Anda di halaman 1dari 2

Ceramah Tentang Kemuliaan Wanita

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala , atas
karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul,Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka dalam
kadaan aman fi amanillah,serta dalam keadaan sehat wal afiat. Mudah-mudahan setiap derap
langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat
derajat di hadapan Allah Swt.Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarganya, sahabatnya, kepada kita semua, serta
kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah, suri
tauladan yang baik.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan cermah kepada kalian semua tentang
kemuliaan wanita.

Sesungguhnya agama Islam sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum


perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum
syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan
siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.

Allah Ta’ala berfirman,


“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang
dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Aisyah RA bahwa Nabi
Muhammad salallahu 'alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya wanita adalah saudara
sekandung kaum pria".

Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung)
dalam Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh
karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang
khusus bagi kaum wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat
khusus tentang wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’). Ini semua
menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu.
Agungnya tugas dan peran wanita ini terlihat jelas pada kedudukannya sebagai pendidik pertama
dan utama generasi muda Islam, yang dengan memberikan bimbingan yang baik bagi mereka,
berarti telah mengusahakan perbaikan besar bagi masyarakat dan umat Islam.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki
peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini
dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:
– Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan
tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki,
karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
– Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah.
Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah
pemimpin/pendidik di dalam rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).
Oleh karena itu, tidak salah jika sekiranya kita mengatakan: bahwa sesungguhnya kebaikan
separuh atau bahkan lebih dari (jumlah) masyarakat disandarkan kepada kaum wanita.

Anda mungkin juga menyukai