5gram/kgBB/hari. Anak-anak
memerlukan 2-3 gram/kgBB/hari. Harusditekankan pada pemakaian protein
HBV.Kecukupan kalori harus dipenuhi untuk mencegah penggunaan proteinsebagai
energi ( untuk orang dewasa 35-50 kkal/kgBB/hari). Natriumharus dibatasi ,
biasanya 1000-2000 mg (40-90 mEq)/hari, untuk mengontrol edema.
b.

Mengontrol hiperlipidemia

Diet harus rendah lemak jenuh dan kolesterol yang dapat membantumenurunkan
kolesterol. Karena diet sangat rendah dalam lemak dapatmemperburuk
hipertrigliseridemia, intake lemak moderat (sekitar 30-35% dari total kalori)
dianjurkan. Selain itu, penurunan berat badan pasienbila diperlukan dapat
menolong dapat menurunkan kolesterol serum
c.

Pencegahan Hiperglisemia

Pemberian steroid biasanya berhubungan dengan turunnya toleransiglukosa. Untuk


mengatasi masalah ini, intake karbohidrat sederhanaseperti minuman ringan
(softdrink dan pastries) harus dikurangi. Dansebagai pengganti harus ditekankan
penggunaan karbohidrat kompleksseperti roti, sereal, leguminosa, dan sayuran
bertepung.
d.

Suplementasi

Suplementasi jarang diperlukan, karena diet dapat dirancang untuk mencukupi


semua zat gizi
e.

Pendidikan Gizi

Prinsip diet tinggi protein dan rendah natrium.


Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi 2-3 porsi daging, ikan, ayam,atau
leguminosa (untuk anak-anak 56,6-84,9 gram per porsi, dan untuk remaja serta
dewasa 113,2-141,5 gram), dan 3-4 porsi susu, keju, atauyogurt setiap hari. Untuk
mengurangi intake kolesterol dan lemak jenuhdianjurkan untuk mengkonsumsi
daging tanpa lemak, ikan, dan ayamtanpa kulit, dan menggunakan susu jenis susu
skim. Untuk menguranginatrium pada diet pasien dapat mengkonsumsi makanan
dari dagingsegar yang belum diproses dengan garam atau unsalted cheese.
f.

Pemantauan retensi cairan

Pasien harus dikontrol berat badan setiap hari serta memeriksa adanyaedema
terutama pada tungkai bawah dan di sekitar mata.
Intervensi Gizi pada Glomerulunefritis pada Anak
Diet untuk anak, penanganan diet yang terpenting pada penderita GNAdiantaranya
untuk membatasi pemberian garam dapur, intake proteindibatasi sesuai dengan
keadaan penderita dan memberikan energy yangadekuat.
Tujuan diet:
a.

Tidak memberatkan kerja ginjal-

b.

Membantu menurunkan ureum dan kreatinin darah

c.
Menurunkan retensi natrium dan air dalam tubuh dan agar pertumbuhan
secara optimal
Prinsip diet:Rendah Protein Rendah Garam (RPRG)
Sumber: Everyday Health

H.

Diit Pada Kanker Kandung Kemih

1.
pasien kanker kandung kemih dianjurkan untuk memakan buah dan sayuran
segar
2.

harus diberikan diet tinggi protein seperti telur, susu dan ikan

3.
berikan makanan kesukaan pasien kanker kandung kemih yang telah
dimodifikasi, tetapi hindari makanan pedas, keras dan yang sulit dicerna oleh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai