Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)

AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA


AAAAA

4.2 TELAAHAN TERHADAP PENGELOLAAN DAMPAK


4.2.1

ARAHAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN


Telaahan dampak penting sebagai dasar pengelolaan ini juga menyampaian

arahan yang jelas mengenai rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan


berdasarkan hasil evaluasi dampak penting. Arahan pengelolaan lingkungan hidup
terhadap dampak penting pada Pembangunan Bendungan Pelosika dan Sarana
Penunjang (jaringan irigasi, pipa air baku,dll) seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.X Arahan Pengelolaan Lingkungan
Dampak Penting

Arahan
Pengelolaan Lingkungan

Tahap Pra
Konstruksi
1.
Perubahan
Persepsi dan Sikap
Masyarakat

Pembuatan Kotak Saran untuk menjaring saran, masukan, dan


pengaduan dari masyarakat terkait dengan rencana
Pembangunan Pembangunan Bendungan Pelosika dan Sarana
Penunjangnya.
Pembentukan posko pengaduan dan saran serta meningkatkan
koordinasi antara panitia pembebasan lahan dengan masyarakat
terkena dampak dan stakeholder lainnya (kelompok masyarakat
adat).
Sosialisasi dan konsultasi publik melibatkan semua stake holder,
aparat pemerintah setempat, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Pembuatan kesepakatan bersama untuk meredam adanya
kekhawatiran warga terhadap gangguan dan dampak yang
mungkin terjadi akibat pembangunan
Selalu melakukan koordinasi dan penyampaian informasi yang
tepat terkait rencana kegiatan dalam setiap tahapannya dengan
melibatkan aparat pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan
perwakilan masyarakat sehingga terbentuk komunikasi,
koordinasi dan kerjasama yang baik antara pihak pemrakarsa
kegiatan dengan masyarakat disekitar lokasi rencana
Pembangunan Bendungan Pelosika dan Sarana Penunjangnya.
Merealisasikan gagasan/aspirasi/keinginan masyarakat disekitar
pembangunan Bendungan Pelosika dan Sarana Penunjangnya
sebatas hal tersebut menjadi kewajiban pemrakarsa dan sesuai
dengan kesepakatan bersama
IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Dampak Penting

Arahan
Pengelolaan Lingkungan
Proses pengadaan lahan yang memperhatikan aspirasi dan
kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan dan adat
mengenai hak ulayat yang berlaku.
Melakukan sosialisasi dan musyawarah dengan masyarakat yang
lahannya yang akan dibebaskan mengenai bentuk dan nilai ganti
rugi.
Pembentukan Pokja/Tim 9 (Tim Pengadaan Tanah)
Pendataan secara akurat mengenai jenis, luas dan kekayaan
penduduk yang berhak mendapat ganti rugi.
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala kecamatan) dalam meredam keresahan
masyarakat yang mungkin timbul akibat rencana Pembangunan
Bendungan Pelosika dan Sarana Penunjangnya.

Tahap Konstruksi
1.
Timbulnya
Keresahan
Masyarakat

Memprioritaskan tenaga kerja lokal dengan tetap memperhatikan


tingkat keahlian tenaga kerja
Pengumuman secara terbuka terhadap proses dan mekanisme
rekruitmen tenaga kerja
Perlakuan yang sama kepada semua pekerja
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala Kecamatan) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.

2.
Terbukanya
Kesempatan Kerja

Pemasangan pengumuman lowongan pekerjaan dan tenaga kerja


yang dibutuhkan
Memberikan informasi yang tepat mengenai jumlah kebutuhan
tenaga kerja serta persyaratannya
Memberi kesempatan tenaga kerja lokal untuk tenaga kerja
konstruksi sesuai kualifikasi dan kebutuhan
Penerimaan tenaga kerja yang transparan.
Melakukan kontrak kerja yang jelas sehingga saat masa
pemutusan hubungan kerja tidak menimbulkan gejolak serta
IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Dampak Penting

Arahan
Pengelolaan Lingkungan
pemberian upah sesuai aturan dan standar yang umumnya
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala Kecamatan) dalam koordinasi dengan
masyarakat setempat

3.
Penurunan
Pengangguran

Memprioritaskan tenaga kerja local yang terserap sepanjang


memenuhi kualifikasi dan persyaratan teknis yang dibutuhkan
Mekanisme rekruitmen tenaga kerja secara transparan.
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala Kecamatan) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.

4.
Terjadinya
Kerusakan
Prasarana Jalan

Menentukan rute mobilitas kendaraan proyek


Memperbaiki titik-titik kerusakan yang diakibatkan mobilitas
kendaraan proyek
Penambahan rambu-rambu lalulintas yang memadai
Melakukan perbaikan menyeluruh setelah pelaksanaan proyek
selesai
Penjadualan dan penentuan jalur mobilitas kendaraan dan
peralatan proyek
Imbauan kepada kontraktor dan pihak pengguna jalan yang lain
untuk berhati-hati dalam melakukan aktifitas transportasi terkait
dengan kegiatan mobilitas kendaraan proyek.
Menginformasikan kepada masyarakat mengenai lama kegiatan
mobilitas kendaraan berlangsung.
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat.
Bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat untuk
mengkoordinasi dan menyampaikan informasi dalam kegiatan
mobilitas kendaraan pengangkut dan peralatan.
Bekerjasama dengan Dinas/Instansi terkait dalam pemeliharaan
jalan yaitu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara.

IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Dampak Penting
5.
Timbulnya
Material Galian

Arahan
Pengelolaan Lingkungan
Menyediakan area penampungan (disposal area) yang
mencukupi dengan dilengkapi bak control/sedimen trap.
Pemanfaatan material galian untuk kegiatan konstruksi yang
membutuhkan pengurukan tanah, sehingga mengurangi volume
pada dispossal area.
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik antara kontraktor pelaksana dengan
masyarakat sekitar.
Komunikasi dan dialog dengan masyarakat terkait nilai
kompensasi atas lahan yang digunakan sebagai dispossal area.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin
memanfaatkan material galian untuk kebutuhan mereka.
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala Kecamatan) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat, serta menyampaikan informasi
tahapan kegiatan proyek secara benar kepada masyarakat.

Tahap Operasi
1.
Penurunan
Pengangguran

Memprioritaskan tenaga kerja local yang terserap sepanjang


memenuhi kualifikasi dan persyaratan teknis yang dibutuhkan
Mekanisme rekruitmen tenaga kerja secara transparan.
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat
Bekerjasama dengan aparat setempat (Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala Kecamatan) dalam proses koordinasi dan
pendekatan kepada masyarakat.

2.
Penurunan
Kualitas Air

Pemeliharaan unit bangunan air terutama pada saluran hantar


sesuai dengan SOP dan ketentuan teknis yang dipersyaratkan.
Pengontrolan sedimentasi pada sand trap (kolam/kolam
pengendap) surge tank, penstock, dan outlet cannal (saluran
pembuangan).
Pembuatan Kotak Saran untuk menjaring pengaduan dari
masyarakat.
Perlunya membuka akses data dan informasi, serta menampung
IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Arahan
Pengelolaan Lingkungan

Dampak Penting

pengaduan masyarakat.
Memberikan himbauan pada masyarakat, khususnya masyarakat
yang ada di daerah hilir untuk menyampaikan informasi jika
terjadi pencemaran air sungai.
Menanggapi saran, masukan, dan pengaduan dari masyarakat
dengan cepat dan tepat.
Koordinasi dan bekerjasama BAPESDALH Provinsi Sulawesi
Tenggara, BLH Kabupaten Konawe, dan Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Konawe dalam melaksanakan pengelolaan
kualitas air Sungai Konaweha.
3.
Peningkatan
Kegiatan Ekonomi
Wilayah

Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan masyarakat


di sekitar lokasi Bendungan Pelosika tersebut sehingga
bendungan tersebut dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat.
Membangun dan meningkatkan hubungan serta jalinan
komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat setempat
sehingga terjadi interaksi sosial yang baik dan saling
menguntungkan.
Koordinasi dan bekerjasama dengan BAPPEDA Provinsi
Sulawesi Tenggara dalam pengembangan wilayah dan
pengembangan kegiatan ekonomi.

4.2.2

ARAHAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Arahan pemantauan lingkungan hidup terhadap dampak penting pada

Pembangunan Bendungan Pelosika seperti pada tabel di bawah ini.


Tabel 4.X Arahan Pemantauan Lingkungan
Dampak Penting

Arahan
Pemantauan Lingkungan

Tahap Pra
Konstruksi
1.
Perubahan
Memantau tingkat dukungan masyarakat, isu serta permasalahan
Persepsi dan
yang berkembang di Kecamatan Asinua dan kecamatan Latoma di
Sikap Masyarakat kabupaten Konawe dan Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi Kabupaten
IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Dampak Penting

Arahan
Pemantauan Lingkungan
Kolaka Timur, khususnya pada wilayah dimana lokasi kegiatan
Pembangunan Bendungan Pelosika, dengan frekuensi pemantauan
1 (kali) saat kegiatan berlangsung dan evaluasi 1 (satu) kali saat
tahap pra konstruksi.

Tahap Konstruksi
1.
Timbulnya
Keresahan
Masyarakat

Memantau isu negatif yang berkembang, permasalahan dan


ketegangan atau ketidakpuasan dari anggota masyarakat selama
berlangsungnya kegiatan rekruitmen tenaga kerja, di Kecamatan
Asinua dan kecamatan Latoma di kabupaten Konawe dan
Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur,selama
kegiatan rekruitmen tenaga kerja dan evaluasi setiap 6 (enam)
bulan sekali selama berlangsungnya tahap konstruksi.

2.
Terbukanya Memantau jumlah tenaga kerja lokal yang terserap dan Tingkat
Kesempatan Kerja Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di wilayah Kecamatan Asinua
dan kecamatan Latoma di kabupaten Konawe dan Kecamatan
Uluiwoi dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur, selama kegiatan
pembangunan fisik dan evaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali
selama berlangsungnya tahap konstruksi.
3.
Penurunan
Pengangguran

Memantau jumlah tenaga kerja lokal yang terserap dan Tingkat


Penangguran Terbuka (TPT) di wilayah Kecamatan Asinua dan
kecamatan Latoma di kabupaten Konawe dan Kecamatan Uluiwoi
dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur,selama kegiatan rekruitmen
tenaga kerja dan evaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali selama
berlangsungnya tahap konstruksi.

4.
Terjadinya
Kerusakan
Prasarana Jalan

Memantau Nilai Kerusakan Jalan dengan Nilai Gabungan Kondisi


75 150, serta memantau jumlah kecelakaan lalulintas di jalan
akses ke site location. Dilaksanakan selama kegiatan mobilitas
material, peralatan dan tenaga kerja serta evaluasi setiap 6 (enam)
bulan sekali selama berlangsungnya tahap konstruksi.

5.
Timbulnya
Material Galian

Memantau volume material galian dan volume timbunan di lokasi


tapak proyek pembangunan jalan, bendungan pelosika selama
kegiatan penyiapan lahan serta evaluasi setiap 6 (enam) bulan
sekali selama berlangsungnya tahap konstruksi.

Tahap Operasi
1.

Penurunan

Memantau jumlah tenaga kerja lokal yang terserap dan Tingkat


IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA

Arahan
Pemantauan Lingkungan

Dampak Penting
Pengangguran

2.
Penurunan
Kualitas Air

Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah Kecamatan Asinua dan


kecamatan Latoma di kabupaten Konawe dan Kecamatan Uluiwoi
dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur selama kegiatan rekruitmen
tenaga kerja operasional dan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan sekali
selama berlangsungnya tahap operasi.
Memantau parameter Fisika, Kimia, dan Biologi Air sesuai baku
mutu lingkungan yang dipersyaratkan, di Unit Bangunan Air
(surge tank, penstock, outlet canal, sand trap) serta di Badan air
Sungai Konaweha di dekat saluran pembuangan (outlet canal)
selama kegiatan pemeliharaan Bendungan Pelosika dan
fasilitasnya dan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan sekali selama
berlangsungnya tahap operasi.

3.
Peningkatan Memantau nilai dan laju pertumbuhan PDRB, nilai dan laju
Kegiatan
pertumbuan sektor ekonomi wilayah, Pendapatan Perkapita, serta
Ekonomi Wilayah jenis sektor informal yang berkembang di Kecamatan Asinua dan
kecamatan Latoma di kabupaten Konawe dan Kecamatan Uluiwoi
dan Ueesi Kabupaten Kolaka Timur selama kegiatan
pembangunan bendungan pelosika dan evaluasi setiap 6 (enam)
bulan sekali selama tahap operasi.

4.3 REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN


Kelayakan lingkungan merupakan pernyataan secara jelas apakah suatu proyek
atau kegiatan layak secara lingkungan berdasarkan hasil evaluasi dampak dan arahan
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Dampak-dampak yang ditimbulkan
sebagai akibat dari proyek atau kegiatan baik dampak positif maupun dampak negatif
harus dikelola dimana dampak negatif yang ditimbulkan harus diminimalisir sekecil
mungkin dan dampak positif yang ditimbulkan dimaksimalkan sebesar mungkin. Dalam
pelaksanaannya semua dampak harus dikelola agar dampaknya terhadap lingkungan
dapat dipantau sehingga pelaksanaan pembangunan tidak akan memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan.
Berdasarkan hasil analisis prakiraan dampak penting dan hasil evaluasi terhadap
dampak penting, maka rencana Pembangunan Bendungan Pelosika dapat dinilai layak
dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
IV-8

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)


AMDAL BENDUNGAN PELOSIKA
AAAAA
1. Berdasarkan Aspek Tata Ruang, Rencana Pembangunan yang berlokasi di wilayah

administrasi Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur tidak bertentangan


atau telah memiliki kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Provinsi Sulawesi Tenggara baik pada rencana struktur maupun rencana pola ruang,
dimana lahan yang dipergunakan sebagai kawasan pembangunan Bendungan
Pelosika ini berada pada Areal Penggunaan Lain (APL).
2. Berdasarkan Aspek Legalitas, Rencana Pembangunan Bendungan Pelosika telah
mendapatkan Persetujuan Ijin Prinsip Pembangunan Bendungan Pelosika yang
dikeluarkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara dengan Nomor 611.11/3398 pada
Tanggal 31 Juli tahun 2015.
3. Berdasarkan Aspek Teknis, Rencana Pembangunan Bendungan Pelosika telah
didesain secara tepat dan teliti berdasarkan hasil studi kajian teknis, ekonomis, dan
kajian lingkungan. Unit-unit bangunan Bendungan Pelosika, dan sarana
penunjangnya telah didesain sesuai dengan Norma, Standar, Pedoman, Manual
(NSPM) yang berlaku.
4. Berdasarkan Aspek Penanganan Dampak, bahwa dampak penting yang diprakirakan
timbul akibat Rencana Pembangunan Bendungan Pelosika telah dikaji dan ditelaah
secara mendalam, dan telah dirumuskan pengelolaan dan pemantauan dampak
penting pada tahap pra konstruksi, konstruksi, dan tahap operasi.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, maka Rencana Pembangunan
Bendungan Pelosika dinyatakan Layak Secara Lingkungan. Hasil kajian berdasarkan
dampak-dampak yang harus dikelola dan dipantau, pemrakarsa dan pelaksana proyek
harus betul-betul mengelola dan memantau dampak negatif yang ditimbulkan mulai dari
tahap pra konstruksi sampai dengan tahap pasca operasi menjadi seminimal mungkin
dampaknya terhadap lingkungan serta meningkatkan dampak positif sehingga nantinya
manfaat yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dampak negatif yang
dihasilkan.

IV-8

Anda mungkin juga menyukai