Anda di halaman 1dari 13

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, umumnya

berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Fungsi Daun :

Tempat terjadinya fotosintesis.

pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada
tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

Sebagai organ pernapasan.

Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada
Anatomi Daun).
a. Tempat terjadinya transpirasi.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak
menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan
besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang
berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke
xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran
tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktorfaktor ini memengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh
perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di
dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air
akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat
digunakan potometer.Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan
dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan
mati.Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam
jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk
mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.Lebih dari 20 % air yang diambil
oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi
oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.Transpirasi

menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun
melalui xilem.
b. Tempat terjadinya gutasi.
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun . Istilah gutasi
pertama kali dipakai oleh Burgerstein Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga
penyerapan air tinggi namun laju penguapan/ transpirasi rendah maupun ketika penguapan air
sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Proses gutasi terjadi pada struktur daun
mirip stomata yang bernama hidatoda. Gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di
tepi daun yang tersusun teratur.Tingkat terjadinya gutasi sangat rendah dibandingkan dengan
transpirasi. Gutasi juga lebih jarang diobservasi daripada transpirasi Titik-titik air di tepi daun
yang terjadi akibat gutasi di pagi hari sering disalahartikan sebagai embun
c. Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya
peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi
secaraalami maupun buatan. Pada hewan alami: - Membelah diri : Perkembangbiakan dengan
membelah diri biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amoeba
dan paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu menjadi 2 individu
baru, dan disebut pembelahan diri multipel (perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan
individu menjadi banyak individu, misalnya: plasmanium
d. Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

Jaringan Penyusun Daun


Pada dasarnya terdapat 3 sistem pada daun yaitu:
1. Sistem kulit (dermal system atau epidermis )
Tersusun oleh epidermis, baik pada permukaan atas maupun pada permukaan bawah
daun.
2. Sistem jaringan dasar, terdapat mesofil daun yang kadang-kadang terdiferendiasi ke dalam
palisade dan spons. Apabila palisade terdapat pada kedua permukaan daun disebut isolateral atau
isobilateral
3. Sistem jaringan pembuluh, terdiri dari xilem dan floem
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam
tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis).Floem berfungsi untuk mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis
bawah,.Untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan
kutikula. Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan,
bentuk, struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus.
Struktur dalamnya biasanya berbentuk pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu
permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan
abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel epidermis terdapat sel penjaga
yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup ini berfungsi
sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah
susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata.
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.

Fungsi stomata:

-Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis

-Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\

-Sebagai jalan pernafasan (respirasi)


Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis
lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika
menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung
inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel
penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu:
1.

Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.

2.

Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan

dengan sel induk stomata.


3.

Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu

atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak
demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup
dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
a.

Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan

bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
b.

Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada

Cruciferae, Nicotiana, Solanum.


c.

Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu

panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

d.

Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel

tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,
Convolvulaceae, Mimosaceae.

Tipe-tipe Stomata

MESOFIL PADA DAUN


Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil
mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan
tumbuhan terdapat dua jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim
spons.
1. Parenkim Palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk
batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya.
Pada Lilium terdapat lobus besar pada sel palisade dan tampak bercabang.

Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis
banyak). Seringkali terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel parenkim
palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu lapisan, panjang sel
pada tiap lapisan atau sama, atau malah semakin ke tengah semakin pendek. Jaringan palisade
biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun. Meskipun jaringan palisade tampak lebih
rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap mencapai sisi
panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebut mengakibatkan
proses fotosintesis dapat berlangsung efesien.
Pada Thymelaea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan abaksial daun. Pada
daun tumbuhan xerofit, misalnya pada Atriplex portulacoides, parenkim palisade terdapat pada
kedua sisi daun. Daun yang mempunyai parenkim palisade pada kedua sisi (abaksial dan
adaksial) disebut isolateral atau isobilateral sedangkan apabila jaringan palisade tersebut hanya
pada bagian adaksial disebut dengan bifasial atau dorsiventral.
2. Parenkim Spons
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim
spons dapat berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang
terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim
spons tidaklah selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan.
Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya lapisan paling dalam
sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya.
Pada tumbuhan tertentu, seperti pada Zea dan banyak rumput-rumputan lainnya, bentuk sel
mesofil lebih kurang sama. Bahkan pada Eucalyptus dan Atriplex, sukar untuk membedakan
antara kedua tipe parenkim. Pada jaringan spons ini terdapat jarak atau ruang antar sel. Ciri khas
jaringan spons adalah adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel.
Pada daun dengan kedua macam mesofil, kloroplas paling banyak terdapat dalam jaringan
palisade. Tempat serta susunan kloroplas pada sel tiang memungkinkan penggunaan cahaya
secara maksimum. Faktor lain yang meningkatkan efesiensi fotosintesis adalah sistem ruang

antarsel dalam mesofil yang luas, yang memudahkan pertukaran gas dengan cepat. Susunan sel
di dalam mesofil memungkinkan daerah permukaan sel yang mendapat sinar dan langsung
berhubungan dengan udara menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini disebut daerah
permukaan dalam daun dan daerah permukaan luar daun.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh yaitu
1.

