Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

KELOMPOK Z6
Utiya Nur Laili

G4A014109

Dina Nurmala Sari

G4A014110

Prakosa Jati Prasetyo

G4A014111

Aria Yusti Kusuma

G4A014112

Halimah Chairunnisa

G4A014113

Mutiara Chandra Dewi

G4A014114

Tri Susanti Wahyuputri

G4A014115

Kania Kanistia

G4A014116

Karina Adistiarini

G4A013054

Dokter Penguji :
dr. Hilma Paramita, Sp.KJ

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


STATUS PENYAKIT PENDERITA
Mata Ujian

: Ilmu Kedokteran Jiwa

Hari / Tanggal Presentasi: Kamis, 13 Agustus 2015


KELOMPOK Z6
Utiya Nur Laili

G4A014109

Dina Nurmala Sari

G4A014110

Prakosa Jati Prasetyo

G4A014111

Aria Yusti Kusuma

G4A014112

Halimah Chairunnisa

G4A014113

Mutiara Chandra Dewi

G4A014114

Tri Susanti Wahyuputri

G4A014115

Kania Kanistia

G4A014116

Karina Adistiarini

G4A013054

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Tanda Tangan :

dr. Hilma Paramita, Sp.KJ

IDENTITAS PASIEN
1. No. CM

: 748953

2. Nama Lengkap

: Sdr. I

3. Tempat / Tgl Lahir : Kebumen, 19 November 1992


4. Usia

: 23 tahun

5. Jenis Kelamin

: Laki-laki

6. Agama

: Islam

7. Suku Bangsa

: Indonesia

8. Status Perkawinan : Belum Menikah


9. Pendidikan

: SMP

10. Pekerjaan

: Pekerja Bangunan

11. Alamat

: Sidabunder 5/2 Puring, Kebumen

12. Tanggal Periksa

: 11 Agustus 2015

I. AUTO ANAMNESIS
A. Sebab dibawa ke rumah sakit
1. Keluhan Utama : berbicara melantur
2. Keluhan Tambahan :
Pasien sering mengatakan bahwa dirinya ingin mati. Selain itu,
pasien juga tidak dapat tidur selama 4 hari berturut-turut. Pasien merasa
melihat bayangan banyak orang yang melototinya dan mendengar
bisikan dari setan yang menyuruhnya untuk bunuh diri.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tanggal 14 Juli 2015, pasien bermain futsal bersama temantemannya. Sepulangnya dari bermain futsal, pasien bercerita kepada
orangtuanya bahwa ia merasa ketakutan karena semua orang
melototinya. Pada tanggal 17 Juli 2015, pasien pergi ke pantai bersama
adik dan temannya. Pada pukul 18.00 WIB, pasien pulang ke rumah
dalam kondisi kebingungan. Malam harinya, pasien bermimpi bahwa ia
hendak dikeroyok oleh warga sekampung.
Sejak saat itu, pasien merasa bersalah terhadap teman-temannya
serta berkali-kali meminta maaf dan mengajak bersalaman pada orang

disekitarnya. Perubahan perilaku pasien tersebut membuat orangtua


pasien

menanyakan

kepada

teman-teman

pasien

mengenai

permasalahan yang ada di antara mereka, namun teman-teman pasien


menjawab bahwa tidak ada permasalahan sama sekali. Pasien juga
bercerita bahwa ia sering melihat bayangan banyak orang di
sekelilingnya dan mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk bunuh
diri.
Pada tanggal 23 Juli 2015, pasien berusaha melakukan upaya
bunuh diri dengan menyanyat pergelangan tangan kirinya dengan
menggunakan pisau cukur. Peristiwa ini diketahui oleh ibu pasien dan
ibu pasien langsung membawa pasien ke RSUD Kebumen untuk
mendapatkan penanganan. Setelah luka dijahit dan dibalut perban,
pasien diperbolehkan pulang ke rumah. Sejak saat itu, pasien cenderung
pendiam dan sering mondar-mandir di dalam rumah tanpa tujuan. Pada
tanggal 9 Agustus 2015, pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD RSUD
Banyumas dengan keluhan pasien mengatakan bahwa ia ingin mati
secara terus-menerus dan tidak tidur selama 4 hari.
4.

Riwayat penyakit jiwa sebelumnya : Tidak ada

5. Gejala tersebut didahului oleh :


a. Faktor organis

: Tidak ada

b. Faktor psikologis

: Tidak ada

c. Faktor pencetus

: Tidak ada

6. Faktor predisposisi :
a. Organik : Tidak ada
b. Psikososial
1) Jenis kelamin
2) Status perkawinan
3) Status sosial ekonomi
4) Pola asuh

: Laki-laki
: Belum menikah
: Rendah
: Kurang diperhatikan

7. Kepribadian sebelum sakit : Skizoid


B. Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada yang menderita gangguan jiwa

C. Silsilah keluarga

Keterangan:
: Pasien

: Laki-laki

: Perempuan

Riwayat Pribadi
1. Tempat lahir : Kebumen, umur ibu waktu melahirkan : 23 tahun,
kehamilan : dikehendaki. Kesehatan fisik ibu waktu mengandung : sehat.
Kesehatan mental ibu waktu mengandung : bahagia, umur kehamilan : 9
bulan, jalan persalinan : normal ditolong oleh dukun bayi. Tempat
dilahirkan : di rumah. Ibu pasien tidak pernah mengalami sakit atau hal-hal
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang pasien saat hamil. Pasien
lahir dengan berat badan : cukup dan keadaan bayi setelah lahir : terus
menangis kuat.
2. Latar Belakang Perkembangan Mental
a. Sampai umur 10 tahun dibesarkan dalam lingkungan keluarga sendiri.
b. Cara mengasuh/mendidik anak : kurang diperhatikan, karena sering
ditinggalkan bekerja
c. Perkembangan Awal

1) Kesehatan umum

: tidak terdapat adanya kelainan

2) Kesalahan masa anak-anak : tidak terdapat kelainan


3) Umur waktu

4)

a) Tengkurep
: 2 bulan
b) Duduk
: 6 bulan
c) Berjalan
: 13 bulan
d) Bicara belum lengkap : 17 bulan
e) Bicara lengkap
: 24 bulan
Gejala gangguan pada masa kanak-kanak : tidak ada

3. Riwayat Pendidikan
a. Umur mulai masuk sekolah : 6 tahun
b. Umur berhenti sekolah
: 15 setelah lulus sekolah menengah
c.
d.
e.
f.

pertama
Pendidikan terakhir
a) Formal
b) Non Formal
Kemampuan khusus
Kecerdasan
Kegemaran

: SMP
: tidak ada
: tidak ada
: sedang
: memancing

4. Riwayat Pekerjaan
a. Pekerjaan

: pekerja bangunan

b. Umur mulai bekerja

: 15 tahun

5. Perkembangan Seksual
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Riwayat menarche/polutio
: umur 14 tahun
Perubahan psikis akibat menarche: tidak ada
Riwayat masturbasi
: pernah
Sumber pengetahuan seksual
: teman
Sikap terhadap masalah seks
: normal
Kegiatan seksual
: normal
Kelainan dalam kegiatan seksual : tidak ada

6. Sikap dan Kegiatan dalam Bidang Moral Spiritual : tidak menjalankan


ibadah yang sesuai dengan agama Islam
7. Riwayat Perkawinan
a. Berapa kali menikah

:-

b. Perceraian/perpisahan

:-

8. Kehidupan Emosional

: tidak ada

9. Hubungan Sosial
a. Dalam keluarga
b. Dengan teman

: kurang
: kurang

c. Dalam pekerjaan
: kurang
d. Sikap keluarga terhadap penderita : peduli terhadap pasien
10. Kebiasaan
a. Merokok
b. Minuman keras
c. Obat/jamu jawa

: ya
: tidak
: tidak

11. Lain-lain
a. Pengalaman militer
b. Urusan dengan polisi
12. Alloanamnesis

: tidak ada
: tidak ada
: dapat dipercaya

II. PEMERIKSAAN FISIK


1.
2.
3.
4.
5.
6.

III.

Tekanan darah
Nadi
Frekuensi nafas
Suhu badan
Berat badan
Tinggi badan

: 120/80 mmHg
: 84 kali /menit
: 16 kali /menit
: 36,6 C
: 50 kg
: 159 cm

PEMERIKSAAN PSIKIATRI
1. Kesan umun

: tampak sakit jiwa

2. Kesadaran

: kompos mentis

3. Sikap

: gelisah

4. Tingkah laku

: normoaktif

5. Orientasi

: waktu baik, tempat baik, orang baik, situasi baik

6. Proses fikir
a. Bentuk pikir

: nonrealistik

b. Isi pikir

: idea of reference, waham bersalah, waham kejar

c. Progresi pikir

: remming, irrelevansi, inkoherensi

7. Persepsi

: halusinasi visual (+), halusinasi auditorik (+)

8. Roman muka

: hipomimik

9. Afek

: terbatas

10. Perhatian

: mudah ditarik mudah dicantum

11. Hubungan jiwa

: mudah

12. Insight
IV.

: buruk

SINDROM-SINDROM
1. Sindrom skizofren

: halusinasi auditorik dan visual, idea of reference,


waham bersalah, waham kejar, afek terbatas

2. Sindrom psikotik

: halusinasi auditori dan visual, waham bersalah,


waham kejar

V. DIAGNOSIS BANDING
1. Skizofrenia tak terinci (F20.3)
2. Psikosis Akut dengan Gejala Skizofrenia (F23.1)
VI.

VII.

DIAGNOSIS MULTI AXIAL


Axis I

: Psikosis Akut dengan Gejala Skizofrenia (F23.1)

Axis II

: kepribadian skizoid

Axis III

: tidak ada

Axis IV

: tidak ada

Axis V

: gejala sedang (moderate), disabilitas sedang (GAF 60-51)

RENCANA PENGOBATAN
1. Terapi Farmakologis
a. Chlorpromazine 100 mg (3x1 perhari)
b. Haloperidol 5 mg
(3x1 perhari)
c. Trihexyphenidyl 2 mg (3x1 perhari)
2. Terapi Non-farmakologis
a. Psikoterapi edukatif
1) Terhadap pasien : Memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien mengenai penyakitnya, kondisinya, faktor pencetus, serta
rencana pengobatan selanjutnya.
2) Terhadap keluarga :
a) Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit
pasien, gejala, faktor penyebab dan pencetus, komplikasi,
pengobatan, dan prognosis.
b) Meminta keluarga pasien untuk selalu mendukung proses
pengobatan, mengontrol minum obat (sesuai petunjuk dokter,

tidak menghentikan minum obat tanpa seizin dokter),


mendampingi pasien dan menjaga kondisi stabil pasien.
b. Psikoterapi suportif
1)
Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita
2)

kepada keluarga atau teman terdekat mengenai masalahnya.


Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat

secara teratur dan sesuai petunjuk dokter.


3)
Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan
berbagai

aktivitas

yang

produktif

untuk

mengurangi

dan

mengalihkan beban pikiran yang selama ini dianggap masalah.


4)
Memberikan motivasi kepada pasien untuk belajar
mengendalikan emosi yang dimiliki agar tidak memicu timbulnya
gejala-gejala lain.
c. Sosioterapi
Meminta keluarga untuk memberikan penjelasan kepada lingkungan
sekitar rumah ataupun teman-temannya agar tidak menganggap pasien
mengalami gangguan jiwa dan menghindari berbagai masalah yang
dapat memancing emosi dan mencetuskan kekambuhan.
VIII. PROGNOSIS
1. Premorbid
Riwayat Penyakit Keluarga
Pola Asuh Keluarga
Kepribadian Premorbid
Stressor Psikososial
Sosial ekonomi
Riwayat penyakit yang sama

Tidak ada
Buruk
Skizoid
Tidak ada
Kurang
Tidak ada

Prognosis
Baik
Buruk
Buruk
Buruk
Buruk
Baik

2. Morbid
Onset Usia
Jenis Penyakit
Perjalanan Penyakit
Kelainan Organik
Respon Terapi

Dewasa muda
Psikotik
Akut
Tidak ada
Membaik

Prognosis
Buruk
Buruk
Baik
Baik
Baik

Anda mungkin juga menyukai