Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS 9 NOPEMBER
Jalan Keramat Raya No.02 RT.02 Telpon (0511) 3254509
Email : pkmbjm-9nopember@yahoo.co.id Kode Pos 70239 B.Masin

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KESEHATAN LANSIA
A. PENDAHULUAN
Semakin majunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama
dalam bidang Kesehatan memberikan dampak terhadap peningkatan usia
harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup terutama kualitas usia lanjut
tidak diikuti oleh peningkatan kualitas kehidupannya, karena secara fisiologis
usia lanjut akan mengalami banyak kemunduran dalam semua aspek
kehidupannya. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat produktifitas dan
kemandiriannya secara nyata semakin berkurang, karena kemunduran ini
mungkin akan menimbulkan ketergantungan pada orang lain. Namun harus
disadari bahwa manusia menjadi tua bukan suatu hal yang luar biasa, karena
proses ini adalah peristiwa yang alami yang sudah pasti datang pada orangorang yang berumur panjang.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13
Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang
yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008).
Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia (lansia)
dimulai pada abad ke-19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas
minimal untuk kategori lansia. Namun, banyak lansia yang masih menganggap
dirinya berada pada masa usia pertengahan. Usia kronologis biasanya tidak
memiliki banyak keterkaitan dengan kenyataan penuaan lansia. Setiap orang
menua dengan cara yang berbeda-beda, berdasarkan waktu dan riwayat
hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu perawat harus memberikan
pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia lainnya (Potter &
Perry, 2009).
Klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) dalam Maryam dkk
(2009) yang terdiri dari : pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia
antara 45-59 tahun, lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih,
lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang
yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan, lansia potensial
ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang
dapat menghasilkan barang/jasa, lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak
berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang
lain.

B. LATAR BELAKANG
Salah satu dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah terjadinya
penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian serta
peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Indonesia termasuk
dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia.
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di Indonesia
yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk). Pada tahun 2014, jumlah
penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada
tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.
Lanjut Usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan menyebutkan bahwa untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan. Dalam undang-undang kesehatan pasal 138 disebutkan bahwa
upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis. Disamping
itu, diupayakan dengan penerapan tata nilai di puskesmas yaitu dengan
kekeluargaan, profesional, berintegritas, disiplin, adil, gak pantang menyerah,
mandiri, amanah dan inovatif. Dengan penerapan tata nilai yang ada diharapkan
dapat meningkatkan kinerja kita untuk menjalankan kegiatan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai
masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga
dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
kemasyarakatan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri
kesehatannya.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk
keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia
lanjut.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan usia lanjut.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
D. PERAN SERTA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
Kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan kesehatan
lansia ini sangat berperan, karena tanpa dukungan dari lintas program dan
lintas sektor maka kegiatan ini tidak dapat berjalan. Tim Pelaksana dari
pemegang program yang selanjutnya bekerjasama dengan program lain
sebagai bahan dalam tindak lanjut pengembangan Kesehatan Lansia
sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Selain itu juga kerjasama dengan kader dan masyarakat juga diperlukan
dalam pelaksanaan Kesehatan Lansia yang ada di masyarakat.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan Kesehatan Usila di tingkat layanan Puskesmas
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan
2. Pembentukan Posyandu Usila
a. Sosialisasi tentang posyandu usila
b. Pendataan kelurahan mana yang dianggap perlu dibentuk
posyandu usila dengan bantuan kader
c. Pembentukan kader usila
d. Penjelasan tentang tugas 5 meja di posyandu usila
e. Penjelasan tentang cara membaca dan mengisi KMS usila
f. Penjelasan tentang cara mengukur tekanan darah dan nadi
3. Pembinaan Posyandu Usila
a. Penyuluhan
b. Evaluasi pelaksanaan 5 meja
4. Skrening Kesehatan Usila
a. Pendataan usila sesuai usia dilakukan skrening yang dibantu kader
b. Melakukan skrening pada usila di posyandu dengan alat yang
sudah ditentukan
5. Prolanis
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur pada pasien
hipertensi dan diabetes mellitus
b. Melaksanakan kelas edukasi prolanis yang dilaksanakan rutin
setiap bulan satu kali untuk masing-masing kriteria penyakit
6. Senam Usila
Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan
dengan kemampuan usia lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
7. Refreshing Kader Usila
Dilakukan satu kali dalam satu tahun bertujuan untuk menyegarkan
kader usila mengenai kesehatan usila dan pelaksanaan posyandu usila.
8. Pencatatan dan pelaporan
Dilakukan tiap 3 bulan sekali oleh kader posyandu ke Puskesmas 9
Nopember dan petugas usila Puskesmas melakukan rekap data yang
kemudian data tersebut dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
a. Kelompok usia menjelang usia lanjut (45 -54 tahun) atau dalam
virilitas dalam keluarga maupun masyarakat luas.
b. Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium (55 -64 tahun) dalam
keluarga, organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarakat
umumnya.
c. Kelompok usia lanjut dalam masa senescens (> 65 tahun) dan usia
lanjut dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun) hidup sendiri,
terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat, cacat dan
lain-lain.
d. Kader Usila
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
a. Keluarga dimana usia lanjut berada.
b. Masyarakat luas.

G. BIAYA
Kegiatan pelaksanaan Kesehatan Lansia didanai oleh BOK dan JKN.

H. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No
1.
2.
3.
4.
5.

I.

Kegiatan
Posyandu
Skrining
kesehatan
lansia
Prolanis
Senam
Refreshing
Kader

1
0
v

11 12
v

v
v

MONITORING,
EVALUASI
PELAKSANAAN
KEGIATAN
DAN
PELAPORAN
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengawasan, pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu kegiatan yang
akan, sedang atau yang sudah dilaksanakan.
Agar kegiatan Kesehatan Lansia senantiasa sesuai dengan tuntutan /
kebutuhan setiap waktu, maka umpan balik dari lapangan sangat diperlukan.
Untuk itu perlu diadakan monitoring secara terus menerus, baik terhadap
persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai penyempurnaan lebih lanjut.
Monitoring dilakukan oleh
Koordinator UKM bersama Kepala
Puskesmas dengan tujuan adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
manfaat maupun keberhasilan dari program tersebut, mengetahui kendala
dan hambatan serta untuk mengetahui penyimpangan penyimpangan yang
mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan kegiatan dan pencapaian dari
kegiatan yang dilaksanakan. Apabila program ini ada yang kurang sesuai /
menyimpang dapat dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada
saat proses pelaksanaan kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat sesuai dengan tujuan yang di tetapkan.
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses
pengukuran hasil yang dapat dibandingkan dengan sasaran yang telah
ditentukan sebagai bahan penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan.
Tujuan Evaluasi ini adalah untuk memberikan umpan balik sebagai dasar
penyempurnaan kegiatan dari program dan mengukur keberhasilan seluruh
proses kegiatan yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
Pelaporan adalah Suatu kegiatan melaporkan / menyampaikan secara
tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup seluruh dari
kegiatan yang dilaksanakan. Adapun tujuan dari pelaporan adalah untuk
mengetahui daya guna, hasil guna dan tepat guna kegiatan serta
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan program ini dilakukan oleh pemegang program dan dikirim ke
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Setelah dilakukan pelaporan sesuai
dengan hasil mengevaluasi tersebut dengan menganalisa laporan yang
diterima dan menyampaikan umpan balik penerimaan laporan dan hasil
analisisnya dalam rangka penilaian dan pengembangan kegiatan Kesehatan
Lansia serta untuk memicu kesinambungan pelaporan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas 9 Nopember

Koordinator UKM

dr. Masliani
Penata Tk. I
NIP. 19801118 200803 2 003

Fitri Yuliana, AM. Keb


Pengatur Tk. I
NIP. 19890506 201101 2 003

Anda mungkin juga menyukai

  • Asbid KB - 7
    Asbid KB - 7
    Dokumen9 halaman
    Asbid KB - 7
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Kespro 5
    Asbid Kespro 5
    Dokumen9 halaman
    Asbid Kespro 5
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 1
    Asbid Anak - 1
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 1
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 5
    Asbid Anak - 5
    Dokumen10 halaman
    Asbid Anak - 5
    dedefemale0605_89178
    100% (1)
  • Asbid Anak - 3
    Asbid Anak - 3
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 3
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid KB - 3
    Asbid KB - 3
    Dokumen9 halaman
    Asbid KB - 3
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid KB - 4
    Asbid KB - 4
    Dokumen9 halaman
    Asbid KB - 4
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 4
    Asbid Anak - 4
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 4
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 4 Patologis
    Asbid 4 Patologis
    Dokumen12 halaman
    Asbid 4 Patologis
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 2 Patologis
    Asbid 2 Patologis
    Dokumen11 halaman
    Asbid 2 Patologis
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 2
    Asbid Anak - 2
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 2
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 1 Patologis 19-8 19.30
    Asbid 1 Patologis 19-8 19.30
    Dokumen12 halaman
    Asbid 1 Patologis 19-8 19.30
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 3 Patologis
    Asbid 3 Patologis
    Dokumen12 halaman
    Asbid 3 Patologis
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Revisi 2, Latar Belakang
    Revisi 2, Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    Revisi 2, Latar Belakang
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Power Point Imunisasi
    Power Point Imunisasi
    Dokumen24 halaman
    Power Point Imunisasi
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 5 Patologis
    Asbid 5 Patologis
    Dokumen10 halaman
    Asbid 5 Patologis
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Ipe Ipc
    Bab Iv Ipe Ipc
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv Ipe Ipc
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen6 halaman
    Bab 3
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Hipertensi DR Dewiyulianti
    Penyuluhan Hipertensi DR Dewiyulianti
    Dokumen23 halaman
    Penyuluhan Hipertensi DR Dewiyulianti
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Pendamping Oke
    Dokumen Pendamping Oke
    Dokumen7 halaman
    Dokumen Pendamping Oke
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Domain IPE IPC Menurut WHO
    Domain IPE IPC Menurut WHO
    Dokumen1 halaman
    Domain IPE IPC Menurut WHO
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Kehamilan Risiko Tinggi
    Kehamilan Risiko Tinggi
    Dokumen8 halaman
    Kehamilan Risiko Tinggi
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen9 halaman
    Anemia
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kader Keswa Dinkes
    Presentasi Kader Keswa Dinkes
    Dokumen15 halaman
    Presentasi Kader Keswa Dinkes
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 5
    Asbid Anak - 5
    Dokumen10 halaman
    Asbid Anak - 5
    dedefemale0605_89178
    100% (1)
  • Asbid Anak - 1
    Asbid Anak - 1
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 1
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 4
    Asbid Anak - 4
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 4
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 2
    Asbid Anak - 2
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 2
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid Anak - 3
    Asbid Anak - 3
    Dokumen9 halaman
    Asbid Anak - 3
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat
  • Asbid 3 Fisologis
    Asbid 3 Fisologis
    Dokumen10 halaman
    Asbid 3 Fisologis
    dedefemale0605_89178
    Belum ada peringkat