Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan Ekonomi di Tahun 2015

Awal tahun 2015 menjadi momentum tepat untuk memprediksi kondisi perekonomian
Indonesia kedepan. Sebagai salah satu negara yang baru saja mengalami perombakan politik,
serangkaian kebijakan baru tentunya akan mempengaruhi proyeksi ekonominya. Meskipun
laju perekonomian di tahun lalu mengalami perlambatan, namun sejumlah ahli dan ekonom
justru memprediksi bahwa di tahun 2015 perekonomian Indonesia akan mengalami
peningkatan. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bahkan ditengah kondisi ekonomi
internasional yang terbilang pesimis dalam beberapa tahun terakhir? Berikut ini sejumlah
data yang dikumpulkan dari data-data Bank Indonesia dan sejumlah kalangan mengenai
perkembangan ekonomi di tahun 2015.
Pada pertengahan Januari lalu, Bank Indonesia menetapkan untuk mempertahankan BI Rate
sebesar 7,75%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masingmasing tetap pada level 8,00% dan 5,75%. Kemudikan dilakukan evaluasi menyeluruh
terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di 2014 dan prospek ekonomi 2015 dan 2016
yang menunjukkan bahwa kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk
mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 41% pada 2015 dan 2016, dan mendukung
pengendalian defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.
Mengacu pada evaluasi terhadap perekonomian di tahun lalu, di tahun ini Bank Indonesia
memperkirakan perekonomian Indonesia semakin baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang
lebih tinggi dan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, ditopang oleh perbaikan
ekonomi global dan semakin kuatnya reformasi struktural dalam memperkuat fundamental
ekonomi nasional.
Perekonomian Indonesia tahun 2014 diprakirakan tumbuh sebesar 5,1%, melambat
dibandingkan dengan 5,8% pada tahun sebelumnya. Dari sisi eksternal, perlambatan tersebut
terutama dipengaruhi oleh ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga
komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah. Meskipun
ekspor secara keseluruhan menurun, ekspor manufaktur cenderung membaik sejalan dengan
berlanjutnya pemulihan AS. Dari sisi permintaan domestik, perlambatan tersebut didorong
oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring dengan program penghematan anggaran.
Sementara itu, kegiatan investasi juga masih tumbuh terbatas. Kinerja pertumbuhan ekonomi
yang masih cukup tinggi terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap solid.
Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada
kisaran 5,4-5,8%. Berbeda dengan 2014, di samping tetap kuatnya konsumsi rumah tangga,
tingginya pertumbuhan ekonomi di 2015 juga akan didukung oleh ekspansi konsumsi dan
investasi pemerintah sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan
ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur.
Dari Segi Properti
Dan tidak kalah seksinya jika membahas perkembangan ekonomi dari segi properti, seperti
psatnya pertumbuhan pusat perbelanjaan di JABODETABEK dan beberapa kota besar seperti

Bandung dan Surabaya. Berdasarkan riset Boston Consulting Group, Indonesia saat ini
memiliki 45 juta orang yang tergolong dalam kelas menengah yang memiliki kebiasaan
membelanjakan uangnya di luar kebutuhan utama, hal inilah yang memicu pertumbuhan
pusat perbelanjaan tersebut. Namun tidak berhenti di pertumbuhan pusat perbelanjaan saja.
Pertumbuhan positif pun diperkirakan akan dialami semua bagian sektor seperti apartemen,
perkantoran komersial, hotel, maupun kawasan industri.
Dari Segi Industri Petrokimia
Industri petrokimia di Indonesia masih dalam tahap berkembang. Konsumsi per kapita saat
ini rendah dibandingkan dengan Negara lainnya di ASEAN. Meskipun permintaan yang
rendah, namun tingkat pertumbuhan yang terjadi tergolong sehat pada 5 8% per tahun yang
diperkirakan akan maju.
Dari Segi Gas Alam
Indonesia memproduksi sekitar 3 triliun kubik gas alam setiap tahunnya dan itu mengalami
pertumbuhan baik sekitar 2,5 3,0% setiap tahunnya. Gas alam menyumbang 25% dari
pasokan energy dalam negeri. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir terbesar gas
alam cair di dunia. Permintaan domestik untuk gas alam diperkirakan akan lebih besar dari
pasokan domestic di tahun-tahun mendatang karena produsen gas dapat menuntut harga yang
lebih tinggi di pasar internasional.
Sumber : http://www.lamudi.co.id/journal/perkembangan-ekonomi-di-tahun-2015/

Anda mungkin juga menyukai