2, Desember 2015
Ketua Penyunting
Perminas Pangeran
Dewan Penyunting
Erni Ekawati (Universitas Kristen Duta Wacana)
Heru Kurnianto Tjahjono (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
I Putu Sugiartha Sanjaya (Universitas AtmaJaya)
Mahatma Kufepaksi (Universitas Lampung)
Singgih Santoso (Universitas Kristen Duta Wacana)
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) terbit sejak tahun 2006. Terbit dua kali setahun pada
bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, kajian analitis kritis dan
tinjauan buku dalam bidang manajemen dan bisnis. Penyunting menerima tulisan yang belum pernah
diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik dengan format seperti tercantum pada Pedoman
Penulisan Artikel yang terlampir di halaman belakang.
DAFTAR ISI
PENGARUH EARNING MANAGEMENT DAN MEKANISME GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA EMITEN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Rowland Bismark Fernando Pasaribu, Dionysia Kowanda, Dian Kurniawan .........
97-121
135-146
159-173
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan meneliti hubungan earning management dan mekanisme good corporate
governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, komite audit,
ukuran dewan komisaris, dan proporsi dewan komisaris independen) terhadap pengungkapan
corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2013. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling dan terdapat 24 perusahaan
yang memenuhi kriteria.Teknik analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menemukan bahwa secara parsial variabel kepemilikan manajerial, ukuran dewan
komisaris, dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh secara signifikan, sedangkan
variabel earning management, kepemilikan publik, dan komite audit tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
Kata Kunci: Tanggungjawab Sosial Perusahaan, Manajemen Laba, Tatakelola Perusahaan yang
Baik.
PENDAHULUAN
Setiap tahun perekonomian dalam suatu
negara pasti mengalami perubahan dalam
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
2006
2007
Indonesia
2008
2009
Malaysia
2010
Thailand
2011
Brunei Darussalam
2012
2013
Vietnam
Gambar 1
Perbandingan Pertumbuhan PDB Indonesia dengan PDB sebagian negara ASEAN 2006-2013
Sumber: World Bank (data diolah)
yang melanda AS. Tak terkecuali negaranegara Asia Tenggara atau biasa disebut
ASEAN. Negara-negara ASEAN juga
merasakan dampaknya, karena negaranegara ASEAN sendiri masih bergantung
dengan aliran dana dari investor asing,
terutama investor asal AS. Dapat dilihat
dalam gambar 1.1 bahwa terjadi penurunan
PDB negara-negara ASEAN seperti
Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam sebagai imbas dari krisis ekonomi
dunia. Penurunan PDB Malaysia dari
tahun 2008 ke 2009 sebesar 4,83% ke 1,51% atau turun 6,34%. Lalu penurunan
6,3
6,4
6,17 6,11
6,03
5,81
5,62
5,72
5,14
5,03
4,92
5,01
2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014 2015
Gambar 2
PDB Indonesia dari triwulan ke-2 2012 sampai triwulan ke-1 2015
Sumber: www.trandingeconomics.com (data diolah)
kas
perusahaan,
perubahan
modal
perusahaan dan informasi mengenai
keuangan lainnya. Laba perusahaan merupakan gambaran dari kegiatan perusahaan
itu sendiri, laba perusahaan dapat dilihat
oleh investor di laporan keuangan
perusahaan yang dipublikasikan oleh
perusahaan. Dengan meningkatkan laba
perusahaan, akan berpengaruh positif
terhadap perusahaan itu sendiri. Para
investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya, dan perusa-haan akan
30
29,05
29
28
27
27,75
28,72
28,25 28,07
28,81
27,41 27,54
26
27,05
26,36
25
24,8
24
23
24,35
23,97
23,7
22
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Gambar3
Kontribusi Manufaktur dalam PDB Indonesia tahun 2000-2013
Sumber: World Bank (data diolah)
perusahaan merupakan
jalan
masuk
dimana beberapa organisasi menggunakannya untuk memperoleh keuntungan
atau memperbaiki legitimasi. Pemerintah
Indonesia memberikan respon yang baik
terhadap
pelaksanaan CSR
dengan
meregulasi praktik tanggung jawab
sosial
sebagaimana
dimuat
dalam
Undang-Undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di
bidang atau terkait dengan bidang
sumber daya alam untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Undang-Undang tersebut (Pasal 66 ayat
2c) mewajibkan semua perseroan untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
sosial dan lingkungan dalam Laporan
Tahunan. Pelaporan tersebut merupakan
pencerminan dari perlunya akuntabilitas
perusahaan atas pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan lingkungan, sehingga
para stakeholders dapat menilai pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam UndangUndang tersebut (Pasal 1 ayat 3),
corporate social responsibility dikenal
dengan istilah tanggung jawab sosial
dan lingkungan yang diartikan sebagai
komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
Praktik
dan
pengungkapan
corporate social responsibility merupakan konsekuensi logis dari struktur
Good Corporate Governance (GCG),
yang prinsipnya antara lain menyatakan
bahwa perusahaan perlu memperhatikan
kepentingan
stakeholdersnya,
sesuai
dengan aturan yang ada dan menjalin
kerjasama yang aktif dengan stakeholders demi kelangsungan hidup jangka
panjang perusahaan (Utama, 2007 dalam
Wahyu dan Apriweni, 2012). Pedoman
umum GCG Indonesia menyatakan salah
satu tujuan diterapkannya pedoman ini
101
strukturnya,
komite
audit sekurangkurangnya terdiri dari tiga anggota. Salah
satunya dari anggota tersebut merupakan
komisaris independen yang sekaligus
merangkap sebagai ketua, sedangkan
anggota
lainnya
merupakan
pihak
eksternal yang independen (SE Ketua
Bapepa NomorSE-03/PM/2000). Komite
audit mempunyai peran yang sangat
penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan
laporan keuangan seperti halnya menjaga
terciptanya sistem pengawasan perusahaan
yang memadai. Kepemilikan institusional
merupakankepemilikan
saham
oleh
investor institusional yang dapat diliat
dari proporsi saham yang dimiliki
institusi dalam perusahaan. Institusi
merupakan lembaga yang memiliki
kepentingan besar terhadap investasi
yang dilakukan termasuk investasi saham.
Berdasarkan teori agensi, disebutkan
bahwa pemisahan kepemilikan dan
pengendalian suatu perusahaan dapat
menyebabkan terjadinya asimetri informasi dan konflik keagenan (antara agent dan
principal) sehingga dapat memicu agency
cost (Martua dan Nasir, 2013). Penyebab
dari adanya agency cost adalah adanya
kepemilikan saham perusahaan oleh
publik, dalam hal ini adalah investor
institusional. Investor institusional disini
didefinisikan sebagai suatu instansi atau
lembaga yang bergerak dalam bidang
asuransi, bank, perusahaan investasi,
maupun dana pensiun. Investor institusional ini memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam melakukan pengawasan
terhadap kinerja perusahaan yang dimana
mereka memilki saham di perusahaan
tersebut. Hal tersebut dikarenakan
mereka memilki
sumber
daya,
kemampuan, pengalaman, dan kesempatan
untuk
mengawasi
kinerja
perusahaan untuk lebih memprioritaskan
pada nilai perusahaan jangka panjang.
Kepemilikan institusional yang besar
akan sangat berpengaruh dan berdampak
pada keputusan manajemen yang akan
104
KAJIAN LITERATUR
Pengaruh Earning Management
terhadap Pengungkapan CSR
Earning management atau manajemen laba
dilakukan oleh pihak manajemen untuk
memanipulasi laporan keuangan perusahaan. Manajemen melakukan praktik
tersebut untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan sehingga berdampak
pada kompensasi tinggi yang akan
diperoleh. Menurut Prior et. al., (2008)
dalam Djuitaningsih dan Marsyah (2012),
metode untuk membuat para manajer
melindungi posisi dan menjaga kepentingan mereka yaitu dengan melibatkan
diri ke dalam aktivitas yang ditujukan
untuk membangun hubungan dengan
stakeholder perusahaan dan aktivis
lingkungan yang diketahui sebagai CSR.
Hal ini mengakibatkan adanya hubungan
yang negatif antara manajemen laba dan
pengungkapan informasi oleh perusahaan,
Audit
terhadap
109
X1
Kepemilikan Institusional
X3
Komite Audit
X5
X7
Kepemilikan Manajerial
X2
Kepemilikan Publik
X4
X6
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
(CSR)
Gambar 3
Kerangka Pemikiran
110
Tabel 1
Prosedur Pemilihan Sampel
Kriteria Sampel
Emiten
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturut-turut
124
dari tahun 2009-2013
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan lengkap dan berturut-100
turut selama tahun 2009-2013
Perusahaan yang tidak menerapkan dan mengungkapkan laporan mengenai
tanggung jawab sosial (CSR) di annual report tahun 2009-2013
Perusahaan yang tidak menyajikan ikhtisar keuangan dalam mata uang
rupiah
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel
24
Total sampel (annual report) yang digunakan dalam penelitian (24 x 5 )
120
Keterangan:
CSRDIij: Corporate Social Responsibility
Disclosure Index perusahaan i tahun j
Xij dummy variable: Jumlah item yang
diungkapkan oleh perusahaan i tahun j;
1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i
tidak diungkapkan
111
Tabel 2
Pengungkapan Corporate Social Responsbility
Tema
Detail
Lingkungan
Butir 1 - 13
Energi
Butir 1 - 7
Kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja
Butir 1 - 8
Butir 1 - 29
Produk
Butir 1 - 10
Keterlibatan masyarakat
Butir 1 - 9
Umum
Butir 1 dan 2
Earning
Management
(EM).
Earning management atau manajemen laba
dalam penelitian ini merujuk kepada
penelitian Djuitaningsih et al. (2012) dan
Tumewu et al. (2014). Manajemen laba
diproksikan dengan discretionary accrual
(DA) yang merupakan nilai dari
manajemen laba perusahaan. Total akrual
terdiri dari komponen discretionary dan
nondiscretionary. Total akrual diperoleh
dari selisih antara laba dan arus kas
operasi. Berikut ini cara perhitungan total
akrual dari Modified Jones Model:
1) Menghitung total akrual
Menghitung total akrual dengan
menggunakan pendekatan aliran kas
(cash flow approach), yaitu: TACit
=Niit -CFOit
2)
112
Penjelasan
Berisi tentang pengendalian lingkungan dan
upaya perbaikan kerusakan lingkungan
Berisi tentang pemanfaatan dan efisiensi
energi
Berisi tentang tingkat kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja
Berisi tentang tingkat dan fasilitas tenaga kerja
serta kondisi kerja secara umum
Berisi tentang pengembangan, keselamatan
dan mutu produk
Berisi tentang sumbangan dan pelayanan serta
konstribusi kepada masyarakat
Berisi tentang keseluruhan informasi yang
berhubungan dengan tanggung jawab sosial
TACit/TAit-1 = 1(1/TAit-1 ) +
2((REVit-RECit)/TAit-1 )
+ 3(PPEit/TAit-1) + e
3)
CFOit
113
Tabel 3
Hasil Uji Deskriptif Statistik
Variabel
CSRD
EM
KM
KI
KP
KOMA
UDK
PDKI
Min
,2692
-,2166
,0000
,4144
,0182
30,000
20,000
,2500
Max
Mean
,7051
,493376
,5480
,100727
,2308
,052466
,9818
,691216
,5856
,276306
50,000 3,300,000
120,000 4,958,333
10,000
,435140
114
Tabel 4
Implikasi dan Signifikansi
Variabel
(Constant)
EM
KM
KP
B
,621
-,260
-,341
,064
Sig.t
,000
,066
,040
,455
115
KOMA
UDK
PDKI
Sig.F
Adj.R2
-,026
,024
-,354
0.000
0.532
,458
,000
,000
PEMBAHASAN
Pengaruh Earning Management
terhadap Pengungkapan CSR
Hipotesis
pertama
yaitu
earning
management tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan CSR, hasil
penelitian ini menyimpulkan pengaruh
yang dihasilkan oleh earning management
mempunyai arah negatif sebesar -0,260.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Terzaghi
(2012) dan penelitian Tumewu dan
Rudiawarni (2014). Sedangkan hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Djuitaningsih dan Marsyah (2012).
Earning management atau manajemen laba
116
Audit
terhadap
Kesimpulan
Tujuan penelitian dan pembahasan
mengenai pengaruh Earning Management,
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Kepemilikan Publik, Komite
Audit, Ukuran Dewan Komisaris, dan
Proporsi Dewan Komisaris Independen
terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2013, maka dapat disimpulkan bahwa: a) Earning Management,
Kepemilikan Publik, dan Komite Audit
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSRD); b) sebaliknya,
hanya Kepemilikan Manajerial, Ukuran
Dewan Komisaris dan Proporsi Dewan
Komisaris Independen yang berpengaruh
Sosial
Perusahaan.
Jurnal
Dinamika Akuntansi. 2(1): 46-55
Oktariani, N.W. dan Mimba, N.P.S.
2014.Pengaruh
Karakteris-tik
Perusahaan dan Tanggung Jawab
Lingkungan Pada Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 6(3): 402-418.
Paramita, A. D. dan Marsono. 2014.
Pengaruh Karakteristik Corporate
Governance Terhadap Luas Pengungkapan
Corporate
Social
Responsi-bility. Diponegoro Journal of Accounting. 3(1).
Priantana, R. D. dan Yustian, A.
2011.Pengaruh
Struktur
Good
Corporate Governance Terhadap
Pengung-kapan Corporate Social
Responsi-bility Pada Perusahaan
Keuangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.Jurnal Telaah &
Riset Akuntansi. 4(1): 65-78.
Saraswati, R. dan Hadiprajitno.B. 2013.
Pengaruh Corporate Governance
Pada Hubungan Corporate Social
Responsibility dan Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Diponegoro Journal of Accounting.
2(1).
Sary, S. A.dan Latra. I. Ny. 2013.
Pemodelan Jumlah Kematian Bayi
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2011
dengan Pendekatan Regresi Binomial Negatif. Jurnal Sains dan Seni
Pomits. 2: 282-287.
Sembiring, E. R. 2005. Karakteristik
Perusahaan
dan
Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Study
Empiris Pada Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Prosiding. Simposium Nasional
Akuntansi VIII. Solo, 15-16
September 2005
120
121
INDEKS SUBYEK
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)
A
Age,173
Audit committee,97, 110. 113
C
Compensation, 123, 125
Corporate Social Responsibility, 97, 105, 106,
110, 112
D
Dynamic Marketing Capability, 159, 160, 162,
161, 162
E
Earnings Management, 97, 106, 110, 111,
112, 114, 116, 119
Employees Performance, 123,126
Employee Productivity,135, 140
Environmental Dynamism, 159, 160, 171, 163,
164, 165
F
Financial,135, 136
Firm Performance , 159, 164, 165, 166, 167,
168, 169, 170, 171
G
Good Corporate Governance, 97, 102, 103,
109, 110
I
Income, 173
Independent board, 97, 110, 113
Institutional ownership, 97, 110, 113
M
Managerial ownership, 97,110, 113
Market Orientation,159, 160, 163, 164, 165,
166, 167, 168, 169, 170
N
Non Financial Compensation,135, 136
O
Outsourcing companies, 201, 202, 204, 207,
208, 209, 211, 212, 213, 214, 215
P
Post-Purchase Satisfaction, 173
Promotion, 145,153
Public ownership, 97, 110, 113
S
Satisfaction, 147
Service Performance, 148
Shopping Orientation, 177
SPACE analysis, 201, 202, 204, 205, 206, 213,
215, 216, 217, 220
Strategic Flexibility,159, 160, 163, 164, 165,
166, 167, 168, 169, 170, 171
SWOT , 201, 202, 203, 204
INDEKS PENULIS
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)
A
Agustini Dyah Respati, 147
Ambar Kusuma Astuti, 147
E
Edi Santosa, 159
D
Dian Kurniawan,97
Dionysia Kowanda,97
H
Hadi Purnomo, 159
M
Marbudyo Tyas Widodo, 201
Marlis Ida, 175
Melati Diyani Putri, 201
R
R Pandji Cepi Asmara, 135
Rowland Bismark Fernando Pasaribu,97
Rintar Agus Simatupang, 175
S
Said Mardijanto, 123
Susi Widjajani,135
PEDOMAN PENULISAN
JURNAL RISET MANAJAMEN & BISNIS (JRMB)
Standar Format Umum
1. Naskah yang ditulis untuk JRMB meliputi hasil penelitian dan hasil telaah atau konseptual
pemikiran dalam bidang manajemen dan bisnis. Naskah dapat ditulis dalam bahasa
Indonesia atau bahasa Inggris sesuai gaya selingkung yang ditentukan.
2. Penulis mengirim tiga eksemplar naskah dan satu compact disk (CD) yang berisikan
naskah tersebut kepada redaksi. Satu eksemplar dilengkapi dengan nama dan alamat
sedang dua lainnya tanpa nama dan alamat yang akan dikirim kepada mitra bestari.
Naskah dapat dikirim juga melalui e-mail.
3. Naskah yang dikirim belum pernah diterbitkan di media lain yang dibuktikan dengan
pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh semua penulis bahwa artikel tersebut belum
pernah dipublikasikan.
4. Naskah dan CD dikirim kepada Dewan Redaksi
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB)
Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana
Jalan Dr. Wahidin S. No. 5 19, Yogyakarta 55224
Telpon (0274) 563929, Fax (0274) 513235
e-mail: jrmb.ukdw@gmail.com
atau Perminas_pangeran@yahoo.com
Standar Format Penampilan
1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word pada ukuran kertas A4 berat 80
gram, jarak 2 spasi, jenis huruf Times New Roman berukuran 12 point, margin kiri 4 cm,
serta margin atas, kanan dan bawah masing-masing 3 cm.
2. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan. Gambar dan tabel dikelompokan bersama
pada lembar terpisah dibagian akhir Naskah.
3. Angka dan huruf pada gambar, tabel, atau histogram menggunakan jenis huruf Times New
Roman berukuran 10 point.
4. Naskah ditulis maksimum sebanyak 30 halaman termasuk gambar dan tabel.
Standar Sistematika Penulisan Artikel
1.
2.
3.
4.
Artikel hasil penelitian terdiri atas Judul, Nama Penulis, Alamat Penulis, Abstrak,
Pendahuluan, Metode, Hasil, Pembahasan, Simpulan, Saran, dan Daftar Rujukan.
Artikel Konseptual atau hasil pemikiran (kajian pustaka) terdiri atas Judul, Nama
Penulis, Alamat Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Pembahasan, Simpulan, dan daftar
Rujukan.
Judul ditulis ringkas, spesifik, dan lugas yang menggambarkan isi artikel. Judul dalam
bahasa Indonesia tidak boleh lebih dari 12 kata, sedangkan judul dalam bahasa Inggris
tidak boleh lebih dari 10 kata. Judul ditulis dengan huruf kapital dengan jenis huruf
Times New Roman berukuran 14 point, jarak satu spasi, dan terletak ditengah-tengah
tanpa titik.
Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis disertai alamat institusi penulis yang
dilengkapi dengan nomor telpon, fax, dan e-mail.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Abstrak dan kata kunci (keyword) ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris). Panjang masing masing abstrak ditulis dalam satu paragraf tidak lebih
dari 150 kata. Abstrak mengandung uraian minimal berisi tentang tujuan, metode, hasil
utama, dan simpulan yang ditulis dalam satu spasi. Kata kunci (keyword) ditulis miring,
berkisar 3 - 5 (tiga sampai lima) kata, satu spasi setelah abstrak.
Pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, pustaka yang mendukung, tujuan
penelitian, dan harapan hasil penelitian. Seluruh bagian pendahuluan dipaparkan secara
terintegrasi dalam bentuk paragraf-paragraf, dengan panjang 5-15% dari total panjang
artikel.
Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis. Berisi tentang penjelasan dan prediksi
teoritis, model teoritis dan hasil riset sebelumnya atas isu atau fenomena yang dibahas
dan uraian pengembangan hipotesis. Panjang paparan 10-15% dari panjang artikel.
Metoda berisi paparan dalam bentuk paragraf tentang rancangan penelitian, sasaran
penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data, pengembangan pengukuran,
dan teknik analisis data, dengan panjang 10-20% dari total panjang artikel.
Hasil Penelitian menyajikan uraian hasil penelitian berkaitan dengan tujuan penelitian.
Deskripsi hasil penelitian disajikan secara jelas. Deskripsi dan interpretasi hasil berkaitan
dengan hasil (bersih) analisis data. Pemakaian tabel, grafik atau bagan sangat disarankan
untuk meperjelaskan hasil.
Pembahasan memuat diskusi hasil penelitian sendiri yang dikaitkan dengan tujuan
penelitian. Pembahasan menjelaskan mengapa hasil penelitian demikian, memapar logika
perolehan temuan, menginterpretasi temuan, dan mengaitkan dengan teori atau hasil
penelitian yang relevan. Panjang paparan hasil penelitian dan pembahasan 40-50% dari
panjang artikel
Pembahasan (khusus tulisan konseptual atau hasil pemikiran) memuat kupasan masalah
yang dikaji, bersifat analitik, argumentatif, logis, kritis, dan yang terpenting
menunjukkan pendirian atau sikap penulis. Panjang paparan pembahasan 40-60% dari
panjang artikel.
Bagian simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban atas tujuan penelitian dan khusus
tulisan koseptual: penegasan pendirian penulis. Pemberian saran memuat keterbatasan
penelitian serta saran penelitian ke depan dan bagi praktis. Simpulan dan saran
disajikan dalam bentuk paragraf.
Kutipan
Kutipan dalam teks dibuat dalam format nama, tahun, seperti Dittmar dan Thakor
(2006) untuk awal kalimat, dan (Dittmar dan Thakor,2006) untuk akhir kalimat. Jika
Penulis lebih dari dua dipergunakan et al. Setelah penulis pertama, seperti: Garardi, et
al. (2010). Untuk referensi yang lebih dari satu, kutipan didasarkan atas kronologi tahun
atau urutan abjad jika terdapat tahun yang sama. Contoh (Marosi dan Massoud, 2008;
Cohen dan Smitz, 2009; Verdelhan, 2010) atau (Hoberg dan Phillips, 2010; Liberti and
Mian, 2010; Verdelhan, 2010)
Daftar Referensi
a. Diharapkan dirujuk referensi 10 tahun terakhir dengan proporsi pustaka primer
(jurnal) minimal 80%.
b. Hanya memuat referensi yang diacu dalam artikel dan ditulis secara alfabetis
berdasarkan huruf awal dari nama penulis pertama.
c. Cara penulisan daftar Referensi seperti yang dipakai pada JRMB berikut ini:
Jurnal
Dittmar, A. and Thakor, A. 2006. Why do Firms Issue Equity?. Journal of Finance,
62 (1): 1-54
Buku
Mooler, R. R. 2007. Caso Enterprise Risk Management: understanding the new
integrated ERM Framework. New Jersey: Jhon Willey & Son, Inc.
Buku Kumpulan Artikel
Keasey, K. And Wright, M. (Eds.) 1997. Corporate Governance: Responsibilities, Risk
and Remuneration. New Jersey: Jhon Willey & Son, Inc.
Prosiding
Ernyan dan Husnan, S. 2002. Perbandingan Underpricing Penerbitan Saham Perdana
Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Pasar Modal Indonesia: Pengujian
Hipotesis Asimetrik Informasi. Prosiding, Simposium Nasional Keuangan dalam
Rangka Dies Natalis Ke 47 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta,
28 Sepetember 2002. Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta. Halaman 43-56.
Artikel dalam Buku
Ezzamel, M. and Watson, R. 1997. Executive Remuneration and Corporate Performance.
In: K. Keasey & M. Wright. Eds. Corporate Governance: Responsibilities, Risk and
Remuneration. Jhon Willey & Son, Inc., New York
Skripsi/Tesis/Disertasi
Terry, S. D. 2010. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Peringkat dan Yield
Obligasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana. Yogyakarta
Internet
French, K. R. 2005. Data Library, http://www.mba.tuck.dartmouth.edu/pages/faculty/
ken.french/data library.html, Diakses 10 Januari, 2011
Dokumen Resmi
(ECFIN) Institute for Economic and Financial Research. 2011. Indonesian Capital
Market Directory, 2011 Twenty-Second Edition
Ilustrasi
a. Tabel tidak menggunakan garis jaringan (gridlines), cukup gunakan garis horisontal di
atas atau di bawah heading kolum dan di bawah baris akhir tabel atau panel.
b. Judul tabel, grafik, histogram, sketsa, diagram, peta, bagan, dan gambar diberi nomor
urut. Judul singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ilustrasi
ditulis dengan jenis huruf Times New Roman berukuran 10 point, masuk satu tab (5
ketukan) dari pinggir kiri, awal kata menggunakan huruf capital, dengan jarak 1 spasi.
c. Keterangan tabel ditulis di sebelah kiri bawah menggunakan huruf Times New Roman
berukuran 10 point jarak satu spasi.
d. Penulisan angka desimal dalam bentuk tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan
dengan koma (,) dan untuk bahasa Inggris digunakan titik (.).
e. Nama Latin, Yunani, atau Daerah dicetak miring sedang istilah asing diberi tanda
petik.
f. Satuan pengukur menggunakan Sistem Internasional (SI).