Pembuluh Kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap

akar dari tanah menuju daun.


2.

Pembuluh Tapis (floem) yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh

bagian tumbuhan.
Sistem jaringan pembuluh tersebar di seluruh helai daun dan dengan demikian menunjukkan
adanya hubungan ruang yang erat dengan mesofil. Jaringan pembuluh membentuk sistem yang
saling berkaitan, dan terletak dalam bidang median, sejajar dengan permukaan daun. Berkas
pembuluh dalam daun biasanya disebut dengan tulang daun dan sistemnya adalah sistem tulang
daun. Terdapat dua macam pola yakni sistem tulang daun jala dan sistem tulang daun sejajar.
Sistem tulang daun jala merupakan sistem bercabang. Pada sistem ini, tulang daun lebih halus,
secara bertahap dibentuk sebagai cabang dari tulang daun yang tebal.
Sedangkan istilah sejajar bagi jalannya berkas pembuluh dalam sistem tulang daun sejajar
hanyalah sebagai pendekatan saja, oleh karena berdasar atas ujung dan pangkal daun semua
berkas itu akan bertemu di satu titik. Di antara berkas sejajar itu tampak cabang halus yang
berpola jala dan menghubungkan semua berkas sejajar itu. Pola jala umumnya ditemukan pada
daun dikotil dan pola sejajar pada daun monokotil.
Kemudian apabila pertulangan daunnya menyirip, tulang daun terbesar melewati bagian
tengah daun dan membentuk ibu tulang daun, dan dari sini bercabang menjadi tulang daun yang
lebih kecil. Bagian helai daun yang dilalui ibu tulang daun atau cabang yang besar adalah bagian
yang lebih tebal dan menunjukkan gambaran seperti rusuk pada sisi abaksial. Rusuk ini dibentuk
oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya kolenkim. Oleh
karena itu, tulang daun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil.

Sedangkan pada tulang daun yang kecil biasanya membentuk jaring-jaring yang sangat
beragam bentuk dan ukurannya, serta membagi daerah mesofil.Daerah yang paling kecil yang
dibatasi cabang paling halus disebut aerola, yang biasanya berisi ujung tulang daun yang buntu
dalam mesofil.
Kebanyaan kasus yang ditemukan, susunan jaringan pembuluh pada ibu tulang daun
mirip dengan pada tangkai daun. Tulang daun yang besar dalam daun dikotil mungkin terdiri atas
jaringan primer dan sekunder, sedangkan tulang daun yang paling kecil hanya terdiri atas
jaringan primer. Pada tulang daun yang besar biasanya berisi pembuluh, sedangkan pada tulang
daun yang kecil, sel parenkim kontak atau berhubungan langsung dengan unsur pembuluh dan
unsur trakea membentuk sel transfer.

4. JARINGAN PENYOKONG DAUN


Epidermis daun memiliki struktur yang padat dan diperkuat oleh kutikula sebagai
pelindung. Dinding selnya seringkali tebal atau banyak mengandung silika dan memberikan
sokongan pada helai daun.

Jaringan penyokong lainnya adalah kolenkim. Pada daun

Dikotil,kolenkim sering ditemukan di dekat ibu tulang daun, di bawah epidermis dan juga di tepi
daun. Selain kolenkim, pada mesofil daun Dikotil juga ditemukan skelrida. Tulang daun
berukuran besar atau sedang, dikelilingi oleh sekelompok serabut. Pada kebanyakan daun
monokotil berkas pengangkut dikelilingi oleh serabut pada satu atau dua sisi berkas pengangkut,
dan berhubungan ke epidermis.

BAGIAN BAGIAN DAUN

Anatomi Daun Dorsiventral dan Isobilateral


1. Aanatomi Daun Dorsiventral
Daun dorsiventral memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda.
Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh
kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada
epidermis atas.
Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih
lapisan yang agak sempit, sel sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel sel persegi
memanjang ke arah epidermis. Masing masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system
yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar,
bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel sel ini, tapi dalam
jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.

Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata.
Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau
cavity.
Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti
bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di
bawah benang vaskuler, di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh
sel sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.Contoh Anatomi Daun
Dorsiventral: Persea americana, Ficus elastica, dan Mangifera indica.
2.Anatomi Daun Isobilateral
Daun isobilateral sama di kedua sisinya, meskipun masih ada permukaan abaxial dan
adaxial, yang dapat dibedakan dari penanpang melintang dengan melihat posisi xylem dan floem
pada berkas pengangkutnya. Daun tipe ini biasanya berorientasi sehingga cahaya masuk merata
pada kedua permukaan. Daun pada monokotil umumnya isobilateral. contoh Anatomi Daun
Isobilateral: Opuntia vulgaris (Kaktus), Aloe vera (Sukulen), dan Sansevieria trifasciata.
Daun isobilateral (Unifacial) tidak dapat dibedakan antara jaringan palisade dan jaringan
spons. Contoh Anatomi Daun Isobilateral (Unifacial): Zea mays, Oryza sativa, dan Triticum
aestivum.
Perbedaan Daun Angiospermae dan Gymnospermae
1. Angiospermae
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau
trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan
dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang,
tidak demikian halnya pada monokotil. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
yang terdapat pada tulang daun. Contoh :Ficus elastica.

