Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara yang besar dan dengan sumber daya alamnya yang melimpah,
pada dasarnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu
bangsa yang maju, bermartabat, dan lebih baik dari saat ini. Semua itu dapat
terwujud jika kita didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
fasilitas yang tercukupi. Untuk memenuhi tujuan terciptanya sumber daya
manusia yang berkualitas tentunya pendidikan adalah faktor terpenting yang tidak
dapat dipisahkan.
Untuk mengetahui bagaimana pendidikan di Indonesia, tentu kita harus tahu betul
apa saja jalur, jenjang, dan jenis pendidikan di Indonesia supaya kita tahu sekolah
seperti apa yang sesuai dengan diri kita dan pendidikan jenis apakah yang sesuai
dengan bakat kita. Semua dilakukan agar kita tidak salah arah dan dapat menggali
potensi yang ada dalam diri kita. Karena pada hakikatnya potensi setiap orang
berbeda-beda.
Bayangkan jika setiap orang di Indonesia dapat dengan tepat menggali potensi
atau bakat di dirinya. Mungkin Indonesia akan lebih maju dari keadaan yang
sekarang ini. Didukung dengan sumber daya alam yang melimpah, sekarang kita
harus pintar-pintar lagi memanfaatkan kekayaan alam yang kita miliki dan semua
berawal dari pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.

Apa pengertian Jalur pendidikan dan jenis-jenisnya?


Apa pengertian jenjang pendidikan dan jenjang-jenjangnya?
Ada berapa macam jenis-jenis Pendidikan?

C. Tujuan
Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan Jalur,Jenjang dan Jenis Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan. Sedangkan jelas bahwa sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang terkait secara terpadu untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Ini berarti, meskipun pendidikan nasional terdiri atas
beberapa komponen, tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
melengkapi. Seperti diketahui dalam sistem pendidikan nasional sebagai mana
diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab VI Pasal 13 Ayat 1 jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal.

1. Pendidikan formal,
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersktruktur
daberjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini (TK), pendidikan
dasar (SD/MI), pendidikan menengah SMP/MTs dan SMA/MA), dan
pendidikan tinggi(Universitas). Pendidikan formal terdiri jalur pendidikan
yang berstatus negri dan yang berstatus swasta. Adapun ciri dari pendidikan
formal antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Diselenggarakan dalam kelas terpisah menurut jenjangnya.


Ada persyaratan usia.
Ada jangka belajar tertentu
Ada jadwal waktu belajar
Proses belajar diatur secara tertib dan terstruktur
Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan
dalam silabus

tertentu.

g. Materi pembelajaran lebih banyak bersifat akademis intelektual dan


berkesinambungan.
h. Guru mengajarkan menggunakan metode, media, dan urutan pengajaran
tertentu.
i. Ada sistem rapor, evaluasi belajar, serta ijazah.
j. Sekolah punya anggaran pendidikan yang dirancang dalam kurun waktu
tertentu
2. Pendidikan nonformal,
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara tersktruktur dan berjenjang.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan. Seperti Lembaga Kursus dan Pelatihan,
Kelompok Belajar,dll
Adapun ciri-ciri dari pendidikan nonformal adalah:
a. Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Materi yang diberikan bersifat praktis atau sesuatu yang dibutuhkan oleh
masyarakat pada saat itu dan segera dapat dipenuhi melalui pendidikan

3.

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

singkat.
Waktu yang diperlukan relatif singkat.
Terkadang ada ujian
Biaya relatif murah.
Usia peserta berbeda-beda.
Jenjang kelas tidak menunjukkan tingkatan yang jelas.
Pelaksanaan kegiatan disusun melalui perencanaan yang baik.
Tujuan pendidikan terarah untuk mendapat pekerjaan atau meningkatkan

j.
k.
l.
m.

taraf hidup.
Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan yang membutuhkannya.
Umumnya berdampingan dengan lembaga formal.
Muncul karena ada perubahan cepat dalam masyarakat.
Dapat dilakukan oleh pemerintah dan swasta

Pendidikan informal,
3

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang


berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui
sama dengan pendidikanformal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian
sesuai dengan standar nasional pendidikan. Seperti : Pendidikan Agama, Budi
Pekerti, Etika, Sopan Santun,Moral dan Sosialisasi.
a. Tidak terikat tempat dan waktu.
b. Tidak terika usia.
c. Tidak berjenjang
d. Tidak ada ujian
e. Tanpa ada persyaratan
f. Dapat berlangsung tanpa ada guru dan murid secara khusus.
g. Tidak menggunakan metode tertentu.
h. Tanpa menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum).
i. Tidak ada program yang direncanakan secara formal
Ketiga jalur pendidikan di atas pada dasarnya saling melengkapi dan
memperkaya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa sumber pendidikan
tidak semata-mata hanya bersumber dari pendidikan formal, tetapi juga ada
sumber-sumber lain yang diakui secara sah.
B. JENJANG PENDIDIKAN
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan
yang akan dikembangkan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 14, jenjang
pendidikan formal terdiri atas:
1. Pendidikan Dasar,
Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan
menengah dan diatur dalam pasal 17 ayat (2) UU Sisdiknas, terdiri atas (1)
Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), atau bentuk lain yang sederajat,
contoh : Program paket A; Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat, contoh : program paket B.
2. Pendidikan Menengah,

