PERCOBAAN VIII
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
OLEH
NAMA
STAMBUK
: F1C1 15 034
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN
: JUMARDIN
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi
komponen kimia dalam bahan alam maupun buatan. Analisis kualitatif
memberikan indikasi identitas spesies kimia di dalam sampel. Sedangkan analisis
kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu dalam suatu zat.
Kompleks adalah dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation,
dengan sebuah anion atau molekul netral yang larut namun sedikit terdisosiasi.
Titrasi kompleksomeetri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa
kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat
pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri
adalah garam dinatrium etil dilamin tetra asetat (dinatrium EDTA).
EDTA merupakan salah satu jenis asam amina polikarbosilat. EDTA
sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion
logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksilnya atau disebut ligan
multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul. Suatu
EDTA dapat membentuk senyawa kompleks dengan sejumlah besar ion logam
sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak
asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks
logam yang menghaslkan produk baru seperti CuHY. Percobaan ini menggunakan
sampel air sumur untuk menentukan ion logam pada sampel tersebut. Ion logam
yang dimaksud adalah kalsium dengan cara titrasi kompleksometri. Berdasarkan
latar belakang di atas dilakukan percobaan tentang titrasi kompleksometri.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan titrasi kompleksometri adalah
bagaimana menentukan kadar kalsium (Ca) secara kompleksometri?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang hendak dicapai pada percobaan titrasi kompleksometri adalah
untuk menentukan kadar kalsium (Ca) secara kompleksometri.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat yang diperoleh pada percobaan titrasi kompleksometri adalah
dapat menentukan kadar kalsium (Ca) secara kompleksometri.
C. Prosedur Kerja
Air Sumur Kifli
- dipipet 20 mL ke dalam erlenmeyer
- ditambahkan 5 mL dapar ammonia
(pH 10)
- ditambahkan 3 mL Eriochrom Black
T.
- dititrasi degan EDTA 0,05 M sambil
dikocok kuat-kuat sampai larutan
tepat berubah menjadi biru
- dihitung volume EDTA yang
terpakai
- dihitung kadar Ca dalam larutan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
2.
Larutan 1 + 3 mL EBT
3.
4.
11 mL
2. Analisis Data
Dik
Dit
: mL EDTA
= 11 mL = 0,011 L
M EDTA
= 0,05 mol/L
= 29 gram
Be Ca2+ =
= 20 g/mol ek-1
= 4 x 0,05
= 0,2 N
Kadar Ca2+ =
mL EDTA x N EDTA x BE Ca
Berat Sampel
x 100 %
g
ek1
mol
x 100 %
0,011 L x 0,2 N x 20
=
40 g /mol
2 ek
29 gram
= 0,151 %
B. Pembahasan
Salah satu tipe reaksi kimia sebagai dasar penetapan titrimetri adalah
pembentukan kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit sekali
terdisosiasi. Titrasi kompleksometri adalah jenis titrasi dengan titran dan titrat
saling mengompleks, membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Titrasi
kompleksometri adalah penetapan kadar zat berdasarkan atas pembentukkan
senyawa kompleks yang larut, yang berasal dari reaksi antara ion logam / kation
(komponen zat uji) dengan zat pembentuk kompleks sebagai ligan (pentiter).
Syarat-syarat indikator logam: (1) Stabilitas dari ikatan kompleks indikator-logam
harus lebih rendah daripada ikatan kompleks logam-EDTA. (2) Terjadi perubahan
warna pada range pH yang ditetapkan, dimana terjadi pembentukan kompleks
stabil. (3) Perubahan warna terjadi oleh adanya indicator bebas dari kompleks
logam dalam larutan, karena sejumlah eqivalen EDTA ditambahkan untuk
membentuk kompleks logam-EDTA.
Percobaan titrasi kompleksometri adalah titrasi yang melibatkan reaksi ion
logam dengan zat pengompleks/zat ligan. Zat pengompleks yang digunakan pada
percobaan ini yaitu EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) dan ion logam yang
digunakan yaitu Ca2+. Larutan EDTA yang digunakan adalah beberapa mL, larutan
dapar amonia pH 10 dan larutan indikator EBT (Eriochrome Black T). Percobaan
titrasi kompleksometri dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar Ca pada
sampel air sumur bor.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan dari menentukan kadar kalsium secara kompleksometri bahwa sampel
air sumur bor mengandung kalsium Ca 2+ dan diperoleh kadar kalsium sebesar
0,151%.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., Suhartana, dan Sariatun., 2013, Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Cu(II)-8-Hidroksikuinolin Dan Co(Ii)-8-Hidroksikuinolin,
Jurnal Chem Info, 1(1).
Chandra, D.A., dan Hendra, C., 2012, Rancang Bangun Kontrol pH Berbasis selft
Tuning PID Melalui Metode Adaptif Control, Jurnal Teknik Pomits, 1(1).
Petrucci R., dan Suminar, 1985, Kimia Dasar.Jilid I. Jakarta, Erlangga.
Saria Yosi., Lucyanti., Nurlisa, H., dan Aldes, L., 2012, Sintesis Senyawa
Kompleks Kobalt dengan Asetilasetonato, Jurnal Penelitian Sains, 15(3).
Sibarani, J., Putra, Anak A.B., dan Megawati, Ni made S., 2013, Pemanfaatan
Arang Batang Pisang (Musa paradisiacal) untuk Menurunkan Kesadahan
Air, Jurnal Kimia, 7(2).