Anda di halaman 1dari 7

URGENSI ISLAM DALAM MERATUKAN

WANITA DITINJAU DARI ALQURAN

Yahya Syafaatul Udzma

a Fakultas Agama Islam/ Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal


Syakhshiyah), yahyasyafaatuludzma@gmail.com, Universitas Islam Sultan
Agung Semarang

Meilan Arsanti

b Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan/ Program Studi Pendididikan Bahasa


dan Sastra Indonesia, meilanarsanti@unissula@ac.id, Universitas Islam Sultan
Agung Semarang

ABSTRAK

Kajian ini berisi tentang pembahasan pandangan islam terhadap


wanita,ditinjau dari alquran dan hadis,wanita sangatlah terhormat dalam agama
islam,dan tentunya islam menjaga wanita dari berbagai segi antara lain,segi tutur
katanya,menjaga auratnya,dan kehormatannya.allah swt sangat memuliakan
wanita sampai telapak kakinyapun lebih mulia dari pada syurga,wanita adalah
perhiasan dunia yang patut dijaga kesuciannya.pada kali ini akan membahas
tentang.yang pertama wanita menurut agama,yang kedua wanita ditinjau dari
alquran,yang ketiga wanita adalah perhiasan,yang keempat persamaan wanita dan
pria,yang kelima hak seorang wanita,dan yang keenam kehormatan seorang
wanita.

A. METODE PENELITIAN

Metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif atau riset yang
memberikan penjelasan dengan bersifat analisis,pada pelaksanaannya
menggunakan metode subjektif yang berfokus pada landasan teori.
Metode ini juga menggunakan metode studi pustaka yang dimana
sumbernya dari artikel dan jurnal.

B. PENDAHULUAN

Islam sangat menghargai dan mencintai wanita dengan menetapkan


beberapa syariat. Sosok wanita memiliki hak dan kewajiban dengan tujuan
untuk kehormatan dan kemuliaan wanita. Siapakah sosok wanita dalam
Islam? Dalam Al-Quran terdapat satu surah yang mengulas mengenai wanita
yakni surah an-Nisa’. Dan ada beberapa ayat lain juga mengulas tentang
sosok wanita. Hadits pun banyak yang berbicara tentang sosok wanita.
diantaranya

Allah berfirman dalam Q.S annisa ayat 34 yang Artinya:

“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah


telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari
hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat
(kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah
telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan
nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di
tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika
mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk
menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar.”

Ayat disini menjelaskan hak dan kewajiban seorang suami terhadap


istri dan sebaliknya,suami yang baik adalah suami yang menjalankan
kewajibannya dan memberikan haknya kepada wanita(istri) yaitu dengan cara
memberikan nafkah lahir maupun batin,berbeda dengan seorang istri,jika istri
ikut serta bekerja/mencari nafkah maka istri tidak wajib memberikan
pendapatannya kepada suaminya,tugas seorang istri hanyalah taat terhadap
suaminya dan melayani suami dengan sepenuh hati,dan perlu diingat jika
antara suami dan istri melanggar ketentuan ketahuilah adzab allah sangatlah
pedih.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Wanita Menurut Pandangan Alquran

Sosok wanita itu berhak mendapatkan perlakuan baik dari


suaminya. Sosok wanita tidak boleh dikuasai dengan cara dipaksa dan
tidak boleh disusahkan dengan jalan mengambil kembali sebagian yang
sudah diberikan kepadanya, maka bergaulah dengan wanita secara patut
(surah an-Nisa’ ayat 19).walaupun wanita itu memiliki sifat lemah
lembut,janganlah engkau (laki-laki) memberlakukan wanita
seenaknya,wanta juga punya perasaan dan memiliki hak untuk memilih
sesuatu,jangan malah memaksa kehendakmu terhadap seorang wanita.

Firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 195 Yang artinya:

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan


berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang
yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain . Maka orang-
orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan
Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan
mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.”

Allah pun tidak membedakan antara laki laki dan


perempuan,seperti yang telah dijelaskan dalam firmanNya,Allah akan
mengampuni dan memasukan hambaNya kedalam syurga bagi hamba
yang mau berjihad fii sabililah,masa kita yang hanya sebagai makhluk
membeda bedakan antar kelompok ataupun Jender.
2. Wanita Menurut Pandangan Agama

Sosok wanita dalam Islam menempati posisi penting yang tidak


pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada Undang-Undang atau aturan
manusia sebelum Islam memberikan hak-hak kepada wanita, seperti yang
diberikan Islam. Hal itu karena kita ketahui Islam datang membawa
prinsip persamaan di antara seluruh manusia. Tidak ada perbedaan antara
satu individu dengan individu lainnya, sebab Allah menciptakan dari asal
yang sama (Ikhwan Fauzi, 2002).

Islam sangat menjaga martabat seorang wanita dengan cara


menjaga auratnya,dari ujung rambut sampai ujung kaki semuanya adalah
aurat bagi seorang wanita kecuali wajah dan telapak tangannya,bukan
hanya itu islam pun membolehkan wanita untuk tidak beribadah pada
saat haid,dan tidak engharuskan untuk menggantinya.

Wanita tidak lepas dari peranannya sebagai seorang ibu,ibu


adalah seseorang yang benar benar dimuliakan didalam agama
islam,bahkan allah menempatkan syurga dibawah telapak kaki seorang
ibu,dari sini saja kita sudah tahu bahwasannya telapak kaki seorang ibu
itu lebih mulia dari pada syurga,yang didalamnya terdapat kenikmatan
yang tidak bisa diukur dengan logika ataupun materi.

Sosok ibu sangatlah keramat,bisa dikatakan kunci “kesukseesan


seorang anak ada pada seorang ibu” maksud kalimat disini adalah anak
kalo mau apa apa harus didasari oleh restu dan ridho seorang ibu,supaya
selalu mendapatkan keberkahan dalam berproses dan bisa berhasil sesuai
dengan ekspetasi kita.”jadikanlah ibumu seperti raja,maka rejekimu akan
seperti raja raja” muliakanlah seorang ibu dengan cara menuruti segala
perintahnya dan nutut terhadap tutur katanya,jika menurut bahasa santri
salaf yaitu “SENDIKO DAWUH”bahkan rosulullah pernah bersabda
“ridho Allah terletak pada ridhonya orang tua dan murkaNya Allah
terletak pada murkanya orang tua”didalam hadis ini sudah terlihat jika
orang tua kita sudah ridho pada kita maka secara langsung Allah pun
ridho pada apa yang kita kerjakan,dan sebaliknya jika kita sering
membuat jengkel hati orang tua maka kita telah membuat Allah menjadi
murka pada kita,dijelaskan dalam Q.S Al-Isra ayat 23 yang artinya:”Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya.Jika seorang diantara keduanya atau kedua duanya berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.”(Q.S: Al-Isra ayat 23)

Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai anak harus


memberlakukan kedua orang tua kita terkhusus ibu sebagaimana
mestinya dengan cara memuliakannya,dan jangan sampai menyakiti
hatinya dan jangan engkau membentak dengan perkataan kasar bahkan
kata“ah”sekalipun, apapun tutur katanya, nasihatnya, pesannya,
amanahnya, ucapannya harus kita dengarkan dan kita lakukan dengan
sepenuh hati,maka kita akanmerasakan keberkahan dibalik semua itu.

3. kehormatan seorang wanita

Pada zaman nabi muhammad SAW,ada banyak sosok wanita


yang memiliki peranan penting dalam islam contohnya memegang
kekuasaan di india(delhi) beliau adalah salah satu wanita yang menguasai
wilayah tersebut,beliau mewarisi tahta ayahnya Sultan iltutmisy,beliau
juga bisa disebut ratu segala zaman. (Mernissi, 1994: 141).

Banyak sekali wanita yang berperan penting pada masa


rasulullah,salah satunya sultanah radhiyah,dia pemegang kekuasaan
tertinggi di india menggantikan sosok ayahnya Sultan iltutmisy beliau
menguasai india sudah sangat lama turun temurun dari kakek kakeknya
terdahulu,kepemimpinan ini menggunakan sistem kerajaan yaitu
pimpinan warisan yang diturunkan dari nenek moyang.

Tidak menutup kemungkinan seorang wanita memimpin suatu


bangsa karena wanita pun memiliki kehormatan sama dengan kaum laki
laki,yang dimana wanita juga memiliki hak nya untuk
memimpin,memang sebaik baik pemimpin adalah laki laki,tetapi jika ada
wanita yang lebih mumpuni dari segal bidang mulai dari materi harta
benda ataupun dari segi kecerdasannya,maka wanita itu boleh dipilih
menjadi pemimpin bangsa ataupun suatu kelompok.

Dalam sejarah islam wanita juga dapat berperan sebagai seorang


panglima perang,seperti pada zaman nabi muhammad SAW ada seorang
wanita bernama Robiayul al adawiyah,beliau adalah ahli pedang,dan ada
pula yang menjelaskan beliau pun selalu mengendarai kuda yang gagah
berani,beliau adalah salah satu panglima perang pada zaman nabi yang
berparas wanita,sekalipun beliau wanita,beliau memiliki jiwa yang gagah
dan berani,beliau adalah panglima perang maka beliau adalah pemimpin
semua prajurit.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Ikhwan. 2002. Perempuan dan Kekuasaan; Menelusuri Hak Politik dan
Persoalan Jender dalam Islam. Amzah.

Mernissi, Fatimah, 1994, Ratu-ratu Islam yang Terlupakan, ter. Rahmani Astuti
dan Enna Hadi, Mizan, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai