KESEHATAN
REPRODUKSI
DI PUSKESMAS
NANGGALO
SITEBA PADANGPADA REMAJA PUTRI
DI RW 08 KELURAHAN KURAO PADANG
Oleh :
DIV Kebidanan
Oleh:
DIV Kebidanan
KEMENKES PADANG
TAHUN 2016
Hari/Tanggal
Pukul
Sasaran
: Remaja wanita
Tempat
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian
terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya
berbagai kesempatan dan seringkali mengahadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah
kesehatan
reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi,
ketidaksetaraan gender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Upaya menuju reproduksi sehat harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus
dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya kearah pencapaian reproduksi yang
sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah mereka yang besar dan rentan
serta mempunyai resiko gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka
mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan kesehatan reproduksi. Perubahan
tersebut sering dikenal dengan istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.
Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi
adalah pemeliharaan kebersihan diri. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya
penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari.
Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak
lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah
menyerap keringat.
Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Perilaku
higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang
dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait
dengan keadaan menstruasi. Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi
maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri,
bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis.
Dismenorea menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar hingga punggung
bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri
tumpul yeng terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama
menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan akan menghilang setelah 2 hari.
Dismenorea juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering
berkemih, bahkan ada yang sampai muntah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan remaja putri dapat mengerti tentang
2. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri
2. Sasaran
- Semua remaja putri yang berada di RW 08 Kelurahan Kurao Pagang.
3. Metode
- Ceramah
- Diskusi
4. Media dan Alat
- Laptop
- Infocus
: Eka Rahmiati
: Silvia Martha, Adria Septy dan Silvia Martha
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
8. Setting Tempat
Keterangan:
: Moderator
: Presenter
: Peserta
: Pembimbing
3. Kegiatan Penyuluhan
No
1
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan
M
engucapkan salam
Kegiatan Audiens
Waktu
Menjawab salam
5 menit
Memperhatikan
Mendengarkan
emperkenalkan diri
dan
memperhatikan
M
Mendengarkan
dan
memperhatikan
M
enjelaskan tujuan penyuluhan
Mengemukakan
pendapat
M
embuat kontrak waktu dan
bahasa
Mengemukakan
pendapat
Pelaksanaan
Menggali
remaja
pengetahuan
putri
tentang
15 menit
Mendengarkan
Memberi
reinforcement
Mendengarkan
dan
memperhatikan
positif
Menjelaskan
tentang
pengertian
Kesehatan
Mengemukakan
pendapat
Reproduksi.
Menggali
remaja
pengetahuan
putri
tentang
kesehatan reproduksi.
Memberi
Mendengarkan
reinforcement
Mendengarkan
dan
memperhatikan
positif
Mengemukakan
pendapat
reproduksi
Menggali
pengetahuan
remaja putri tentang tujuan
Mendengarkan
kesehatan reproduksi.
Mendengarkan
Memberi
reinforcement
dan
memperhatikan
positif
Menjelaskan
manfaat
tentang
kesehatan
Mengemukakakan
pendapat
reproduksi.
Menggali
pengetahuan
remaja putri tentang manfaat
kesehatan reproduksi.
Memberi
reinforcement
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
positif
Mendengarkan
dan
macam
kesehatan
memperhatikan
reproduksi.
3
Menjelaskan
dampak
10 menit
tentang
dari
masalah
kesehatan reproduksi.
Menjawab
pertanyaan
Penutup
menyimpulkan
diberikan
materi
Moderator
menyimpulkan
Mendengar
dan
memperhatikan
Bersama moderator
Menjawab salam
menyampaikan
Moderator
mengucapkan
salam
4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan.
b. Tempat, media serta alat-alat sesuai dengan perencanaan.
c. Preplanning telah disetujui.
d. Remaja Putri menghadiri penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Remaja Putri mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. Remaja Putri berperan aktif selama kegiatan berjalan
c. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian remaja dan kesehatan reproduksi.
b. Peserta mampu menyebutkan manfaat perawatan kesehatan reproduksi.
LAMPIRAN MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI
A. REMAJA
Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi
sehingga memengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental,
maupun peran sosial.
Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai
berikut.
1. Perubahan seks primer.
Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi adalah ditandai
dengan datangnya menstruasi (menarche). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan
dalam atau endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui
vagina.
2. Perubahan seks sekunder.
a.
b.
c.
d.
e.
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar.
Pinggul lebar, bulat dan membesar.
Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina.
Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.
Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta kelenjar susu
Lama Menstruasi
Biasanya, lamanya menstruasi bisa berbeda-beda, umumnya berkisar antara 3 sampai 10
hari. Tapi, rata-rata wanita mengalaminya selama 5-7 hari. Tetapi ada juga wanita yang
mengalaminya selama 4 hari hingga 6 hari.
3
Siklus Menstruasi
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari
dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit
primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang
menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang
perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain
itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH
yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang
terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan
kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan
datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi
menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan
menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada
endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan
terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau
fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan
terjadilan proses oogenesis kembali.
j. Hindari pemakaian celana jeans dan celana yang ketat selama menstruasi agar tidak
menyebabkan kelembaban yang berlebihan.
k. Membiasakan untuk menggunting rambut disekitar daerah kemaluan, untuk
menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi
tersebut.
mempunyai dampak buruk untuk masa depannya seperti kemandulan, kanker leher rahim,
dan kehamilan di luar kandungan
D. DISMENOREA
1. Pengertian
Dismenorea adalah nyeri diperut bagian bawah ataupun punggung bagian bawah akibat
dari gerakan rahim yang meremas-remas (kontraksi) dalam usaha untuk mengeluarkan
dinding rahim yang terlepas. Keluhan nyeri haid dapat terjadi bervariasi mulai dari yang
ringan sampai berat. Keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah
darah haid.
Aktifitas para perempua sering sekali terganggu akibat haid atau datang bulan. Sakit dan
nyeri yang ditimbulkan membuat para wanita tak bisa menjalani aktivitas dengan maksimal
dan baik, terkadang membuat aktivitasnya terhenti sama sekali. Bagi perempuan nyeri pada
saat haid (menstruasi / datang bulan) adalah suatu masalah tersendiri yang terkadang sangat
menyiksa mereka yang menderitanya, dari itu perlu dipelajari dan dipahami apa penyebab
dari nyeri saat haid tersebut dan sehingga dapat di ketahui cara yang baik untuk
mengatasinya.
2. Gejala
Gejala umum nyeri haid adalah nyeri yang dirasakan pada perut bagian bawah dan
disekitas pusat. Nyeri haid juga sering dirasakan pada perut sebelah kiri atau kanan. Nyeri
ini dapat menjalar ke paha atau punggung bagian bawah. Gejala lain yang menyertai berupa
mual, muntah, diare, sakit kepala, capek dan pusing. Umumnya gejala ini dimulai 1-2 hari
sebelum menstruasi namun nyeri paling berat dirasakan 24 jam pertama menstruasi dan
mereda pada hari kedua.
3. Penyebab
Pada saat menstruasi, tubuh akan memproduksi suatu zat atau hormone yang akan
menyebabkan atau menimbulkan kontraksi (gerakan meremas) pada otot-otot rahim.
Kontraksi ini berfungsi untuk mengeluarkan darah haid dari tubuh. Namun, jika kadar
hormone yang di produksi semakin tinggi, maka kontraksi otot rahim juga akan semakin
kuat, sehingga nyeri yang dirasakan akan semakin berat.
4. Penanganan
a.
b.
c.
d.
e.
Mengkonsumsi obat-obatan
Pemijatan atau masase pada perut
Kompres hangat dan kompres dingin
Relaksasi atau yoga
Mengalihkan perhatian (mendengarkan musik, bernyanyi)
DAFTAR PUSTAKA
1. Irianto, Koes. Panduan Lengkap Biologi Reproduksi Manusia Human Reproductive
Biology Untuk Paramedis Dan Nonmedis. Bandung:: Alfabeta; 2014
2. Irianto, Koes. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta; 2015.
3. Ikral, Hari Devi. Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Personal
Hygiene Menstruasi di SMPN 2 Sungai Tarab Tahun 2011. Padang: Poltekkes
Kemenkes Padang; 2011.
4. Kumalasari Intan, Andhyantoro Iwan. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2012.
5. Proverawati Atikah, Misaroh Siti. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.
6. Purwoastusti E, Walyani Elisabeth S. Kesehatan Reproduksi dan keluarga Berencana.
Yogyakarta: PustakaBarupress; 2014.
7. Sukarni K, Icesmi dan Margareth ZH. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2013.
8. http://www.alodokter.com/nyeri-haid
9. http://mediskus.com/wanita/penyebab-sakit-perut-saat-haid-dan-cara-mengatasinya