240210130027
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan kali ini adalah pengujian perubahan
karakteristik sayur dan buah yang dikemas dengan kemasan plastik pada berbagai
kondisi penyimpanan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis
kemasan, suhu penyimpanan, dan jumlah ventilasi terhadap produk yang dikemas.
Pengemasan merupakan suatu cara dalam memberikan kondisi sekeliling yang
tepat bagi bahan pangan dan dengan demikian membutuhkan pemikiran dan
perhatian yang besar (Buckle, 1985). Atas dasar hal tersebut maka penting kita
mengetahui peranan pengemasan dalam bahan pangan. Pemilihan pengemasan
untuk suatu bahan pangan pun harus diberikan perhatian lebih, dibandingkan
biasanya. Bahan pengemas yang digunakan haruslah cocok, tidak berbahaya, serta
dapat memperpanjang umur simpan.
Sayur dan buah merupakan bahan pangan yang sangat rentan sekali
terhadap kerusakan. Bahan pengemas yang digunakan harus dapat meencegah
segala kerusakan dan mempertahankan karakteristik dari sayur dan buah tersebut.
Sayur dan buah merupakan bahan pangan yang kaya akan kandungan-kandungan
gizi, air, dan masih mengalami respirasi setelah pemanenan. Semua faktor-faktor
tersebut harus dapat tertangani oleh pengemasan yang baik. Setelah pemanenan,
sayur dan buah-buahan masih melakukan respirasi dengan menggunakan oksigen.
Bila persediaan oksigen terbatas, maka akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang
menghasilkan sedikit alcohol, dan akan dihasilkan juga perubahan bau dan cita
rasa serta rusaknya sel tanaman. Keadaan ini dikenal sebagai kerusakan atau
kebusukan anaerobic dan dapat berlangsung dalam beberapa jam.
Sayur dan buah-buahan mengandung air sangat tinggi sekitar 75-95 %
dengan kelembaban 98 %. Jika sayur dan buah-buahan tersebut berada pada
kondisi di bawah normal, maka akan terlihat layu akibat dehidrasi. Pengemasan
yang baik dapat memperpanjang kesegaran sayur dan buah-buahan dengan
mencegah proses kelayuan tersebut. Kecepatan dehidrasi tergantung dari jenis
produk yang dikemas dan jenis bahan pengemas yang digunakan. Pemberian
lubang-lubang perforasi pada pengemas plastik bertujuan untuk permeasi oksigen
dan tidak berpengaruh nyata terhadap dehidrasi.
pengemasan ini, yaitu percobaan pada pengaruh berbagai jenis kemasan yang
digunakan terhadap berbagai macam suhu penyimpanan yang diberikan serta
dilakukan percobaan terhadap pengaruh jenis kemasan yang digunakan dan
jumlah ventilasi pada kemasan tersebut.
Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Penyimpanan
Tahapan pertama yang dilakukan dalam melakkan pengujian kali ini
adalah preparasi sampel. Sampel sebelumnya disortasi dan dicuci terlebih dahulu
dengan tujuan menghilangkan kotoran yang masih menempel, setelah itu
dilakukan penimbangan menggunakan neraca analitik dengan ketelitian 0,0001
gram. Tahapan selanjutnya adalah membungkus sampel menggunakan beberapa
jenis plastik untuk selanjutnya disimpan pada suhu ruang dan suhu rendah.
Perlakuan yang dilakukan terhadap sampel diantaranya adalah tanpa kemasan, PP,
HDPE, dan clingwrap. Pengamatan organoleptik serta bobot dilakukan selama
tujuh hari. Berikut merupakan tabel hasil pengamatan yang dilakukan terhadap
beberapa sampel sayur dan buah menggunakan beberapa jenis perlakuan dengan
suhu ruang maupun suhu rendah.
Tabel 1. Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Terhadap Berat Bunga Kol (A1)
Jenis
plastik
Tanpa
dikemas
Suhu
H-0
Ruang
73,1642
Refrigerator 61,1029
Ruang
18
PP
Refrigerator
29
Ruang
26
PE
Refrigerator
37
Ruang
34,237
HDPE
Refrigerator
24,17
Cling
Ruang
31
Refrigerator
25
wrap
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015
H-1
56,8249
49,9247
18,2384
28,3339
25
36
34,8463
24,03
51
24
Berat (gram)
H-2
H-3
39,9614 34,3050
42,5435 26,1564
18,2144 18,0997
25,1620 28,2422
25,9390 25,8457
36,8335 36,6831
35,51
35,4
24,91
25,027
50,4855
16,929
24,0170
22,992
H-4
16,9646
21,7980
18,1269
28,2674
25,7643
36,7248
35,3597
25,08
15,0369
15,0594
H-5
11,3082
16,1781
17,8500
28,9000
25,7139
36,6925
34,65
25,0569
14, 4186
21,5419
Tabel 2. Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Terhadap Berat Timun (A2)
Jenis
plastik
Tanpa
dikemas
Suhu
H-0
Ruang
Refrigerator
Ruang
PE
Refrigerator
Ruang
122
HDPE
Refrigerator 122
Ruang
132
PP
Refrigerator
118
Cling
Ruang
130
140
Refrigerator
wrap
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015
H-1
93,9040
90,0739
121,8664
120,8716
131,2534
117,0849
129,1315
138,9575
Berat (gram)
H-2
H-3
85,5469
80,0070
89,2119
71,9480
106,7032 105,5770
83,4076
83,2232
122,3294
122,425
122,7735
122,305
131,1903 131,1572
117,06
113,664
128,5148 126,9286
138,4825 137,7200
H-4
76,1994
69,7393
H-5
68,9957
67,7488
122,67
122,12
131,0411
111,0422
126,4978
137,4882
124,40
121,92
131,0006
117,0809
125,8195
137,0989
Suhu
Hari
Warna
Aroma
H-0
Kuning
kehijauan
H-5
Kuning pucat
H-0
Kuning
kehijauan
H-5
Kuning pucat
H-0
Putih
H-5
Kuning pucat +
H-0
Putih
Khas bunga
kol segar
Khas bunga
kol tidak segar
Khas bunga
kol segar
Khas bunga
kol tidak segar
Khas bunga
kol
Khas bunga
kol
Khas bunga
kol
Ruang
Tanpa
kemasan
Refrigerasi
PP
Ruang
Refrigerasi
Tekstur
Jenis kerusakan
Keras
Lembek
Keras
Lembek
Keras
Keras +
Bintik Hitam +
Keras
Kuning pucat ++
+
Kuning
kehijauan ++++
+
Kuning
kehijauan +
H-5
HDPE
Refrigerasi
Kuning
kehijauan ++++
+
Kuning
kehijauan +
Kuning
kehijauan ++++
+
Kuning
kehijauan ada
bercak hitam
Kuning
kehijauan ++++
+
Kuning
kehijauan ada
bercak hitam
Kuning
kehijauan
H-0
H-5
H-0
Ruang
H-5
PE
H-0
Refrigerasi
H-5
H-0
Khas bunga
kol
Keras +++
Bintim Hitam +
Khas bunga
kol +++++
Keras +++++
Khas bunga
kol
+
Keras +
Bintik kehitaman
Khas bunga
kol +++++
Keras +++++
Khas bunga
kol +
Keras +
Bintik kehitaman
Khas bunga
kol +++++
Keras +++++
Khas bunga
kol tidak segar
Keras lembek
Bintik kehitaman
Khas bunga
kol +++++
Keras +++++
Khas bunga
kol tidak segar
Keras
Bintik kehitaman
sedikit
Segar +++
Keras
Tidak segar
Keras
Segar +++
Keras
Segar ++
Keras
Bercak hitam
Ruang
H-5
Cling
wrap
Hijau kehitaman
Kuning
Refrikehijauan
Kuning
gerasi
H-5
kehijauan
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015
H-0
Suhu
Hari
Warna
Aroma
Tekstur
Ruang
H-0
H-5
Hijau segar
Hijau terdapat
Timun segar
Bau busuk
Keras ++++
lunak
Jenis
kerusakan
busuk
H-0
kemasan
Refrigerasi
Ruang
PE
Refrigerasi
Ruang
HDPE
Refrigerasi
Ruang
H-5
H-0
H-5
H-0
H-5
H-0
H-5
H-0
H-5
warna coklat
Hijau
kekuningan
Hijau
kekuningan
bercak coklat
Timun segar
Keras +++
Bau busuk
lunak
Timun segar
Hijau Cerah
Keras
Timun segar
Hijau Cerah
Keras
Segar
Hijau segar +
++
Keras ++++
Segar
Hijau segar +
+++
Keras ++++
H-0
H-5
PP
Refrigerasi
H-0
H-5
H-0
Timun segar
H-5
Timun tidak
segar
H-0
Timun segar
H-5
Timun layu
Ruang
Cling
wrap
Refrigerasi
Hijau
degradasi
putih
Hijau muda
degradasi
hijau tua
Hijau
degradasi
putih
Hijau
degradasi
putih, sedikit
coklat
dibagian yang
bonyok
Keras +++++
Keras +++
Keras ++++
keras
Sedikit
Lembek
dibagian atas
Hasil
pengamatan
menunjukkan,
penyimpanan
sayur
dan
buah
menggunakan atau tanpa menggunakan kemasan pada suhu ruang maupun suhu
referigerasi menunjukkan adanya beberapa perubahan. Perubahan yang terjadi
diantaranya adalah perubahan organoleptik serta penyusutan bobot. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa komoditi yang tidak dikemas dan disimpan pada
gas.
Sayuran
dan
buah-buahan
memerlukan
kemasan
yang
sama sekali. Penyimpan suhu refrigerasi lebih baik dibandingkan dengan suhu
ruang untuk penggunaan sayuran dan buah-buahan yang tidak langsung untuk
dikonsumsi.
Pengaruh Ventilasi pada Kemasan
Tahap pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan yang akan
dijadikan sampel. Sampel yang digunakan adalah pisang, sawi, tomat, dan buncis
yang diberi perlakuan dengan menggunakan plastik PP dengan lubang 0, 6, 8, 10,
dan 12. Sampel sebelumnya harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan
kotoran yang menempel pada komoditi. Setelah itu lakukan penimbangan sampel.
Pemberian lubang atau yang dikenal dengan lubang perforasi tersebut bertujuan
untuk permeasi oksigen ke dalam kemasan tetapi tidak berpengaruh nyata
terhadap dehidrasi (Herudiyanto, 2008).
Suhu ruang yang digunakan untuk menyimpan sampel akan berpengaruh
terhadap cepatnya kerusakan yang terjadi. Adanya penggunaan plastik PP sebagai
pengemas, sedikit memberikan perlindungan kepada sampel. Lubang-lubang
udara yang ada akan menyebabkan aliran udara dalam kemasan menjadi teratur
dan panas yang dihasilkan dari proses respirasi tidak akan tertahan dalam kemasan
Lubang
H-0
H-1
0
121,9874 122,7839
6
82
79,6167
Timun
8
135
133
10
127
126,1172
12
155
134
0
32,5970
32,9503
6
21
19,5341
Bunga
8
33
31
kol
10
32,7216
32,6126
12
31
30
Sumber : Dokumentasi Pribadi , 2015
H-4
122,6730
79,9953
132,2916
125,5088
151,30
32,7780
19,0591
30,4671
30,7013
29, 2399
H-5
122,2996
66,9580
132,7902
124,69
152,0422
32,0115
19,8340
29,9865
11,25
28,7402
Tabel 6. Pengaruh Jenis Kemasan PP dan Ventilasi terhadap Berat Timun dan
Bunga Kol (A2)
Sampel
Lubang
0
95
1
95,3807
0
6
Timun
8
130,7720
10
127
126,56
12
140 140,1695
0
23
22,2814
6
Bunga
8
32,3067
kol
10
22
21,75
12
29
27,9973
Sumber : Dokumentasi Pribadi , 2015
5
95,0344
138,4593
22,1146
26,6485
Tabel 7. Pengaruh Jenis Kemasan PE dan Ventilasi terhadap Organoleptik Timun dan
Bunga Kol (A1)
Jumlah
lubang
Sampel
Timun
0
Bunga
Kol
Hari
Aroma
Warna
Tekstur
Jenis kerusakan
H-0
Khas timun
Keras
H-5
Khas timun
Hijau
Hijau
kekuningan
Kuning
kehijauan
Kuning
pucat
Keras
Keras
Keras
Bintik hitam
H-0
H-5
Khas bunga
kol
Khas bunga
kol
Timun
6
Bunga
Kol
H-0
Khas timun
H-5
Bau busuk
H-0
H-5
H-0
Timun
H-5
Khas timun +
H-0
Khas bunga
kol +++++
8
Bunga
Kol
H-5
H-0
Timun
10
Khas bunga
kol
Khas bunga
kol
Khas timun +
++++
Khas bunga
kol +
Khas timun +
++++
H-5
Tidak segar
H-0
Khas bunga
kol +++++
H-5
Tidak segar
H-0
Khas timun +
++
H-5
Khas timun
H-0
Khas bunga
kol +++
H-5
Khas bunga
kol
Bunga
Kol
Timun
12
Bunga
Kol
Hijau pucat
Kuning
kehijauan
Keras
Lunak
Busuk, lembek
Putih
Keras
Kuning
pucat ++
Keras +++
Hijau +++++
Keras ++++
+
Hijau
kekuningan
Kuning
kehijauan ++
+++
Kuning
kehijauan +
Keras +
Keriput
Keras ++++
Keras +
Bintik hitam
Hijau +++++
Keras ++++
+
Keras
Keriput, lunak
Keras ++++
Keras
Dimakan tikus
Keras +++
Keras
Menguning,
keriput
Keras +++
Keras
Banyak bercak
hitam
Hijau
Kekuningan
Kuning
kehijauan ++
+++
Kuning
kehijauan
ada bercak
hitam
Hijau
kekuningan
+++
Hijau
kekuningan
++
Kuning
kehijauan ++
+
Kuning
kehijauan
pucat
Sampel
Timun
Hari
Aroma
Warna
H-0
Timun segar
Hijau segar
H-5
Tidak segar
Hijau
Tekstur
Jenis kerusakan
Keras ++++,
ujung lunak
Keras ++,
Bagian ujung
lunak
Busuk dibagian
Bunga
Kol
H-0
H-5
Khas kol
Tidak segar
H-0
Khas Timun
+
H-5
Khas timun
H-0
Khas kol +
H-5
Khas kol
H-0
H-5
Timun segar
Timun segar
H-0
Kol segar
H-5
kol
H-0
segar
Timun
6
Bunga
Kol
Timun
8
Bunga
Kol
Timun
10
kekuningan
Putih gading
Putih gading
Hijau muda
kekuningan
++
Hijau muda
kekuningan
+++
Kuning
muda
Kuning
muda
kecoklatcoklatan
Hijau cerah
Hijau tua
Putih
kekuningan
Putih
kecoklatan
Hijau segar
+++
ujung lunak
Keras ++++
Keras ++
keras
Ujung lunak
keras
Ujung lunak
Keras
Ada sedikit
bercak hitam
Agak Lunak
Banyak bercak
hitam
Keras
Agak lembek
Keras
Terdapat bercak
hitam
keras
Bintik hitam
Keras +++
Keras ++++
Keras +++++
Keras +++
H-5
Bunga
Kol
H-0
segar
Kuning
gading
H-5
Timun segar
H-5
Tidak segar
H-0
Bunga kol
segar
Putih gading
Keras ++++
H-5
Tidak segar
Putih gading
kecoklatan
Keras ++
Bintik hitam
Timun
12
Bunga
Kol
Hijau muda
degradasi
putih
Hijau muda
degradasi
H-0
V. KESIMPULAN
1. Penyimpanan produk pada suhu ruang mengakibatkan produk mengalami
dehidrasi dan pelayuan.
2. Penyimpanan produk pada suhu rendah dapat mengurangi respirasi, dehidrasi,
dan pelayuan.
3. Produk memiliki kecepatan respirasi yang rendah, produk tersebut tidak
terlalu banyak membutuhkan oksigen sehingga jumlah lubang-lubang
perforasi yang digunakan sedikit.
4. Jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik untuk menyimpan
komoditi adalah menggunakan plastik HDPE pada suhu rendah
5. Semakin tebal dan semakin rendah permeabilitas suatu plastik, ventilasi yang
diberikan harus lebih banyak karena akan membantu dalam proses respirasi
sayur dan buah setelah dipanen.
6. Jenis kerusakan yang umum timbul adalah penurunan bobot, pembusukan,
timbulnya bercak-bercak hitam atau coklat, berair, keriput, pitting dan layu.
7. Perlakuan yang paling baik terhadap pengemasan sayur dan buah adalah
dengan lubang ventilasi sebanyak 8 buah serta pada penyimpanan dengan
menggunakan suhu rendah.