Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya keingintahuan manusia yang diawali dengan
pertanyaan atau permasalahan dan ingin dicari pemecahannya inilah
yang mendasari adanya penelitian. Adapun Penelitian biasanya diawali
dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan
satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan.
Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari
gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah
kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga
sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini
kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian.
Penelusuran atau pencarian pustaka yang relevan seyogyanya juga
dilakukan sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian itu berjalan.
Kepustakaan atau literatur yang dijadikan landasan dalam kajian teori
ini akan memiliki arti dalam mempertimbangkan cakupan penelitian
yang sedang dikerjakan. Studi kepustakaan ini juga memiliki peranan
atau fungsi yang sangat penting. Maka dari itu bila kita melihat Begitu
pentingnya mengkaji pustaka dalam sebuah penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, tulisan ini berupaya untuk
memberikan panduan tentang penyusunan tinjauan pustaka dengan
secara mendalam dengan membahas berbagai hal terkait tinjauan
pustaka, mulai dari pengertian dan tujuannya, diikuti dengan cara
penyusunannya dan beberapa tips serta contoh yang dapat membantu
memudahkan peneliti dalam menyusun tinjauan pustaka.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah antara lain:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan tinjauan pustaka dalam penelitian ?
1.2.2 Apa tujuan dari tinjauan pustaka dalam penelitian ?
1.2.3 Bagaimana Kegunaan/fungsi dari tinjauan pustaka dalam
penelitian ?
1

1.2.4 Apa manfaat dari tinjauan pustaka dalam penelitian ?


1.2.5 Bagaimana Cara/strategi dalam mencari tinjauan pustaka dalam
penelitian ?
1.2.6 Bagaimana langkah-langkah mencari tinjauan pustaka dalam
penelitian ?
1.2.7 Bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka dalam penelitian ?
1.3 Tujuan permasalahan
Dari uraian rumusan masalah diatas dapat diperoleh tujuan
permasalahan diantaranya :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian tinjauan pustaka dalam penelitian
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan dari tinjauan pustaka dalam penelitian
1.3.3 Untuk mengetahui kegunaan/fungsi dari tinjauan pustaka dalam
penelitian
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat dari tinjauan pustaka dalam
penelitian
1.3.5 Untuk mengetahui cara/strategi dalam mencari tinjauan pustaka
dalam penelitian
1.3.6 Untuk mengetahui langkah-langkah mencari tinjauan pustaka
dalam penelitian
1.3.7 Untuk mengetahui cara menyusun tinjauan pustaka dalam
penelitian

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka mempunyai arti: peninjauan kembali pustakapustaka yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti
tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali
(review)

pustaka

(laporan

penelitian,

dan

sebagainya)

tentang

masalah yang berkaitan. tidak selalu harus tepat identik dengan


bidang permasalahan yang dihadapi tetapi termasuk pula yang seiring
dan berkaitan (collateral).
Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal
yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti
mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian
yang pernah dilakukan sebelumnya (yang berkaitan erat dengan topik
penelitiannya),

semakin

dapat

dipertanggung

jawabkan

caranya

meneliti permasalahan yang dihadapi. Walaupun demikian, sebagian


penulis (usulan penelitian atau karya tulis) menganggap tinjauan
pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis asal
ada saja atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa penelitian
(yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya. Pembuktian
keaslian penelitian tersebut sebenarnya hanyalah salah satu dari
beberapa kegunaan tinjauan pustaka. Kelemahan lain yang sering pula
3

dijumpai

adalah

dalam

penyusunan,

penstrukturan

atau

pengorganisasian tinjauan pustaka. Banyak penulisan tinjauan pustaka


yang mirip resensi buku (dibahas buku per buku, tanpa ada kaitan
yang bersistem) atau mirip daftar pustaka (hanya menyebutkan siapa
penulisnya dan di pustaka mana ditulis, tanpa membahas apa yang
ditulis).
Tinjauan

Pustaka

sangat

diperlukan

untuk

mendukung

permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian. Studi


kepustakaan yang baik akan menyediakan dasar untuk menyusun
kerangka teoritis yang komprehensif. Tinjauan Pustaka pada dasarnya
mencakup 2 hal, yaitu :
1. Tinjauan Teori yang berkaitan dengan permasalahan yang
akan diteliti.
Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang
luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi
variable variable yang akan diteliti. Disamping itu, tinjauan teori ini
juga dimaksudkan agar peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang
ingin diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang relevan. Oleh
karena itu, Tinjauan Pustaka ini menjadi dasar dalam merumuskan
kerangka

teori

yang

selanjutnya

menjadi

dasar

untuk

mengembangkan kerangka konsep penelitian.


2. Tinjauan Dari Hasil Penelitian Lain Yang Berkaitan Dengan
Masalah Yang Akan Diteliti.
Hal

ini

penting,

selain

akan

memperluas

pandangan

dan

pengetahuan peneliti, juga dapat untuk menghindari pengulangan


penelitian yang telah dilakukan orang lain (menjaga Originalitas
penelitian).
2.2 Tujuan tinjauan pustaka
1. Tujuan umum
Tujuan umum tinjauan pustaka adalah mengembangkan
pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitianpenelitian yang pernah dilakukan dalam suatu topik.
4

2. Tujuan khusus
a.

Menjelaskan dasar pemikiran atau dasar teori yang digunakan

dalam penelitian
b. Membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian
c.

Menemukan

variabel-variabel

penelitian

yang

penting

dan

menentukan hubungan
antara variabel penelitian
d. Menghindari pendekatan yang steril (tidak menghasilkan temuan
yang berarti)
e. Merangkum pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian
f.

Menemukan penjelasan yang dapat membawa dalam menafsirkan

data penelitian
g.

Mengetahui apakah penelitian yang akan dilaksanakan pernah

dilakukan orang lain


sehingga tidak terjadi duplikasi
h. Mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang yang sama
sehingga dapat memperluas cara pembahasan penelitian
i.

Memepertajam penguasaan teori yang terkait dengan penelitian

yang akan dilakukan.1


2.3 Kegunaan Tinjauan Pustaka
Leedy (1997, hal. 71) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka

mempunyai kegunaan3 untuk:


1) Mengungkapkan

penelitian-penelitian

yang

serupa

dengan

penelitian yang (akan) kita


lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian
tersebut

menjawab

permasalahan

dan

merancang

metode

penelitiannya;
1 https://CiciLia BanGeuD.wordpress.com/2011/01/08/ Tinjauan Pustaka.diakses 25 Oktober 2016
2 Leedy, Paul D. And Ormord, J, E. 1997. Practical Research: Planning and Design.
9th Edition. hal. 71
3
5

2) Membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang


dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa
atau mirip penelitian yang kita hadapi;
3) Mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka
yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya;
4) Mengenal
peneliti-peneliti
yang
karyanya
penting
dalam
permasalahan yang kita hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara
sumber atau dapat ditelusuri karya -karya tulisnya yang lain yang
mungkin terkait.
5) Memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita lakukan
dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau
teori tempat penelitian ini berada;
6) Menungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin
belum kita kenal sebelumya;
7) Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita
lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya); dan
8) Mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih
karena telah ada pihak-pihak lain yang sebelumnya juga tertarik
pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu
dan biaya untuk meneliti topik tersebut.
Dalam penjelasan yang hampir serupa, Castetter dan Heisler
(1984, hal. 38-43) menerangkan bahwa tinjauan pustaka mempunyai
enam kegunaan, yaitu:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Mengkaji sejarah permasalahan;


Membantu pemilihan prosedur penelitian;
Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;
Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;
Menghindari duplikasi penelitian; dan
Menunjang perumusan permasalahan.
Karena penjelasan Castetter dan Heisler di atas lebih jelas, maka

pembahasan lebih lanjut tentang kegunaan tinjauan pustaka dalam


tulisan ini mengacu pada penjelasan mereka.
(1)

Kegunaan 1: Mengkaji sejarah permasalahan

Sejarah permasalahan meliputi perkembangan permasalahan dan


perkembangan penelitian atas permasalahan tersebut. Pengkajian
terhadap

perkembangan

permasalahan

secara

kronologis

sejak

permasalahan tersebut timbul sampai pada keadaan yang dilihat kini


6

akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan


materi permasalahan (tinjauan dari waktu ke waktu: berkurang atau
bertambah parah; apa penyebabnya). Mungkin saja, tinjauan seperti
ini mirip dengan bagian Latar belakang permasalahan yang biasanya
ditulis di bagian depan suatu usulan penelitian. Bedanya: dalam
tinjauan pustaka, kajian selalu mengacu pada pustaka yang ada.
Pengkajian

kronologis

atas

penelitianpenelitian

yang

pernah

dilakukan atas permasalahan akan membantu memberi gambaran


tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dalam
permasalahan tersebut. Gambaran bermanfaat terutama tentang
pendekatan yang dipakai dan hasil yang didapat.
(2)

Kegunaan

2:

Membantu

pemilihan

prosedur

penelitian
Dalam merancang prosedur penelitian (research design), banyak
untungnya untuk mengkaji prosedur-prosedur (atau pendekatan) yang
pernah

dipakai

oleh

peneliti-peneliti

terdahulu

dalam

meneliti

permasalahan yang hampir serupa. Pengkajian meliputi kelebihan dan


kelemahan

prosedur-prosedur

permasalahan.

Dengan

prosedur-prosedur

yang

mengetahui

tersebut,

dipakai
kelebihan

kemudian

dapat

dalam

menjawab

dan

kelemahan

dipilih,

diadakan

penyesuaian, dan dirancang suatu prosedur yang cocok untuk


penelitian yang dihadapi.
(3)

Kegunaan

3:

Mendalami

landasan

teori

yang

berkaitan dengan permasalahan


Salah satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
haruslah berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang ada.
Pengkajian pustaka, dalam hal ini, akan berguna bagi pendalaman
pengetahuan seutuhnya (unified explanation) tentang teori atau
bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan.
Pengenalan

teori-teori

yang

tercakup

dalam

bidang

atau

area

permasalahan diperlukan untuk merumuskan landasan teori sebagai


basis perumusan hipotesa atau keterangan empiris yang diharapkan.

(4)

Kegunaan 4: Mengkaji kelebihan dan kekurangan

hasil penelitian terdahulu


Di bagian awal tulisan ini disebutkan bahwa kegunaan tinjauan
pustaka yang dikenal umum adalah untuk membuktikan bahwa
penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pembuktian

keaslian

penelitian

ini

bersumber

pada

pengkajian

terhadap penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Bukti yang


dicari bisa saja berupa kenyataan bahwa belum pernah ada penelitian
yang dilakukan dalam permasalahan itu, atau hasil penelitian yang
pernah ada belum mantap atau masih mengandung kesalahan atau
kekurangan dalam beberapa hal dan perlu diulangi atau dilengkapi.
Evaluasi yang tajam terhadap kelebihan dan kelemahan tersebut akan
berguna terutama dalam memahami tingkat kepercayaan (level of
significance) hal-hal yang diacu.
Perlu dikaji dalam penelitian yang dievaluasi apakah temuan dan
kesimpulan berada di luar lingkup penelitian atau temuan tersebut
mempunyai dasar yang sangat lemah. Evaluasi ini menghasilkan
penggolongan pustaka ke dalam dua kelompok: 1. Kelompok Pustaka
Utama (Significant literature); dan 2. Kelompok Pustaka Penunjang
(Collateral Literature).
(5)

Kegunaan 5: Menghindari duplikasi penelitian

Kegunaan yang kelima ini, agar tidak terjadi duplikasi penelitian,


sangat jelas maksudnya. Masalahanya, tidak semua hasil penelitian
dilaporkan secara luas. Dengan demikian, publikasi atau seminar atau
jaringan informasi tentang hasil-hasil penelitian sangat penting. Dalam
hal ini, peneliti perlu mengetahui sumber-sumber informasi pustaka
dan mempunyai hubungan (access) dengan sumber-sumber tersebut.
Tinjauan

pustaka,

berkaitan

dengan

hal

ini,

berguna

untuk

membeberkan seluruh pengetahuan yang ada sampai saat ini


berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi (sehingga dapat
menyakinkan bahwa tidak terjadi duplikasi).
(6)

Kegunaan 6: Menunjang perumusan permasalahan


8

Kegunaan yang keenam dan taktis ini berkaitan dengan perumusan


permasalahan.

