Anda di halaman 1dari 2

Kontra Pernikahan Dini

Hubungan seksual yang dilakukan oleh seseorang di bawah usia 18 tahun akan cenderung lebih
memiliki risiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV. Ini karena pengetahuan dirinya
tentang seks yang sehat dan aman masih minim.
Perempuan yang menikah pada usia di bawah 18 tahun lebih cenderung mengalami kekerasan
dari pasangannya. Karena pada usia ini, ditambah dengan kurangnya pengetahuan, seorang
perempuan di usia muda akan lebih sulit dan tidak berdaya menolak hubungan seks.

Pada janin, risiko yang mungkin terjadi adalah berat badan rendah saat lahir dan anak terlahir
prematur. Sedangkan bagi ibu akan berisiko mengalami anemia, kondisi di mana ibu akan merasa
mudah lelah dan lemah. Hal inilah yang akan memengaruhi kondisi perkembangan janin.
Munculnya masalah preeklamsia. Kondisi di mana ibu mengalami peningkatan protein dalam
urine dan mengalami tekanan darah tinggi. Perempuan yang menderita preeklamsia akan
mengalami kaki atau tangan membengkak. Dan jika sudah terkena eklamsia, maka akan
membahayakan janin dan dapat mengakibatkan kematian.

Merampas hak masa remaja perempuan itu sendiri. Di mana pada masa itu seharusnya dipenuhi
oleh bermain dan belajar untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Namun, justru ditukar
dengan beban pernikahan dan mengurus anak. Sebagian dari mereka yang menjalani pernikahan
dini cenderung putus sekolah, karena mau tidak mau harus memenuhi tanggung jawabnya setelah
menikah.
Secara fisik pasti ada ketentuan-ketentuan umur berapa yang sudah matang untuk melakukan
fungsi-fungsi reproduksi. jika seorang wanita secara fisik belum seharusnya untuk melahirkan
seorang anak, maka akan menimbulkan dampak yang sangat mengkhawatirkan, seperti
meningkatnya angka kesakitan hingga angka kematian ibu.
Emosi belum stabil. Kebanyakan usia muda masih belum memiliki kestabilan emosi. Meski usia
dewasa bukanlah jaminan seseorang akan menjadi lebih bijaksana, paling tidak pengalaman hidup
serta kedewasaan yang mampu mengendalikan emosi. Secara psikologis emosional seorang anak
belum matang. Hal itu bisa menyebabkan persoalan pada rumah tangga hingga menimbulkan
kekerasan yang berujung pada perceraian.
Ia menjelaskan menikah di usia dini akan memiliki banyak peluang untuk mempunyai anak yang
banyak. Untuk itu sebaiknya diatur jarak kelahiran dengan cara menggunakan KB agar terhindar
dari kasus kematian, terutama angka kematian ibu.
Finansial. Menikah dan berumah tangga pasti akan membutuhkan biaya hidup yang lebih besar
dibandingkan saat masih sendiri.
Mengejar karier atau pekerjaan Anda sangat penting untuk berbagai alasan. Salah satunya tentu
agar rumah tangga Anda kelak tak kesulitan secara ekonomi. Selain itu, ada beberapa profesi
menuntut seseorang dilarang menikah dan ada kebijakan perusahaan tentang klausul kontrak
dilarang menikah sampai periode tertentu.
Pemerintah melarang pernikahan dini untuk upaya control populasi.

Pro Pernikahan Dini

Salah satu alasan terjadinya pernikahan dini adalah agar terhindar dari fitnah. Misalnya hamil di
luar nikah atau agar terhindar dari kekerasan seksual. Dalam ajaran agama, menikah di usia muda
adalah hal yang di anjurkan karena dapat mencegah terjadinya pergaulan bebas dan penyebaran
penyakit kelamin yang berbahaya. Selain itu, menikah di usia muda juga memastikan konteks
garis keturunan yang jelas.
Di usia yang lebih muda, wanita sedang dalam masa bersemangat. Sehingga saat menikah di usia
muda dan memulai rumah yang tangga, ada energi besar untuk mengurus suami dan anak.
Pemikiran wanita muda relatif masih polos dan tidak terbebani banyak hal, sehingga dia bisa
lebih fokus pada rumah tangganya tanya mengkhawatirkan banyak hal, tidak seperti wanita
dewasa yang sering takut dan mencemaskan banyak hal.
Kondisi kesehatan wanita yang lebih muda biasanya lebih baik, sehingga kesiapan untuk hamil
dan melahirkan lebih aman untuk kesehatannya dan kesehatan bayi.
Saat usia muda, wanita muda masih memiliki banyak orang yang mendampingi pernikahannya.
Teman-temannya masih banyak yang lajang dan bisa dimintai bantuan, orang tua juga relatif
masih sehat dan muda, sehingga dia tidak akan merasa kesepian.
Lebih banyak waktu untuk mengenal karakter suami. Mungkin awalnya ada sedikit konflik, tetapi
bukankah konflik merupakan bumbu rumah tangga? Jika pasangan usia muda bisa mengelola
konflik dengan baik, ikatan pernikahan justru semakin kencang.
Kalau cinta dan udah serius, tunggu apa lagi?. Bagi cewek, usia 20an merupakan masa reproduksi
terprima. Supaya kamu jadi ibu muda yang cantik. Perhitungkan usia dan kemampuan finansial.
Jika kamu sebagai wanita bekerja juga, maka saat anak kamu kuliah nanti, kamu masih kuat
bekerja untuk membiayai. Supaya ibadah. Menghindari perbuatan maksiat. Membahagiakan
orang tua. Merintis mimpi yang kalian bagi berdua dari bawah dan mencicipi kesuksesan bersama
dalam pernikahan. Semua yang bisa kamu lakukan saat menunda menikah, sebenarnya bisa juga
kamu lakukan saat sudah menikah.
Pengantin berusia muda memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan, lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru, keluarga pasangan, dan kebiasaan buruk pasangan.
Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda diantaranya dengan dukungan fisik
yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati keadaan intim.
Belajar menjadi lebih dewasa dengan orang yang kita cintai adalah fase hidup yang
menyenangkan. Bisa menjadi lebih bertanggung jawab.
Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti,
menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh
ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya kebutuhan batin.
Masa muda adalah masa mengejar impian. Di sinilah letak serunya menikah muda, Anda dan
pasangan masih memiliki semangat yang tinggi dalam mengejar cita-cita. Tak sebatas itu saja,
dukungan yang diberikan pun lebih konkrit dan nyata.
Peluang memperoleh anak lebih tinggi, dibandingkan pengantin wanita berusia lebih dari 35
tahun. Ini adalah keuntungan menikah muda.
Menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara
ekonomi berarti kamu dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai