Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PERKEMBANGAN SETIAP PERIODESASI PERKEMBANGAN

MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik
yang dibina oleh
Irine Maya Simon, S.Pd, M.Pd

OLEH
Cintya ...
Fahmi Wahyu Septianing P (160721600919)
Gilang Kurniawan (160721614429)
Kharisa Syifana (160721614437)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEPTEMBER 2017
BAB I
PEDAHULUAN
1. Pengertian Tugas Perkembangan

Menurut Havighurst (1961), tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang


harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan
apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.

Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social


expectations yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku
yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.

Faktor sumber munculnya tugas – tugas perkembangan menurut Havighurst :


1. Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
2. Tuntutan masyarakat secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan
organisasi
3. Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang
sedang berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan
4. Tuntutan norma agama
Dari pendapat-pendapat di atas, bisa di simpulkan bahwa tugas
perkembangan adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh setiap individu atau
kelompok yang yang dilaksanakan dan bertujuan untuk memenuhi seluruh
pencapaian yang diinginkan agar berkembang lebih baik, baik itu dari segi
keterampilan, intelegensi, spiritual, emosi, minat atau potensi. Tugas-tugas inilah
yang akan berpengaruh pada perkembangan suatu individu atau kelompok.

1.2. Tugas Perkembagan Setiap Periodesasi Perkembangan


Tugas-tugas Perkembangan Menurut Sepanjang Rentang Kehidupan
Menurut Havgihurst
a. Masa Bayi dan Awal Masa Kanak-kanak
 Belajar memakan makanan padat.
 Belajar berjalan.
 Belajar berbicara.
 Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
 Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
 Mempersiapkan diri untuk membaca
 Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan
hati nurani.

Kesimpulan yang bisa di ambil pada masa ini adalah belajar


mengembangkan motorik setiap anak. Penting sekali untuk
mengembangkan motorik anak, karena mereka mulai menggunakan
bagian-bagian tubuh untuk beraktivitas dan bermain. Misalnya belajar
memakan makanan padat, itu akan membantu menguatkan daya gigit pada
gigi seorang anak. Intinya semua yang dilakukan anak pada masa ini akan
membantu untuk mengembangkan motorik seorang anak. Keterampilan,
penguasaan dan penggunaaan alat-alat tubuh sangat baik untuk
merangsang otot-otot bayi. Tugas orang tua disini adalah membimbing
dan mengarahkan bagaimana fungsi-fungsi anggota badan itu digunakan
dengan tepat dan bijaksana juga mengembangkan keterampilan-
keterampilan pada alat-alat tubuh.

b. Akhir Masa Kanak-kanak


 Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang umum
 Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahluk
yang sedang tumbuh
 Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
 Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
 Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis, dan berhitung
 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
 Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan
nilai
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
lembaga-lembaga
 Mencapai kebebasan pribadi
Mendidik moral, spiritual, nilai sosial dan hati nurani sangat baik
dikembangkan pada masa ini, karena mereka masih bisa diberikan respon
yang baik dari stimulus yang diberikan oleh orang tua maupun guru. Untuk
itu peran lingkunganpun sangat berpengaruh pada diri individu pada masa
ini, dan orang tua maupun guru harus dapat menyaring hal-hal yang
sekiranya baik atau tidak untuk perkembangan diri peserta didik.

c. Masa Remaja
 Mempelajari hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita
 Mencapai peran sosial pria, dan wanita
 Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif
 Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung
jawab
 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang
dewasa lainnya
 Mempersiapkan karier ekonomi
 Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
 Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan
untuk berperilaku menembangkan ideologi.

Peran guru dan orang tua disini adalah membangun rasa


kepercayaan diri pada seorang individu agar ia lebih mudah mencapai hasil
yang diinginkan. Seperti dalam realita saat ini, masa remaja adalah masa
meniru. Remaja sangat mudah meniru orang-orang yang membuat mereka
terinspirasi dan mencobanya. Pada saat inilah orang tua dan guru
mengarahkan mereka agar meniru yang baik dan pantas untuk di tiru.
Berikan perhatian ekstra pada masa ini, karena bimbingan dan didikan
sangat vital bagi individu. Mereka akan merasa nyaman dan merasa di
hargai keberadaanya jika orang tua dan guru membimbingnya dengan
penuh kelembutan tetapi tegas dan disiplin.

d. Awal Masa Dewasa


 Mulai bekerja
 Memilih pasangan
 Belajar hidup dengan tunangan
 Mulai membina keluarga
 Mengasuh anak
 Mengelola rumah tangga
 Mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara
 Mencari kelompok social yang menyenangkan

Kesimpulan untuk masa ini adalah pola pikir individu sudah mulai
matang. Tingkat kedewasaannya pun lambat laun semakin bertambah.
Mereka mulai bebas memilih apapun yang mereka inginkan dengan
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Tanggung jawabnya pun sudah
mulai meluas dalam arti mereka mulai mempertanggung jawabkan sekecil-
kecilnya hal. Masa depan sudah dirancang dengan matang dan
mempersiapkan nya dengan hat-hati. Pergaulan-pergaulan mulai mereka
pilih yang mana yang baik dan yang mana yang tidak, yang mana yang
harus diikuti dan yang mana yang tidak boleh diikuti. Pada masa ini orang
tua hanyalah pembimbing dan pemberi nasihat kepada individu,
selanjutnya semua keputusan berada di tangan individu itu sendiri.

e. Masa Usia Pertengahan


 Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga Negara
 Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa
yang bertanggung hawab, dan bahagia
 Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk
orang dewasa
 Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu
individu
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada tahap ini
 Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karier pekerjaan
 Menyesuaikan ndiri dengan orang tua yang semakin tua
f. Masa Tua
 Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan
kesehatan
 Menyesuaikan diri dengan masa pension dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga
 Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
 Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
 Menyesuiakan diri dengan peran sosial secara luwes.
1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penugasan Tugas-tugas
Perkembangan.
a. Yang Menghalangi:
 Tingkat perkembangan yang mundur
 Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembanag
atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya
 Tidak ada motivasi
 Kesehatan yang buruk
 Cacat tubuh
 Tingkat kecerdasan yang rendah
b. Yang Membantu:
 Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan
 Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam
perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya
 Motivasi
 Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
 Tingkat kecerdasan yang tinggi
 Kreativitas
1.4. Tahapan dalam Rentang Kehidupan
a. Periode prenatal : konsepsi kelahiran
b. Bayi : kelahiran sampai akhir minggu kedua
c. Masa Bayi : akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
d. Awal masa kanak-kanak : 2-6 tahun
e. Akhir masa kanak-kanak : 6-10 tahuin atau 12 tahun
f. Masa puber atau pramasa remaja : 10 atau 12 – 13 atau 14 tahun
g. Masa remaja : 13 atau 14 tahun – 18 tahun
h. Awal masa dewasa : 18 – 40 tahun
i. Masa tua atau usia lanjut : 60 sampai meninggal dunia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Kasus

Liputan6.com, Barcelona: Jorge Horacio Messi dan Celia Maria pulang


dari rumah sakit dengan wajah murung. Keduanya membawa kabar buruk.Anak
kesayangan mereka, Lionel Andres Messi,divonis mengidap defisiensi hormon
(kekurangan hormon pertumbuhan).

Hanya satu cara menyembuhkannya, suntik hormon. Jorge dan Celia lalu
menghabiskan tabungan mereka untuk membiayai pengobatan Messi kecil.Semua
barang mereka jual.Namun, lambat laun keuangan menipis dan mereka tak
sanggup lagi.Biaya pengobatannya cukup mahal.Sekitar 900 US$ dollar (atau
sekitar Rp 10 juta) per bulan. Ini berat bagi Celia yang berprofesi sebagai tukang
cuci, sementara Jorge buruh di pabrik.

Sejak ia berusia 5 tahun ia sudah mempunyai pengalaman di sepak bola


dengan bermain untuk klub sepakbolah asuhan ayahnya, Grandiola.
Menghabiskan 3 tahun bermain dengan skuad Grandiola messi memutuskan
pindah ke Newell’s Old Boys. Messi kecil merupakan anak yang penurut serta
anak yang tak suka berontak.

Tubuhnya yang relatif lebih kecil dari anak-anak seusianya membuat ia


jadi pusat perhatian. Dalam masa perkembangan lionel messi memiliki kendala
bahwa pada usia 10 tahun tinggi messi hanya 125cm, 10 cm lebih pendek
dibanding dengan anak seumurannya, dan setelah melakukan tes messi menderita
kekurangan hormon

Tapi, kelemahannya itu justru ia jadikan kekuatan. Ia jago meliuk-liuk


melewati lawan-lawannya. Dengan dribel dan kecepatan di atas rata-rata, Messi
kecil langsung jadi striker andalan timnya.
Bakatnya makin kelihatan setelah ia membawa timnya hanya sekali kalah
selama empat tahun. Saking hebatnya, Messi kecil mendapat julukan "The
Machine of '87", sesuai tahun kelahirannya.

Cinta Matematika

Messi kecil ternyata tak hanya pintar mengolah bola.Ia juga mempunyai
prestasi akademik yang cukup baik. Pada usia 10 tahun eks pengajar Messi di
sekolah mengakui bahwa Messi sangat menyukai matematika. Bahkan ia
mendapatkan nilai 10 pada beberapa mata pelajaran seperti matematika, bahasa
Spanyol dan IPA.

Meski berotak encer, tapi sepakbola tetap jadi tujuan hidup Messi.Ia terus
mengasah kemampuannya dan tawaran dari seantero Argentina pun berdatangan.
Namun, semua tim mundur setelah tahu Messi mengidap kelainan.

Rexach, Sang Penyelamat

Di tengah rasa frustrasi, munculah legenda Barcelona, Carles Rexach.Pria


yang ketika itu menjabat Direktur Olahraga Barcelona menerima informasi bahwa
ada seorang "bocah ajaib" dari Argentina yang butuh pertolongan.

Tanpa pikir panjang, Rexach langsung terbang ke negara itu untuk


menyaksikan Messi bermain.Alangkah terkejutnya saat menyaksikan skill Messi
di lapangan.Ia dibuat terpukau oleh bocah 13 tahun tersebut. Ia lalu meminta
Messi ikut trial (masa percobaan) di Barcelona.

Sadar akan potensi Messi, Rexach buru-buru membuat kontrak. Karena


waktu mepet dan tak ada kertas, Rexach nekat membuat kontrak di atas sebuah
serbet makan. Ia benar-benar khawatir kehilangan Messi kecil..

Setelah pindah ke Spanyol, Messi lalu masuk akademi La Masia. Di sini


bakatnya makin terasah dan ia bertemu dua sahabatnya saat ini, Cesc Fabregas
dan Gerard Pique.
2.2. Analisa Kasus
Analisis kasus ini akan menekan kan pada teori perkembangan psikososial
dari Erikson. Erikson menyatakan bahwa delapan tahap perkembangan
berkembang sepanjang kehidupan seperti ;
1. Kepercayaan Versus ketidak percayaan pada masa bayi.

Hubungan interpersonal yang paling signifikan pada masa bayi adalah


dengan pengasuh utama mereka yaitu ibu mereka, sehingga ketika sang bayi
mampu melewati fase ini dengan baik maka mereka memperoleh kekuatan dasar
pertama dalam fase perkembangan. Lionel messi kecil dari kasus terlihat bahwa
kedua orang tuanya, khususnya ibunya sangat perhatian kepada sang anak
sehingga bayi lionel messi menyadari bahwa ibu mereka ada buat mereka
sehingga hal ini mengembangkan rasa percaya diri dasar dalam hidupnya, bahkan
ketika nanti di waktu umur 10 tahun ia mulai merasakan efek dari penyakitnya
yaitu kekurangan hormone dan dari situ dia telah memiliki elemen dasar percaya
diri. Efek pengasuhan yang baik dari kedua orang tua merupakan dasar yang baik
dalam periode perkembangan sang anak dalam menghadapi dunia.

2. Otonomi Versus malu dan ragu-ragu masa bayi (1-3 tahun).


3. Inisiatif Versus rasa bersalah (masa kanak-kanak awal tahun pra sekolah, 3-
5 tahun).

Konflik antara inisiatif Versus rasa bersalah menghasilkan kekuatan dasar


tujuan.Sejak umur 5 tahun messi telah menunjukan inisiatif seperti main bola
tanpa di arahkan bahkan hal itu menjadi sebuah tujuan hidup kelak.Anak-anak
sekarang bermain dengan tujuan, bersaing dalam permainan dengan tujuan
menang atau mencapai puncak. Tahap inisiatif Versus rasa bersalah di masa usia
bermain anak ini juga merupakan tahapan di mana anak-anak mengembangkan
hati nurani dan mulai menempelkan label benar atau salah pada tingkah laku
mereka. Hati nurani dan mulai di masa muda ini menjadi “landasan akan
moralitas” teori ini sesuai dengan perkembangan sikap lionel messi yang terkenal
baik hati dalam kesehariannya.
4. Kerja keras Versus rasa inferior (masa kanak-kanak tengah dan akhir usia
SD, 6 tahun-remaja).

Tahap perkembangan yang keempat, terjadi di sekitar tahun sekolah


dasar.Inisiatif anak membawa mereka berhubungan dengan banyak pengalaman
baru.Saat mereka berpindah ke masa kanak-kanak tengah dan akhir, mereka
mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.

Lionel messi sangat menyukai pelajaran matematika bahkan dia pun


mendapatkan nilai 10 pada mata pelajaran matematika, bahasa Spanyol, serta Ipa.
Messi menunjukkan perilaku antusias mengenai belajar dibandingkan dengan
akhir periode kanak-kanak awal yang penuh imajinasi dengan minatnya yang
lebih kepada pelajaran matematika.

Dari konflik kerja keras Versus rasa inferior pada tahap perkembangan usia
sekolah, anak usia sekolah mengembangkan kekuatan dasar kompetensi, yaitu
rasa percaya diri untuk menggunakan kemampuan fisik dan kognitif dalam
menyelesaikan masalah yang mengiringi usia sekolah. Perkembangan tinggi
badannya yang tak sesuai dengan perkembangan badan anak seusianya
memunculkan rasa minder namun rasa minder ini mampu diolahnya bahkan
menjadi kelebihannya, mana kala dia tak henti berlatih keras guna menjadi
pemain sepak bola yang hebat.

Massa sekolah lionel messi berjalan dengan baik dia mengalihkan


kemampuan fisiknya kepada olahraga dan sepak bola bahkan dia pun menjalani
kehidupan sekolahnya sebagai salah satu anak yang pintar di kelas dengan
mendapat nilai 10 pada pelajaran matematika, bahasa spanyol, serta ipa.
Kompetensi memberikan landasan untuk “partisipasi kooperatif dalam kehidupan
dewasa yang produktif”, dan bisa kita lihat seperti sekarang bahwa lionel messi
dengan produktifitasnya untuk menghasilkan gol bagi tim Barcelona serta timnas
Argentina.

5. Identitas Versus kebingungan identitas (massa remaja, 10-20 tahun).


Fase perkembangan selanjutnya menurut Erikson adalah bahwa pencarian
akan ego identitas mencapai puncaknya selama remaja sebagai anak muda yang
berjuang untuk mencari tahu siapa dirinya dan bukan dirinya. Dalam pencarian
ini, perkembangan remaja menarik dari beragam gambaran diri sebelumnya yang
telah diterima dan ditolak. Ketika messi berumur 10 tahun badannya tak setinggi
anak seusianya, hal ini mengakibatkan kondisi psikologi dari lionel messi
mengalami suatu kerisis kebingungan akan kondisi tubuhnya, yang lebih kecil
dari anak seusianya.
Sebuah kerisis tidak harus menandakan ancaman atau malapetaka,
melainkan “titik balik, periode krusial akan meningkatnya kerapuhan dan
memuncaknya potensi”. Lionel messi berhasil membuat sebuah titik balik dari
periode kerusial ini dengan mengendalikan kelemahan karena kekurangan
hormonnya ini menjadikan kelemahannya itu justru ia jadikan kekuatan. Ia jago
meliuk-liuk melewati lawan-lawannya, manakala bermain sepakbola. Dengan
dribel dan kecepatan di atas rata-rata, Messi kecil langsung jadi striker andalan
timnya.
Kebingungan identitas dalam masa perkembangan usia ini dialami lionel
messi manakala banyaknya klub sepakbola di argentina yang ingin
mengontraknya namun mundur seketika manakala mengetahui penyakit yang di
derita messi. Messi menjadi anak yang merasakan kebingungan dan menganggap
tidak ada klub yang menginginkan dirinya.Kebingungan identitas ini merupakan
gejala dari masalah yang mencakup gambaran diri yang terpisah, ketidak
mampuan untuk mencapai keintiman, rasa terdesak oleh waktu, kurangnya
konsentrasi pada tugas-tugas yang harus dilakukan, dan penolakan keluarga atau
standar komunitas.Dalam hal ini messi merasa bahwa dia ditolak dari beberapa
klub yang menginginkannya namun mundur disebabkan penyakit yang
dideritanya.
Erikson berpendapat bahwa anak-anak muda harus mengalami sedikit
keraguan dan kebingungan akan diri mereka sebelum dapat mengembangkan
identitas yang tetap mereka mungkin meninggalkan rumah untuk berkelana
melakukan pencarian diri; bereksperimen, mengidentifikasikan diri, bergabung
dengan suatu kelompok atau secara sederhana dan tenang memikirkan di mana
tempat mereka di dunia dan nilai-nilai apa yang mereka pegang teguh.
Lionel messi mengalami kebingungan yang dikarenakan pertumbuhannya
yang terasa aneh dari anak seusianya meskipun dia tidak mengetahui dia
mempunyai penyakit kekurangan hormone tersebut. Ketika dia telah melewati
fase kebingungan akan keadaan dirinya yang mempunyai tinggi badan yang tidak
sesuai dengan anak seusianya messi kecil, mengembangkan serta menekuni minat
dan bakatnya dan fase inilah messi mendapatkan suatu momen yaitu ajakan untuk
hijrah dari Argentina menuju kota Barcelona Spanyol untuk menemukan identitas
dirinya.
6. Keintiman Versus isolasi (20-30 tahun).
Merupakan tahap perkembangan Erikson yang keenam, yang dialami
seseorang selama massa dewasa awal. Pada masa ini, individu menghadapi tugas
perkembangan yaitu membentuk hubungan akrab dengan orang lain. Erikson
menggambarkan keintiman sebagai menemukan diri dan sekaligus kehilangan diri
dalam diri orang lain. Jika para dewasa muda membentuk persahabatan yang sehat
dan hubungan akrab dengan orang lain, keintiman akan tercapai ; jika tidak,
akibatnya adalah isolasi diri.
Kepindahan Lionel Messi ke Barcelona membuatnya harus melakukan
adaptasi baru dari lingkungan sekitar, bahkan hubungan pertemanannya dengan
teman-teman barunya di spanyol.Di klub sepak bola Barcelona ini Lionel Messi
berhasil menemukan sahabat yang sekaligus berhasil menghindari efek isolasi
diri. Dia bertemu dan berteman akrab dengan rekannya yang akan menjadi rekan
se-setimnya ketika berhasil membawanya juara liga Champions 2010-2011.

2.4. Saran
 Dalam setiap perkembangan Para ahli (Munandar, 1985; Nashori &
Mucharam, 2002) mempercayaibahwa setiap anak itu kreatif. Bila
diberikan kepada anak setumpuk buku, maka iadapat menjadikannya
sebagai gedung, sebagai mobil, sebagai meja, kursi, dannsebagainya.
Semua itu menunjukkan bahwa mereka mampu melihat sesuatu
dengansudut pandang yang berbeda dengan umumnya orangtua.
 Masa remaja merupakan masa dimana individu mencari identitas atau jati
dirinya, dalam fase ini remaja mengalami kesulitan dalam menjalani
perkembangan sosialnya, agar remaja tidak terjerumus kedalam
lingkungan sosial yang menyimpang, oleh sebab itu peran guru dan orang
tua menjadi sangat penting dalam membantu remaja mengatasi hambatan-
hambatannya dalam kehidupan sosialnya, aspek fisik, bahasa, emosi dan
karir (Rachmi Diana. 2006).
 Dalam setiap masa perkembangan peran dari kedua orang tua diperlukan
terlebih ketika anak tersebut mempunyai kekurangan dalam hal kasus ini
kekurangan hormon pertumbuhan seperti yang di alami oleh lionel messi,
untuk membesarkan hatinya serta memberinya motivasi guna
menghindari anak tersebut mengalami krisis sosial berupa ketidak
percayaan diri dalam menghadapi dunia luar. Orang tua pun sebaiknya
tidak menjadikan anaknya berupa miniatur harapan orang tuanya. Karena
mana kala hal tersebut di lakukan maka itu merupakan bagian dari
penjajahan terselubung. Disadari atau tidak, di dalamnya tentu terdapat
perintah, larangan bahkan paksaan.Atas nama kebaikan untuk masa depan
mereka, banyak anak di giring, didikte bahkan disetir untuk mengikuti apa
yang ’baik dan benar’ dalam pandangan orangtua. Orangtua menjadi
penguasa penuh yang tak tertandingi. Akhirnya anak menjadi tertekan
sehingga kehilangan kemerdekaan untuk menentukan keinginannya
sendiri. Alih-alih mencetak generasi yang kreatif, justru inilah awalpetaka
munculnya berbagai masalah psikologis pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Diana, R. 2006. Setiap Anak Cerdas Setiap Anak Kreatif Dalam jurnal Psikologi
Universitas Dionegoro Vol 3 No 2.Semarang: Press

Feist.2010. Teori Kepribadian Theori of Personality. Jakarta: Salemba humanika.

Santrock. 2007. Perkembangan Anak Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Purba,J.P. 2014. Kisah Messi: Suntik Hormon Hingga Kontrak diatas Serbet.
Liputan6 halaman 1 (Online)
(http://bola.liputan6.com/read/2030095/kisah-messi-suntik-hormon-
hingga-kontrak-di-atas-serbet-1) Diakses 17 September 2017

Anda mungkin juga menyukai