MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik
yang dibina oleh
Irine Maya Simon, S.Pd, M.Pd
OLEH
Cintya ...
Fahmi Wahyu Septianing P (160721600919)
Gilang Kurniawan (160721614429)
Kharisa Syifana (160721614437)
c. Masa Remaja
Mempelajari hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita
Mencapai peran sosial pria, dan wanita
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif
Mengharapkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung
jawab
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang
dewasa lainnya
Mempersiapkan karier ekonomi
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Memperoleh perangkat nilai dan system etis sebagai pegangan
untuk berperilaku menembangkan ideologi.
Kesimpulan untuk masa ini adalah pola pikir individu sudah mulai
matang. Tingkat kedewasaannya pun lambat laun semakin bertambah.
Mereka mulai bebas memilih apapun yang mereka inginkan dengan
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Tanggung jawabnya pun sudah
mulai meluas dalam arti mereka mulai mempertanggung jawabkan sekecil-
kecilnya hal. Masa depan sudah dirancang dengan matang dan
mempersiapkan nya dengan hat-hati. Pergaulan-pergaulan mulai mereka
pilih yang mana yang baik dan yang mana yang tidak, yang mana yang
harus diikuti dan yang mana yang tidak boleh diikuti. Pada masa ini orang
tua hanyalah pembimbing dan pemberi nasihat kepada individu,
selanjutnya semua keputusan berada di tangan individu itu sendiri.
PEMBAHASAN
Hanya satu cara menyembuhkannya, suntik hormon. Jorge dan Celia lalu
menghabiskan tabungan mereka untuk membiayai pengobatan Messi kecil.Semua
barang mereka jual.Namun, lambat laun keuangan menipis dan mereka tak
sanggup lagi.Biaya pengobatannya cukup mahal.Sekitar 900 US$ dollar (atau
sekitar Rp 10 juta) per bulan. Ini berat bagi Celia yang berprofesi sebagai tukang
cuci, sementara Jorge buruh di pabrik.
Cinta Matematika
Messi kecil ternyata tak hanya pintar mengolah bola.Ia juga mempunyai
prestasi akademik yang cukup baik. Pada usia 10 tahun eks pengajar Messi di
sekolah mengakui bahwa Messi sangat menyukai matematika. Bahkan ia
mendapatkan nilai 10 pada beberapa mata pelajaran seperti matematika, bahasa
Spanyol dan IPA.
Meski berotak encer, tapi sepakbola tetap jadi tujuan hidup Messi.Ia terus
mengasah kemampuannya dan tawaran dari seantero Argentina pun berdatangan.
Namun, semua tim mundur setelah tahu Messi mengidap kelainan.
Dari konflik kerja keras Versus rasa inferior pada tahap perkembangan usia
sekolah, anak usia sekolah mengembangkan kekuatan dasar kompetensi, yaitu
rasa percaya diri untuk menggunakan kemampuan fisik dan kognitif dalam
menyelesaikan masalah yang mengiringi usia sekolah. Perkembangan tinggi
badannya yang tak sesuai dengan perkembangan badan anak seusianya
memunculkan rasa minder namun rasa minder ini mampu diolahnya bahkan
menjadi kelebihannya, mana kala dia tak henti berlatih keras guna menjadi
pemain sepak bola yang hebat.
2.4. Saran
Dalam setiap perkembangan Para ahli (Munandar, 1985; Nashori &
Mucharam, 2002) mempercayaibahwa setiap anak itu kreatif. Bila
diberikan kepada anak setumpuk buku, maka iadapat menjadikannya
sebagai gedung, sebagai mobil, sebagai meja, kursi, dannsebagainya.
Semua itu menunjukkan bahwa mereka mampu melihat sesuatu
dengansudut pandang yang berbeda dengan umumnya orangtua.
Masa remaja merupakan masa dimana individu mencari identitas atau jati
dirinya, dalam fase ini remaja mengalami kesulitan dalam menjalani
perkembangan sosialnya, agar remaja tidak terjerumus kedalam
lingkungan sosial yang menyimpang, oleh sebab itu peran guru dan orang
tua menjadi sangat penting dalam membantu remaja mengatasi hambatan-
hambatannya dalam kehidupan sosialnya, aspek fisik, bahasa, emosi dan
karir (Rachmi Diana. 2006).
Dalam setiap masa perkembangan peran dari kedua orang tua diperlukan
terlebih ketika anak tersebut mempunyai kekurangan dalam hal kasus ini
kekurangan hormon pertumbuhan seperti yang di alami oleh lionel messi,
untuk membesarkan hatinya serta memberinya motivasi guna
menghindari anak tersebut mengalami krisis sosial berupa ketidak
percayaan diri dalam menghadapi dunia luar. Orang tua pun sebaiknya
tidak menjadikan anaknya berupa miniatur harapan orang tuanya. Karena
mana kala hal tersebut di lakukan maka itu merupakan bagian dari
penjajahan terselubung. Disadari atau tidak, di dalamnya tentu terdapat
perintah, larangan bahkan paksaan.Atas nama kebaikan untuk masa depan
mereka, banyak anak di giring, didikte bahkan disetir untuk mengikuti apa
yang ’baik dan benar’ dalam pandangan orangtua. Orangtua menjadi
penguasa penuh yang tak tertandingi. Akhirnya anak menjadi tertekan
sehingga kehilangan kemerdekaan untuk menentukan keinginannya
sendiri. Alih-alih mencetak generasi yang kreatif, justru inilah awalpetaka
munculnya berbagai masalah psikologis pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, R. 2006. Setiap Anak Cerdas Setiap Anak Kreatif Dalam jurnal Psikologi
Universitas Dionegoro Vol 3 No 2.Semarang: Press
Purba,J.P. 2014. Kisah Messi: Suntik Hormon Hingga Kontrak diatas Serbet.
Liputan6 halaman 1 (Online)
(http://bola.liputan6.com/read/2030095/kisah-messi-suntik-hormon-
hingga-kontrak-di-atas-serbet-1) Diakses 17 September 2017