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar,adapun jenjang


pendidikan menengah dalah sbb :
a. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS)
adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia
setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama
ditempuh dalam waktu 3 tahun
b. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) adalah
jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah
lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas
ditempuh dalam waktu 3 tahun,
c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik
Menengah). Di SMK,terdapat banyak sekali Program Keahlian.
d. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain
yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara
SMP/MTs.
3. Pendidikan Tinggi,
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencangkup program Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan
Doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi serta diatur dalam pasal 19,
UU Sisdiknas.
Sedangkan pasal 20, mengatur bentuk perguruan tinggi yaitu bentuk
akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas, dengan penjelasan
sebagai berikut :

a. Akademik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau


sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.
b. Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang
pengetahuan khusus.
c. Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi
dalam lingkup satu displin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
d. Institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan
vokasi dalam sekelompok displin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
e. Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan
vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
C. JENIS PENDIDIKAN
1. Jenis pendidikan formal
Selain jalur, jenjang seperti di atas, Sisdiknas juga memiliki 7 (tujuh) jenis
pendidikan formal, yang terdiri dari :
a. Pendidikan Umum
Merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Pendidikan Kejuruan
Merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik,
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
c. Pendidikan Akademik
Merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana dan pascasarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan displin ilmu tertentu.
d. Pendidikan profesi
Merupakan pendidikan
mempersiapkan

peserta

tinggi
didik

persyaratan keahlian khusus.


e. Pendidikan Vokasi

setelah
untuk

program

memiliki

sarjana

pekerjaan

yang
dengan

Merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk


memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal setara
dengan program sarjana.
f. Pendidikan Keagamaan
Merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
g. Pendidikan Khusus
Merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berlainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus
pada tingkat dasar dan menengah.
2. Jenis pendidikan informal
Sedangkan ketentuan mengenai pendidikan nonformal diatur dalam pasal 26
UU Sisdiknas dan jenis pendidikan nonformal,terdiri dari :
a. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill), adalah pendidikan yang
memberikan kecakapan personal, intelektual, dan vokasional untuk bekerja
atau usaha sendiri.
b. Pendidikan Kepemudaan, adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan kader pemimpin bangsa, seperti organisasi pemuda,
pendidikan kepanduan/kepramukaan, keolahragaan, palang merah, pelatih
kepemimpinan, pecinta alam, serta kewirausahaan.
c. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, adalah

pendidikan

untuk

mengangkat harkat dan martabat perempuan.


d. Pendidikan Kesetaraan, adalah program pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
yang mencakup program paket A, paket B, dan paket C.
e. Pendidikan Pelatihan Kerja, dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dengan penekanan pada pengusaan keterampilan
fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
f. Pendidikan anak Usia Dini, diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan
dasar dan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan/atau informal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul
Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi
menjadi jalur formal, nonformal, dan informal.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan. (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 Ayat 8). Jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Bab VI
tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, pasal 15, jenis pendidikan mencakup
pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, olehnya itu
kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini bisa menjadi referensi Bacaan untuk
menambah pengetahuan mengenai jalur,jenjang ddan jenis Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, M. Arif. 2013. Panduan Lengkap Sekolah Kedinasan. Jakarta: Media


Pusindo.
Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Ariana, Ghassani. 2015. Pengertian Universitas Terlengkap dan Perbedaan dengan
Perguruan Tinggi Lainnya. http://nissie-niss.blogspot.co.id/2015/04/pengertianuniversitas-terlengkap-dan-perbedaannya.html.
Damar. Arti dan Contoh Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal.
http://damaruta.blogspot.co.id/2014/10/arti-dan-contoh-pendidikan-formal.html.
Fitri, Fitria. Sekolah Luar Biasa. http://fitriafitri.weebly.com/sekolah-luarbiasa.html.
Joden. 2012. Pengertian Pendidikan Kejuruan.
https://jodenmot.wordpress.com/2012/12/26/pengertian-pendidikan-kejuruan/.
Pramesti, Yogi. 2013. Pendidikan Agama dan Keagamaan (PP 55 Tahun 2007).
http://yogiprames.blogspot.co.id/2013/07/pendidikan-agama-dan-keagamaan-pp55.html.
Salwinsah. Sekolah Negeri dan Swasta. https://salwintt.wordpress.com/artikel2/edukasi/sekolah-negeri-dan-swasta/.

10

Anda mungkin juga menyukai