kutipan
diatas,
dapat
dipahami
bahwa
(http://www.bappenas.go.id/files/4513/5027/3745/19-july-2012prest-yulfita--bagi--eselon-1-dan-2final__20120720144628__0.pdf)
Dalam bidang ketenagakerjaan, pada tahun 2014 angka TPAK
(Tingkat
Partisipasi
Angkatan
Kerja)
antara
laki-laki
dan
instansi
pemerintah,
swasta,
masyarakat
kota,
menyelesaikan semua tugas rumah tangga yang biasanya rutin dikerjakan oleh
perempuan.
Kesetaraan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah kesetaraan dalam hak
untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Kesetaraan dalam
mendapatkan akses yang diterima, mendapatkan kesetaraan dalam melakukan
kontrol dan keputusan, kedudukan dan kesempatan dalam pembangunan di keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Oleh sebab itu, untuk menciptakan kesetaraan
gender, perlu didukung dengan perilaku saling menghargai, saling membantu dan
menghormati, saling pengertian dan saling peduli, dan yang terpenting menyadari
bahwa dalam mencapai pembangunan, perempuan dan laki-laki sama pentingnya
dan saling membutuhkan satu sama lain. Dengan demikian, gerakan-gerakan
feminisme yang dilakukan selama ini akan membuahkan hasil berupa kesetaraan
gender yang nantinya mampu menyukseskan pembangunan bangsa dan negara di
Indonesia. Juga kesetaraan gender yang tidak bertentangan dengan kepercayaan dan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Sumber :
http://www.bappenas.go.id/files/4513/5027/3745/19-july-2012prest-yulfita--bagi--eselon-1-dan-2-final__20120720144628__0.pdf
(diakses pada 29 Oktober 2016)
http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/Sakerna
s/Ekonomi_danKetenagakerjaan/TPAK/Nasional.aspx (diakses pada
29 Oktober 2016)