Pengkajian

pustaka

yang

meluas

(tapi

tajam),

komprehe nsif dan bersistem, pada akhirnya harus diakhiri dengan


suatu kesimpulan yang memuat permasalahan apa yang tersisa, yang
memerlukan penelitian; yang membedakan penelitian yang diusulkan
dengan penelitianpenelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Dalam

kesimpulan

tersebut,

rumusan

permasalahan

ditunjang

kemantapannya (justified).
2.4 Manfaat Tinjauan Pustaka
Dengan melakukan tinjauan pustaka diperoleh beberapa manfaat
penting, yaitu:
1) Mengarahkan pemahaman masalah penelitian, sehingga rumusan
masalah penelitian
dapat disusun dengan baik.
2) Membantu menentukan rancangan penelitian yang tepat, sehingga
penelitian valid dan bermakna.
3) Menghindari pengutipan pndapat orang lain yang tidak tepat.
4) Membantu menyusun kerangka kerja penelitian.

2.5 Strategi dalam mencari tinjauan pustaka


Strategi mencari sumber pustaka meliputi pengenalan terhadap:
Jenis-jenis sumber pustaka yang akan digunakan pada penelitian.
1. Jenis-jenis sumber pustaka
Jenis-jenis sumber pustaka ada yang berupa media cetak,sumber
pustaka non media cetak, termasuk electronic library yang diakses
melalui internet.
a. Media cetak.
Secara umum ada 3 sumber pustaka media cetak yaitu referensi
umum ( buku acuan ), sumber pustaka primer,dan sumber pustaka
sekunder4
4 Fraenkel.Wallen.Hyun..How to Design and evaluate research in education.pdf. hlm.39
9

1)

Buku acuan (General References)


a)

Buku acuan yang memberikan informasi langsung. Contoh:

kamus, ensiklopedi,
direktori, almanak, biografi, atlas dan buku ststatistik.
b)

Buku acuan yang memberikan petunjuk mengenai sumber

informasi, yang
digunakan untuk penelitian. Contoh: Bibliografi, Buku indeks,
Buku abstrak.
Contoh buku acuan yang diterbitkan di Indonesia adalah: Hasilhasil penelitian perguruan tinggi atas biaya SPP/DPP, daftar kumulasi
disertasi, tesis dan laporan penelitian dari 13 perguruan tinggi negeri
di Indonesia, indeks makalah konferensi, lokakarya, seminar dan
sejenisnya di Indonesia, Indonesian Agricultural Bibliografi
2) Sumber pustaka primer
Sumber

pustaka

penjelasan

langsung

primer
dari

adalah

seorang

pustaka
peneliti

yang

merupakan

mengenai

kegiatan

penelitian yang telah dilakukan. Sumber pustaka primer umumnya


berupa artikel penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal. Jurnal adalah
sebuah media cetak yang diterbitkan secara berkala misalnya sebulan
sekali, empat bulan sekali, atau enam bulan sekali.
Contoh jurnal yang terbit di Indonesia maupun luar negeri: Buletin
Balai Peneletian Kelapa, Buletin Penelitian Hortikultura, Jurnal Biologi
Indonesia, Jurnal of Distance Education, Jurnal of Woman Studies.
Contoh lain sumber pustka primer adalah tesis, desertasi, dan laporan
penelitian.
3) Sumber pustaka sekunder
Sumber pustaka sekunder adalah setiap publikasi yang disusun
oleh

seseorang

partisipasi

penulis

dalam

yang

kegiatan

bukan

yang

pengamat

digambarkan

langsung
dalam

atau

pustaka

tersebut. Sumber pustaka sekunder dapat berupa buku teks,artikel


yang merupakan penafsiran penulis dari suatu topik (modul), artikel
yang membahas hasil penelitian orang lain. Contoh sumber pustaka
sekunder adalah : buku teks dan artikel teladan.
10

b. Media noncetak.
Media non cetak berupa jaringan elektronik atau jaringan komputer
karena media tersebut banyak menyimpan dan mengkomunikasikan
sumber informasi yang dapat dijadikan referensi penelitian. Sumber
pustaka media noncetak yang sedang digunakan saat ini adalah artikel
ataupun informasi lainyang diperoleh melalui forum komunikasi dalam
internet.
2.6 Langkah-langkah dalam mencari sumber pustaka
Secara umum, tahapan tinjauan pustaka adalah sebagai berikut:
1. Penelusuran Awal
Melakukan pemeriksaan sepintas terhadap sumber pustaka yang
tersedia dan dikaitkan dengan masalah penelitian yang akan diteliti.
Dengan penelusuran awal ini, diperoleh banyak sumber pusataka yang
relevan dan mendukung penelitian.
2. Penelusuran Sekunder
Penelusuran dilakukan terhadap sumber pustaka secara lebih
mendalam, kritis dan relevan dengan masalah penelitian. Sumber
pustaka yang diperoleh diharapkan yang terbaru dan komprehensif
baik berupa buku bacaan rujukan maupun laporan riset.
3. Penelusuran komputer dan manual
Tinjauan pustaka teori dapat telusuri dan disusun dan berbagai
sumber lain yang dapat diakses melalui:
a. Komputer, yaitu sumber pustaka yang berasal dari data base
perpustakaan maupun
dari website yang menyediakan jurnal-jurnal penelitian.
b. Cara manual, yaitu menelusuri pustaka dengan menggunakan
indeks dan abstrak penelitian serta katalog buku perpustakaan.
4. Mencari sumber pustaka yang berupa media cetak.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencari sumber
pustaka yang berupa media cetak berbeda dengan langkah-langkah
yang harus ditempuh untuk mencari sumber pustaka melalui jaringan
komputer. Langkah-langkah yang harus ditempuh:

Mentukan masalah penelitian secepat mungkin.


Mencari dan mempelajari sunber pustaka skunder.
11

Memilih buku acuan yang tepat.


Menentukan kata-kata kunci yang relavan.
Mencari sumbar pustaka primer yang relevan.
Mendapatkan sumber pustaka yang tidak tersedia di perpustakaan.
5. Mencari sumber pustaka berupa media elektronik/on-line
Sumber pustaka juga dapat kita peroleh melalui akses internet
dengan mesin pencari (browser). Pada saat ini, banyak informasi
ilmiah yang tersedia untuk diakses secara elektronis atau on-line.
Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti: CD-ROM (yang
dibaca lewat komputer), pita rekaman suara, pita rekaman video, dan
lewat

internet.

Leedy

(1997:hal.

73)

menjelaskan

beberapa

keuntungan mencari informasi ilmiah secara on-line, yaitu antara lain:


a.

Tersedia jutaan informasi dalam bentuk elektronis yang

dipasarkan mendunia,
b.

Publikasi elektronis biasanya lebih baru karena prosesnya lebih

cepat daripada
publikasi cetak,
c.

Pencarian informasi berkecepatan tinggi (karena menggunakan

komputer).
6. Informasi Yang Perlu Diperhatikan
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber pustaka
adalah:
1. Kemuktahiran (Recency) :

semakin baru sumber yang diperoleh,

semakin muktahir teori dan hasil penelitian yang digunakan


2. Relevansi / Relevancy (Relevance) :

bacaan haruslah mempunyai

relevansi dengan masalah yang dibahas.

Bacaan perlu dicari

sebanyak mungkin agar bisa dibandingkan satu dengan yang lain.


Pada studi pustaka peneliti harus melihat kembali semua penelitian
yang pernah dilakukan sebelum ataupun yang sedang dilakukan,
yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. Kelengkapan:

semakin banyak sumber bacaan semakin lengkap

penjelasan dapat diuraikan dalam tinjauan pustaka.


