Anda di halaman 1dari 3

Dapat kita ketahui bahwa mikroba terdiri dari bakteri, kapang dan khamir.

Dari
ketiga jenis mikroba tersebut, mempunyai suhu optimum masing-masing dimana
mereka dapat tumbuh dengan baik, bukan hanya suhu tapi juga membutuhkan pH
yang optimum. pH optimum untuk bakteri 6,5-7,5, pH Optimum untuk kapang 4,55,5 dan PH Optimum khamir 4,0-4,5 (Elida,2012).

Tingkat keasaman (pH) menunjukkan banyaknya ion hidrogen pada suatu bahan. Setiap
bahan pangan mempunyai pH yang berbeda-beda. Buah-buahan dan sayuran mempunyai pH
berkisar antara 1,0 7,5, sedangkan daging, ikan dan susu berkisar antara 4,5 7,0. Tingkat
keasaman bahan pangan sangat mempengaruhi kehidupan mikrobia dalam bahan tersebut baik
selama pengolahan, penyimpanan maupun distribusinya. Pertumbuhan mikrobia membutuhkan
pH tertentu berkaitan dengan permeabilitas membran sitoplasma dan metabolisme mikrobia.
Setiap mikrobia mempunyai permeabilitas membran sitoplasma yang tidak
sama sehingga mempengaruhi toleransi mikrobia terhadap pH lingkungan. Ada
asumsi bahwa mikrobia mampu melakukan stabilisasi pH isi selnya secara efisien,
namun kenyataanmembuktikan bahwa pH lingkungan berpengaruh terhadap pH sel
mikrobia. Penurunan pH isi sel mikrobia lebih efektif terjadi bila lingkungan
diasamkan dengan asam organik. Untuk melakukan metabolisme dengan baik,
mikrobia membutuhkan pH yang sesuaiuntuk aktivitas enzim secara optimal.
Bila pH lingkungan tidak sesuai untuk aktivitas enzim secara optimal, maka
mikrobia tidak dapat melakukan metabolisme dengan baik. Akibatnya mikrobia
tidak dapat tumbuh dengan optimal. Berdasarkan pH, mikrobia dikelompokkan
menjadi golongan asidofil (mikrobiayang tumbuh dengan baik pada pH asam),
netral (mikrobia yang tumbuh dengan baikpada pH netral) dan alkalifil (mikrobia
yang tumbuh dengan baik pada pH basa). KisaranpH untuk pertumbuhan setiap
kelompok mikrobia sangat bervariasi. Beberapa mikrobia mampu tumbuh pada
kisaran pH yang lebar. Pada umumnya pertumbuhan optimummikrobia terjadi pada
pH 7 dan dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 5 8. Kecualipada kelompok
bakteri asam cuka yang tumbuh optimal pada pH 5,4 6,3 dan bakteri asam laktat
yang tumbuh optimal pada pH 5,5 6,0. Pada umumnya jamur dan
yeastmempunyai pH minimum yang lebih rendah daripada bakteri, walaupun pH
maksimumnya hampir sama. pH yang sangat asam atau sangat alkali
dapatmenghambat bahkan merusak pertumbuhan sel mikroba.
hubungan antara pH dengan kandungan asam laktat yang dihasilkan bersifat linier. Semakin
asam atau kecil pH saat fermentasi maka kandungan asam laktat semakin banyak. Kadar asam
laktat pada variabel suhu yang dihasilkan dari fermentasi sari buah melon sudah sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) karena kadarnya berkisar antara 0,5%-2,0% dengan pH
berkisar antara 3-4,6. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah penggunaan
bahan baku dan bakteri probiotik.

III. KESIMPULAN

Suhu pertumbuhannya,bakteri dibagi atas 3 macam yaitu termofilik dengan suhu


diatas 450C, mesofilik pada suhu 20 - 450C, dan psikhrofilik pada suhu rendah yaitu
5 - 100C.
Adapun ciri pertumbuhan mkroba ditandai dengan adanya keruh, adanya endapan,
dan terbentuknya gas.
Pada suhu termofilik bakteri tumbuhnya cepat, sedangkan pada suhu psikofilik
mikroorganisme tumbuhnya lambat
Setelah mengetahui suhu optimum bagi mikroba untuk hidup, kita dapat mengatur
suhu yang tepat untuk mengembangbiakan mikroba untuk keperluan industri.

DAFTAR PUSTAKA

Elida, M. 2013. Buku Kerja Praktek Mahasiswa(BKPM).Mikrobiologi Pangan I.


Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Elida, M. 2009. Buku Ajar Mikrobiologi Pangan. Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.

http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/jenis-bakteri-berdasarkan-tempathidupnya/
http://n4zer.wordpress.com/mirobiologi-pembuatan-media-jenis-jenis-mikroba/
http://www.artikelkimia.info/pengaruh-ph-terhadap-pertumbuhan-mikroba20332320042012

Tingkat keasaman (pH) menunjukkan banyaknya ion hidrogen pada suatu bahan. Setiap bahan
pangan mempunyai pH yang berbeda-beda. Buah-buahan dan sayuran mempunyai pH berkisar
antara 1,0 7,5, sedangkan daging, ikan dan susu berkisar antara 4,5 7,0. Tingkat keasaman
bahan pangan sangat mempengaruhi kehidupan mikrobia dalam bahan tersebut baik selama
pengolahan, penyimpanan maupun distribusinya. Pertumbuhan mikrobia membutuhkan pH
tertentu berkaitan dengan permeabilitas membran sitoplasma dan metabolisme mikrobia. Setiap
mikrobia mempunyai permeabilitas membran sitoplasma yang tidak sama sehingga
mempengaruhi toleransi mikrobia terhadap pH lingkungan. Ada asumsi bahwa mikrobia mampu
melakukan stabilisasi pH isi selnya secara efisien, namun kenyataanmembuktikan bahwa pH
lingkungan berpengaruh terhadap pH sel mikrobia. Penurunan pH isi sel mikrobia lebih efektif
terjadi bila lingkungan diasamkan dengan asam organik. Untuk melakukan metabolisme dengan
baik, mikrobia membutuhkan pH yang sesuai untuk aktivitas enzim secara optimal. Hubungan
antara pH dengan kandungan asam laktat yang dihasilkan bersifat linier. Semakin asam atau kecil
pH saat fermentasi maka kandungan asam laktat semakin banyak. Kadar asam laktat menurut
Standar Nasional Indonesia (SNI) kadarnya berkisar antara 0,5% - 2,0% dengan pH berkisar
antara 3-4,6.
Penelitian ini bertujuan mengkaji kualitas hasil pembuatan minuman probiotik dari sari buah
nanas berupa: jumlah sel bakteri viabel, kadar asam laktat, pH, kadar protein, kadar lemak,
viskositas, serta uji organoleptik dengan menggunakan inoculum Lactobacillus bulgaricus dan
Lactobacillus plantarum.

Anda mungkin juga menyukai