Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HAMIL UNTUK IBU PADA MASA KEHAMILAN

KESEHATAN
REPRODUKSI
DI PUSKESMAS
NANGGALO
SITEBA PADANGPADA REMAJA PUTRI
DI RW 08 KELURAHAN KURAO PADANG

Oleh :
DIV Kebidanan

Oleh:

Indrie Aulia Rifni

DIV Kebidanan

Junia Dita Rolencia


Marisa Elvita
Maziyyatul Muslimah

PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


PRODI DIV KEBIDANAN PADANG

PRAKTIK KLINIK MULOK KEHAMILAN DAN PERSALINAN


POLTEKKES KEMENKES
PADANG
POLTEKKES
TAHUN 2015

KEMENKES PADANG

TAHUN 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Topik

: Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri

Hari/Tanggal

: Kamis, 29 September 2016

Pukul

: 16.00- 17.30 WIB

Sasaran

: Remaja wanita

Tempat

: Di Musholla Nurul Yaqin RW 08

A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian
terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya
berbagai kesempatan dan seringkali mengahadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah
kesehatan

reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling

berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi,
ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Upaya menuju reproduksi sehat harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus
dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang
sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan
serta mempunyai resiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka
mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan kesehatan reproduksi. Perubahan
tersebut sering dikenal dengan istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.
Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi
adalah pemeliharaan kebersihan diri. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya
penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari.
Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak
lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah
menyerap keringat.
Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Perilaku
higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang
dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait

dengan keadaan menstruasi. Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi
maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri,
bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis.
Dismenorea menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar hingga punggung
bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri
tumpul yeng terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama
menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan akan menghilang setelah 2 hari.
Dismenorea juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering
berkemih, bahkan ada yang sampai muntah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan remaja putri dapat mengerti tentang

kesehatan reproduksi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi diharapkan remaja
mampu:
1. Untuk mengetahui apa saja definisi dari kesehatan reproduksi (remaja, menstruasi
dan dismenorea).
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari kesehatan reproduksi.
3. Untuk mengetahui apa manfaat dari perawatan kesehatan reproduksi.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

2. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri
2. Sasaran
- Semua remaja putri yang berada di RW 08 Kelurahan Kurao Pagang.
3. Metode
- Ceramah
- Diskusi
4. Media dan Alat
- Laptop
- Infocus

5. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Kamis, 29 September 2016
Waktu
: 16.00 WIB s.d 17.30 WIB
Tempat: Musholla Nurul Yaqin RT 02 RW 08
6. Pengorganisasian
1. Moderator
2. Presenter

: Eka Rahmiati
: Silvia Martha, Adria Septy dan Silvia Martha

7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
8. Setting Tempat

Keterangan:

: Moderator
: Presenter
: Peserta
: Pembimbing
3. Kegiatan Penyuluhan
No
1

Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan

M
engucapkan salam

Kegiatan Audiens

Waktu

Menjawab salam

5 menit

Memperhatikan

Mendengarkan

emperkenalkan diri

dan

memperhatikan
M

enjelaskan topik penyuluhan

Mendengarkan

dan

memperhatikan

M
enjelaskan tujuan penyuluhan

Mengemukakan
pendapat

M
embuat kontrak waktu dan
bahasa

Mengemukakan
pendapat

Pelaksanaan

Menggali
remaja

pengetahuan
putri

tentang

15 menit

pengertian remaja, personal

Mendengarkan

hygiene saat menstruasi dan


dismenorea

Memberi

reinforcement

Mendengarkan

dan

memperhatikan

positif

Menjelaskan

tentang

pengertian

Kesehatan

Mengemukakan
pendapat

Reproduksi.

Menggali
remaja

pengetahuan
putri

tentang

kesehatan reproduksi.

Memberi

Mendengarkan

reinforcement

Mendengarkan

dan

memperhatikan

positif

Menjelaskan tentang tujuan


perawatan
kesehatan

Mengemukakan
pendapat

reproduksi

Menggali

pengetahuan
remaja putri tentang tujuan

Mendengarkan

kesehatan reproduksi.

Mendengarkan

Memberi

reinforcement

dan

memperhatikan

positif

Menjelaskan
manfaat

tentang
kesehatan

Mengemukakakan
pendapat

reproduksi.

Menggali

pengetahuan
remaja putri tentang manfaat
kesehatan reproduksi.

Memberi

reinforcement

Mendengarkan

Mendengarkan

dan

memperhatikan

positif

Menjelaskan tentang macam

Mendengarkan

dan

macam

kesehatan

memperhatikan

reproduksi.
3

Menjelaskan
dampak

10 menit

tentang

dari

masalah

kesehatan reproduksi.

Menjawab
pertanyaan

Penutup

Mengevaluasi materi yang

menyimpulkan

diberikan

materi

Moderator

menyimpulkan

hasil diskusi penyuluhan


Moderator

Mendengar

dan

memperhatikan

Bersama moderator

Menjawab salam

menyampaikan

pesan untuk remaja putri

Moderator

mengucapkan

salam

4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan.
b. Tempat, media serta alat-alat sesuai dengan perencanaan.
c. Preplanning telah disetujui.
d. Remaja Putri menghadiri penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Remaja Putri mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Remaja Putri berperan aktif selama kegiatan berjalan
c. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian remaja dan kesehatan reproduksi.
b. Peserta mampu menyebutkan manfaat perawatan kesehatan reproduksi.

c. Peserta mampu menyebutkan cara perawatan kesehatan reproduksi.


d. Peserta mampu menyebutkan dampak dari masalah kesehatan reproduksi

LAMPIRAN MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI
A. REMAJA
Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi
sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental,
maupun peran sosial.
Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai
berikut.
1. Perubahan seks primer.
Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai
dengan datangnya menstruasi (menarche). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan
dalam atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui
vagina.
2. Perubahan seks sekunder.

a.
b.
c.
d.
e.

Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar.
Pinggul lebar, bulat dan membesar.
Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina.
Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.
Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta kelenjar susu

berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.


f. Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat lubang pori-pori bertambah besar,
kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
g. Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang
akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai.
h. Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
3. Perubahan emosi.
a. Sensitif : perubahan-perubahan kebutuhan, konflik nilai antara keluarga dengan
lingkungan dan perubahan fisik menyebabkan remaja sangat sensitif misalnya
mudah menangis, cemas, frustasi, dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang
jelas. Utamanya sering terjadi pada remaja putri, terlebih sebelum menstruasi.
b. Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang
memengaruhinya, sering bersikap irasional, mudah tersinggung sehingga mudah
terjadi perkelahian/tawuran pada anak laki-laki, suka mencari perhatian, dan
bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.
c. Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua dan lebih senang pergi bersama
dengan temannya daripada tinggal di rumah.
B. MENSTRUASI
1 Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya
lapisan dinding rahim bagian dalam yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur
yang tidak dibuahi. Menstruasi pasti akan terjadi pada semua wanita yang normal.
2

Lama Menstruasi
Biasanya, lamanya menstruasi bisa berbeda-beda, umumnya berkisar antara 3 sampai 10

hari. Tapi, rata-rata wanita mengalaminya selama 5-7 hari. Tetapi ada juga wanita yang
mengalaminya selama 4 hari hingga 6 hari.
3

Tanda dan Gejala Menstruasi


a. Perut terasa mulas mual dan panas
b. Kram pada perut bagian bawah dan vagina
c. Kurang darah
d. Perut kembung

e. Terasa nyeri saat buang air kecil


f. Tubuh tidak fit
g. Mudah tersinggung
h. Nyeri pada payudara
i. Rasa takut, emosi meningkat
j. Gelisah
Gangguan diatas disebabkan karena adanya kontraksi otot-otot halus rahim yang
dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah
otak depan dan indung telur (ovarium). Tetapi tidak semua wanita mengalami gangguan
diatas, tergantung kondisi psikis dan psikologis wanita tersebut.
4

Siklus Menstruasi
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari
dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit
primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang
menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH
yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang
terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan
kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan
datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi
menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada
endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan
terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau
fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan
terjadilan proses oogenesis kembali.

C. PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI


1. Pengertian
Perawatan menstruasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kebersihan
selama menstruasi. Perawatan selama menstruasi penting dilakukan untuk mencegah
terjadinya infeksi.
2.

Tujuan Perawatan Saat Menstruasi


a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene saat menstruasi yang kurang
d. Mencegah penyakit
e. Menciptakan keindahan
f. Menciptakan kenyamanan
3. Perawatan Yang Bisa Dilakukan Saat Menstruasi.
a. Gunakan pembalut untuk menampung darah menstruasi yang keluar dari vagina.
b. Pilih pembalut yang lembut, menyerap cairan yang baik sehingga tidak menimbulkan
iritasi ketika anda menstruasi. Gantilah pembalut sesering mungkin minimal 5-6 jam
sekali. Darah yang tertampung merupakan media tumbuhnya kuman
c. Hindari penggunaan menggunakan sabun untuk membersihkan organ kemaluan
karena dapat menggangu flora normal dalam vagina, sehingga membunuh bakteri baik
dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. Akibatnya
menimbulkan gatal-gatal di area organ kemaluan.
d. Setelah buang air kecil atau besar bilaslah vagina sampai bersih dengan cara
membasuh dengan air bersih dari arah depan ke belakang.
e. Sebaiknya menggunakan air yang berasal dari kran jika berada di toilet umum. Hindari
penggunaan air dari tempat penampungan karena menurut penelitian air yang
ditampung di toilet umum mengandung jamur dan bakteri.
f. Kemudian keringkan dengan handuk bersih/tissu sebelum menggunakan celana dalam.
Karena jika lembap jamur akan mudah berkembang.
g. Cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang daerah kemaluan.
h. Hindari menggunakan celana dalam yang ketat, celana dalam yang terlalu ketat akan
membuat suasana lembab, daerah yang lembap memicu pertumbuhan bakteri dan
jamur.
i. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari untuk menjaga kelembaban yang
berlebihan.

j. Hindari pemakaian celana jeans dan celana yang ketat selama menstruasi agar tidak
menyebabkan kelembaban yang berlebihan.
k. Membiasakan untuk menggunting rambut disekitar daerah kemaluan, untuk
menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi
tersebut.

4. Akibat Kurang Menjaga Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi


Saat menstruasi kebersihan daerah genitalia sering diabaikan oleh wanita. Darah dan
keringat yang keluar pada saat menstruasi akan menempel pada vulva sehingga vulva
menjadi lembap. Tidak menjaga kebersihan genitalia dengan benar menyebabkan Candida
albicans, Gardnerella vaginalis yang berada di daerah genitalia akan tumbuh subur dalam
keadaan lembab. Rasa gatal dan infeksi sering terjadi seperti Vaginitis,dan vulvovaginitis.
Vaginitis merupakan suatu peradangan pada vagina yang dapat menyebabkan gatal, nyeri,
dan keluarnya cairan pada vagina terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri
yang hidup pada vagina. Tanda-tanda awal munculnya cairan berwarna putih keabu-abuan
dan berbusa serta menimbulkan bau tidak sedap.
Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva. Sedangkan vulvovaginitis adalah
peradangan pada vulva dan vagina. Vulvovaginal kandiasis adalah nama yang sering
diberikan untuk Candida albicans vagina infeksi yang berhubungan dengan gatal ruam pada
vulva. Candida albicans menyebabkan infeksi jamur yang merupakan penyebab paling
umum vulvovaginitis. Gejala yang sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari
vagina, yang berjumlah sangat banyak serta baunya menyengat atau disertai gatal-gatal,
nyeri dan atau pembakaran ketidaknyamanan pada vagina dan vulva, ruam merah yang
mempengaruhi bagian dalam dan luar vagina dan terkadang menyebar luas di pangkal paha.
Penyebab lain dari vulvovaginitis adalah bakteri vaginosis, bakteri vaginosis cenderung
mengeluarkan cairan berwarna abu-abu atau keruh kekuning-kuningan dan berbau amis.
Oleh karena itu kebersihan saat menstuasi sangat penting dilakukan karena jika tidak
diterapkan dengan baik maka akan berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi karena
perilaku buruk dalam menjaga kebersihan pada saat menstruasi dapat menjadi pencetus
timbulnya Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Perempuan yang memiliki riwayat ISR