5 Leedy, Paul D. And Ormord, J, E. 1997. Practical Research: Planning and Design.
9th Edition. hal. 73
12

2.7 Cara Penyusunan Tinjauan Pustaka


Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa
tahapan yang harus dilalui seorang peneliti. Machi dan McEvoy
memformulasikan 6 (enam) langkah sukses dalam proses penyusunan
tinjauan pustaka sebagaimana disarikan dalam Bagan 1.6

Sebagai langkah pertama, melakukan pemilihan topik dapat


dilakukan dengan memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan
ide-ide terkait penelitian dengan kolega atau rekan peneliti atau
pendidik, dan fokus kepada satu topik penelitian tertentu. Langkah
selanjutnya

adalah

mencari

literatur

terkait

dengan

cara

mengidentifikasi sumber-sumber data primer maupun sekunder yang


paling relevan dan bermanfaat bagi penelitian kita, termasuk literaturliteratur empiris dan teoritis, dan selain itu juga mengembangkan
pemahaman tentang berbagai terminologi dalam bidang yang akan
dikaji. Dalam mengenal pustaka atau sumber-sumber data yang dapat
dijadikan acuan, menurut Margono (2000: 78-79), 7 terdapat patokan-

6 Soelistyarini.Titien Diah. Pedoman Penyusunan Tinjauan Pustaka dalam Penelitian dan Penulisan
Ilmiah. .pdf. hlm 3
7 Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. hlm 78-79
13

patokan dasar yang harus diperhatikan oleh peneliti sebagaimana


berikut:
1. Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang
lain dalam bidang penelitian yang bersangkutan.
2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk
metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, sumber
data, satuan-satuan ukuran dan kriteria-kriteria.
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan
dengan proyek penelitian yang akan dikerjakan.
4. Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan
merupakan latar belakang dari problema yang akan dating.
5. Mempelajari analisis deduktif dari problema yang telah dikerjakan
orang lain. Setelah menemukan pustaka yang relevan, langkah
berikutnya dalam proses penyusunan tinjauan pustaka adalah
mengembangkan

argumen.

perencanaan dimana

Langkah

peneliti

ini

merupakan

dituntut untuk

langkah

mengembangkan

argumen melalui 2 (dua) tahapan, yakni melakukan survei terhadap


berbagai

literatur

yang

telah

dikumpulkan

dan

selanjuntnya

mengkritisinya. Dua tipe argumen yang harus dikembangkan


adalah:
a. Argumen temuan (argument of discovery), mengembangkan
temuan yang

memaparkan apa yang peneliti ketahui saat ini

terkait bidang penelitian yang diminati; dan


b. Argumen dukungan (argument of advocacy), menganalisis dan
mengkritisi pengetahuan yang didapat dari pengembangan
argumen temuan guna menjawab masalah penelitian. Langkah
selanjutnya

adalah

melakukan

survei

dan

kritik

terhadap

literatur-literatur berdasarkan kedua macam argumen yang telah


kita kembangkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meninjau
kembali berbagai pustaka yang ada terkait topik penelitian kita
dan untuk melakukan penilaian secara kritis pada setiap literatur
tersebut untuk menganalisis isinya yang meliputi unsur unsur
penting dalam tiap penelitian, yakni latar belakang, tujuan,
14

masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan


dan rekomendasi.
Menulis tinjauan pustaka merupakan langkah terakhir dalam
rangkaian proses penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan
mengembangkan hasil anlisis dan kritik terhadap berbagai literatur.
Untuk menulisnya dapat dibuat kerangka detil terlebih dahulu yang
antara lain mengidentifikasi tema-tema dan atau pola-pola yang
muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya ke dalam bagian-bagian
(headings) dan sub-sub bagian (subheadings) yang tersusun secara
logis. Yang perlu diingat adalah melakukan sntesis untuk membangun
pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menyusun ulang setiap detil untuk
menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis antar ide dan
konsep.
Untuk memudahkan penulisan tinjauan pustaka ini terdapat
beberapa tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji
secara

sistematis

sebagaimana

disarikan

dari

Ary,

Jacobs

dan

Sorensen (2010: 102) sebagai berikut:8


1. Mulailah dengan studi-studi di bidang terkait yang paling akhir
dimuat dalam terbitan terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah
mundur ke terbitan-terbitan sebelumnya.
2. Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk
menetapkan apakah penelitian tersebut relevan dengan masalah
penelitian atau tidak.
3. Sebelum membuat catatan, bacajelajahilah laporan tersebut
dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya
dengan masalah penelitian.
4. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah
diseleksi dan disusun daripada lembaran kertas, amplop dan
sebagainya.
5. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
8 Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs dan Christine K. Sorensen. 2010. Introduction to
Research in Education. hlm.102

15

6.

Untuk

memudahkan

pemilihan

dan

penyusunan,

jangan

memasukkan lebih dari satu referensi pada setiap kartu.


7. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan
langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan
susunan kata sendiri. Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa
sumber bacaan yang akan digunakan dalam tinjauan pustaka harus
dilakukan secara selektif, oleh karena nya ada dua kriteria yang
biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan adalah prinsip
kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance).
Dan secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu sumber acuan umum, yang berupa bukubuku teks, ensiklopedia dan sejenisnya. Dan sumber acuan khusus,
seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, buletin penelitian, skripsi,
tesis, disertasi dan lain-lain.
Suatu rangkuman tinjauan pustaka yang baik dari untuk artikel
penelitian yang terdapat dalam jurnal mencakup poin-poin dibawah
ini :
1. Mencantumkan permasalahan yang diangkat
2. Menunjukan tujuan utama atau fokus penelitian.
3. Secara ringkas memberikan informasi tentang sampel, populasi dari
responden.
4. Terdapat tinjauan hasil dari penelitian.
5. Menunjukan kelemahan dalam penelitian
6. Suatu artikel jurnal yang baik, rumusan masalah dan tujuan
penelitian ditemukan dan secara jelas ditunjukan pada bagian
pendahuluan artikel. Selanjutnya untuk sampel, populasi dan
informasi lainnya ditemukan pada bagaian tengah artikel. Hasilnya
biasanya dilaporkan pada bagaian akhir artikel.

Bentuk Penulisan dalam Tinjauan Pustaka :


Dalam menulis tinjauan pustaka, hal yang sulit adalah dalam
menetukan seberapa banyak literatur yang harus kita tinjau. Untuk
16

mengatasi masalah ini, suatu bentuk telah dikembangkan yang dapat


menyediakan parameter dalam tinjauan pustaka, yang di desain
dalam 5 bagian.
1. Pendahuluan : Menjelaskan pembaca tentang bagian ini, termasuk
dalam tinjauan pustaka.
2. Menjelaskan

literatur

ilmiah

tentang

suatu

variabel-variabel.

Fokuskan pada variabel2 yang paling penting.


3. Menyertakan literatur ilmiah tentang variabel terikat, dengan
banyaknya variabel terikat, sangat baik bila dibuat ke dalam sub
bagian dan fokus pada variabel utama.
4. Perhatikan hubungan antar 2 variabel. Ini merupakan bagian
terpendek, dan mengandung kajian yang berhubungan dengan
penelitian yang diajukan. Dan jika tidak ada variabel tersedia, maka
fokuskan pada topik yang paling berhubungan.
5. Sediakan rangkuman dari tinjauan pustaka yang menyoroti pada
bagian terpenting kajian ini, temukan tema utama dalam tinjauan
ini dan berikan saran kenapa diperlukan lebih banyak lagi penelitian
mengenai topik ini

17

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tinjauan pustaka merupakan salah satu bagian penting yang tidak
terpisahkan dari sebuah penelitian. Tinjauan pustaka ini memuat
ulasan dan analisis terhadap berbagai literatur terkait yang telah
dipublikasi sebelumnya. Tinjauan Pustaka mempunyai arti: peninjauan
kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature).
Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai
peninjauan

kembali

(review)

pustaka

(laporan

penelitian,

dan

sebagainya) tentang masalah yang berkaitan. tidak selalu harus tepat


identik dengan bidang permasalahan yang dihadapitetapi termasuk
pula yang seiring dan berkaitan (collateral).
Tujuan tinjauan pustaka dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan
tjuan khusus. Tujuan umum tinjauan pustaka adalah mengembangkan
pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitianpenelitian yang pernah dilakukan dalam suatu topik. Tujuan khusus : 1)
Menjelaskan dasar pemikiran atau dasar teori yang digunakan dalam
penelitian, 2) Membatasi masalah dan ruang lingkup Penelitian, 3)
Menemukan

variabel-variabel

penelitian

yang

penting

dan

menentukan hubungan anatara variabel penelitian, 4) Menghindari


pendekatan yang steril (tidak menghasilkan temuan yang berarti), 5)
Merangkum pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitian, 6)
Menemukan penjelasan yang dapat membawa dalam menafsirkan
data

penelitian,

7)

Mengetahui

apakah

penelitian

yang

akan

dilaksanakan pernah dilakukan orang lain sehingga tidak terjadi


duplikasi, 8) Mengetahui hasil penelitian orang lain dalam bidang yang
sama sehingga dapat memperluas cara pembahasan penelitian, 9)
Memepertajam penguasaan teori yang terkait dengan penelitian yang
akan dilakukan
18

Dalam

penjelasan

yang

hampir

serupa,

tinjauan

pustaka

mempunyai enam kegunaan, yaitu: a. Mengkaji sejarah permasalahan;


b. Membantu pemilihan prosedur penelitian; c. Mendalami landasan
teori yang berkaitan dengan permasalahan; d. Mengkaji kelebihan dan
kekurangan hasil penelitian terdahulu; e. Menghindari duplikasi
penelitian; dan f. Menunjang perumusan permasalahan.
Dengan melakukan tinjauan pustaka diperoleh beberapa manfaat
penting, yaitu: 1. Mengarahkan pemahaman masalah penelitian,
sehingga rumusan masalah penelitian dapat disusun dengan baik, 2.
Membantu menentukan rancangan penelitian yang tepat, sehingga
penelitian valid dan bermakna, 3. Menghindari pengutipan pndapat
orang lain yang tidak tepat, 4. Membantu menyusun kerangka kerja
penelitian.
Strategi mencari sumber pustaka meliputi pengenalan terhadap : 1)
Jenis-jenis sumber pustaka, 2) Langkah-langkah yang perlu ditempuh
dalam mencari sumber pustaka.
Jenis-jenis sumber pustaka ada yang berupa media cetak,sumber
pustaka non media cetak, termasuk electronic library yang diakses
melalui internet.
Secara umum, tahapan tinjauan pustaka adalah sebagai berikut: 1)
Penelusuran Awal, 2) Penelusuran Sekunder, 3) Penelusuran komputer
dan manual, 4) Mencari sumber pustaka yang berupa media cetak, 5)
Mencari sumber pustaka berupa media elektronik/on-line. Hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih sumber pustaka yang akan ditelaah
adalah. Relevansi sumber pustaka, Kemutakhiran pustaka.
Proses penyusunan tinjauan pustaka sendiri meliputi 6 (enam)
tahapan

yang

menentukan

penting

topik,

diikuti

mencari

secara
literatur

urut,

yakni

terkait,

dimulai

dari

mengembangkan

argument, melakukan survey terhadap literatur terkait, mengkritisi


literatur tersebut, dan menulis tinjauannya. Yang perlu diingat adalah
bahwa tinjauan pustaka bukanlah sekedar daftar pustaka yang
sekedar mendeskripsikan satu per satu publikasi atau hasil penelitian
yang telah ada sebelumnya. Lebih dari itu, tinjauan pustaka harus
19

mampu memberikan ulasan kritis terhadap berbagai literatur tersebut


sehingga dapat memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri
khas penelitian yang hendak dikerjakan.

3.2 Saran
Sebagai seorang peneliti sebaiknya memanfaatkan literatur yang
berada di lingkungannya sekarang secara efisien. Selain itu peneliti
yang akan melakukan studi literatur perlu memilah-milah mana litertur
yang seharusnya digunakan dan mana yang seharusnya tidak
digunakan, hal ini bertujuan untuk kevalidasian suatu penelitian.

20

DAFTAR PUSTAKA

Fraenkel.Wallen.Hyun.2011.How to Design and evaluate research in education.pdf.


Leedy, Paul D. And Ormord, J, E. 2010. Practical Research: Planning and
Design. 9th Edition.
Upper Saddle River, New Jersey: Pearson, Merril Prentice Hall.
Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs dan Christine K. Sorensen. 2010.
Introduction to Research
in Education. Edisi ke-8. Belmont, CA: Cengage Learning.
Machi, Lawrence A. dan Brenda T. McEvoy. 2009. The Literature Review:
Six Steps to Success. London: Sage Publication.
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

21

Anda mungkin juga menyukai