FOSFOR (P)
Disusun oleh:
Eni puspitaningrum
(134140020)
BAB I
PENDAHULUAN
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor
berupa nonlogam, bervalensi banyak, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan
dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor
amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup.
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Ia
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah
dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya
berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya
yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).
Fungsi P bagi tanaman:
1.
tanaman
2
2.
3.
4.
sel
5.
6.
7.
Daur Fosfor
Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber
fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur
fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. Fosfor di
alam didapatkan dari batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. Kemudian
inputnya adalah hasil pelapukan batuan dan outputnya berupa fiksasi mineral dan pelindikan.
fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan
partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan
dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan
dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di
sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu
dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat
anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
4
menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau
protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor adalah Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter
aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas,
Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan
mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan.
Senyawa P an-organik:
1. Senyawa Kalsium
2. Senyawa besi dan aluminium
Kelarutan
Senyawa
Rumus
Fluor-apatit
Karbonato-apatit
3 Ca3(PO4)2.CaF
3
Hidroksi-apatit
Ca3(PO4)2.CaCO3
3
Oksi-apatit
Trikalsium-fosfat
Dikalsium-fosfat
Monokalsium-
Naik
Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
3 Ca3(PO4)2.CaO
Ca3(PO4)2
CaHPO4
Ca(H2PO4)2
fosfat
Senyawa P-organik:
1. Fitin dan derivatifnya
2. Asam Nukleat
3. Fosfolipida
Ketersediaan P-anorganik tanah masam
Pengendapan oleh kation Fe, Al, Mn
Al3+ + H2PO4- + H2O2H 2H+ + Al(OH)2H2PO4
larut
tdk larut
Dlm tanah masam biasanya konsentrasi kation Fe, Al lebih besar dp anion
fosfat, sehingga reaksi berlangsung ke arah kanan
5
tidak larut
tidak larut
tidak larut
Rata-rata 18.2 kuintal TSP dg kadar 46% P2O5 diikat oleh tanah
setiap hektar lapisan olah.
2. Tanah Latosol mempunyai daya ikat setara dengan 7.8 ton
superfosfat dg kadar 20% P2O5.
PROSES PEMBUATAN ASAM FOSFAT
Asam fosfat dapat dihasilkan melalui 2 metode yaitu
1. Wet process, dimana proses ini memproduksi asam fosfat tidak murni.
2. Thermal process, dengan membakar fosfor agar terbentuk asam fosfat
murni. Produksi fosfor menggunakan electric furnace process.
Wet Process of Phosphoric Acid Production
Proses utama dalam pembuatan asam fosfor dengan mereaksikan asam
sulfat dengan batuan fosfat.
Reaksi inti :
Ca F2. (PO4)6 + 10H2SO4 + 20H2O 10CaSO4. 2H2O + 2HF + 6H3PO4
Asam Sulfat yang digunakan dalam proses pembuatan asam fosfat ini
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada asam sulfat yang
digunakan dalam pembuatan pupuk single superphosphate. Pada proses
ini juga dihasilkan gypsum dan gas HF.
Proses pembuatan asam fosfat thermal process
Asam fosfat diperoleh dengan membakar fosfor untuk menghasilkan
unsur fosforpentoksida, dan melarutkan fosforpentoksida dalam air.
Sehingga dihasilkan asam fosfat yang sangat murni. Fosfor diproduksi
melalui metode tanur listrik. Reaksi yang berlangsung dari bahan baku
batuan fosfat, silica dan pasir (pasir adalah sumber SiO 2 dan kokas
metalurgi yang memiliki elemen C yang tinggi) diperkirakan sebagai
berikut:
CaF23Ca3(PO4)2 + 9SiO2 + 15C CaF2 + 6P + 15CO
Atau secara sederhana:
7
H= -3055 kJ
besi
ditambahkan
yang
ke
sebelumnya
situ.
Fosfor
terdapat
biasanya
di
dalam
digunakan
batuan,
sebagai
atau
bahan
Asam ortofosfat :
H=
-188 kJ
Proses
tanur
listrik
(electric
furnace
process) memungkinkan
digunakan
untuk
proses
asam
fosfat
proses
basah,
karena
juga
dipakai.
Electrode
disekrupkan
sehingga
memudahkan
fosfor untuk pembuatan baja. Pada proses ini, 80% dari fluor tertinggal di
dalam terak. Sebagian kecil yang keluar bersama gas diserap di dalam air
yang digunakan untuk mengkondensasikan fosfor
Asam fosfat murni dan kuat dibuat dari unsure fosfor melalui
oksidasi dan hidrasi. Menara atau ruang oksidasi terbuat dari bata tahan
asam atau baja tahan karat. Asam fosfat mengalir ke bawah pada
permukaan dinding dan menyerap kira-kira 75% P2O5 dan juga kalor. Asam
ini lalu didinginkan, sebagian ditarik keluar, sebagian disirkulasi lagi.
Sisanya yang 25% dilewatkan melalui eliminator kabut Cotrell atau Brink
untuk mengumpulkannya.
Beberapa macam pupuk fosfat dari batuan fosfat, antara lain :
a. Enkel superfosfat [ES = Ca(H2PO4)2 + CaSO4]
ES sering disebut single superphosphate. Pupuk ini dibuat dengan
menggunakan bahan baku batuan fosfat (apatit) dan diasamkan dengan
asam sulfat untuk mengubah P yang tidak tersedia menjadi tersedia untuk
tanaman. Reaksi singkat pembuatan ES:
Ca3(PO4)2 CaF + 7H2SO4 3Ca(H2PO4) + 7CaSO4 + 2HF
Disamping mengandung dihodrofosfat juga mengandung gipsum (CaSO 4).
Kadar P2O5 = 18-24%, kapur (CaO) = 24-28% . Bentuk pupuk ini berupa
tepung berwarna putih kelabu. Sedikit larut dalam air reaksi, fisiologis
netral atau agak masam. Syarat yang harus dipenuhi kadar (F 2O3 + Al2O3)
kurang dari 3%. Apabila terlalu banyak mengandung kedua oksida
tersebut
10
dari
fosfat
dengan
jalan
mencampurkan kedua bahan baku dalam suatu mixer dari baja, kemudian
mengeras dan selanjutnya dibentuk menjadi tepung, pelet atau butiran.
Reaksi inti :
[ Ca(PO4)2]3. CaF2 + 14H3PO4 + 10H2O 10Ca(H2PO4)2 H2O + 2HF
Dibuat dengan wet-proses phosphoric acid. Persamaan phosphoric acid,
dimana rockfhosphate direaksikan dengan H2SO4
[ Ca(PO4)2]3. + 10H2SO4 + 20H2O 10CaSO4.2H2O + 6H3PO4 + 2HF
Sama baik dengan OSP, hanya kurang lengkap tidak mengandung S yang
cukup untuk tanaman. Kadar S : 0 2%
Mengandung 48% P2O5, sedangkan OSP 16% P2O5 dan kadar Ca 12 16%
Berwarna kelabu sampai agak putih atau coklat berbau asam.
Faktor Retensi P dalam tanah
1. TIPE LIAT
11
dan
pemberian
BO
dapat
mempertahankan
pH
dan
13