2. Gymnospermae
Daun sempit, tebal dan kaku. Tulang daun tidak beraneka ragam. Tumbuhan biji
mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk
mengangkut air, mineral, makanan dan bahan bahan lain. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki
pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan
makanan pada tumbuhan. Gymnospermae daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang
bersifat majemuk, dan system pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat
berbeda dengan karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem pertulangannya
beraneka ragam. Contoh :Pynus merkusii.

ADAPTASI ANATOMI DAUN XEROMORF DAN HIDROFIT


1. Daun Xeromorf
Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sangat kering seperti di gurun yang
membuat transpirasinya dapat turun sampai minimum di bawah kondisi kekurangan air. Maka
dari itu untuk tetap bertahan hidup di daerah yang kering seperti itu, struktur atau anatomi daun
tumbuhan tersebut pun beradaptasi menjadi lebih khas.
Daun xeromorf berukuran kecil. Pengurangan permukaan luar daun dibarengi dengan
perubahan struktur dalamnya,misalnya pengurangan ukuran sel tetapi terjadi peningkatan
ketebalan dinding sel. Perkembangan jaringan sel palisade pun meningkat. Daun xeromorf pada
umumnya tertutupi oleh trikoma. Jaringan penyimpan air pada daun pun juga berkembang.
Tumbuhan dengan daun yang kecil yang biasanya mempunyai habitat yang kering.
Pengukuran ukuran daun sering kali diikuti dengan peningkatan jumlah total daun pada
tumbuhan. Daun xeromorf biasanya mempunyai trikoma. Di balik trikoma inilah stomatanya
berada. Trikoma ini selain berfungsi sebagai pelindung atau mengurangi dari gangguan predator
juga berfungsi dalam mengurangi penguapan.
Faktor lingkungan memengaruhi pembentukan kutikula. Pada beberapa tumbuhan gurun,
stomata menjadi tertutup secara tetap selama musim panas. Penutupan ini diakibatkan karena sel
penutup stomata oleh massa yang mengandung resin atau oleh lapisan lilin. Seperti pada Rumex

acetosella resin serta lapisan lilin yang terbentuk dalam epidermis dan sel di sekeliling tulang
daun pada kondisi musim panas.
Air dalam daun diangkut oleh tulang daun, sel mesofil, dan jaringan palisade daripada
jaringan spons. Selain itu juga, jaringan penyimpan air penyimpan air berkembang baik pada
daun. Jaringan penyimpan air pada tumbuhan xerofit terdiri atas sel besar dengan vakuola besar
berisi cairan sel yang mengandung lendir. Sel ini mempunyai sitoplasma tipis yang menempel
pada dinding sel dan kloroplasnya tersebar. Tekanan osmosis pada sel fotosintesis lebih tinggi
daripada sel yang bukan untuk fotosintesis. Apabila air berkurang, maka tumbuhan xerofit
mendapat air dari jaringan penyimpan air ini. Sel penyimpan air yang berdinding tipis. Dalam
kondisi kering, sel mengerut. Apabila pasokan air kembali normal, dengan cepat sel akan
kembali ke bentuk semula. Contoh dari xeromorf (Atriplex portulacoides).
2. Hidrofit
Struktur anatomi tumbuhan hidrofit kurang beragam dibandingkan dengan tumbuhan xerofit.
Faktor yang mempengaruhi struktur tumbuhan air atau hidrofit ini biasanya bergantung pada
suhu, air,konsentrasi dan komposisi garam dalam air. Tumbuhan air mempunyai sedikit jaringan
penyokong dan pelindung, jumlah jaringan pembuluh sedikit, xilem mengecil, dan mempunyai
ruang udara.
Epidermis tumbuhan air tidak berfungsi untuk perlindungan, tetapi lebih untuk pengeluaran
zat makanan, senyawa air, dan pertukaran gas. Kutikula dan dinding selnya sangat tipis. Sel
epidermis berisi kloroplas. Daun yang mengapung mempunyai stomata hanya pada permukaan
atas

daun

saja.

Beberapa

tumbuhan

air

memiliki

sekelompok

sel

yang

disebut

dengan hydropotes, yang berfungsi untuk memudahkan pengangkutan air dan garam ke luar dan
ke dalam tumbuhan. Contoh tumbuhan Hidrofit (Ranunculus aquatilis) dapat dilihat pada
gambar berikut.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai