Anda di halaman 1dari 13

Khalida Fauzia

240210110039
Kelompok 7A
I.
1.

TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap produk

2.

yang dikemas.
Menentukan jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang terbaik untuk

3.

menyimpan produk sayur dan buah.


Mengetahui pengaruh jenis kemasan dan jumlah ventilasi terhadap produk

yang dikemas.
4. Menentukan jenis kemasan dan jumlah ventilasi yang terbaik untuk kemasan
sayur dan buah.
II. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Sayuran dan buah-buahan mengandung air sangat tinggi sekitar 75-95%
dengan kelembaban 98%. Kondisi yang di bawah normal akan menyebabkan
sayur dan buah-buahan mengalami dehidrasi, sehingga akan terlihat menjadi layu
dan kesat. Pengemasan yang baik dapat memperpanjang kesegaran sayur dan
buah-buahab dengan mencegah proses kelayuan tersebut. Kecepatan dehidrasi
tergantung dari jenis produk yang dikemas dan jenis bahan pengemas yang
digunakan. Pemberian lubang-lubang perforasi pada pengemas plastik bertujuan
untuk permeasi oksigen dan tidak berpengaruh nyata terhadap dehidrasi.
Praktikum kali ini menggunakan berbagai macam plastik (PE, PP, HDPE
dan clingrwap) beberapa perlakuan penyimpanan (suhu rendah dan suhu ruang)
dan menggunakan ventilasi pada plastik dengan jumlah yang berbeda-beda.
Pengamatan dilakukan selama 5 hari. Hasil praktikum dapat dilihat pada tabel
berikut.
2.1 Pengaruh Jenis Kemasan dan Suhu Pengemasan
Tabel 1. Sifat Organoleptik Sawi berdasarkan Pengaruh Jenis Kemasan dan
Suhu Penyimpanan
Jenis
Jenis
Suhu
Perlakuan
Warna
Aroma
Tekstur
plastik
Kerusakan
Tanpa
Ruang
Khas
Sedikit
Awal
Hijau (++)
Batang keras
kemasan
sawi
berlubang
Akhir
Hijau (+++
Busuk
Lembek
Berair, daun
++)
dan batang
layu

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
Khas
sawi

Hijau (++)

Akhir

Hijau (+++
+)

Awal

Hijau
(daun)
Hijau muda
(batang)

Khas
sawi

Halus (++)

Akhir

Hijau tua

Busuk

Lunak

Berair, daun
dan batang
layu

Awal

Hijau
(daun)
Hijau muda
(batang)

Khas
sawi

Halus (++)

Akhir

Hijau segar

Khas
sawi

Awal

Hijau (++)

Khas
sawi

Akhir

Hijau
kehitaman

Busuk

Awal

Hijau (++)

Akhir

Hijau (+++)

Awal

Hijau tua

Khas
sawi

Akhir

Hijau
Kehitaman

Busuk

Awal

Hijau tua

Khas
sawi

Akhir

Hijau segar

Khas
sawi

Lebih lunak

Ada bintik
hitam dan
mengembun

Khas
sawi

Daun: lunak
(tidak kaku)
Batang:keras

Refrigerasi

Ruang

PE

Refrigerasi

Ruang
HDPE
Refrigerasi

Ruang
PP

Lunak

Khas
sawi
Khas
sawi

Refrigerasi

Cling
wrap

Ruang
Awal
Akhir

Daun: hijau
tua
Batang:
hijau muda
Daun hijau
muda
kekuningan
dan batang

Batang keras

Sedikit
berlubang
Tidak
mengeluarka
n air, daun
dan batang
layu

Awal

Khas
sawi
busuk

Batang keras
dan daun
kesat
Batang keras,
daun lunak
Sangat lunak,
berlendir
Batang keras,
daun lunak
Lebih lunak,
agak berair
Batang keras
dan daun
kesat
Lunak,
berlendir
Batang keras
dan daun
kesat

Lunak dan
sedikit berair

Busuk,
kehitaman
Busuk
kehitaman
-

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A

Awal
Refrigerasi
Akhir

hijau muda
kecoklatan
Daun: hijau
tua
Batang:
hijau muda
Daun hijau
tua dan
batang hijau
muda

Khas
sawi

Daun: lunak
(tidak kaku)
Batang: keras

Khas
sawi

Lunak dan
sedikit berair

Tabel 2. Perubahan Berat Sawi berdasarkan Pengaruh Jenis Kemasan dan


Suhu Penyimpanan
Jenis
Suhu
0
1
2
3
4
5
Plastik
Ruang
58,7573 48,5207 39,5975 27.5873 23.3917 18,3488
Tanpa
dikemas Refrigrasi
63,9547 56,2109 36,6271 35.9526 30.4593 26,8753
Ruang
22,3688 19,3522 20.2365 21.9652 21.8417 21.5594
PE
Refrigrasi
29,6820 28,9713 28.9805 28.9827 28.0294 28.7393
Ruang
12.123
11,9178 11,8235 9.9678
8.483
8.082
HDPE
Refrigrasi 13.832
14,3878 14,3044 13.9126
13.951
13.83
Ruang
14,4085 14,3855
14,075 14,2038
14,244
14,214
PP
Refrigrasi
13,4709 13,5008 13,1445 13,4389 13,4456 13,4156
Ruang
43,9108 42,2966 40,4315 36,5584 36,1238 34,4994
Cling
wrap
Refrigrasi
63,3100 62,8532 62,2095 60,4577 59,7433 59,0856

Tabel 3. Sifat Organoleptik Tomat berdasarkan Pengaruh Jenis Kemasan


dan Suhu Penyimpanan
Jenis
plastik

Suhu

Perlakuan

Warna

Aroma

Tekstur

Jenis
kerusakan

Awal

Merah
20%,
orange
80%

Khas
tomat

Keras

Akhir

Merah

Khas
tomat

Keras (--)

Pelunakan

Awal

Merah
20%,
orange
80%

Khas
tomat

Keras

Akhir

Merah

Keras (-)

Pelunakan

Halus (++)

Keras

Ruang
Tanpa
kemasan
Refrigerasi

PE

Ruang

Awal
Akhir

Merah
oranye
Merah

Khas
tomat
Khas
tomat
Khas

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A

Awal
Refrigerasi
Akhir

Awal
Ruang

tomat
Khas
tomat

Keras

Khas
Tomat

Keras

Khas
tomat

Keras

Akhir

Sama

Khas
tomat

Awal

Merah
70%
kuning
25%
hijau 5%

Khas
tomat

Akhir

Sama

Khas
tomat

Keras (-)

Khas
tomat

Licin dan
mengkilap

Bekas luka

Khas
tomat

Mulus

Mengembun

Khas
tomat

Licin dan
mengkilap

Bintik hitam

Khas
tomat

Keras

Mengembun

Khas
Tomat

Keras

Khas
tomat

Sedikit
lunak

HDPE

Refrigerasi

Awal
Ruang
Akhir
PP
Awal
Refrigerasi
Akhir
Cling
wrap

80%,
orange
20%
Merah
80%,
orange
20%
Merah
70%,
orange
30%
Merah
70%
kuning
20%
hijau 10%

Ruang
Awal
Akhir

Merah
70%,
kuning
15%, hijau
15%
Hijau,
kuning,
merah
Merah
60%,
kuning
25%,
hiijau 15%
Merah,
oranye,
kuning,
hijau
Orange
65%
Kuning
45%
Sama

keras (--)
Keras

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A

Awal
Refrigerasi
Akhir

Orange
80%
Kuning
20%
Sama

Khas
tomat

Keras

Khas
tomat

Sama

Tabel 4. Perubahan Berat Tomat berdasarkan Pengaruh Jenis Kemasan dan


Suhu Penyimpanan
Jenis
Suhu
0
1
2
3
4
5
plastik
Ruang
102,6770 101,8240 101,0574 99.5702 98.5282 96,4912
Tanpa
dikemas Refrigrasi 100,5723 100,0181 99,5735 98.0888 97.6125 96,7776
Ruang
122.0890 122,0189 122.008 118.2792 121.7426 121.7508
PE
Refrigrasi 113.0866 112,112
112.574 113.0394 113.0970 113.0192
Ruang
116,670 114,4137 103,9445 103.802
103.68 103.1502
HDPE
Refrigrasi 102.380 102,3725 102,3428 102.245
102.17
101.976
Ruang
114,3738 114,3541 114,317 114,2479 114,2323 114,2653
PP
Refrigrasi 130,8614 130,9021 130,9766 130,916 130,8907 130,8916
Ruang
108,6138 108.3798 108,1318 107,5958 107,3425 107,2932
Cling
wrap
Refrigrasi 103,4254 103,2931 103,5257 102,7808 102,7796 102,7649
A. Tanpa kemasan disimpan dalam suhu ruang
Pada sampel sawi dan tomat yang disimpan dalam suhu ruang tanpa
kemasan, secara umum dapat disimpulkan bahwa warna segar, tekstur keras, bau
khas serta berat yang dimiliki pada hari ke-nol mengalami perubahan yang tidak
diinginkan pada hari pertama hingga hari kelima. Perubahan warna dari hijau
menjadi hijau kekuningan (pudar) disebabkan oleh pigmen klorofil yang tidak
stabil, sehingga sulit untuk menjaga agar molekulnya tetap utuh dengan warna
hijau yang sangat menarik. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kloroplas mudah
rusak sehingga klorofilnya keluar (Winarno. 1982). Hal inilah yang menyebabkan
pemudaran warna hijau pada buncis.
Fluktuasi berat sayur/buah yang disimpan pada suhu ruang tanpa
menggunakan kemasan salah satunya dipengaruhi oleh RH lingkungan. Jika RH
tinggi, maka air yang ada dalam sayur/buah akan menguap sehingga sayur/buah
akan mengalami penyusutan berat. Sebaliknya, jika RH rendah maka uap air yang
ada dalam udara bebas akan terserap ke dalam jaringan sayur/buah dan

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
menyebabkan sayur/buah mengalami kenaikan berat. Selain itu, fluktuasi berat
sayur/buah juga dipengaruhi oleh aliran transpirasi (sistem aliran air dalam
tanaman).

Sistem

ini

bersama-sama

dengan

tekanan

dalam

tanaman

mempertahankan kandungan air tanaman tetap tinggi, sedangkan kekurangan air


akan menyebabkan tanaman mengalami susut bobot, kerusakan kualitas (Tjahjadi,
2008). Pengaruh RH dan sistem transpirasi inilah yang menyebabkan sayur/buah
menjadi layu, keriput, dan lunak setelah disimpan dalam suhu ruang tanpa
menggunakan kemasan.
Setelah proses pemanenan, daya simpan sayuran dan buah-buahan sangat
ditentukan oleh suhu dan RH saat penyimpanan. Tanpa kemasan yang melindungi
komoditi pada saat penyimpanan, suhu dan RH pada buah menjadi tidak stabil
bahkan

cenderung

tinggi

sehingga

akan

memudahkan

pertumbuhan

mikroorganisme serta reaksi kimia akan cepat terjadi.


B. Tanpa kemasan, disimpan pada suhu rendah
Penyimpanan sayur dan buah dengan suhu rendah, seperti halnya sayur
dan buah yang disimpan tanpa kemasan dalam suhu ruang, sampel secara umum
mengalami penurunan warna, aroma, berat bahkan tekstur. Perubahan tekstur dan
berat ini disebabkan oleh chilling injury. Chilling injury (CI) adalah jenis
kerusakan sayur dan buah selama penyimpanan dingin. Gejala CI ini terjadi jika
komoditi disimpan pada suhu yang lebih rendah dari suhu yang dibutuhkan
komoditi terseut selama periode tertentu (Tjahjadi, 2008).
Keuntungan penyimpanan sayur dan buah dengan suhu rendah adalah
perubahan-perubahan yang terjadi selama penyimpanan akan lebih lambat karena
penyimpanan dingin akan memperlambat laju produksi etilen pada buah dan
memperlambat repirasi pada buah-buahan, sehingga produksi panas pada produk
dapat ditekan, selain itu proses biologis akan ikut terhambat.
C. Menggunakan kemasan, disimpan pada suhu ruang
Pada praktikum ini sawi dan tomat dikemas dengan menggunakan plastik
HDPE, PE, Cling Wrap dan PP yang kemudian di-seal dan disimpan pada suhu
ruang. Secara umum sayur dan buah yang dikemas pada suhu ruang mengalami

