Roosvenda
R.B.
20110310019
Tempat Komuda
: RSUD Muntilan
Tanggal Komuda
1. Pengalaman
Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang dengan keluhan sesak kambuh
kambuhan. Sesak diperberat apabila beraktivitas dan dirasakan sejak 1
tahun terakhir. Keluhan disertai nyeri dada, batuk tidak berdahak, nyeri
perut, demam, dan pusing. Didapatkan adanya edema pada kedua kaki.
Pasien merasa lebih nyaman dan enak bila tidur menggunakan dua
bantal. Pekerjaan pasien adalah seorang supir dan biasa bekerja saat
malam hari. Pasien sering mengeluhkan nyeri dada saat beraktivitas.
Riwayat keluarganya adalah si ibu memiliki riwayat hipertensi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 128/95 mmHg, Nadi 84
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36C, serta ditemukan ronkhi
basah kasar kedua hemi thoraks. Pasien didiagnosis Congestive Heart
Failure. Pasien diberikan terapi oksigen 3 LPM, Infus RL 20 TPM, Injeksi
Ranitidine 500 mg, Injeksi Lasix 1a/12jam, serta Injeksi KSR 1x1.
2. Masalah yang dikaji
Mengapa pasien didiagnosis CHF (Congestive Heart Failure)? Apakah nyeri
dada merupakan etiologi dari diagnosis? Apa saja etiologi untuk CHF?
3. Analisa Kritis
Infark miokard adalah kondisi terhentinya aliran darah dari arteri koroner
pada area yang terkena yang menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia) lalu
sel-sel jantung menjadi mati(nekrosis miokard). Infark miokard atau gangguan
kontraktilitas
yang
mengganggu
pengurangan
kontraktilitas,
fungsi
menimbulkan
miokard
gerakan
karena
dinding
menyebabkan
abnormal
dan
penurunan curah jantung. Penyebab paling sering adalah oleh ruptur lesi
aterosklerotik pada arteri koroner yang menyebabkan pembentukan trombus
yang menyumbat arteri lalu mengakibatkan terhentinya pasokan darah ke regio
jantung yang disuplainya. Gambaran klinis nyeri pada infark miokard adalah
nyeri dada khas yang digambarkan seperti terasa berat, menekan, terasa
sesak, dan bersifat menetap.
Etiologi CHF lainnya.
Penyebab CHF ada beberapa factor yang sering terjadi pada penderita
kelainan otot jantung, menyebabkan menurunnya kontraktilitas pada jantung.
Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung meliputi:
a. Penyakit arterosklerosis koroner yang mengakibatkan disfungsi pada
miokardium karena terganggunya aliran darah pada otot jantung.
darah
melalui
jantung
misalnya
stenosis
katub
semiluner,
afterload
akibat
meningkatnya
tekanan
darah
sistemik
suplai
oksigen
kejantung.
Asidosis
(respiratorik
atau
miokard
karena
menyebabkan
pengurangan
kontraktilitas,
menimbulkan
gerakan
dinding
abnormal
dan
mengubah
daya
sekuncup
dan
menyebabkan
gagal
jantung,
katub
AV,
4. Dokumentasi
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :
Alamat
:
Pekerjaan
Tanggal Masuk :
Bp. Parwoko
56 tahun
Laki laki
Jl. Kopen, Desa Kaliabu
: Pensiunan
8 Maret 2014
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
S
O
KU
Tekanan darah
Suhu Tubuh
Denyut Nadi
Frekuensi Nafas
= Compos Mentis
= 128/95
= 36o C
= 84 x/,menit
= 20 x/menit
Keadaan umum
Kepala
ikterik -/Thorax
Bising: +
Abdomen
Ekstremitas
(+)
Ass
O2 3 LPM
Infus RL 20 TPM
Injeksi Ranitidine 500 mg
Injeksi Lasix 1a/12jam
Injeksi KSR 1x1
5. Referensi
http://elanpunya.blogspot.com/2012/03/chf.html
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
Dorland. 2004. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC