Oleh :
Dwiki Muda Yulanto
16702251026
1. Apa yang dimaksud dengan Scientific Approach bagi seorang peneliti? Apa yang
membedakan dengan pendekatan lain seperti trial and error, tradisi, otoritas dan silogisme?
Bagaimana pendekatan tersebut dapat direalisasi? Apa kesulitan dalam mencapai Scientific
Approach diatas?
Jawab :
Scientific Approach merupakan pendekatan ilmiah yang dimulai dari mencari
masalah, mencari data-data pendukung dan mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
Prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan logika
induktif. Pendekatan ilmiah memliki langkah-langkah yang sistematis dalam penggunaanya.
Yang membedakan dengan pendekatan lain adalah metode pendekatan ilmiah
merupakan metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling
tinggi validitas dan ketepatanya.
Kesulitan yang dialami adalah bagaimana mencapai nilai validitas dan ketepatan
sesuai dengan yang diinginkan.
2. Tentukan topic penelitian yang sesuai dengan interest anda; identifikasi dan terangkan secara
singkat isi elemen-elemen penting yang perlu ditonjolkan dalam suatu proposal termasuk
diantaranya dalam: pendahuluan, pendukung studi literature, metode penelitian yang relevan.
Jawab :
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan data Education for All Global Monitoring Report 2011, Education
Development Index (EDI), yang dirilis UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia berada
pada posisi ke-69 dibawah Malaysia yang berada di urutan ke-65 dan jauh tertinggal dari
Brunei yang berada di posisi ke-34. Salah satu yang berkaitan dengan kualitas pendidikan
adalah guru. Jika guru berkualitas baik maka baik pula kualitas pendidikanya. Jika
kompetensi guru dalam suatu bangsa tinggi maka mutu pendidikan dalam bangsa tersebut
bisa dipastikan tinggi. Fenomena menunjukkan bahwa kualitas profesionalisme guru kita
masih rendah..
Uji Kompetensi Guru memiliki manfaat sangat penting, terutama dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan melalui kualitas guru. Uji Kompetensi Guru adalah
sebuah program yang sangat baik, dengan program ini, dapat diketahui dan selanjutnya
dikembangkan standar kemampuan professional guru. Dalam pelaksanaanya UKG
dianggap hanya formalitas yang harus dihadapi oleh guru, akibatnya banyak guru yang
menganggap remeh program tersebut. Fenomena lainnya adalah guru yang mendapat
skor tinggi belum tentu baik kualitasnya di lapangan, begitu juga sebalikya.
beberapa hal berikut ini : sebagai sarana penyeleksian penerimaan guru, untuk
pengklasifikasian guru, sebagai acuan bagi mengembangkan kurikulum pendidikan,
sebagai sarana pembinaan guru, meningkatkan kegiatan dan hasil belajar
B. Profesionalisme Guru
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan
tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Guru
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi Sosial
Kompetensi social adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
C. Kerangka Berpikir
Guru
Uji Kompetensi Guru
Profesionalisme Guru
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Sosial
Kompetensi
Profesional
D. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara diadakannya UKG dengan profesionalisme guru
otomotif. Ha : Terdapat pengaruh antara diadakannya UKG dengan profesionalisme guru
otomotif.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah suatu
penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan
tingkat variabel yang penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada,
peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi,
2003:166)
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua guru SMK otomotif di Karanganyar.
teknik pemilihan sampling menggunakan teknik random sampling.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang diperoleh
sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara.
Wawancara adalah pengumpulan data berupa pengajuan pertanyaan secara
lisan yang telah dipersiapkan secara tuntas dan dilengkapi dengan instrumennya.
Dalam wawancara ini, penulis mengadakan komunikasi langsung dengan guru
otomotif yang telah dipilih yang telah mengikuti UKG.
2. Survei/Angket.
Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data dari guru otomotif terkait
pengaruh diadakanya UKG terhadap profesionalisme guru. Angket juga
disebarkan kepada siswa, untuk menilai dari segi profesionalisme gurunya.
3. Menggunakan metode penelitian apakah menuru tanda, topic penelitian seperti yang anda
pilih diatas dapat dilaksanakan ? Metode apakah yang hendak digunakan ? Berikan alasan
secara jelas mengapa metode tersebut tepat digunakan!
Jawab :
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Alasan
menggunakan metode ini adalah peneliti ingin mengetahui tentang kuat lemahnya hubungan
antar variabek yang terkait dalam subjek/objek yang diteliti. Alasan yang lain adalah
memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam lingkungan nyata. Sehingga hasil
penelitian yang didapatkan bersifat apa adanya / murni karena peneliti tidak memanipulasi
keadaan variable yang diteliti.
4. Terangkan secara ringkas tentang penelitian kuatitatif Positivist dan kualitatif naturalistic.
Apa perbedaan dan persamaan kedua pendekatan penelitiantersebut? Bagaimana cara
menerapkannya kedalam satu penelitian?
Jawab :
Penelitian kualitatif naturalistic adalah model penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui aktualitas dan realitas social dan persepsi manusia yang ada dan mungkin tidak
dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran (nominal, ordinal, interval, dan rasio) secara
normal. Penelitian kuantitatif positivis merupakan penelitian yang berusaha untuk
mengungkapkan kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut senyatanya
berjalan.
Perbedaan diantara keduanya adalah penelitian kuantitatif positivist dijaga jaraknya
agar tidak ada interaksi antara peneliti dengan yang diteliti agar lebih obyektif. Hubungan
peneliti dengan responden berjarak, sering tanpa kontak langsung. Penelitian kualitatif
naturalistic ada interaksi antara yang diteliti dengan peneliti. Kedudukan peneliti dengan
responden sama, setara, dan jangka lama.
Persamaannya adalah menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis,
membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu
pada data.
Cara menerapkanya pada satu penelitian harus memperhatikan catatan-catatan
sebagai berikut :
Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuannya
5. Dari pengrajin UKM DIY yang ada diketahui ada dua tempat, hendak digunakan sebagai
responden. Komunitas pengrajin UKM DIY di dua tempat tersebut digunakan sebagai sampel
penelitian. Pertanyaannya, terangkan secara jelas macam-macam teknik sampling yang
mungkin dapat digunakan; teknik sampling apakah yang anda pilih dalam penelitian itu?
Mengapa anda memilih teknik tersebut?
Jawab :
Macam-macam teknik sampling yang dapat digunakan :
Sampling Acak : Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi
mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya,
populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing
wakil dari keduanya.
Sampling klaster : Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian
memilih wakil tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian
sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan
sebagainya
Sampling sistematis : Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil