Anda di halaman 1dari 3

Dokter keluarga

Sesungguhnya pada saat ini ditemukan banyak pendapat tentang status dokter keluarga dalam
sistem pelayanan kedokteran. Berbagai pendapat tersebut secara umum dapat dibedakan atas 4
macam (Geyman, 1971) :
1. Dokter keluarga sama dengan dokter umum
Pendapat yang seperti in ditemukan misalnya di Inggris dan Australia. Inilah sebabnya
organisasi yang didirikan untuk menghimpun para dokter keluarga tidak disebut sebagai
organisasi dokter keluarga (family physician), melainkan organisasi dokter umu (general
practitioner).
2. Dokter Keluarga adalah dokter specialis
Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Amerika Serikat. Inilah sebabnya, di
negara tersebut seorang dokter yang akan menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga,
diharuskan untuk mengikuti pendidikan tambahan selama 3 tahun. Di Amerika Serikat,
dokter keluarga memang telah dianggap sebagai spesialis umum yang kedudukannya
seara denga berbagai spesialis lainnya
3. Dokter Keluarga adalah semua dokter yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga
Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Indonesia. Menurut pendapat ini,
siapapun dokter tersebut dokter umum atau dokter spesialis sepanjang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan prinsip prinsip dokter keluarga,
maka dokter yang dimaksud disebut sebagai dokter keluarga.
4. Dokter keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi antara keduanya terdapat banyak
kesamaan
Pendapat yang seperti ini merupakan pendapat awal yang muncul ketika konsep dokter
keluarga pertama kali diperkenalkan. Tidak mengherankan jika kemudian sering
disebutkan bahwa dokter keluarga tersebut pada dasarnya perkembangan lebih lanjut dari
dokter umum, yakni setelah sebelumnya para dokter umu yang dimaksud memperoleh
tambahan pendidikan lebih lanjut.
Menurut Ikatan Dokter Indonesia, dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan
tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya.

Prinsip prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO dan WONCA
yang mencantumkan prinsip prinsip ini dalam banyak teritannya. Prinsip prinsip ini juga
merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas layanan dokter primer dalam
melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip prinsip pelayanan/ pendekatan kedoktran
keluarga adalah memberikan/ mewujudkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pelayanan yang holistic dan komprehensif


Pelayanan yang kontinu
Pelayann yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Sumber :
Kedokteran Keluarga dan wawasannya. Arsita Eka Prasetuawati, dr. M.Kes. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Dokter Layanan Primer
Pengertian Dokter layanan primer tercantum dalam UU No. 20 tahun 2013 mengenai
Pendidikan Dokter. Pada pasal 8 ayat 3 UU No 20 tahun 2013 disebutkan bahwa dokter
layanan primer adalah jenjang baru pendidikan yang dilaksanakan setelah program profesi
dokter dan program internship, serta setara dengan jenjang pendidikan profesi spesialis. 1
Gelar yang akan diberikan kepada dokter yang telah lulus program pendidikan dokter
layanan primer adalah SpFM (spesialis Famili Medisin)
Sumber : Presiden RI. Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Dokter.
2013;159.
Adapun perbedaan DLP dengan dokter umum adalah DLP memiliki kompetensi yang lebih
dibandingkan dokter umum karena nantinya DLP akan dibekali pendidikan berupa 80%
kompetensi sebagai dokter keluarga dan 20% kesehatan masyarakat. Kompetensi yang akan

dimiliki oleh DLP adalah konsep kedokteran keluarga (konsep dan wawasan, prinsip dan
pelayanan dokter keluarga, pengaruh keluarga, komunitas dan lingkungan, tugas dan fungsi
dokter keluarga dalam pelayanan primer), manajemen klinik dokter keluarga (manajemen
SDM, fasilitas, informasi, dan dana), keterampilan klinik (klinis non bedah, mengatasi
keadaan klinis umum, masalah klinis khusus, menggunakan sarana penunjang dan medis
teknis bedah) dan keluasan penerapan ilmu dan wawasannya (masalah kesehatan kelompok
usia dan masalah kesehatan kelompok khusus). Sedangkan dokter umum hanya memiliki
konsep dan wawasan kedokteran keluarga, prinsip dan pelayanan dokter keluarga,
keterampilan klinis non-bedah, mengatasi masalah klinis khusus, dan medis teknis bedah
Sumber :
Annisa V. Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI [Internet]. 2013. p. 112. Available
from: http://issuu.com/vichaannisa/docs/kajian_dlp_oleh_ismki.doc

Anda mungkin juga menyukai