Menurut Galanti (2008:21) terdapat 3 model penyakit yang disebut dengan health belief models yang diidentifikasi oleh ahli
antropologi kesehatan, yaitu magico reliogius model, biomedical model, dan holistic model. Berdasarkan ketiga model tersebut, maka
pengobatan yang dilakukan dongke termasuk pada magico religius model (penyakit dilihat sebagai akibat religi, melanggar tabu,
melawan dewa, yang ditafsirkan oleh pihak ketiga) dan holistic model (penyakit terjadi karena adanya ketidakseimbangan). Magico
reliogius dan holistic model, juga menjadi ciri model penyakit bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk pedesaan
Jawa, dibandingkan biomedical model yang dominan di negara maju
Terapi alternatif komplementer adalah sebuah kelompok dari bermacammacam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktek dan produk
yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (National Institute of Health, 2005). Terapi komplementer merupakan
terapi tambahan di luar terapi utama (medis) dan berfungsisebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup,
dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan. 5 jenis terapi komplementer yang ada di Indonesia yang berupa :
Harper.2006. A randomized controlled trial of acupuncture for initiation of labor in nulliparous women. J
Matern Fetal Neonatal Med. 2006 Aug;19(8):465-70.
Jerath, et al. (2006). Physiology of long pranayamic breathing : Neural respiratory elements may provide a
mechanism that explains how slow deep breathing shifts the autonomic nervous system, Medical
Hypothesis, 67, 566-571
Mahdi, Harijanto.2009.Ilmu Kesehatan a Bawah air hiperbarik. Surabaya: lembaga kesehatan keangkatan lautan (lakesla)
Nilawati, S., Krisnatuti, D., Mahendra, & Djing, O.G. (2008). Care Yourself, Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.
Potter, P.A. 2005.Buku ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jilid 1. Ed. 4.
Jakarta: EGC
Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan ; Konsep dan praktik ; Alih bahasa, Retna Komalasari
[et al] ; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, DeviYulianti, Intan Parulian, Ed. 4. Jakarta : EGC
Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses penyakit, Edisi 6. Jakarta : EGC
Stoekenbroek, R.M., Santema, T.B., Legemate, D.A., Ubbink, D.T.,van den Brink, A., Koelemay, M.J.W.2014. Hyperbaric
Oxigen for the treatment of Diabetic Foot Ulcer:A systematic Review.Europan Society for vascular Surgery. Published by
Elsevier Ltd.
Taylor, S.E, Peplau, L. A., Sears, D.O. 1997. Social Psycology. Prentice Hall: New Jersey
Tjahjati, Juni,. Ismail,. (2001). Akupuntur Analgetik di Bidang Anastesi. Medica (Jurnal Kedokteran Dan Farmasi) No I Th
XXVII Edisi Januari 2001.
Wong, 2010. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Yasin. (2005). Bekam, sunnah Nabi dan mukjizat medis. Solo: Al-Qowam.