Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Disusun untuk melengkapi nilai mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan


Dosen Pengampu : Prof. HM Sukardi MS, Ph.D,

Oleh :
Dwiki Muda Yulanto
16702251026

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER
2016

1. Apa yang dimaksud dengan Scientific Approach bagi seorang peneliti? Apa yang
membedakan dengan pendekatan lain seperti trial and error, tradisi, otoritas dan silogisme?
Bagaimana pendekatan tersebut dapat direalisasi? Apa kesulitan dalam mencapai Scientific
Approach diatas?
Jawab :
Scientific Approach merupakan pendekatan ilmiah yang dimulai dari mencari
masalah, mencari data-data pendukung dan mencari jawaban dari permasalahan tersebut.
Prinsipnya adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif dan logika
induktif. Pendekatan ilmiah memliki langkah-langkah yang sistematis dalam penggunaanya.
Yang membedakan dengan pendekatan lain adalah metode pendekatan ilmiah
merupakan metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling
tinggi validitas dan ketepatanya.
Kesulitan yang dialami adalah bagaimana mencapai nilai validitas dan ketepatan
sesuai dengan yang diinginkan.
2. Tentukan topic penelitian yang sesuai dengan interest anda; identifikasi dan terangkan secara
singkat isi elemen-elemen penting yang perlu ditonjolkan dalam suatu proposal termasuk
diantaranya dalam: pendahuluan, pendukung studi literature, metode penelitian yang relevan.
Jawab :
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan data Education for All Global Monitoring Report 2011, Education
Development Index (EDI), yang dirilis UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia berada
pada posisi ke-69 dibawah Malaysia yang berada di urutan ke-65 dan jauh tertinggal dari
Brunei yang berada di posisi ke-34. Salah satu yang berkaitan dengan kualitas pendidikan
adalah guru. Jika guru berkualitas baik maka baik pula kualitas pendidikanya. Jika
kompetensi guru dalam suatu bangsa tinggi maka mutu pendidikan dalam bangsa tersebut
bisa dipastikan tinggi. Fenomena menunjukkan bahwa kualitas profesionalisme guru kita
masih rendah..
Uji Kompetensi Guru memiliki manfaat sangat penting, terutama dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan melalui kualitas guru. Uji Kompetensi Guru adalah
sebuah program yang sangat baik, dengan program ini, dapat diketahui dan selanjutnya
dikembangkan standar kemampuan professional guru. Dalam pelaksanaanya UKG
dianggap hanya formalitas yang harus dihadapi oleh guru, akibatnya banyak guru yang
menganggap remeh program tersebut. Fenomena lainnya adalah guru yang mendapat
skor tinggi belum tentu baik kualitasnya di lapangan, begitu juga sebalikya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis tertarik


melakukan penelitian dan menulisnya dalam bentuk tesis yang berjudul: PENGARUH
DIADAKANYA UJI KOMPETENSI GURU TERHADAP PROFESIONALISME
GURU
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kualitas pendidikan di Indonesia masih belum memuaskan, kualitas
profesionalisme guru di Indonesia masih rendah, guru menganggap Uji
Kompetensi Guru hanya sebagai tes formalitas yang harus dihadapi.
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian ini terarah dan tidak ada keraguan dalam penafsiran, maka
peneliti menjadikan fokus penelitian menjadi ruang lingkup penelitian adalah pengaruh
diadakannya UKG terhadap profesionalisme guru (Studi pada Guru Otomotif SMK seKabupaten Karanganyar Jawa Tengah).
D. RUMUSAN MASALAH
Sejauh mana pengaruh diadakannya Uji Kompetensi Guru terhadap peningkatan
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social, kompetensi
profesional ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Menyelidiki sejauh mana pengaruh diadakannya Uji Kompetensi Guru terhadap
peningkatan kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social,
kompetensi profesional ?
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk para
guru bahwa mengembangkan profesionalisme guru adalah suatu kebutuhan dan juga
keharusan. Manfaat praktis bagi sekolah penelitian ini berguna untuk mengetahui
hubungan UKG terhadap profesionalisme guru otomomotif. Bagi peneliti, untuk
memberikan wawasan pengetahuan bagaimana pengaruh diadakannya UKG dalam
menunjang profesionalisme guru otomotif. Bagi LPTK, untuk memberikan masukan
untuk bahan evaluasi dari program Uji Kompetensi Guru dalam menunjang
profesionalisme guru otomotif.
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
A. Uji Kompetensi Guru
Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah sebuah kegiatan pemetaan penguasaan
Kompetensi Guru yang kemudian sebagai dasar pertimbangan untuk pelaksanaan
program pembinaan keprofesian berkelanjutan. Dan juga pelaksanaan UKG bisa diartikan
sebagai kegiatan entry point penilaian kinerja guru untuk dijadikan alat kontrol
pelaksanaan penilaian kinerja guru kedepannya. Uji Kompetensi Guru berfungsi untuk

beberapa hal berikut ini : sebagai sarana penyeleksian penerimaan guru, untuk
pengklasifikasian guru, sebagai acuan bagi mengembangkan kurikulum pendidikan,
sebagai sarana pembinaan guru, meningkatkan kegiatan dan hasil belajar
B. Profesionalisme Guru
Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan
tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Guru
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi Sosial
Kompetensi social adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

C. Kerangka Berpikir
Guru
Uji Kompetensi Guru
Profesionalisme Guru

Kompetensi
Pedagogik

Kompetensi
Kepribadian

Kompetensi
Sosial

Kompetensi
Profesional

D. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara diadakannya UKG dengan profesionalisme guru
otomotif. Ha : Terdapat pengaruh antara diadakannya UKG dengan profesionalisme guru
otomotif.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah suatu
penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan
tingkat variabel yang penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada,
peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi,
2003:166)
B. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah semua guru SMK otomotif di Karanganyar.
teknik pemilihan sampling menggunakan teknik random sampling.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian lapangan ini penulis berusaha menganalisis data yang diperoleh
sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara.
Wawancara adalah pengumpulan data berupa pengajuan pertanyaan secara
lisan yang telah dipersiapkan secara tuntas dan dilengkapi dengan instrumennya.
Dalam wawancara ini, penulis mengadakan komunikasi langsung dengan guru
otomotif yang telah dipilih yang telah mengikuti UKG.
2. Survei/Angket.
Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data dari guru otomotif terkait
pengaruh diadakanya UKG terhadap profesionalisme guru. Angket juga
disebarkan kepada siswa, untuk menilai dari segi profesionalisme gurunya.
3. Menggunakan metode penelitian apakah menuru tanda, topic penelitian seperti yang anda
pilih diatas dapat dilaksanakan ? Metode apakah yang hendak digunakan ? Berikan alasan
secara jelas mengapa metode tersebut tepat digunakan!
Jawab :
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode korelasi. Alasan
menggunakan metode ini adalah peneliti ingin mengetahui tentang kuat lemahnya hubungan
antar variabek yang terkait dalam subjek/objek yang diteliti. Alasan yang lain adalah

memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam lingkungan nyata. Sehingga hasil
penelitian yang didapatkan bersifat apa adanya / murni karena peneliti tidak memanipulasi
keadaan variable yang diteliti.
4. Terangkan secara ringkas tentang penelitian kuatitatif Positivist dan kualitatif naturalistic.
Apa perbedaan dan persamaan kedua pendekatan penelitiantersebut? Bagaimana cara
menerapkannya kedalam satu penelitian?
Jawab :
Penelitian kualitatif naturalistic adalah model penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui aktualitas dan realitas social dan persepsi manusia yang ada dan mungkin tidak
dapat diungkap melalui penonjolan pengukuran (nominal, ordinal, interval, dan rasio) secara
normal. Penelitian kuantitatif positivis merupakan penelitian yang berusaha untuk
mengungkapkan kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas tersebut senyatanya
berjalan.
Perbedaan diantara keduanya adalah penelitian kuantitatif positivist dijaga jaraknya
agar tidak ada interaksi antara peneliti dengan yang diteliti agar lebih obyektif. Hubungan
peneliti dengan responden berjarak, sering tanpa kontak langsung. Penelitian kualitatif
naturalistic ada interaksi antara yang diteliti dengan peneliti. Kedudukan peneliti dengan
responden sama, setara, dan jangka lama.
Persamaannya adalah menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis,
membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu
pada data.
Cara menerapkanya pada satu penelitian harus memperhatikan catatan-catatan
sebagai berikut :
Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuannya

berbeda. Misalnya metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis,


sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
Dapat digunakan secara bergantian secara bertahap. Misalnya dalam proses

pengumpulan data, penentuan sumber informan, dan lain sebagainya. Dapat


digunakan untuk secara bergantian untuk mengecek atau memperkuat validitas
data. Misalnya sudah terkumpul data melalui kuesioner (kuantitatif), maka untuk
memperkuatnya dilengkapi dengan observasi atau wawancara (kualitatif) kepada
responden yang menjawab kuesioner tersebut.
Dapat digunakan secara bersamaan, asalkan kedua metode tersebut diperjelas
langkah-langkah penggunaannya dan dipahami dengan jelas. Termasuk juga,
penelitinya sudah berpengalaman luas. Bagi peneliti pemula, sebaiknya dipikirpikir dulu untuk menggabungkan keduanya.

5. Dari pengrajin UKM DIY yang ada diketahui ada dua tempat, hendak digunakan sebagai
responden. Komunitas pengrajin UKM DIY di dua tempat tersebut digunakan sebagai sampel
penelitian. Pertanyaannya, terangkan secara jelas macam-macam teknik sampling yang
mungkin dapat digunakan; teknik sampling apakah yang anda pilih dalam penelitian itu?
Mengapa anda memilih teknik tersebut?
Jawab :
Macam-macam teknik sampling yang dapat digunakan :
Sampling Acak : Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi

probability sampling. Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan


frekuensi probabilitas semua anggota populasi.
Sampling stratifikasi : Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian

mengambil sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya,
populasi dibagi ke dalam anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing
wakil dari keduanya.
Sampling klaster : Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian

memilih wakil tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian
sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan
sebagainya
Sampling sistematis : Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil

setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.


Teknik sampling yang dipilih adalah teknik klaster, karena ada dua wilayah yang akan
diambil sample, maka untuk memudahkan dapat diambil wakil-wakilnya tip
wilayah/komunitas untuk jadi sampel. Dengan teknik ini akan menghemat biaya penelitian.

Anda mungkin juga menyukai