Anda di halaman 1dari 13

Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan dengan

riwayat plasenta privia. Manakah resiko yang muncul terkait plasenta privia yang
perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana keperawatan dan
mempersiapkan melakukan pengawasan pada klien?
A. Infeksi
B. Perdarahan
C. Hipertensi Kronis
D. Disseminated intravascular coagulation (kelainan pembekuan darah
intravena)
E. Gagal ginjal akut
Kunci & Pembahasan Simulasi UKOM Ners 001:
Jawaban : B
Rasional: Pada plasenta privia, plasenta terletak pada segmen bawah uterus.
Segmen bawah uterus tidak mempunyai struktur otot yang sama seperti
kepunyaan uterus, dan bagian ini lebih rentan terjadi perdatahan. Pilihan A, C, D
dan E bukan resiko spesifik yang terkait dengan plasenta privia.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, resiko yang terkait plasenta
privia. Pikirkan tentang patofisiologi yang berhubungan dengan kelainan ini dan
mengingat bahwa perdarahan merupakan perhatian utama pada klien yang
dapat dengan mudah mengarahkan anda pada jawaban yang benar.
Review: Plasenta privia
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Repropduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 52.
Soal Simulasi Uji Kompetensi Perawat Ners 2016
002:
Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan
perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak menglami
peningkatan serta kekurangan cairan teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah
Jawaban 002 Uji Kompetensi Perawat :
Jawaban D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah Capilarry
refill time (CRT) kurang dari dua detik, berat jenis urin antara 1,002 sampai
1,025, pengeluaran urine sekurang-kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak dapat

mengeluarkan air mata. CRT kurang dari dua detik adalah satu-satunya indikator
bahwa kondisi anak mengalami peningkatan. Pengeluaran urin kurang dari 1
mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan anak tidak mengeluarkan air mata
mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan belum membaik. Kondisi
lemah merupakan indikasi lain daria adanya kekurangan cairan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, data pengkajian mengindikasikan
bahwa kekurangan volume cairan teratasi. Ingat parameter yang
mengindikasikan status hidrasi adekuat. Satu-satunya pilihan yang
mengindikasikan peningkatan keseimbangan cairan adalah pilihan D. Pilihan
jawaban lain mengindikasikan keseimbangan volume cairan.
Review: Kekurangan volume cairan dan kelebihan volume cairan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1059.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
003:
Perawat menjelaskan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi selama
kehamilan pada klien dan memahami penemuan anggapan normal untuk klien
pada trimestes kedua yaitu :
A. Peningkatan nadi
B. Peningkatan tekanan darah
C. Sering buang air
D. Penurunan produksi sel darah merah
E. Peningkatan motilitas gastro intestinal
Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
003:
Jawaban : A
Rasional:
Pada masa antara 14 dan 20 minggu kehamilan, nadi meningkat antara 10
sampai 15 detak/ menit, yang akan berlanjut sampai akhir kehamilan. Pilihan B,
C, dan D benar. Selama kehamilan, tekanan darah biasanya sama seperti
sebelum kehamilan, namun secara bertahap menurun sampai 20 minggu
kehamilan. Selama trimester 2 tekanan diastol dan sistol menurun sekitar 5
hingga 10 mmHg. Konstipasi dapat timbul akibatpenurunan motilitas pada
sistem pencernaan atau tekanan dari uterus. Selama masa kehamilan, terjadi
juga peningkatan produksi sel darah merah.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek pertanyaan, penemuan normal


untuk klien pada trimester 2 kehamilan. Pikirkan tentang perubahan psikologis
yang muncul selama kehamilan dan ingat bahwa antar minggu ke 14 sampai
minggu 20 kehamilan, nadi meningkat antara 10 sampai 14 kali per menit.
Review: Perubahan psikologis pada trimester kedua kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan:
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 296-297.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination".
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
004:
Perawat manajer melakukan rapat pertamanya. Ia menyapa staf dan
menyampaikan bahwa ia ditunjuk untuk meningkatkan mutu. Manajer
menunjukkan rencana yang ia buat dan menyusun daftar tugas dan aktifitas
mana tiap staf harus melaksanakannay. Sebagai tambahan, ia meminta seluruh
staf untuk melaporkan adanya masalah secara langsung. Apa tipe kepemimpinan
dan pendekatan yang dilakukan oleh perawat manajer tersebut?
A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-free
E. Kombinasi otokratik dan demokratik
Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
004:
Jawaban : A
Rasional: Seorang pemimpin aurokratik mengontrol dengan kuat, dan membuat
keputusan dan menyelesaikan semua masalah. Seorang autokrat cenderung
mendominasi dalam kelompok dan memerintah, daripada mencari saran atau
masukan. Pada situasi ini, manajer menyampaikan masalah (peningkatan
kualitas) pada staf, merancang rencana tanpa masukan dan meminta setiap
masalah dilaporkannya pada dia secara langsung. Pemimpin sotuasional akan
megombinasikan gaya kepemimpinan, tergantung pada kebutuhan kelompok
untuk memvalidasi informasi yang diperoleh pemimpin adalah sesuatu yang
akurat dan bahwa masalah tersebut memang terjadi. Dan pemimpin akan
meluangkan waktu untuk mengenal kelompok dan menentukan perubahan
pendekatan (jika diperlukan) yang akan berhasil terkait kebutuhan kelompok dan

sifat serta bentuk peribahan yang dibutuhkan. Pemimpin demokratis cenderung


partisipatif dan ingin mengenal tiap staf secara individual untuk mengetahui
persepsi mereka pada masalah. Pemimpin demokratis juga akan berbicara
dengan staf tentang beberapa isu dan meminta masukan pada staf untuk
rencana yansedang disusun. Seorang pemimpin laissez-free cenderung pasif dan
tidak mau mengarahkan. Seorang pemimpin laissez-free akan mengtakan
masalahnya dan menginformasikan bahwa staf harus membuat suatu rencana
untuk memperbaikinya.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, pemimpin dan pendekatan
manajer. Perhatikan data pada pertanyaan dan kalimat menunjukkan rencana
yang ia buat dan menyususn daftar tugas dan aktifitas di mana tiap staf harus
melaksanakannya. Sebagai tambahan, ia meminta seluruh staf untuk
melaporkan adanya masalah secara langsung. Ingat bahwa manajer yang
autokratik melakukan kontrol dan dominasi.
Review: Kepemimpinan dan pendekatan manajer
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Huber (2010), p. 223; Yoder-Wise (2013), p. 101.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination."
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
005:
Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari
kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan
karena pesawat jatuh ke sungai. Apa tindakan awal yang harus dilakukan
perawat ?
A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana
B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut
hangat di ruang gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan
Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016
005:
Jawaban : A
Rasional: Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat
untuk menfdapatkan perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat

adalah mengaktifakan prosedur respon bencana. Meskipun pilihan B, C, D, dan


Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah
mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa
pilihan jawaban benar adalah payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur
respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya.
Review: Prosedur terkait manajemen bencana
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Worman (2013), p. 159-160
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
006:
Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan
mencurigai adanya strabismus. Hasil observasi mana yang mengindikasikan
kondisi tersebut ?
A. Anak mengalami gangguan pendengaran
B. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
C. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
D. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
E. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan pada perawat
Kunci Jawaban dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners2016
006:
Jawaban : B
Rasional:
Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena kurangnya
koordinasi dari otot ekstra okular. Perawat dapat mencurigai adanya strabismus
pada anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang, pegerakan mata
yang asimetris, memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk
mata asimetris, menutup satu mata untuk melihat, diplopia, fotopobia, kehilngan
pandang binokular, atau kelainan persepsi pandangan. Pilihan A, C, D dan E,
tidak mengindikasikan kondisi ini.
Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A dan D terlebih dahulu karena
pilihan tersebut serupa dan berkaitan dengan pendengaran. Untuk memilih sisa
pilihan, ingat bahwa kondisi ini adalah kondisi di mana mata tidak berada pada

titik yang seimbang karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Review: Strabismus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pengindraa
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 930.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016
007:
Apa panduan yang harus digunakan oleh perawat saat berencana memberikan
delegasi dan tugas ?
A. Mengutamakan keselamatan klien
B. Sesuai dengan permintaan staf
C. Pembagian ruangan dalam unit
D. Jumlah klien yang direncanakan pulang
E. Klien dengan disabilitas
Kunci & Pembahasan Simulasi KBS Ujian kompetensi Keperawatan Ners
007:
Jawaban : A
Rasional: Terdapat panduan saat perawat akan memberikan delegasi atau akan
merencanakan tugas. Hal ini termasuk, mengutamakan keselamatan klien,
mengetahui variasi kemampuan keterampilan seseorang, menentukan tugas
mana yang dapat didelegasikan dan pada siapa; sesuaikan tugas dengan orang
yang menerima delegasi berdasarkan aturan praktik keperawatan dan sesuai
dengan posisi pekerjaannya, lengkapi dengan arahan yang jelas, ringkas, akurat,
dan lengkap; memvalidasi pemahaman staf yang diberikan delegasi; berikan
percaya diri pada staf yang diberikan delegasi dan berikan feedback yang sesuai
setelah tugas dikerjakan; dan jaga keberlanjutan perawatan sebaik mungkin saat
melakukan perawatan pada klien. Permintaan staf, aspek kenyamanan seperti
pembagian ruangan, dan mengantisispasi perubahan jumlah klien di unit bukan
panduan yang spesifik untuk pendelegasian dan perencanaantugas.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, panduan yang digunakan saat
memberikan delegasi dan merencanakan suatu tugas. Baca setiap pilihan
jawaban dengan hati-hati, dan gunakan teori Hierarki Kebutuhan Maslow.
Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar berkaitan dengan kebutuhan klien dan
keselamatan klien.
Review: Prinsip dan panduan pendelegasian dan penugasan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya

Domain: Pengetahuan prosedur


Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Alfaro-LeFevre (2012), p.111-112; Huber (2010), p. 244-247;
Potter et al (2013), p. 263, 282-283.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016
008:
Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas,
sudah diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus
dimasukkan perawat pada perencanaan keperawatan untuk menbantu klien
menghadapi penyakitnya ?
A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi
pengunjung
B. Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROM aktif
C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong
relaksasi
D. Memberikan obat penenang melalui intravena
E. Mengurangi distraksi dan membatasi pengunjung
Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 20160
008:
Jawaban : C
Rasional: Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami ketakutan dan
kecemasan akibat paralisis tubuh bagian atas, serta munculnya gangguan yang
tiba-tiba. Perawat dapat mengurangi ketakutan dengan memberikan informasi
yang akurat tentang kondisi klien, memberikan perawatan lanjut, dan umpan
balik positif pada klien, mendorong relaksasi, serta distraksi. Keluarga bisa
dilibatkan pada aktifitas tertentu dan memberikan hiburan untuk klien juga.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda membantu klien
menghadapi penyakitnya. Pilihan A harus dieliminasi terlebih dahulu karena tidak
tepat jika berpikir bahwa klien ingin kontrol penuh atas semua keputusan
perawatan. Klien yang mengalami paralisis tidak dapat berpartisipasi dalam ROM
aktif, maka pilihan B harus dieliminasi. Dari pilihan yang tersisa, pilihan yang
paling tepat adalah yang lebih menguntungkan dalam membantu klien
menghadapi penyakitnya.
Review: Perawatan klien dengan sindrom Guillain-Barre
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB

Proses Keperawatan: Perencanaan


Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Ignatavicius, Worman ((2013), p. 990-991; Swearingen (2012), p.
265-266
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 009:
Perawat sedang merawat klien remaja yang sakit terminal. Saat merawat klien
ini, perawat seharusnya melaksanakan intervensi yang mana ?
A. Patuhi keinginan klien setiap saat
B. Dorong klien untuk tergantung pada staf rumah sakit
C. Tolak untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kematian
D. Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yang maksimal
E. Patuhi semua keinginan keluarga setiap saat
Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 009:
Jawaban : D
Rasional: Intervensi yang tepat saat merawat remaja yang menderita penyakit
terminal meliputi menghindari aliansi baik dengan orang tua atau anak,
penataan rumah sakit yang mendorong kemandirian dan konrol diri klien yang
maksimal, dan menjawab pertanyaan remaja tersebut dengan jujur. Mematuhi
keinginan klien setiap saat tidak terapeutik.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, perawatan remajayang menderita
penyakit terminal. Abaikan pilih B. Ingat bahwa remaja harus di dorong untuk
mempertahankan kemandirian dan kontrol dirinya secara maksimal. Sisihkan
pilihan C, karena ada kata tolak, pertanyaan remaja harus dijawab dengan jujur.
Abaikan juga pilihan E karena konteksnya bukan remaja.
Review: Prinsip perawatan menjelang kematian bagi remaja yang menderita
penyakit terminal
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 559
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


010:
Seorang anak berusia 6 tahun dengan HIV telah dirujuk ke RS untuk
mendapatkan penanganan nyeri. Anak tersebut bertanya pada perawat apakah
nyerinya akan hilang. Apa reapons yang palinb tepat untuk diberikan oleh
perawat ?
A. "Nyerinya akan hilang jika kamu berbaring dan membiarkan obatnya bekerja."
B. "Cobalah untuk tidak berpikir tentang itu. Semakin kamu memikirkannya
maka akan semakin terasa sakit."
C. "Aku tahu pasti terasa sakit, tapi jika kamu mengatakannya padaku ketika itu
terjadi, aku akan mencoba dan membuat nyerinya berkurang."
D. "Setiap saat terasa nyeri, tekan tombol panghilan dan aku akan memberikan
sesuatu untuk membuat nyerinya hilang."
E. "Nyerinya akan hilang jika kamu membiarkanku melakukan semua
penatalaksanaan yang kamu butuhkan."
Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 010:
Jawaban : C
Rasional: Banyak komplikasi yang berhubungan dengan HIV disertai denga nyeri
berat. Manajemen nyeri yang agresif sangat penting sehingga anak mempunyai
kualitas hidup yang wajar. Perawat harus memberitahukan adanya nyeri pada
anak dan membiarkan anak untuk mengetahui segala hal yang akan dilakukan
untuk mengurangi nyeri. Memberitahu anak bahwa dengan membatasi
pergerakan akan menghilangkan nyeri adalah sesuatu yang salah. Membirkan
anak untuk berpikir bahwa ia bisa mengontrol nyerinya dengan berpikir atau
tidak berpikir tentang nyeri termasuk mermehkan siklus nyeri yang terkait HIV.
Memberi harapan palsu dengan memberitahu anak bahwa nyeri akan
menghilang seluruhnya bukan hal yang jujur maupun ralistis.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci yang paling tepat. Ingat
kembali konsep umum tentang nyeri dan pertumbuhan serta perkembangan
anak berusia 6 tahun. Memberikan informasi pada anak tentang nyeri dengan
kalimat yang dipahami oleh anak, namun tanpa memberi harapan palsu atau
tidak mengatakan sebenarnya, seharusnya membimbing anak pada jawaban
yang benar. Pilihan A dan B memberikan informasi yang tidak akur tentang
manajemen nyeri. Pilihan D dan E memberikan harapan palsu bahwa nyeri bisa
dihilangkan sepenuhnya.
Review: Konsep yang berhubungan dengan manajemen nyeri pada anak
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sitem kekebalan imun
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1456
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi

Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku


"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Simulasi Uji Kompetensi Keprawatan Ners 2016
011:
Klien mengalamli defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah
temuan pengkajian yang spesifik pada tipe defisit ini ?
A. Disorientasi pada orang, tempat, dan waktu
B. Afek datar, dengan periode labilitas emosional
C. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini
D. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa
presiden Indonesia
E. Tidak mampu mengenali lingkungan sekitar.
Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners
011:
Jawaban : B
Rasional: Sistem limbik bertanggung jawab pada perasaan (afek) dan emosi.
Kemampuan kalkulasi dan pengetahuan tentang kondisi terkini merupakan
fungsi lobus frontalis. Hemisfer serebral, dengan fungsi regional spesifik,
mengontrol orientasi seseorang. Mengingat kejadian dikontrol oleh hipokampus.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, defisit neurologis pada sistim
limbik. Ingat kembali bahwa sistim limbik bertanggung jawab pada perasaan dan
emosi akan menunjukkan jawaban yang tepat pada anda.
Review: Fungsi sitim limbik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 907; Lewis et al (2011), 1409.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
012:
Perawat memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial pada bayi usia
3 bulan. Pada palpasi fontanel diketahui fontanel anteriornya lembut dan datar.
Berdasarkan temuan tersebut, manakah tindakan perawat yang paling tepat ?
A. Tingkatkan asupan cairan per oral
B. Dokumentasikan temuan
C. Bertahu dokter yang bertanggung jawab
D. Tinggikan kepala 90 derajat

E. Cek tanda-tanda vital.


Kunci Dan Pembahasan Simulas UKOM Ners 012:
Jawaban : B
Rasional: Fontanel anterior berbentuk seperti mata dan berada di puncak kepala.
Fontanel harus lembutdan datar pada bayi yang normal, dan normalnya akan
tertutup pada usia 12-18 bulan. Perawat harus mendikumentasikan temuan
karena ini normal. Tidak ada alasan untuk meningkatkan asupan cairan per oral,
menghubungi doter yang bertanggung jawab, atau meninggikan kepala 90o.
Tanda-tanda vital harus dilakukan pengecekan seacara rutin.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda paling tepat dan kata
lembut dan datar. Ini akan memberikan petunjuk bahwa temuan ini normal.
Fontanel yang mengeras dan tegang bisa terjadi akibat bayi menangis atau
mengalami penigkatan tekanan intrakaranial.
Review: Pengkajian Fontanel
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Muskuluskeletal
Daftar pustaka: McKinney Et al (2013), p. 1418
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners
013:
Perawat merencanakan tugas keperawatan untuk satu hari. Mana tugas yang
tidak aman ditugaskan pada asisten perawat tanpa lisensi ?
A. Klien yang membutuhkan bed bath atau mandi di tempat tidur
B. Klien membutuhkan ambulasi
C. Klien yang memerlukan transfusi PRC (packed red blood cells)
D. Klien yang membutuhkan bantuan untuk makan
E. Klien yang membutuhkan pemeriksaan tanda vital
Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners
013:
Jawaban : C
Rasional: Asisten perawat tanpa lisensi dapat mengerjakan tugas yang non
invasif. Maka dari itu pilihan A, B, D, dan E adalah tugas yang dapat dilaksanakan
oleh asisten perawat tan pa lisensi. Klien pada pilihan C harus dirawat oleh
perawat beregister.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, tugas yang sesuai asisten
perawat tanpa lisensi. Pikirkan tentang kata non-invasif. Ini akan mengarahkan

anda pada pilihan jawaban yang benar.


Review: Panduan pemberian tugas
Kompetensi: Praktik profesional, etis legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Ignatvicius, Workman (2013), p. 5.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"
Soal Simulasi UKOM
014:
Klien postpartum dengan diagnosis cystitis. Manakah rencana tindakan
keperawatan yang harus perawat prioritaskan ?
A. Memberikan mandi/rendam duduk
B. Meminta klien untuk meningkatkan asupan cairan
C. Melakukan kompres es pada perineum
D. Memonitor kadar haemoglobin dan hematokrit
E. Meminta klien untuk melakukan toilet training
Kunci dan Pembahasan Simulasi KBS UKOM Ners 014:
Jawaban : B
Rasional: Cystitis adalah infeksi pada kandung kemih, Klien harus mengonsumsi
3000 ml cairan per hari jika tidak ada kontraindikasi. Rendam duduk dan
kompres air es adalah intervensi yang tepat untuk mengatasi ketidaknyamanan
perineal. Kadar hemoglobin dan hematokrit akan ada pemonitorian pada
perdarahan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, penatalaksanaan Cystitis dan
perhatikan kata kunci prioritas. Ingat bahwa meningkatkan asupan cairan
merupakan intervensi prioritas.
Review: Intervensi pada klien dengan Cystitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Eliminasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 731-732.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku

"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"


Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016
015:
Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan
suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit.
Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Perawat Ners 015:
Jawaban : D
Rasional:
Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat
seakan dengan air suam-suam kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin
dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme
yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan
demam karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk
mencegah dehidrasi, sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi.
Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek
pengobatan maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian
ibuprofen.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam.
Ingat bahwa tindakan untuk menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan
selimut harus dilakukan ketika anak mengalami demam. Pilihan A, B, C, dan E
bukan intervensi untuk anak dengan demam.
Review: Intervensi untuk demam
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Anda mungkin juga menyukai