Anda di halaman 1dari 10

M IV

DULANG
4.1

Tujuan Percobaan
1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari pengotornya berdasarkan
perbedaan berat jenisnya.

2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.


3. Menentukan Ratio of Concentration mineral berharga.
4.2

Landasan Teori
Pendulangan merupakan cara tradisional yang masih dilakukan untuk

memisahkan antara mineral berharga dengan mineral pengotornya. Cara ini


biasanya digunakan untuk memisahkan mineral logam dengan pengotornya.
Panning hanya bisa dilakukan apabila mineral berharganya lebih berat dari pada
gangue-nya, bila tidak produksi akan sangat terbatas. Panning akan berguna
untuk maksud sampling dan digunakan pada kegiatan eksplorasi, tracing placer
deposit menuju sumbernya / vein.
Pan (alat dulang) tidak dimaksudkan sebagai alat produksi pada tambang
placer/alluvial, oleh karena berkapasitas sangat kecil, akan tetapi dipakai secara
luas/ekstensip untuk tujuan pencarian emas pada suatu lapisan alluvial yang
diduga banyak mengandung emas.
Caranya yaitu sejumlah gravel ditaruh dalam pan (dulang) dan
dibenamkan dalam air, bongkah-bongkah yang besar yang mengandung
lempung (clay) dipecahkan terlebih dahulu dengan tangan, dan batu-batu yang
besar disingkirkan . Kemudian pan (dulang) diputar dalam air agar supaya emas
dan begberapa mineral berat berharga mengendap ke bawah, setelah itu dulang
dimiringkan dan diputar agar supaya material-materrial ringan terbuang.
Sebentar-sebentar dulang hendaknya digetarkan untuk mengendapkan emas.
Mekanisme dasar pemisahan mineal dari material pengotornya adalah
perbedaan berat jenis (specifig gravity) dan aliran atau putaran air ketika dulang
digoyang-goyangkan dengan arah memutar. Material pengotor dengan berat
jenis lebih ringan dibandingkan butiran emas (berat jenis: 14 - 19) akan terlempar
keluar, sedangkan butiran emas tetap tertinggal pada dasar dulang (pan).
Kelemahan cara ini adalah tingkat perolehan yang masih rendah, walaupun
proses ini sangat ditentukan oleh ketrampilan pendulang. Namun demikian, pada
umumnya masih banyak butiran emas yang halus dan berbentuk pipih ikut

terbuang dengan material pengotornya. Cara penambangan ini dapat dilakukan


baik secara individu maupun secara berkelompok.

Sumber : tembi.net

Foto 4.1
Alat Dulang

4.3

Alat Dan Bahan


4.3.1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Alat
Timbangan (neraca)
Alas Plastik/Karpet
Sendok
Splitter
Nampan
Kantong plastik
Papan Grain Counting
Pan pemanas
Ember
Gelas ukur
Karpet konsentrat
Dulang/ pan

Sumber : Dokumentasi Praktikum PBG, 2016

Foto 4.2
Peralatan Dulang

4.3.2 Bahan
a. Mineral Kasiterit (SnO2), sebanyak 100gr, dengan ukuran 40 + 70 #
dan 70 #.
b. Mineral Kuarsa (SiO2), sebanyak 300gr, dengan ukuran 40 + 70 #
dan 70 #.

4.4

Prosedur Percobaan
1. Lakukan mixing antara kasiterit dan pasir kuarsa
2. Lakukan coning dan quartering.
3. Tentukan kadar feed dengan grain counting.
4. Ukur diameter dulang/pan.
5. Ukur debit air yang digunakan.
6. Campur kasiterit dan kuarsa di atas dengan air dan aduk.
7. Masukkan feed di atas pada dulang.
8. Atur kecepatan air sampai proses selesai.
9. Ambil konsentrat, kemudian saring.
10. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 0 sampai
1050 C sampai airnya hilang.
11. Timbang berat konsentrat.
12. Tentukan kadar konsentrat(kasiterit) dengan grain counting.
13. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t), dengan rumus.

Sumber : Dokumentasi Kegiatan Praktikum PBG, 2016

Foto 4.3
Prosedur Kegiatan

4.5 Rumus Yang Digunakan


a. Material Balance
b. Metallurgical Balance
F=C+T
F.f =C.c+T.

Keterangan :
F

= Berat Feed (gr)

= Kadar Feed (%)

= Berat Konsentrat (gr)

= Kadar Konsentrat (%)

= Berat Tailing (gr)

= Kadar Tailing (%)


c. Recovery (R)a
R=

C.c
F.f

x 100%

d. Ratio of Concentration (K)


K=

4.7

F
C

Data Hasil Pengamatan


Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan beberapa data sebagai

berikut :
Tabel 4.1
Perhitungan Kadar Dulang

Sumber : Data Hasil Praktikum PBG, 206

Tabel 4.2
Perhitungan Grain Counting

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kasiterit
3
1
3
2
2
1
1
5
-

Kuarsa
1
-

No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Kasiterit
5
4
7
1
6
8
2
1
5
6
1

Kuarsa
3
2
3
1
2
2
1
2
1
1
-

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

4
4
3
1
1
4
7
8
5
1

1
1
2
2
1
3
-

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

6
2
1
2
2
1
1

1
1
1
1
1
1
-

Sumber : Data Hasil Praktikum PBG, 206

4.8

Pengolahan Data
1. Perhitungan Persen Konsentrat

C SnO2

K Sn O 2 p SnO2
( K Sn O2 p SnO2 ) + ( K SiO2 pSiO2)

17 7 7
( 117 7 ) + ( 3 8 2,65)

x 100%

= 89,05%
C SiO2

= 100% - C SnO2
= 100% - 89,05% = 10,95%

2.

Perhitungan Persen Talling


t SnO2

F.f Sn O2 C.c SnO2


T
=

( 500 x 26,77) - (121- 89,05)


379

= 93,12%
t SiO2

= 100% - t SnO2
= 100% - 6,88%
= 10,95%

3.

Perhitungan Berat Feed


F SnO2

x 100%

= F x f SnO2
= 500 x 26,77%
= 133,85 gr

x 100%

x 100%

F SnO2

= 500 - f SnO2
= 500 - 133,85
= 366,15 gr

4.

Perhitungan Berat Konsentrat


C SnO2

=C

x c SnO2
= 121 x 89,05
= 107,75

C SiO2

= 121 - C SnO2
= 121 x 107,75
= 13,25

5.

Perhitungan Berat Talling


T SnO2

= T x t SnO2
= 379 x 6,88
= 26,07 gr

T SiO2

=T

- T SnO2

= 379 26,07 gr
= 352,93 gr
6.

Perhitungan Recovery (R) kasiterit


R=

C.c
F.f
=

x 100%

121 gr x 0,688
x 100%
500 gr x 0,2677

= 0,62 x 100%
= 62%
7.

Perhitungan Ratio of Concentration

F
C
500 gr
=
121 gr
K=

= 4,13

4.9

Analisa
Dari percobaan yang dilakukan yaitu pendulangan, bahwa proses

konsentrasi ini merupakan pemusahan berdasarkan perbedaan berat jenis


antara

material

yang

diinginkan

dengan

material

pengotornya.

Proses

pendulangan ini dipengaruhi oleh gaya sentripugal dimana ketika pan dulang
diputarkan maka gaya sentripugal akan terjadi, maka material dengan berat
jenisnya lebih kecil akan terbuang bersamaan dengan air yang terbuang.
Sedangkan maaterial dengan berat jenis lebih tinggi akan tertahan pada
bagian yang mencekung.Pada praktikum pendulangan yang dilakukan keadaan
yang dialami yaitu air dalam keadaan statis, sementara keaadaan dilapangan air
selalu dinamis dengan debit yang beragam. Karena pada saat pendulangan
dilapangan yaitu disungai baik dalam kegiatan eksplorasi ataupun pada
tambang-tambang rakyat.

4.6

Kesimpulan
Pendulangan merupakan cara tradisional yang masih dilakukan untuk

memisahkan antara mineral berharga dengan mineral pengotornya. Concentrat


yang didapat dari proses pendulangan sebesar 121 gr dengan berat concentrat
SnO2 seberat 107,75 gr sedangkan berat concentrat SiO2 13,25 gr. Secara
keseluruhan jumlah talling dalam sample lebih banyak dibbandingkan konsentrat.
Nilai recovery dari praktikum dulang ini sebesar 62% dan nilai ratio of
concentration sebesar 4,13.

DAFTAR PUSTAKA

Fajrin,

05

April

2011,

Pendulangan,

http://anak-

tambang.blogspot.com/2011/04/Dulanghtml, Diakses pada tanggal 03


April 2016
Mining,

09

uncen,

29

Februari

2012,

Teknik

Pendulangan,

http://mining09uncen.blogspot.com/2012_02_01_archive.html,

Diakses

pada tanggal 03 April 2016


Zaenal. Ir., M.T., dan Staff Assisten Laboratorium Tambang UNISBA, 2015,
Modul Praktikum Pengolahan Bahan Galian, Bandung.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai