PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban manusia, maka
bertambah pula kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, khususnya kosmetika.
Dalam peradaban sekarang kosmetika tidak hanya dibutuhkan untuk kaum wanita
saja, tapi juga dibutuhkan untuk pria, bahkan semua golongan dan semua umur.
Kosmetika dibutuhkan untuk berbagai keperluan tubuh yaitu sebagai pembersih tubuh,
pengharum tubuh, memperelok atau memperindah penampilan. Singkat kata, era
zaman sekarang ini sangat membutuhkan keberadaan dan manfaat dari kosmetik.
Saat ini, terdapat berbagai macam sediaan kosmetika, seperti sabun, shampo, hair
mousse, hair tonic, conditioner, shave cream, hair gel, deodoran, body lotion, dan
masih banyak lagi. Kosmetika untuk pria, khususnya hair gel, akan diulas dalam
makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan kegunaan dari sediaan hair gel
2. Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam formula sediaan hair gel
3. Bagaimana prosedur pembuatan hair gel
4. Bagaimana evaluasi fisik dan keamanan dari sediaan hair gel
1.3 Tujuan
Memberikan informasi mengenai pengertian dan kegunaan, formula, prosedur
pembuatan dan evaluasi dari sediaan hair gel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Peradaban Mesir Kuno sudah mengenal gel untuk menata rambut, baik
selama hidup maupun setelah meninggal. Hal ini ditunjukkan dengan temuan zat
mirip lemak yang melapisi sembilan rambut mumi.
Zat lemak tersebut mengandung asam lemak rantai panjang, termasuk
asam palmitat dan asam stearat, demikian tulis peneliti di Journal of
Aracheological Science. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa zat itu
ditemukan di mumi yang diawetkan baik secara alami maupun buatan. Peneliti
tidak menemukan resin dan material pembalsaman di rambut. Hal ini
menunjukkan bahwa rambut ditata terpisah.Mungkin mereka tahu kalau rambut
tidak akan terdegradasi seperti bagian tubuh lain, kata Natalie McCreesh,
arkeolog dari KNH Center for Biomedical Egyptology di University of
Manchester, Inggris.
McCreesh dan timnya meneliti 17 sampel mumi yang sebagian besar
diambil dari kompleks pemakaman Dakhleh Oasis di Western Deserta.Rata-rata,
mumi berasal dari masa Greco Roman, 2.300 tahun yang lalu. Mumi tertua yang
mereka teliti berusia 3.500 tahun.
Sejauh ini, teks dari masa Mesir Kuno yang telah dianalisis tidak pernah
menyebut adanya pemakaian hair gel, yang tercatat adalah pemakaian minyak
wangi dan pelembab tubuh. Meskipun demikian, John Taylor dari British Museum,
hair gel pada zaman Mesir kuno bukan hal yang tidak mungkin.Rambut adalah
simbol status, katanya.
Taylor juga mengatakan bahwa rambut kadang-kadang dilapisi dengan lilin
dari lebah (beeswax), meskipun ia tidak bisa memastikan bahwa lilin tersebut yang
dimaksud gel.
Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa dengan hair gel yang dimaksud,
orang Mesir Kuno bisa membuat beragam gaya, mulai pendek panjang, keriting
ataupun lurus dan sebagainya. Sekali lemak dipakai, rambut dijamin takkan
berubah gaya. Keriting akan tetap keriting. "Anda bisa membayangkan bagaimana
mereka ketika hidup, menata rambut dan mengeritingnya," kata McCreesh.
2.2 Pengertian dan Kegunaan
Hair gel adalah produk penata rambut pria yang lebih kasar, kaku dan keras
dibanding pomade, karena produk ini membuat rambut tampak keras, berminyak, dan
mengkilap. Penggunaan gel berlebihan bisa membuat rambut berminyak dari pada
pomade,
dan untuk
direkomendasikan
membuat
rambut
dengan pomade
tetap
karena
teratur
pomade
dan
mengkilap
tidak
lebih
mengandung
alkohol alcohol dan gel lebih cenderung menggunakan alkohol. Tetapi gel tidak sulit
untuk dihilangkan dari rambut dan cukup menggunakan air untuk dihilangkannya.
Hair gel adalah salah satu produk rambut yang paling tegas untuk styling pada
rambut. Hair gel digunakan untuk memberikan penampilan yang licin dan rapi
biasanya digunakan pada mereka yang memiliki rambut kering, bisa juga digunakan
sebagai produk styling umum jika diterapkan untuk merendam atau rambut basah.
Banyak hair gel digunakan untuk memberikan / dapat menambahakan definisi ke gaya
rambut yang terlihat kaku dan tidak wajar jika digunakan dengan jumlah banyak.
Tujuan dari gel ini adalah membuat rambut kaku dengan gaya rambut yang
diinginkan sehingga akan memberikan penampilan serapi mungkin, karena mereka
memiliki jenis gaya rambut yang berbeda-beda. Mereka bisa menggunakan hair gel
pada event-event tertentu yang formal, formal misalnya untuk menghadiri sebuah
acara kantor, pernikahan, ulang tahun dsb yang menurut mereka harus berpenampilan
rapi.
2.3 Formula
Formula 1
1. Air
2. PVP-K90
3. Karbomer
4. Fragran 0,50
5. Panthenol
Formula 2
96,90
2,00
0,50
0,10
Cairan Pembawa
Cairan/larutan Polimer hair styling
Serbuk Pengental
Cairan Parfum
Cairan Kondisioner
Material:
%W/W
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
86.74
5.00
0.20
1.00
2.00
4.50
0.50
0.03
0.03
Deionized water
H2OLD EP-1
AMP-95
Lubrajel oil
Thixotrate
Deionized water
Germall 115
Fragrance
Polysorbate 80
Total
100
semprot baik, bahkan dalam produk kandungan air yang tinggi.Hal ini diklaim
sebagai non-higroskopis, cepat kering dan tidak menyumbat nozel semprot.
3. AMP
AMP-95 adalah co-dispersant yang sangat efisien untuk pigmen. Selain
itu, AMP-95 memberikan kontribusi terhadap stabilitas pH, bau rendah, dan sifat
anti korosi, selain itu memberikan efek warna yang lebih tajam.AMP-95 adalah
emulsifier efektif untuk polietilen baik oleh teknik emulsifikasi normal atau
dengan
tekanan. AMP-95
adalah
amina
yang
sangat
efisien
untuk
lapisan
formula
menunjukkan
kelembaban
yang
tinggi
dan resistensi air yang lebih besar dari formulasi yang dilakukan berdasarkan
netralisasi amin lainnya.
AMP-95 adalah alkanolamina kinerja tinggi, terbukti sebagai aditif
multifungsi untuk cairan Metalworking. Ini adalah alkalinitas penambah sangat
efisien yang juga memberikan sifat inhibisi korosi. Penggunaan AMP-95 akan
sering meningkatkan blostability dalam cairan, yang dapat meningkatkan
ketahanan
cairan. AMP-95
adalah amina
paling
agresif
terhadap
binder
biocides
triazina,
sementara ia
mengurangi
tingkat
formaldehida
karena kompleksasi antara dua kopolimer.Lubrajel Oil adalah pelumas yang sangat
baik dan mempunyai karakteristik seperti spreadability, lembut dan terasa halus
untuk krim, lotion dan produk perawatan matahari.
Lubrajel Oil memiliki sejumlah khasiat yang bermanfaat, ia digunakan
dalam berbagai macam produk. Terutama, digunakan pada konsentrasi antara 3%
dan 5% dalam lotion tangan.Apabila diinginkan suatu formulasi baru, Lubrajel Oil
bisa diganti dengan minyak silikon. Formula tersebut tetap akan berminyak dan
terasa halus walaupun mengandung silikon.
Sifat dari Lubrajel Oil yaitu memiliki bentuk cair, viskositas rendah, tak
berwarna, pH dalam suhu 22C yaitu 5.2, viskositas dalam suhu 22C yaitu 1000
cps (Brookfield DV-II, spindle 3, 50 rpm), Indeks bias (20 - 24 C) 1.39,
kandungan Methylparaben 0,11% dan Propylparaben 0,03%. Lubrajel Oil
umumnya kompatibel dengan sebagian besar non-ionik senyawa.Asam dan basa
kuat, serta zat pengoksidasi, harus dihindari dalam formulasi.
Lubrajel Oil dalam kondisi baik ditandai dengan memiliki LD lisan 50 lebih
besar dari 5 gram per kilogram, tidak menyebabkan iritasi pada kulit atau mata,
dan bukan merupakan sensitizer. Semua bahan baku yang digunakan dalam
Lubrajel Oil adalah dari sintetis atau sayuran segar. Tetapi tidak ada bahan yang
berasal dari hewani.
Lubrajel Oil cukup stabil pada suhu kamar, tetapi tidak menunjukkan
beberapa kerugian viskositas bila disimpan pada kenaikkan suhu (> 90 F) untuk
waktu yang lama.Simpan di suhu kamar dan hindari kontak dengan asam kuat,
alkalis atau Oksidator.Hindari paparan sinar-x.
5. Germal 115
Dua nama dagang untuk bahan kimia ini Germall II danGermall 115. Baik
dari bahan kimia Germall mengandung agen antijamur yang baik, dan mereka
harus dikombinasikan dengan bahan pengawet lainnya.Keduanya melepaskan
bahan kimia formaldehida, yang dapat beracun.
6. Polysorbate 80 / Tween 80
Sebagai zat tambahan
7. Fragrance
Sebagai zat tambahan/ zat pewangi
2.5 Prosedur Pembuatan
1. Dispersikan H2OLD EP-1 ke dalam air deionisasi.
2. Tambahkan AMP-95 dan aduk hingga campuran terlihat jernih.
3. Tambahkan Lubrajel oil dan aduk hingga beberapa menit kemudian tambahkan
Thixotrate (M1).
4. Tambahkan Germall 115 dalam air deinosisasi pada tempat terpisah kemudian
tambahkan ke dalam campuran M1 dan aduk hingga terbentuk gel (M2).
5. Campur dan aduk Fragrance (parfum) dan polysorbate 80 dalam tempat terpisah
lalu campurkan ke dalam campuran M2 yang telah berbentuk gel.
2.6 Evaluasi Fisik
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik
untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang diterapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas,kekuatan ,kualitas dan
kemurnian produk. Definisi sediaan kosmetik yang stabil yaitu suatu sediaan yang
masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan
penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada
saat dibuat.
Kestabilan fisika dari sediaan ditandai dengan adanya perubahan warna, timbul
bau,pengendapan suspensi atau cacking,perubahan konsistensi dan perubahan fisik
lainnya.
Nilai kestabilan suatu sediaan faramasetika atau kosmetik dalam waktu yang
singkat dapat diperoleh dengan melakukan uji stabilitas dipercepat. Pengujian ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dalam waktu sesingkat
mungkin dengan cara menyimpan sediaan sampel pada kondisi yang dirancang untuk
mempercepat terjadinya perubahan yang biasa terjadi pada kondisi normal. Jika hasil
pengujian suatu sediaan pada uji dipercepat diperoleh hasil yang stabil, hal itu
menunjukkan bahwa sediaan tersebut stabil pada penyimpanan suhu kamar selama
setahun.Pengujian yang dilakukan pada uji dipercepat yaitu cycling test.Uji ini
merupakan simulasi adanya perubahan suhu setiap tahun bahkan setiap harinya selama
penyimpanan produk.
A. Organoleptis dan Homogenitas
Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan
bentuk, kejernihan, timbulnya bau atau tidak dan perubahan warna. Pada
pengamatan organoleptis ,sediaan diamati terjadinya perubahan bentuk, timbulnya
bau atau tidak, terjadinya sineresis atau tidak dan perubahan warna. Gel adalah
sediaan semisolid transparan atau translucent yang terdiri dari larutan atau satu
atau lebih bahan aktif yang terdispersi pada basis yang sesuai. Sedangkan untuk
pemeriksaan homogenitas, sediaan dilletakkan diantara dua kaca objek lalu
diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan di bawah
cahaya.
B. Viskositas
Secara umum kenaikan viskositas dapat meningkatkan kestabilan
sediaan.Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer
Brookfield pada suhu kamar.Sediaan dimasukkan ke dalamn gelas piala sampai
mencapai volume 500 ml, kemudian spindel diturunkan hingga batas spindel
tercelup ke dalam formulasi.Selanjutnya alat dinyalakan dengan menekan tombol
on. Kecepatan spindel diatur berturut-turut 0,5; 1; 2; 2,5; 5; 10; 20 rpm kemudian
dibalik 20; 10; 5; 2,5; 2; 1; 0,5 rpm. Dari masing-masing pengukuran dengan
perbedaan rpm, skala dibaca ketika jarum merah yang bergerak telah stabil.Nilai
viskositas dihitung.Data yang diperoleh diplotkan terhadap tekanan geser
(dyne/cm2) dan kecepatan geser (rpm).
C. Pemeriksaan pH
Gel sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5
karena jika gel memiliki pH yang terlalu basa akan menyebabkan kulit yang
bersisik, sedangkan jika pH terlalu asam maka yang terjadi adalah menimbulkan
iritasi kulit. Uji pH dapat dilakukan menggunakan indikator universal atau pH
meter.Jika pH diukur menggunakan pH meter, mula- mula elektroda dikalibrasi
dengan dapar standar pH 4 dan pH 7.Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam
sediaan, catat nilai pH yang muncul di layar.Pengukuran dilakukan pada suhu
ruang.
D. Konsistensi
Karakteristik
fisik
sangat
penting
untuk
suatu
sediaan
semi
mudah sediaan menyebar. Sebaliknya semakin tinggi nilai yield value, semakin
sulit sediaan tersebar ketika diaplikasikan pada kulit.
2.7 Evaluasi Keamanan
Uji iritasi primer/ Uji Tempel
Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilaksanakan dengan
mengoleskan sediaan uii pada kulit normal panel/subjek manusia dengan maksud
untuk mengetahui apakah sediaan itu dapat menimbulkan iritasi atau kepekaan kulit
atau tidak.
Iritasi kulit adalah reaksi kulit yang terjadi karena pelekatan toksikan golongan
iritan, sedangkan kepekaan kulit adalah reaksi yang terjadi karena pelekatan toksikan
golongan allergen.
Umumnya iritasi akan segera menimbulkan iritasi kulit sesaat setelah pelekatan
atau penyentuhan pada kulit. Iritasi ini disebut iritan primer, tapi bila reaksi ini timbul
beberapa jam setelah penyentuhan/pelekatan pada kulit.Iritasi ini disebut iritasi
sekunder.
Allergen biasanya adalah zat yang dapat menyebabkan kulit setelah pelekatan
kedua atau sejenisnya pada kulit tanda-tanda kulit tanda-tanda yang ditimbulkan kedua
reaksi lebih kurang sama yakni dalam keadaan tak parah umumnya akan nampak
sebagai entema, edema atau papula kulit. Reaksi kulit yang demikian biasanya bersifat
local pada daerah kulit yang rusak saja tapi jika keadaannya lebih parah kemungkinan
besar dapat menyebabkan efek toksik yang dapat menyebabkan efek toksik yang dapat
membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa penderita.
Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi 2 aspek yaitu :
Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan
apakah produk kosmetika itu dapat memberikan efek toksik atau tidak.Untuk
pengobatan kasus keracunan kulit akibat penggunaan kosmetika perlu dilakukan
pelacakan terhadap produk kosmetika yang digunakan, maka perlu dan dilakukan uji
penyidikan yang menetapkan komponen kosmetika dan penyebab keracunan.Uji
penyidikan lebih dikenal dengan uji diagnostic.
Dalam uji keamanan dan diagnostic dikenal berbagai cara pengujian dan
pengkajian, tetapi diantara sekian banyak cara yang dianggap memudahkan pengujian
dan efektif adalah :
Uji Tempel
Uji Oles
Panel
Alat
Sediaan uji
Talam Baku
Zat Pembawa
Manusia yang dijadikan dijadikan panel uji temple harus memenuhi ketentuan yaitu :
Sebaiknya wanita
Usia antara 20-30 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani dengan garis keturunan yang sehat
Menyatakan bersedia dijadikan panel uji temple
di uji, kadar sediaan uji selalu dimulai dari kadar sekecil mungkin biasanya 0,1%.
Jika tak menimbulkan reaksi pada kulit dan kadarnya ditingkatkan hingga 1%
demikian selanjutnya.
Uji penetapan potensi antibiotic
Aktivitas (potensi) antibiotic dapat ditunjukkan pada kondisi yang sesuai
dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas
antimikroba juga akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat
ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologi atau
biologi biasanya merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang
kemungkinan hilangnya aktivitas.
Ada dua metode yang umum yang dapat digunakan, yaitu penetapan
dengan lempeng-silinder atau lempeng dan penetapan dengan cara tabung atau
turbidimetri. Metode pertama berdasarkan difusi antibiotic dari silinder yang
dipasang tegak lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng,
sehingga mikroba yang ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada daerah
berupa lingkaran atau zona di sekeliling silinder berisi larutan antibiotic. Metode
turbidimetri berdasarkan atas hambatan pertumbuhan biakan mikroba dalam
larutan antibiotic, dalam media cair yang dapat menumbuhkan mikroba dengan
cepat bila tidak terdapat antibiotic.
Uji sterilitas
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba baik yang
patogen maupun yang tidak patogen baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam
bentuk spora.
Uji sterilitas merupakan suatu cara pengujian untuk mengetahui suatu
sediaan atau bahan farmasi atau alat-alat kesehatan yang dipersyaratkan harus
dalam keadaan steril. Dengan demikian sediaan dan peralatan tersebut harus bebas
dari mikroorganisme.Jadi, hanya dikenal sediaan dan peralatan tersebut steril atau
tidak steril, tidak ada istilah hampir atau setengah steril.
Menurut Farmakope edisi IV (1995), uji sterilitas digunakan untuk
menetapkan apakah suatu bahan/sediaan farmasi yang diharuskan steril memenuhi
syarat sesuai dengan uji sterilitas seperti yang tertera pada masing-masing
monografi, diaman untuk penggunaannya sesuai dengan prosedur pengujian
sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu pabrik, seperti yang tertera dalam
sterilisasi dan jaminan sterilitas bahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hair gel adalah produk penata rambut priayang paling tegas untuk styling
pada rambut. Hair gel digunakan untuk memberikan penampilan yang licin dan
rapi,biasanya digunakan pada mereka yang memiliki rambut kering, bisa juga
digunakan sebagai produk styling umum jika diterapkan untuk rambut basah.
Tujuan dari gel ini adalah membuat rambut kaku dengan gaya rambut yang
diinginkan sehingga akan memberikan penampilan serapi mungkin, karena setiap
pria memiliki jenis gaya rambut yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Link jurnal
http://gelrambut.wordpress.com/
http://m.kaskus.co.id/post/50d6c5f32c75b42a64000068
http://forum.kompas.com/teras/55295-gel-rambut-sudah-ada-sejak-zaman-firaun.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_rambut
http://gege258.wordpress.com/2012/04/06/orang-mesir-kuno-sudah-kenal-gel-rambut/
http://gayarambut.net/bergaya-dengan-hair-gel.html
12