mempunyai dampak buruk untuk masa depannya seperti kemandulan, kanker leher rahim,
dan kehamilan di luar kandungan
D. DISMENOREA
1. Pengertian
Dismenorea adalah nyeri diperut bagian bawah ataupun punggung bagian bawah akibat
dari gerakan rahim yang meremas-remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan
dinding rahim yang terlepas. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang
ringan sampai berat. Keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah
darah haid.
Aktifitas para perempua sering sekali terganggu akibat haid atau datang bulan. Sakit dan
nyeri yang ditimbulkan membuat para wanita tak bisa menjalani aktivitas dengan maksimal
dan baik, terkadang membuat aktivitasnya terhenti sama sekali. Bagi perempuan nyeri pada
saat haid (menstruasi / datang bulan) adalah suatu masalah tersendiri yang terkadang sangat
menyiksa mereka yang menderitanya, dari itu perlu dipelajari dan dipahami apa penyebab
dari nyeri saat haid tersebut dan sehingga dapat di ketahui cara yang baik untuk
mengatasinya.
2. Gejala
Gejala umum nyeri haid adalah nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah dan
disekitas pusat. Nyeri haid juga sering dirasakan pada perut sebelah kiri atau kanan. Nyeri
ini dapat menjalar ke paha atau punggung bagian bawah. Gejala lain yang menyertai berupa
mual, muntah, diare, sakit kepala, capek dan pusing. Umumnya gejala ini dimulai 1-2 hari
sebelum menstruasi namun nyeri paling berat dirasakan 24 jam pertama menstruasi dan
mereda pada hari kedua.
3. Penyebab
Pada saat menstruasi, tubuh akan memproduksi suatu zat atau hormone yang akan
menyebabkan atau menimbulkan kontraksi (gerakan meremas) pada otot-otot rahim.
Kontraksi ini berfungsi untuk mengeluarkan darah haid dari tubuh. Namun, jika kadar
hormone yang di produksi semakin tinggi, maka kontraksi otot rahim juga akan semakin
kuat, sehingga nyeri yang dirasakan akan semakin berat.
4. Penanganan

a.
b.
c.
d.
e.

Mengkonsumsi obat-obatan
Pemijatan atau masase pada perut
Kompres hangat dan kompres dingin
Relaksasi atau yoga
Mengalihkan perhatian (mendengarkan musik, bernyanyi)

DAFTAR PUSTAKA
1. Irianto, Koes. Panduan Lengkap Biologi Reproduksi Manusia Human Reproductive
Biology Untuk Paramedis Dan Nonmedis. Bandung:: Alfabeta; 2014
2. Irianto, Koes. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta; 2015.
3. Ikral, Hari Devi. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Personal
Hygiene Menstruasi di SMPN 2 Sungai Tarab Tahun 2011. Padang: Poltekkes
Kemenkes Padang; 2011.
4. Kumalasari Intan, Andhyantoro Iwan. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
5. Proverawati Atikah, Misaroh Siti. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.
6. Purwoastusti E, Walyani Elisabeth S. Kesehatan Reproduksi dan keluarga Berencana.
Yogyakarta: PustakaBarupress; 2014.
7. Sukarni K, Icesmi dan Margareth ZH. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2013.
8. http://www.alodokter.com/nyeri-haid
9. http://mediskus.com/wanita/penyebab-sakit-perut-saat-haid-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai