Anda di halaman 1dari 12

Hak dan Kedudukan Wanita dalam

Keluarga Menurut Islam

Nama Kelompok

Bima Aldora Firdaus


Kharisa Syifana
Lavenia Chintya Dewi
Yessi Wahyu Angga

Hak Wanita dalam Keluarga


1.
2.

3.
4.

Islam telah memberikan tanggung jawab pengaturan rumah


dan pendidikan anak kepada wanita.
Islam memberikan hak hadlanah (pengasuhan) terhadap anakanak yang masih kecil kepada wanita, ketika ia berpisah
dengan suaminya karena cerai, atau meninggal. Dalam
keadaan seperti itu, sang suami ataupun keluarga suami wajib
memberikan nafkah kepadanya.
Di dalam rumah tangganya, wanita berhak untuk diberi nafkah
oleh suaminya.
Seorang wanita berhak mendapatkan kehidupan yang
tenteram dari suaminya.

Islam Menjunjung Martabat


Wanita
Dienul Islam sebagai rahmatal lilalamin, menghapus
seluruh bentuk kezhaliman-kezhaliman yang menimpa kaum
wanita dan mengangkat derajatnya sebagai martabat
manusiawi. Timbangan kemulian dan ketinggian martabat di
sisi Allah subhanahu wataala adalah takwa, Allah subhanahu
wataala menegaskan dalam firman-Nya yang lain (artinya):
Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(An Nahl: 97)

Peran Wanita dalam Rumah Tangga


Telah termaktub dalam Al Quran sebagai petunjuk bagi umat
manusia yang datang dari Rabbull Alamin Allah Yang Maha
Memilki Hikmah:
Dan tetaplah kalian (kaum wanita) tinggal di rumah-rumah
kalian. (Al Ahzab: 33)
Maha benar Allah subhanahu wataala dalam segala firmanNya, posisi wanita sebagai sang istri atau ibu rumah tangga
memilki arti yang sangat urgen, bahkan dia merupakan salah
satu tiang penegak kehidupan keluarga dan termasuk
pemeran utama dalam mencetak tokoh-tokoh besar.
Sehingga tepat sekali ungkapan: Dibalik setipa orang besar
ada seorang wanita yang mengasuh dan mendidiknya.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah


berkta: Perbaikan masyarakat dapat dilakukan dengan dua
cara:
Perbaikan secara dhahir, di pasar-pasar, di masjid-masjid
dan selainnya dari perkara-perkara dhahir. Ini didominasi
oleh lelaki karena merekalah yang bisa tampil di depan
umum.
Perbaikan masyarakat dilakukan yang di rumah-rumah,
secara umum hal ini merupakan tanggung jawab kaum
wanita. Karena merekalah yang sangat berperan sebagai
pengatur dalam rumahnya.

Pekerjaan Wanita di dalam Rumah


Beberapa pekerjaan wanita yang bisa dilakukan di dalam
rumah:
1. Beribadah kepada Allah subhanahu wataala.
Tinggalnya ia di dalam rumah merupakan alternatif
terbaik karena memang itu perintah dari Allah subhanahu
wataala dan dapat beribadah dengan tenang. Allah
subhanahu wataala berfirman (artinya):
Tetaplah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan
janganlah bertabarruj sebagaimana tabarrujnya orangorang jahiliyah yang pertama. Tegakkanlah shalat, tunaikan
zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. (Al Ahzab:
33)

2. Wanita berperan memberikan sakan


(ketenangan/keharmonisan) bagi suami. Namun tidak
akan terwujud kecuali ia melakukan beberapa hal berikut
ini:
Taat sempurna kepada suaminya dalam perkara yang
bukan maksiat bahkan lebih utama daripada melakukan
ibadah-ibdah sunnah. Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda:
Tidak boleh seorang wanita puasa (sunnah) sementara
suaminya ada di tempat kecuali setelah mendapat izin
suaminya. (Muttafaqun alaihi)
Menjaga rahasia suami dan kehormatannya dan juga
menjaga kehormatan ia sendiri disaat suaminya tidak
ada di tempat. Sehingga menumbuhkan kepercayaan

Menjaga harta suami. Rasulullah bersabda:





Sebaik-baik wanita penunggang unta, adalah wanita yang
baik dari kalangan quraisy yang penuh kasih sayang
terhadap anaknya dan sangat menjaga apa yang dimiliki
oleh suami. (Muttafaqun alaihi)
Mengatur kondisi rumah tangga yang rapi, bersih dan
sehat sehingga tampak menyejukkan pandangan dan
membuat betah penghuni rumah.
3. Mendidik anak, yang merupakan salah satu tugas yang
termulia untuk mempersiapkan sebuah generasi yang handal
dan diridhai oleh Allah subhanahu wataala.

Adab Keluar Rumah


Allah subhanahu wataala Yang Maha Mengetahui tentang
maslahat (kebaikan) hambanya di dunia maupun diakhirat
yaitu kewajiban wanita untuk tetap tinggal di rumah. Namun
bila ada kepentingan, diperbolehkan baginya keluar rumah
untuk memenuhi kebutuhannya.
Namun ketika hendak keluar harus memperhatikan adab yang
telah disyariatkan oleh Allah subhanahu wataala dan RasulNya shallallahu alaihi wasallam, yaitu:
a. Memakai jilbab yang syarI
b. Atas izin dari suaminya, bila ia sudah menikah.
c. Tidak boleh bersafar kecuali dengan mahramnya.

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Menundukkan pandangan.
Berbicara dengan wajar tanpa mendayu-dayu (melembutlembutkan).
Tidak boleh melenggak lenggok ketika berjalan.
Hindari memakai wewangian.
Tidak boleh menghentakkan kaki ketika berjalan agar
diketahui perhiasannya.
Tidak boleh ikhtilath (campur baur) antara lawan jenis.
Tidak boleh khalwat (menyepi dengan pria lain yang
bukan mahram)

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai