Anda di halaman 1dari 8

Makalah

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Di Susun Oleh:
Ratih Rahmawati Saadah
Prog. Studi S1 Pend. KIMIA
Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Keunggulan Suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan
pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab
tantangan-tantangan yang sangat cepat.
Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam
pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak
lagi peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

1.2.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah peranan pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi?
b. Bagaimana peranan pendidikan dalam membangun sumber daya manusia?
c. Adakah pengaruh pendidikan dalam pembangunan sosial?
d. Bagaimana esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
e. Apa saja yang disumbangkan pendidikan pada pembangunan?
f. Bagaimana pembangunan Sistem Pendidikan Nasional?

1.3.

Tujuan penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan pendidikan dalam bidang pembangunan ekonomi
b. Mendeskripsikan pendidikan dalam membangun sumber daya manusia
c. Mendeskripsikan pendidikan dan pengaruhnya dalam pembangunan sosial
d. Menjelaskan esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya
e. Menjabarkan sumbangan pendidikan pada pembangunan
f. Menjelaskan pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.

Peranan Pendidikan Dalam Bidang Pembangunan Ekonomi


Pendidikan memberi konstribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi
telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Pendidikan bukan hanya
melahirkan SDM yang berkualitas, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta
menguasai teknologi, tetapi dapat juga menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan
kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Investasi ini tidak saja berfaedah bagi
perorangan, tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum. Pendidikan
merupakan jalan menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Sedangkan kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem
krusial:

pengangguran,

kriminalitas,

penyalahgunaan

narkoba,

dan

welfare

dependency yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah.


Ada tiga paradigma yang menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge
based economy tampak kian dominan:
1. Kemajuan ekonomi dalam banyak hal bertumpu pada basis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2. Hubungan kausalitas antara pendidikan dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat
dan solid
3. Pendidikan menjadi penggerak utama dinamika perkembangan ekonomi, yang
mendorong proses transformasi struktural berjangka panjang.
Demi meningkatkan pendidikan pemerintah melakukan upaya pembangunan
pendidikan yang memiliki landasan komitmen internasional, sebagai visi bersama
berbagai negara didunia, melalui kesepakatan Dakkar-senegal tahun 2000 dalam
kesepahaman Education for All. Education for All, merupakan satu upaya untuk
memadukan langkah serta penyamaan persepsi, dan bagian tak terpisahkan dari
komitmen global lainnya.
Kesepakatan ini menargetkan, pada tahun 2015 telah dilakukan upaya :
1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan. Targetnya adalah
menurunkan hingga separuh jumlah orang yang hidup dengan penghasilan

dibawah satu dolar/hari. Dan menurunkan separuh jumlah orang yang menderita
kelaparan.
2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal.
3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Orientasinya,
menghilangkan perbedaan gender di tingkat pendidikan dasar, dan menengah pada
tahun 2005, dan pada semua tingkatan ditahun 2015.
4. Menurunkan angka kematian anak. Orientasinya, menurunkan hingga dua pertiga
angka kematian anak dibawah usia lima tahun.
5. Memperbaiki kesehatan maternal.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya.
7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup.

Orientasinya,

pertama,

mengintegrasikan prinsip-rinsip pembangunan berkelanjutan kepada kebijakan


negara dan mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang. Kedua,
menurunkan

separuh

jumlah

orang

yang

hidup

tanpa

akses

yang

berkesinambungan terhadap air minum yang aman. Ketiga, mendapatkan


pencapaian yang signifikan dalam memperbaiki kondisi kehidupan dari sekurangkurangnya 100 juta orang yang hidup didaerah kumuh, pada tahun 2020.
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
2.2.

Peranan Pendidikan Dalam Membangun SDM


Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya secara
hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
upaya pembangunan manusia. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara,
didalamnya terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama. Upaya pembangunan
ini menganut landasan komitmen internasional melalui kesepakatan Dakkar-senegal
tahun 2000. Yang meliputi enam komponen penting, yaitu:
1. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
2. Pendidikan dasar
3. Pendidikan keaksaraan
4. Pendidikan kecakapan hidup (life skill)
5. Kesetaraan dan keadilan gender
6. Peningkatan mutu pendidikan.
Beberapa konsep peningkatan mutu pendidikan :
1. Suatu sistem pendidikan itu bermutu, apabila proses belajar mengajar berlangsung
secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak
mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.
2. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisisen perlu disusun dan
dilaksanakan program-program pendidikan nasional sejak tingkat pusat, daerah

sampai dengan satuan pendidikan yang mampu

membelajarkan peserta didik

secara berkelanjutan.
3. Pada semua jenjang pendidikan, kebijaksanaan peningkatan mutu tetap harus
menjadi sasaran prioritas utama. Dapat melalui tiga pendekatan yakni:
a. Pendekatan substansi pendidikan
b. Pendekatan teknis pendidikan
c. Pendekatan pengelola pendidikan
2.3.

Pendidikan Dan Pengaruhnya Dalam Pembanguna Sosial


1. Pembanguna berwawasan kependudukan.
Mengandung dua makna:
a. pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang
ada, penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan.
Penduduk

harus

dijadikan

subjek

dan

objek

dalam

pembangunan.

Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk penduduk.


b. Pembangunan sumber daya manusia, disini lebih menekankan pada
peningkatan kualitas SDM dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur
semata.
Akan tetapi di Indonesia masih mengabaikan pembangunan berwawasan
kependudukan. Hal ini dikarenakan keinginan pemerintah untuk mempertahankan
laju pertumbuhan ekonomi menjadi satu-satunya yang harus senantiasa tinggi.
2. Dimensi penduduk dan pembangunan Nasional
Berdasar beberapa pertimbangan sebagai berikut:
a. Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program pembangunan
yang dilakukan. Jadi, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti luas yaitu kualitas fisik
maupun non fisik yang melekat pada diri penduduk itu sendiri.
b. Keadaan penduduk yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembanguan
yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika
diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan menjadi pendorong
bagi pertumbuhan ekonomi, begitupun sebaliknya.
c. Dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka
yang panjang. Sebagai contoh, beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa
krisis ekonomi dewasa ini akan memberikan dampak negatif terhadap
kesehatan seseorang pada 25 tahun kedepan atau satu generasi.
3. Mengintegrasikan kependudukan dalam perencanaan pembangunan.
Dalam hal ini menintegrasikan dimensi penduduk dalam perencanaan
pembangunan daerah maka manfaat paling mendasar yang diperoleh adalah
besarnya harapan bahwa penduduk yang ada didaerah tersebut menjadi pelaku
pembanguan dan penikmat hasil pembangunan.

2.4.

Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya


1. Pendidikan merupakan usaha kedalam diri manusia sedangkan pembangunan
merupakan usaha keluar dalam diri manusia
2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan
hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana,
dan seterusnya)

2.5.

Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan


1. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi
manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
a. Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit
formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan,
dan moral.
b. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan Sekolah (pendidikan formal) peserta didik dibimbing, untuk
memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya
berupa pengetahuan, ketermapilan, dan sikap.
c. Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non-formal) peserta didik memperoleh
bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan.
3. Segi jenjang pendidikan
Meliputi pendidikan dasar (basic education), pendidikan lanjutan, menengah, dan
pendidikan tinggi.
4. Segi pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Meliputi bidang Ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan,
komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lainnya.

2.6.

Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional


Dikemukakan dalam dua hal diantaranya:
1. Mengapa sistem pendidikan harus dibangun
Ini bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia cenderung
berupaya untuk mendekatkan dirinya pada kesempurnaan, untuk itu perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk sistem pendidikan.
Selain itu, pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya
mengapa sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk
menemukan jawaban atas teka-teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.
2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan

Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama alain
berkaitan, yaitu aspek filosofis dan keilmuan, yuridis, struktur, dan kurikulum.
a. Hubungan antar Aspek-aspek
Aspek filosofis keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang
lain. Artinya struktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain harus mengacu
kepada apek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis.
b. Aspek Filosofis Keilmuan
Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan
tujuan pendidikan nasional yang tentunya memberikan peluang bagi
pengembangan hakikat manusia yang kodrati yang bersifat wajar. Bagi kita
pengembangan sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa pancasila.
c. Aspek Yuridis
UUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.
Beberapa pasal yang melandasi pendidikan sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1)
dan (2); pasal (32)). Maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal
34). Pasal-pasal tersebut sifatya masih sangat global dan perlu dijabarkan lebih
rinci kedalam UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No.4 tahun 1950, UU
Pendidikan No.12 Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI No.2 tahun
1989.
d. Aspek Struktur
Berperan pada upaya pembenahan struktur pembangunan pendidikan yang
mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang
satu kejenjang yang lainnya, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya
dan politik.
e. Aspek Kurikulum
Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kulikuler
berubah maka kurikulum berubah juga. Perubahan tersebut dapat berupa
materinya, orientasinya, pendekatannya, maupun metodenya.

BAB III
KESIMPULAN
Pembanguna merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik, dan kultural, dengan
tujuan utama menigkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dan dalam
pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah berperan penting.
Melihat perkembangan pendidikan di Indonesia sendiri, saya melihat pemerintah
masih belum serius mengupayakan pendidikan. Contoh kecilnya saja bisa kita lihat betapa
besarnya perbedaan baik, sarana prasarana sekolah di perkotaan dan pedesaan. Banyaknya
anak-anak dibawah umur yang tidak bersekolah dikarenakan foktor keuangan, dan masih
banyak yang lainnya. Bagaimana kita dapat mencapai pemerataan dalam pendidikan bila
masalah ini masih diabaikan oleh pemerintah. Oleh karenanya pendidikan haruslah
menjadi sorotan penting untuk kita semua karena kemajuan dan segala hal dilihat dari latar
belakang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai