Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMBUATAN PRODUK AGROINDUSTRI

(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Rekayasa Agroindustri)

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
KHAIRINNISA AGHNANI

150610140079

MENTARI NUR AZIZAH

150610140083

M HANIFAN DARMAWAN

150610140088

MUHAMMAD AZKA

150610140090

FEBY CLAUDIA NAVELDA

150610140102

DIPO PRATIWI EKATANTY

150610140110

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami
dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Salawat serta salam juga semoga tetap tercurahkan
kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulisan tentang Makalah
Pembuatan Produk Agroindustri ini dapat terselesaikan.
Kami sadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini baik berupa isi,
bahasa, cara penyusunan maupun penulisan. Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan
penulisan makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.

Jatinangor, 17 November 2016

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Cara Pembuatan................................................................................................ 3
2.1 Analisis SWOT................................................................................................... 4
2.2 Marketing Mix.................................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada jaman yang modern ini, terkadang manusia dituntut untuk melakukan sebuah
perubahan. Perubahan tersebut biasa juga kita sebut dengan inovasi. Karena jika tidak,
maka persaingan khususnya di bidang bisnis akan menjadi sulit. Manusia sekarang
memiliki keinginan yang lebih kompleks. Rata rata mereka ingin sesuatu yang mudah,
nyaman, dan hergonomis jika di konsumsi. Hal itulah yang kami jadikan acuan untuk
melakukan inovasi pada produk yang kita buat. Tidak hanya inovasi dalam hal keefektifan
penggunaan, namun juga inovasi dalam bentuk pangan. Kami mencoba melakukan inovasi
dengan menggunakan ubi sebagai bahan dasar produk olahan makanan kami. Dimana
jaman sekarang yang namanya diversivikasi makanan sedang gencar gencarnya
dikumandangkan. Ubi yang kita gunakan adalah jenis ubi jalar ungu.
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L). Poir. Merupakan salah satu jenis ubi jalar yang
banyak ditemui di Indonesia selain yang berwarna putih, kuning, dan merah (Lingga,
1995) Ubu jalar ini memiliki warna ungu yang cukup pekat pada daging ubinya sehingga
banyak menarik perhatian. Warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pgimen
ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai dengan daging ubinya.
Ubi jalar pada umumnya didominasi oleh karbohidrat yang dapat mencapai 27,9%
dengan kadar air 68,5% (Depkes, 1981), sedang dalam bentuk karbohidratnya mencapai
85,26% dengan kaar air 7,0%. Sehingga ubi jalar sebagai alternatif sumber karbohidrat
yang dapat disubtitusikan pada produk terigu dan turunannya yang bernilai tambah bagi
kesehatan.
Cookies adalah salah satu produk makanan pastry yang gemari seluruh kalangan
baik anak anak, remaja, hingga dewasa. Cookies terkenal dengan istilah kue ringan yang
manis dan cocok untuk dikonsumsi dimana dan kapan saja. Sehingga kami memanfaatkan
potensi ubi dalam bentuk cookies.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah cookis (U-kiss) menjadi salah satu solusi makanan yang dapat di
konsumsi dengan mudah?
2. Bagaimana respon konsumen terhadap kue cookies dengan campuran ubi
sebagai bahan baku
3. Bagaiamana analisis usaha pembuatan produk cookies berbahan dasar ubi (Ukiss)
4. Menganalisis kelebihan dan kekurangan cookies berbahan dasar ubi (U-kiss)

1.3 Tujuan dan Manfaat


Dengan adanya makalah ini kami berharap pembaca dapat mengetahui
manfaat dan analisis usaha cookies ubi yang kami buat ini. Dalam makalah ini
kami akan menjelaskan mengenai analisis usaha cookies dari proses produksi,
pemasaran, hingga ketangan konsumen. Dari ketiga hal tersebut akan didapatkan
apakah usaha ini memberikan nilai jual lebih atau tidak di mata konsumen. Selain
itu, makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah rekayasa
agroindustry dimana tugasnya adalah membuat produk olahan yang inovatif.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Pembuatan


Bahan yang diperlukan :
1. 250 gram margarin
2. 150 gram gula tepung
3. sendok the garam
4. 4 kuning telur
5. sendok the pewarna ungu
6. 270 gram tepung ubi ungu organik
7. 30 gram tepung terigu protein rendah
8. 40 gram susu bubuk
9. 1 sendok teh baking powder
10. 150 gram chococips
11. 100 gram Ubi ungu
12. sendok teh kayu manis

Gambar 1: Ubi Ungu

Gambar 2: Bahan-bahan U-Kiss


Cara Membuat :
1. Kocok margarin, gula tepung dan garam selama 2 menit. Tambahkan telur dan kocok
rata. Masukan pewarna lalu kocok rata.
2. Masukan susu bubuk, baking powder, kayumanis dan di aduk rata
3. Campurkan tepung ubi ungu organic dan tepung protein rendah, lalu masukan ke
dalam adonan sedikit demi sedilkit jngan sampai terlalu keras
4. Bentk bola adonan di atas Loyang lalu pipihkan dengan garpu
5. Oven dengan avi bawah suhu 150 derajat Celcius selama 30 menit hingga matang
2.1 Analisis SWOT
2.1.1 Pengertian SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut
Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatankesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

2.1.2 Fungsi SWOT


Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang
dan ancaman). analisis SWOT juga akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
2.1.3 Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Tabel 1: Matriks Analisis SWOT
STRENGHT
WEAKNESS
OPPORTUNITIES THREATNESS
Memanfaatkan
potensi Produk terlalu Mudah
Banyak produk

daerah sumedang yaitu

ubi madu Cilembu

Cokkies ubi ini dapat


mengganjal

perut

menunda lapar

mainstream

dipasarkan

serupa

Produk

karena

telah dikenal

tidak

tahan lama

sudah

produk
familiar

yang

Beberapa

dikalangan

orang

konsumen

mengonsumsi

Cemilan ini cocok untuk

tidak

ubi

segala keadaan

Tanpa bahan pengawet

Kadar gula rendah

Cocok untuk semua umur

Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas:

Strenght

Kelompok kami berusaha memanfaatkan potensi yang ada di Sumedang, salah


satunya adalah ubi madu Cilembu, sehingga kami menggunakan ubi madu Cilembu
dalam pembuatan Ubi Cookies (U-Kiss). Selain itu, ubi madu Cilembu juga dapat
menunda lapar, sehingga cocok untuk dijadikan cookies. U-Kiss juga dapat di
konsumsi kapan saja dan dimana saja, karena U-Kiss merupakan cemilan yang
mengenyangkan dan praktis untuk dibawa. Dalam pembuatan U-Kiss tidak
menggunakan bahan pengawet, karena U-Kiss merupakan kue kering jadi bisa lebih
tahan lama walaupun tanpa penggunaan bahan pengawet. Selain tidak menggunakan
bahan pengawet, dalam pembuatan U-Kiss juga tidak banyak menggunakan pemanis
(gula). Karena rasa manis ditimbulkan dari rasa manis alami ubi madu Cilembu,
sehingga tidak perlu menggunakan banyak gula dan aman dikonsumsi untuk
penderita diabetes. U-Kiss sangat cocok dikonsumsi untuk semua umur, karen bahanbahan yang digunakan aman bagi kesehatan, dan memiliki rasa yang pasti disukai
disemua umur.

Weakness
Kelemahan dalam produk ini adalah sudah banyaknya makanan sejenis yang
dijual di pasaran. Karena U-Kiss ini adalah makanan ringan atau kue kering yang
sudah sangat banyak beredar dipasaran dengan berbagai macam rasa dan bentuk.
Selain itu kelemahan produk ini adalah tidak terlalu tahan lama untuk disimpan.
Karena dalam pebuatan U-Kiss tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali,
sehingga hanya akan bertahan paling lama satu minggu dari pembuatan, berbeda
dengan kue kering yang lain yang menggunakan bahan pengawet.

Opportunities
U-Kiss mudah dipasarkan karena produk sejenis sudah sangat familiar dikalangan
konsumen, sehingga konsumen tidak ragu untuk mencoba dan membeli U-Kiss

Threatness
Ancaman yang mungkin akan dihadapi dalam memasarkan U-Kiss ini adalah
banyaknya pesaing yang menawarkan produk serupa dengan berbagai rasa dan
6

bentuk. Selain itu ada beberapa konsumen yang tidak biasa atau tidak suka
mengonsumsi ubi, sehingga mereka sedikit ragu untuk menciba dan membeli U-Kiss
karena mengandung ubi.
2.2 Marketing Mix
Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai :
serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau
variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's, adalah
sebagai berikut:

Strategi Produk
Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah
nilai manfaat kepada konsumen. Produk yang telah dibuat adalah Cookies Ubi, yaitu
kue kering yang terbuat dari tepung ubi ungu organik pilihan. Adapun atribut produk
meliputi:
o Merek, merek adalah nama, simbol atau lambang yang memberikan identitas dan
deferensi terhadap produk pesaing. Merek pada produk kami adalah U-KISS. UKISS merupakan singkatan dari Ubi Cookies yang memiliki arti kue kering yang
terbuat dari ubi.

Gambar 3: Logo U-Kiss


o Kemasan, kemasan adalah proses yang berkaitan dengan perancangan pembuatan
wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Kemasan yg kami gunakan berupa
kemasan di kertas yang dimana kue tersebut di bungkus terlebih dahulu dalam
plastik kedap udara. Kemasan dapat terlihat seperti gambar di bawah ini

Gambar 4: Packaging U-Kiss


o Labeling, labeling adalah bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual. Didalam kemasan kami memberikan beberapa
informasi produk seperti berat produk, bahan bahan, dan packaging unik.
o Jaminan, adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada
konsumen. Produk yang dibuat merupakan produk dengan bahan-bahan pilihan
yaitu menggunakan tepung ubi ungu organik, selain itu, kue ini menggunakan
sedikit gula dan tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali, Produk kami
juga mengenyangkan dan menyehatkan.

Strategi Harga
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan
jasa (tjiptono, 2000). U-kiss dipasarkan dengan harga Rp. 8.000, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 2: Rincian Harga Bahan
No
.
1
2
3
4

Nama bahan
Margarin
gula tepung
Telur
susu bubuk

Harga
Rp 5000
Rp 5000
Rp 6000
Rp 5000
8

5
6
7
8
9
10
11

Pewarna
tepung Ubi ungu organik
tepung terigu protrin sedang
baking powder
Chococips
ubi ungu
kayu manis
Jumlah

Rp 4500
Rp 25.000
Rp 5000
Rp 6000
Rp 10.000
Rp 10.000
Rp 2.500
Rp 79.000

Tabel 3: Rincian Harga Packaging


No
.
1
2
3
4
5

Nama Bahan
Plastik
Kertas
Print
Lem
Double Tape
Jumlah

Harga
Rp 2.160
Rp 7.500
Rp 24.000
Rp 15.000
Rp 5.000
Rp 53.660

Tabel 4: Rincian Harga Depresiasi Alat

HPP

Nama
Mixer
Oven
Basko

Tahun
10 thn
5 thn

Jumlah
Harga Depresiasi
1 Rp. 320
1 Rp. 1.500

m
Spatula
Loyang
Guntin

2 thn
2 thn
3 thn

1 Rp. 150
1 Rp. 200
2 Rp. 150

1 thn
Jumlah

3 Rp. 450
Rp. 2.770

= (Bahan + Packaging + Alat) / 24 pack


= (Rp79.000 + Rp53.660 + Rp2.770) / 24 Pack
= Rp135.430 / 24 Pack

= Rp5.643/ pack

Laba

= 41,7 % HPP
= 41,76 % X Rp5.643
= Rp 2.357/ pack

Harga jual = HPP + Laba


= Rp5.643 + Rp2.357
= Rp8.000/ pack

Pemasukan Total = Rp8000 X 24 Pack


= Rp. 192.000

Keuntungan

= Rp2.357 X 24 Pack
= Rp56.568

Strategi lokasi
Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa
dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Lokasi produksi dan
pemasaran kami berada di Jatinangor. Jatinangor merupakan daerah kawasan
mahasiswa dan sesuai dengan target pasar yang kami pilih yaitu mahasiswa yang suka
ngemil cookies.

Strategi Promosi
Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari
informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli,
yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap
mengingat produk itu (Fajar Laksana, 2008). Promosi yang kami lakukan berupa direct
selling kepada ritel dan online shop.
Promosi produk yang diterapkan berupa:
- Sosial Media (Instagram).

10

Gambar 5: Promosi U-Kiss di Sosial Media Instagram


-

Iklan adalah informasi yang isinya membujuk khalayak banyak atau orang banyak
supaya tertarik kepada barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan U-KISS berupa video
slow-motion.

11

BAB III
KESIMPULAN
Pada jaman yang modern ini, terkadang manusia dituntut untuk melakukan sebuah
perubahan. Perubahan tersebut biasa juga kita sebut dengan inovasi. Kami mencoba melakukan
inovasi dengan menggunakan ubi sebagai bahan dasar produk olahan makanan kami, yaitu Ubi
Cookies (U-Kiss). Ubi yang kita gunakan adalah jenis ubi jalar ungu., karena mengandung
27,9% karbohidrat, sehingga ubi jalar sebagai alternatif sumber karbohidrat yang dapat
disubtitusikan pada produk terigu dan turunannya yang bernilai tambah bagi kesehatan. Cookies
terkenal dengan istilah kue ringan yang manis dan cocok untuk dikonsumsi dimana saja, kapan
saja, dan oleh siapa saja. Sehingga kami memanfaatkan potensi ubi dalam bentuk cookies. Cara
pembuatan Ubi Cookies terbilang cukup mudah dan bahan-bahan yang digunakan mudah
ditemukan dan dengan harga yang terjangkau. Dengan harga bahan-bahan yang digunakan
terjangkau, menjadikan harga jual U-Kiss juga cukup terjangkau. Kemasan atau packaging yang
kami buat dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik banyak konsumen untuk membeli UKiss. Promosi yang kami lakukan melalui media sosial yaitu Instagram, dan melalui video iklan.
Dengan diferensiasi yang kami lakukan, packaging yang menarik, dan promosi melalui media
sosial dan video iklan, diharapkan dapat memudahkan kami dalam menjual produk U-Kiss dan
U-Kiss dsapat digemari konsumen

12

DAFTAR PUSTAKA

Rachmawati, Rani. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan
Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2,
No. 2, Mei 2011 (diakses pada 15 november 2016).
Riadi, M. Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT). Tersedia online di
http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html

(diakses pada

15 November 2016)

13

Lampiran
Laporan Pertanggungjawaban
No

Nama

Harga

Satuan

Jumlah

Keterangan

.
1.
2.

Bahan Kue
Plastik

79.000
12.000

1 bungkus

79.000
12.000

Rincian tertera di Tabel 2


200 biji, terpakai 36 biji untuk

3.
Kertas
4.
Print 1
5.
Print 2
6.
Lem
7.
Double Tape
8.
Transportasi
Total (Rp)

3.000
9.000
24.000
20.000
2.500
35.000

4 lembar
1 lembar
3 lembar
1 buah
2 buah

12.000
9.000
24.000
20.000
5.000
35.000
196.00

packaging dan 20 reject


Untuk packaging
Salah print
Packaging
Terpakai
Terpakai habis
Membeli bahan dan pencetakan

0
Total Akhir

= Pemasukan Pengeluaran
= Rp200.000 Rp196.000
= Rp4000

14

Anda mungkin juga menyukai