Anda di halaman 1dari 2

Pada tahun 1998, Bappenas bekerja sama dengan Kementerian Negara

Pemberdayaan Perempuan (KNPP) telah menyusun peranti analisis, yang


dikenal dengan nama Gender Analysis Pathway atau GAP, sebagai peranti
untuk para perencana dalam melakukan analisis dan perumusan
kebijakan pembangunan menjadi responsif gender. Hal ini ditindaklanjuti
dengan ditetapkannya komitmen Pemerintah RI terhadap kesetaraan
gender, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam
Pembangunan Nasional, yang menginstruksikan kepada semua
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melaksanakan PUG.
Penerapan GAP sebagai peranti analisis gender dalam perencanaan dapat
dilihat hasilnya dengan 19 program pembangunan yang responsif gender
pada dokumen perencanaan, yaitu GBHN (1999-2004), yang kemudian
dilanjutkan pada Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000-2004.
Program-program tersebut mencakup 5 sektor pembangunan yaitu
hukum, ekonomi, politik, pendidikan, dan sosial budaya. Pada setiap
Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) upaya PUG terus dilakukan, dan
hasil nyata yang diperoleh adalah bertambahnya program yang responsif
gender. Hingga Repeta 2004, jumlah program yang telah responsif gender
bertambah menjadi 38 program, dengan 19 program tambahan dari 4
sektor, yaitu kesejahteraan sosial, lingkungan hidup, keluarga berencana,
dan kesehatan.
Instruksi Presiden kepada :
_ Menteri;
_ Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen;
_ Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi;
_ Panglima Tentara Nasional Indonesia;
_ Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
_ Jaksa Agung Republik Indonesia;
_ Gubernur;
_ Bupati/Walikota
Untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan nasional yang
berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi serta
kewenangan masing-masing.
Tujuan PUG
1. program /kegiatan yang spesifik diperuntukkan bagi laki2 atau
perempuan;

2. program/kegiatan yang strategik gender untuk memberdayakan


laki2
dan
perempuan
dalam
rangka
menghilangkan
subordinasi,diskriminasi sehingga mereka dapat setara dalam
pembangunan
3. program/kegiatan untuk meningkatkan kapasitas (capacity building)
dalam melaksanakan pug.
dalam rangka mempercepat pelaksanaan PUG, perspektif gender tidak
hanya diintegrasikan ke dalam sistem perencanaan tetapi juga
penganggaran. Inisiatif ini dimulai dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan
Menteri
Negara
PPN/Kepala
Bappenas
Nomor
Kep.30/M.PPN/HK/03/2009 tentang Tim Pengarah dan Tim Teknis
Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG). Tim ini
dibentuk untuk mengoordinasikan pelaksanaan PPRG lintas sektor dan
lintas kementerian/lembaga
Upaya mempercepat pelaksanaan PUG dilakukan melalui uji coba
pelaksanaan anggaran responsif gender (ARG) untuk pertama kalinya
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
tujuan akhir pug adalah transformasi dari keadaan tidak setara antara
perempuan dan laki-laki dlm hak dan kondisi sosial, menjadi setara bagi
ke duanaya serta terpenuhinya kebutuhan praktis dan strategis gender.
Di samping itu, pada tahun 2010 dan 2011 Kementerian PPN/Bappenas
juga telah menerima Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Madya (yaitu
penghargaan bagi lembaga yang dinilai berhasil dalam mendorong
pengembangan program pemberdayaan perempuan dan pengembangan
inisiasi upaya pengintegrasian isu gender)
p://www.bappenas.go.id/files/5813/5080/2315/kronologis-pug-19982012__20120409103627__3504__0.pdf

Anda mungkin juga menyukai