2. Letak Geografis
Kabupaten Polewali Mandar terletak 195 km sebelah Selatan Mamuju,
Ibukota Provinsi Sulawesi Barat, atau 250 km sebelah Utara Kota Makassar
Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berada pada posisi 118o5358,2
11902935,8 Bujur Timur dan 03o4000 3o325,28 Lintang Selatan.
Tabel 1.1
Letak Geografis dan Ketinggian dari Permukaan Laut
Pusat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pusat Kecamatan
Tinambung
Balanipa
Limboro
Tubbi Taramanu
Alu
Campalagian
Luyo
Wonomulyo
Mapilli
Tapango
Matakali
Polewali
Binuang
Anreapi
Matangnga
Bulo
Lintang Selatan
Bujur Timur
Ketinggian
DPL (meter)
20
26
24
123
47
22
28
15
21
46
24
12
14
42
314
480
3,1
5,2
0,0
TUBBI TARAMANU
ALU
28,
4
13,
0
13,
2
27,
0
26,
6
22,
6
37,
1
35,
6
41,
4
23,
2
26,
3
10,
9
15,
3
29,
1
28,
7
24,
7
39,
2
37,
7
43,
5
CAMPALAGIAN
LUYO
WONOMULYO
MAPILLI
10
TAPANGO
11
MATAKALI
12
POLEWALI
7,8
18,
4
32,
2
31,
8
27,
8
42,
3
40,
8
46,
6
0,0
15,
4
38,
6
15,
4
28,
6
35,
0
42,
9
38,
6
44,
4
7,8
15,
4
0,0
26,
2
40,
0
39,
6
35,
6
50,
1
48,
6
54,
4
0,0
13,
8
13,
4
9,4
23,
9
18,
4
24,
2
0,0
14,
2
10,
2
18,
1
23,
2
29,
0
31,8
29,6
39,6
37,1
42,3
42,9
50,1
37,
7
35,
6
40,
8
38,
6
48,
6
18,
4
23,
2
43,5
41,4
46,6
44,4
54,4
13,4
9,4
23,9
14,2
10,
2
18,1
0,0
4,0
10,5
9,0
14,8
14,5
13,
0
18,8
0,0
9,8
15,6
9,8
0,0
5,8
15,6
5,8
0,0
4,0
10,5
9,0
14,8
0,0
14,
5
13,
0
18,
8
24,2
29,0
56,
2
54,
1
59,
3
57,
1
67,
1
36,
9
41,
7
27,
5
31,
5
28,
3
18,
5
12,
7
51,1
49,0
54,2
52,0
62,0
31,8
36,6
22,4
26,4
23,2
8,8
7,6
76,
6
74,
5
79,
7
77,
1
87,
5
61,
3
52,
3
55,
5
51,
9
50,
0
64,
5
70,
3
BULO
LIMBORO
39,2
MATANGNGA
26,6
24,
7
22,
6
27,
8
35,
0
35,
6
ANREAPI
5,2
28,7
BINUANG
0,0
29,
1
27,
0
32,
2
15,
4
40,
0
13,
8
POLEWALI
2,1
15,
3
13,
2
18,
4
38,
6
26,
2
MATAKALI
BALANIPA
10,
9
13,
0
TAPANGO
26,
3
28,
4
23,
2
MAPILLI
3,1
WONOMULYO
2,1
LUYO
0,0
CAMPALAGIAN
LIMBORO
TINAMBUNG
KECAMATAN
ALU
BALANIPA
N
O
TUBBI TARAMANU
TINAMBUNG
46,6
44,5
49,7
47,1
57,5
31,3
22,3
25,5
21,9
20,0
34,5
40,3
13
56,
2
51,
1
76,
6
46,
6
BINUANG
14
ANREAPI
15
MATANGNGA
16
BULO
54,
1
49,
0
74,
5
44,
5
59,
3
54,
2
79,
7
49,
7
57,
1
52,
0
77,
1
47,
1
67,
1
62,
0
87,
5
57,
5
36,
9
31,
8
61,
3
31,
3
41,
7
36,
6
52,
3
22,
3
27,5
22,4
55,5
25,5
31,
5
26,
4
51,
9
21,
9
28,3
23,2
50,0
20,0
18,
5
8,8
64,
5
34,
5
12,7
7,6
70,3
40,3
0,0
20,
3
83,
0
53,
0
3. Batas Wilayah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, batas wilayah
administrasi Kabupaten Polewali Mandar, sebagai berikut:
20,3
0,0
83,
0
73,
3
53,0
43,3
73,3
0,0
30,0
43,3
30,
0
0,0
4. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Polewali Mandar sekitar 2.022,30 km2. Secara
administratif terdiri dari enam belas kecamatan, yaitu: Kecamatan Tubbi
Taramanu, Alu, Limboro, Tinambung, Balanipa, Luyo, Campalagian, Mapilli,
Matangnga, Tapango, Wonomulyo, Matakali, Anreapi, Polewali, Binuang serta
Kecamatan Bulo. Dari enam belas kecamatan tersebut, Kecamatan Tubbi
Taramanu merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah terluas, yaitu
sekitar 356.95 km2, atau sekitar 17.38% dari luas wilayah kabupaten,
sedangkan Kecamatan Tinambung merupakan kecamatan yang mempunyai
luas wilayah terkecil, yakni sekitar 21.34 km2, atau sekitar 1.02% dari luas
wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
Tabel 1.3
Luas Wilayah Kabupaten Polewali Mandar dirinci per Kecamatan
Luas
Persent
(km2)
ase (%)
1
Tinambung
21.34
1.06
2
Balanipa
37.42
1.85
3
Limboro
47.55
2.35
4
Tubbi Taramanu
356.95
17.65
5
Alu
228.30
11.29
6
Campalagian
87.84
4.34
7
Luyo
156.60
7.74
8
Wonomulyo
72.82
3.60
9
Mapilli
86.80
4.29
10 Tapango
125.81
6.22
11 Matakali
57.62
2.85
12 Polewali
26.27
1.30
13 Binuang
123.34
6.10
14 Anreapi
124.62
6.16
15 Matangnga
234.92
11.62
16 Bulo
234.10
11.58
2,022.3
Jumlah
0
100.00
Sumber: Bappeda Kab.Polewali Mandar, 2010
No.
Kecamatan
7
10
10
12
7
17
10
13
11
13
6
9
4
6
9
Kelurah
an
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
-
144
23
Desa
Pegunungan volkanik tua (Vab 3.3) dengan bentuk wilayah bergunung (lereng
>45%), intrusi (Vg 4) dan batolit (Vg 44). Elevasi grup volkan ini berada pada
ketinggian 50 1400 m dpl digunakan untuk sawah tadah hujan, tegalan,
kebun campuran, belukar, dan hutan. Grup volkan di Kabupaten Polewali
Mandar terbentuk dari bahan volkan tua yang terdiri dari breksi, lava, granit
dan tufa.
c. Grup Struktural (T)
Kelompok grup struktural ini menutupi Kabupaten Polewali Mandar
secara terpencar, terdiri dari perbukitan structural (Tc 121) dengan bentuk
wilayah berbukit (lereng 15-40%), dataran tektonik (Tk 11) relief
bergelombang (8-15%), perbukitan dan puncak perbukitan struktural (Tq 121)
bertuk wilayah berbukit (15-40%), pegunungan struktural (Tq 131) relief
bergunung (>40%), teras angkatan (Tq 4) relief bergelombang (8-15%), dan
perbukitan paralel (Tq 91) relief berbukit (15-40%). Gup struktural terbentuk
dari bahan batuan sedimen dan volkanik. Selain itu dijumpai grup landform
aneka (X) berupa permukiman, lereng terjal, dan pulau karang.
Sebagian besar wilayahnya (>78% dari luas kabupaten) memiliki
topografi bergunung, dengan kelas lereng dominan 41-60% dan >60%.
Sisanya didominasi oleh topografi datar dengan kelas lereng <2%, yang
luasnya 38.300 hektar, atau sama dengan 18,50% dari total wilayah
kabupaten. Dengan kondisi topografi seperti ini, maka perencanaan
pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar harus dilakukan dengan hatihati agar sumberdaya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal
dan berkelanjutan.
Luas penyebaran topografi di Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel 1.4
Luas Penyebaran Kelas Topografi dan Kelas Lereng.
Topografi
Luas (Ha)
Persen
Datar
< 02
38.200
18,50%
Landai
02-08
662
0,32%
Bergelombang
09-15
3.120
1,51%
Berbukit
16-25
1.897
0,92%
Bergunung
41-60
100.010
48,42%
Bergunung Curam
> 60
62.638
30,33%
Subordo
Aquents
Grup
Halaquents
Psammaquents
Udipsamments
Subgrup
Typic Halaquents
Sodic Psammaquents
Aquic Udipsamments
Typic Udipsamments
Fluvents
Udifluvents
Aquic Udifluvents
Orthents
Udorthents
Lithic Udorthents
Inceptisols
Aquepts
Halaquepts
Typic Halaquepts
Endoaquepts
Typic Endoaquepts
Epiaquepts
Aeric Epiaquepts
Vertic Epiaquepts
Typic Epiaquepts
Udepts
Eutrudepts
Aquic Eutrudepts
Lithic Eutrudepts
Typic Eutrudepts
Dystrudepts
Lithic Dystrudeps
Fluventic Dystrudepts
Typic Dystrudepts
Mollisols
Udols
Hapludolls
Lithic Hapludolls
Ultisols
Udults
Hapludults
Typic Hapludults
Sumber: Bappeda Kab.Polewali Mandar, 2005
FAO, 1988
Salic Fluvisols
Salic Fluvisols
Eutric Regosols
Eutric Regosols
Eutric Fluvisols
Lithic Leptosols
Gleyic Solonetz
Eutric Gleysols
Eutric Gleysols
Eutric Gleysols
Eutric Gleysols
Gleyic Cambisols
Eutric Cambisols
Eutric Cambisols
Dystric Cambisols
Dystric Cambisols
Dystric Cambisols
Mollic Leptosolls
Haplic Acrisols
a. Entisols
Tanah yang tergolong dalam order ini mempunyai profil yang belum
berkembang, susunan horisonnya adalah A-C atau A-C-R. Terbentuk dari
bahan induk batuan volkan dan batuan sediment termalihkan ataupun
bahan endapan sungai resen.
Umumnya tanah-tanah Entisols yang ditemukan berwarna coklat
tua, tanahnya dangkal, drainase baik, teksturnya halus sampai kasar,
konsistensi tidak lekat, pH tanah berkisar antara 4,5 sampai 5,5 dan
diklasifikasikan ke dalam Lithic Udorthents. Sedangkan yang berada di
dataran alluvial dengan tekstur kasar, pH 6-7 diklasifikasikan sebagai Aquic
Udifluvents, Aquic Udipsamments, dan Typic Udipsamments. Selanjutnya
untuk tanah Entisols yang berada di dataran pasang surut dengan rejim
kelembaban tanah aquic serta kandungan garamnya tinggi dikelompokan
ke dalam Sodic Psammaquents dan Typic Halaquents.
b. Inceptisols
Kelompok tanah ini mempunyai perkembangan profil dengan
susunan horison A-Bw-C atau A-Bg-C. Terbentuk dari bahan induk aluviokoluvium, batuan sedimen, dan bahan volkan bersifat intermedier sampai
basis. Tanahnya yang berasal dari bahan aluvio-koluvium dan fluvio-marin
di dataran aluvial, teras sungai, dataran pantai, dan cekungan karst
umumnya mempunyai warna coklat kekelabuan dengan karatan di lapisan
atas, dan warna glei/kelabu di lapisan bawah, tanahnya dalam,
drainasenya agak terhambat sampai terhambat, tekstur halus sampai
sedang, struktur masif, konsistensi lekat, pH tanah 6,0 sampai 7,0. Tanah
ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam Aeric Epiaquepts, Typic
Epiaquepts, Typic Endoaquepts, Aquic Eutrudepts, Typic Eutrudepts.
Sedangkan tanah yang mempunyai kandungan garam tinggi dimasukan
kedalam Typic Halaquepts.
Pengelompokan selanjutnya untuk tanah-tanah yang berasal dari
bahan volkan yakni kedalaman tanah adalah dalam, warnanya coklat
tua/gelap di lapisan atas, tekstur halus sampai agak halus, struktur cukup
baik, konsistensi gembur sampai teguh, maka tanah ini diklasifikasikan ke
dalam Typic Dystrudepts, sedangkan tanah yang bersolum dangkal
tanahnya diklasifikasikan ke dalam Lithic Dystrudepts. Terakhir untuk
Laki-Laki (Jiwa)
21.865
23.673
22.673
17.119
12.585
12.965
13.183
23.575
10.917
7.906
6.768
4.815
5.529
3.390
2.475
2.222
181.660
Perempuan (Jiwa)
20.231
21289
21.500
16.701
15.186
17.012
15.158
14.161
10.843
7.377
10.235
5.907
6.215
3.648
3.178
2.962
191.603
Jumlah (Jiwa)
42.096
44.962
44.173
33.820
27.771
29.977
28.341
27.736
21.760
15.283
17.003
10.722
11.744
7.038
5.653
5.184
373.263
Tabel 1.7
Jumlah Penduduk Kabupaten Polewali Mandar
Dirinci per Kecamatan Tahun 2005 s/d 2009
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
KECAMATAN
Tinambung
Balanipa
Limboro
Tubbi Taramanu
Alu
Campalagian
Luyo
Wonomulyo
Mapilli
Tapango
Matakali
Polewali
Binuang
Anreapi
Matangnga
Bulo
Total
2005
20,557
23,698
17,328
15,773
12,204
9,745
23,965
41,302
31,441
20,131
19,498
47,098
26,447
8,919
4,794
362,900
2006
20,833
24,015
17,560
5,984
12,368
50,411
24,286
41,855
31,862
20,401
19,759
47,729
26,801
9,038
4,859
367,761
2007
20,937
24,134
17,647
16,063
12,429
50,661
24,407
42,063
24,713
20,502
19,857
47,966
26,934
9,083
4,883
7,307
369,586
2008
21,040
24,253
17,735
16,144
12,492
50,911
24,526
42,273
24,834
20,602
19,955
48,204
27,068
9,129
4,910
7,344
371,420
2009
21,145
24,374
17,823
16,223
12,553
51,165
24,649
42,481
24,959
20,706
20,055
48,443
27,202
9,173
4,932
7,380
373,263
Kecamatan
Tinambung
Balanipa
Limboro
Tubbitaramanu
Alu
Campalagian
Luyo
Wonomulyo
Mapilli
Tapango
Matakali
Polewali
Binuang
Anreapi
Matangnga
Bulo
Jumlah
Laki-Laki (Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
9.950
11.774
8.251
7.942
6.045
24.555
12.118
20.764
12.185
10.435
9.897
23.719
13.273
4.643
2.507
3.602
181.660
11.195
12.600
9.572
8.281
6.508
26.610
12.531
21.717
12.774
10.271
10.158
24.724
13.929
4.530
2.425
3.778
191.603
Jumlah (Jiwa)
21.145
24.374
17.823
16.223
12.553
51.165
24.649
42.481
24.959
20.706
20.055
48.443
27.202
9.173
4.932
7.380
373.263
Seks Rasio
89
93
86
96
93
92
97
96
95
102
97
96
95
102
103
95
95
Tabel 1.9
Perkembangan Kondisi Kependudukan Kabupaten Polewali Mandar
No
.
1.
2.
2.
3.
4.
5.
6.
Keadaan
Tahun 2009
Tahun 2010
373.263
396.120*)
181.660
191.603
80.162
185
79.766
(21,37%)
0,50
193.108*)
203.012*)
87.943*)
195*)
84.300*)
21,24%)
1,44*)
92.833
280.430
106.688*)
289.432*)
75 +
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
45 - 49
40 - 44
35 - 39
30 - 34
25 - 29
20 - 24
15 - 19
10 - 14
5-9
0-4
2837
4168
3534
2553
4322
3382
4616
6065
5945
5276
8800
7347
9832
9222
13025
12009
14900
Perempuan
13971
Laki-laki
15189
13768
14812
16166
15080
16120
19164
18863
21552
22667
22966
24355
30000
21264
22350
20000
10000
10000.
20000.
30000.
Gambar 1.2
Perkembangan PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan
Kabupaten Polewali Mandar, 2005-2009
b. Struktur Ekonomi
Gambaran kemajuan perekonomian suatu daerah, antara lain dapat
dilihat dari peran sektor-sektor yang membentuk PDRB. Ciri perekonomian
suatu daerah selalu tercermin seberapa besar peran sektor sekunder dan
tersier di dalam memberikan konstribusinya. Kabupaten Polewali Mandar
nampak bahwa peran sektor dimaksud memberikan peran yang lebuh besar.
Perekonomian Kabupaten Polewali Mandar, sampai saat ini, masih tetap
didominasi oleh sektor pertanian. Pada tahun 2006, peranan sektor pertanian
sebesar 48,65 persen terhadap total PDRB. Angka ini mengalami penurunan
sebesar 1,91 persen, jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2005 yaitu
sebesar 50,56 persen. Disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Peranan sektor ini pada tahun 2006 sebesar 25,15 persen. Sedangkan pada
tahun 2005, kontribusinya sebesar 24,11 persen, dalam hal ini terjadi
peningkatan sebesar 1,04 persen pada tahun 2006. Kemudian disusul sektor
jasa-jasa sebesar 15,02 persen pada tahun 2006, mengalami peningkatan
sebesar 1,25 persen dari tahun sebelumnya.
Tabel 1.10
PDRB Kabupaten Polewali Mandar Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Belaku Tahun 2005-2009
N
o
1
Lapangan Usaha
2005
2006
2007
2008
2009
50.54
44.44
47.30
45.19
44.02
0.20
8.79
0.18
0.23
0.22
2.54
2.24
2.48
2.52
2.49
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
0.59
0.47
0.51
0.58
0.60
Bangunan
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Angkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
1.30
1.18
1.39
1.80
2.45
24.10
22.97
24.84
24.43
24.57
2.58
2.35
2.60
2.79
2.71
4.39
3.84
4.94
5.22
5.23
13.76
13.72
15.75
17.25
17.71
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
6
7
8
9
PDRB
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat dilihat dari jumlah jasa riil
terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu yang lebih
besar dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Polewali
Mandar selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan, sejak tahun
2005 sampai tahun 2009 menunjukkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada
tahun 2008 sebesr 7,65 persen dan laju pertumbuhan terendah terjadi pada
tahun 2009 sebesar 4,92 persen, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 1.11
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2005-2009
N
o
1
2005
2006
2007
2008
2009*
3.11
3.82
3.05
5.10
1.84
4.45
6.10
6.98
26.92
4.29
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
3.77
3.83
7.31
14.43
5.80
2.26
9.01
4.10
19.53
16.30
Bangunan
Perdagangan, Hotel &
Restoran
Angkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
7.44
10.88
9.63
41.77
10.75
9.04
9.42
8.69
5.63
3.42
9.52
8.17
10.35
17.23
8.89
12.38
6.75
28.47
14.42
10.60
4.02
11.32
7.03
10.68
9.91
PDRB
5.14
*) angka sementara
Sumber: BPS Kab.Polewali Mandar, 2010
6.45
6.41
7.65
4.92
6
7
8
9
Lapangan Usaha
2006
2007
2008
2009