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
perubahan warna, aroma, tekstur, dan berat. Berdasarkan hasil pengamatan,
kemasan yang paling baik untuk mengemas buah dan sayur selama penyimpanan
pada suhu ruang adalah jenis plastik PP.
Namun, menurut literatur plastik jenis PE (Polietilen) merupakan bahan
kemasan yang paling banyak digunakan dalam pengemasan bahan pangan. Plastik
jenis ini mempunyai sifat pelindung yang baik terhadap uap air. Plastik jenis
HDPE (High Density Poly Etilen) memiliki kerapatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan plastic PE dan dapat digunakan sebagai pelindung terhadap
tekanan luar. HDPE ini memberikan perlindungan yang baik terhadap air dan
meningkatkan stabilitas terhadap panas (Herudiyanto, 2008). Kerapatan molekul
plastik HDPE inilah yang menyebabkan plastik jenis ini lebih baik digunakan
untuk mengemas sayur dan buah.
D. Menggunakan kemasan, disimpan pada suhu rendah
Sama seperti hasil pengamatan sebelumnya, sayur dan buah yang dikemas
dengan berbagai plastik pada suhu rendah juga mengalami penurunan kualitas.
Berdasarkan hasil pengamatan, jenis plastik yang paling baik untuk mengemas
sayur dan buah adalah PP. Hal ini berbanding terbalik dengan literatur, karena
HDPE merupakan plastik sejenis PE sehingga permeabilitas terhadap uap air dan
oksigen tinggi dan cocok untuk mengemas sayur dan buah yang masih mengalami
proses respirasi setelah pemanenan. Sedangkan suhu rendah yang diterapkan pada
sayur dan buah yang dikemas akan memperlambat proses biologis sehingga
kerusakan akan diperlambat juga.
2.2 Pengaruh Jenis Kemasan dan Ventilasi dalam Kemasan
Tabel 5. Sifat Organoleptik Buah berdasarkan Pengaruh Jenis Kemasan dan
Ventilasi Kemasan
Jumlah
Jenis
Sampel Perlakuan
Warna
Aroma
Tekstur
Lubang
Kerusakan
0
Merah 20%,
Khas
Awal
Keras
orange 80%
tomat
Tomat
Khas
Mengalami
Akhir
Merah
Keras (--)
Tomat
pelunakan
Sawi
Awal
Hijau (++)
Khas sawi
Batang
Sedikit
keras
berlubang

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A

Akhir

Awal
Tomat
Akhir
Awal

Hijau (++++
+) hijau
tua
Merah
oranye
Merah 80%,
orange 20%
Hijau (daun)
Hijau muda
(batang)

Busuk

Lembek

Keluar air
berwarna
cokelat, daun
dan batang
layu.

Khas
tomat
Khas
tomat

Halus (+
+)/lunak

Keras

Khas sawi

Halus (+)

Akhir

Hijau (++++
+)

Busuk

Berlendir

Keluar air
berwarna
cokelat, daun
dan batang
layu.

Awal

Merah 70%
kuning 20%
hijau 10%

Khas
tomat

Keras

Akhir

Sama

Khas
tomat

Awal

Hijau tua

Khas sawi
segar

Akhir

Hijau
kehitaman

Busuk

Sawi

Tomat

8
Sawi

Awal
Tomat
Akhir
10
Awal

Merah 60%,
kuning 30%,
hijau 10%
Merah 90%
dan orange
10%
Hijau tua

Sawi
Akhir
12

Awal
Tomat
Sawi

Kuning
kehitaman
Orange 65%
Kuning 35%

Akhir

Sama

Awal

Daun: hijau
muda
Batang: hijau
tua

Sedikit
lunak
Batang
keras,
daun
lunak
Sangat
lunak,
berlendir

Busuk

Khas
tomat

Licin dan
mengkilap

Bintik hitam

Khas
tomat

Sedikit
lunak

Ada kerutan

Khas sawi
segar

Batang
keras dan
daun kesat

Berlubang
pada daun

Bau busuk

Berlendir

Busuk

Keras

Khas
Tomat
Khas
tomat
Khas Sawi

Sedikit
lunak
Daun:
lunak
(tidak
kaku)

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A

Akhir

Sama

Khas sawi

Batang:
keras
Sedikit
lunak

Tabel 6. Perubahan Berat Sawi dan Tomat berdasarkan Pengaruh Jenis


Kemasan dan Ventilasi Kemasan

Jumlah
Sampel
lubang
Tomat
0
Sawi
Tomat
6
Sawi
Tomat
8
Sawi
Tomat
10
Sawi
Tomat
12
Sawi

0
114,3650
19,3966
104.7492
25.2488
114.890
14,982
107,5389
11,9452
114,9316
14,2735

114,3132 114,3077 114.1857 114.1203 114,1052


19,507
20.5212
20.4184 20,3401
104,5465 104.3789 103.96584 103.6782 103.5714
24.7834 24.3894
23.3793
22.9873 22.7213
114,6382 114,4023 114.276
114.08
113.997
14.876
14,1812
13,890
12.193
12,089
107,3508 106,9827 106,1966 106,0127 106,3208
11,9452
10,59
9,6661
9,1692
7,7105
114,4287 113,83
113,4425 112,8976 112.6755
14,2658
14,18
14,0875
13,8854 13,7823

Pada perlakuan ini, jenis plastik yang digunakan adalah PE, hanya saja
masing-masing plastik diberi perlakuan berbeda yaitu adanya lubang sebanyak 6,
8, 10 dan 12 lubang. Berdasarkan hasil pengamatan, sayur dan buah yang dikemas
dengan menggunakan kemasan PE dengan berbagai perlakuan jumlah lubang ini
secara umum mengalami penurunan kualitas dari hari ke hari dan sangat terlihat
pada hari ketiga, empat, dan kelima. Penurunan ini berupa penurunan tekstur,

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
berat, aroma, dan warna. Terjadi perubahan karakteristik yang signifikan pada
sampel yang menggunakan pengemas dengan lubang ventilasi sebanyak 6 dan 8
lubang. Kerusakan sampel dengan kemasan lubang 6 dan 8 secara umum terdapat
spot atau bintik cokelat, busuk berlendir dan tercium bau busuk. Hal ini
disebabkan adanya akumulasi panas, karena kurangnya lubang ventilasi sehingga
mempercepat proses kebusukan dan pelayuan. Selain itu, diameter lubang
ventilasi juga ikut berpengaruh terhadap kerusakan tersebut. Semakin besar
diamater lubang, maka semakin mudah hasil respirasi untuk keluar dari kemasan.
Pada berbagai kondisi penyimpanan, warna pigmen klorofil lama
kelamaan memudar. Klorofil tersebut berdegradasi akibat peristiwa respirasi yang
menyebabkan senesensi atau pelayuan pada kulit yang ditandai dengan
memudarnya warna hijau sehingga menjadi hijau kekuningan. Aroma lama
kelamaan berkurang dapat disebabkan karena kemungkinan ikut terbawanya
aroma pada kulit ketika berespirasi karena aroma ini bersifat volatil. Tekstur
menjadi semakin lembek akibat cepatnya respirasi yang menyebabkan pelayuan.
Ventilasi dari tiap kemasan juga mempengaruhi ketahanan fisik komoditi
terhadap kerusakan. Hal ini disebabkan setiap jaringan hidup seperti bahan hasil
pertanian mempunyai suhu optimum untuk berlangsungnya proses metabolisme
secara normal. Dengan adanya ventilasi, maka pertukaran udara tetap
berlangsung. Pada kondisi suhu yang lebih tinggi atau rendah dari suhu optimum,
proses metabolisme akan berjalan lebih lambat, atau malahan dapat berhenti sama
sekali pada suhu yang terlalu tinggi atau rendah. Pada umumnya proses
metabolisme berlangsung terus setelah bahan hasil pertanian dipanen, sampai
bahan menjadi mati dan akhirnya membusuk. Pemberian lubang-lubang perforasi
pada pengemas plastik bertujuan untuk permeabilitas oksigen dan tidak
berpengaruh nyata terhadap dehidrasi.
Berdasarkan berbagai perlakuan di atas, perlakuan yang paling baik
terhadap pengemasan sayur dan buah adalah dengan menggunakan kemasan PE
dan memiliki lubang ventilasi sebanyak 8 buah serta pada penyimpanan dengan
menggunakan suhu rendah. Adanya ventilasi pada kemasan menyebabkan zat-zat
hasil respirasi sayur dan buah dapat keluar dari kemasan sehingga tidak
terakumulasi di dalam kemasan dan tidak menyebabkan kerusakan pada sayur dan

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
buah. Penggunaan suhu rendah ini baik karena perubahan-perubahan yang terjadi
selama masa penyimpanan akan lebih lambat karena penyimpanan dingin akan
memperlambat laju produksi etilen pada buah dan memperlambat repirasi pada
buah-buahan, sehingga produksi panas pada produk dapat ditekan, selain itu
proses biologis akan ikut terhambat.

III. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1.

Penyimpanan sayur dan buah dengan suhu rendah tanpa menggunakan


kemasan, perubahan-perubahan yang terjadi selama penyimpanan akan lebih

2.

lambat daripada penyimpanan sayur dan buah pada suhu ruang.


Jenis plastik yang paling baik untuk mengemas sayur dan buah adalah PP

3.

untuk suhu refrigrasi namun menurut literatur adalah PE.


Jenis plastik yang paling baik untuk mengemas sayur dan buah adalah Cling

4.

Wrap untuk suhu ruang.


Semakin tebal dan semakin rendah permeabilitas suatu plastik, ventilasi yang
diberikan harus lebih banyak karena akan membantu dalam proses respirasi

5.

sayur dan buah setelah dipanen.


Jenis kerusakan yang umum timbul adalah penurunan bobot, pembusukan,

6.

timbulnya bercak-bercak hitam atau coklat, berair, keriput, pitting dan layu.
Perlakuan yang paling baik terhadap pengemasan sayur dan buah adalah
dengan menggunakan kemasan PE dan memiliki lubang ventilasi sebanyak 8
buah serta pada penyimpanan dengan menggunakan suhu rendah.

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
DAFTAR PUSTAKA
Buckle. K.A.1987.Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. UI
Press: Jakarta.
Herudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Penerbit Widya
Padjajaran, Bandung.
Tjahjadi, Carmencita, dan Herlina Marta. 2008. Pengantar Teknologi Pangan :
Volume I. Universitas Padjajaran, Bandung.
Tjahjadi, Carmencita, dan Herlina Marta. 2008. Penanganan Pasca Panen Sayur,
Buah dan Biji-bijian : Volume I. Universitas Padjajaran, Bandung.

Khalida Fauzia
240210110039
Kelompok 7A
JAWABAN PERTANYAAN
1. Syarat-syarat apa sajakah yang harus dipenuhi untuk mengemas sayuran dan
buah-buahan agar masa simpannya lebih lama?
Jawab:
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengemas sayuran dan buah-buahan:
a. Harus dapat mempertahankan produk agar bersih dan memberikan
perlindungan terhadap kotoran dan pencemar lainnya.
b. Harus memberi perlindungan terhadap kerusakan fisik, air, oksigen, sinar,
dan mempunyai permeabilitas terhadap gas yang tinggi.
c. Harus tembus pandang dan cukup kuat dalam perlakuan-perlakuan
transportasi.
d. Harus didesain dengan baik, sehingga transpirasi dari produk dapat diatur
sehingga problem mengkerutnya produk dapat ditekan.
e. Harus ada lubang-lubang peforasi.
2. Mengapa kemasan untuk sayur dan buah-buahan segar harus permeable
terhadap gas?
Jawab:
Kemasan sayur dan buah-buahan segar harus permeabel terhadap gas karena
sayuran dan buah-buahan tersebut masih melakukan respirasi. Buah-buahan
dan sayuran segar membutuhkan wadah yang dapat ditembus yang
memungkinkan masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida dan uap air.
3. Menurut saudara, kemasan plastik jenis apakah yang paling baik digunakan
untuk mengemas sayuran dan buah-buahan segar? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Kemasan plastik yang paling baik digunakan sebagai bahan pengemas sayuran
dan buah-buahan segar adalah HDPE. Hal ini disebabkan sifat-sifat HDPE,
yaitu memiliki permeabilitas yang tinggi, dapat digunakan pada suhu beku
(sampai -500C), halus dan fleksibel, tahan terhadap pelarut alkali, asam
kecuali asam sitrat pekat, organik dan detergent.

Anda mungkin juga menyukai