+PraktMekflu
+PraktMekflu
Oleh:
Nama
: Sutanto F. Sarumaha
NPM
: 240110157011
Assisten Dosen
2016
BAB I
PENDAHULUAN
menemukannya
pada
1700-an.
Bernoulli
menggunakan
dasar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah didalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunana tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel
Bernoulli.
2.2 Hukum Bernoulli
Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat
dua bentuk persamaan Bernolli, yang pertama berlaku untuk aliran taktermapatkan (incompresibel flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow).
1. Aliran Tak-Termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahnya besaran kerapatan masa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah air,
berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk persamaan Bernoulli untuk
aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
p + gh + 1/2 v2 = Konstan
dimana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
Aliran bersifat tunak (steady state)
Tidak terdapat gesekan
2. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.
Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
V2/2 + theta + w = konstan
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan ( p ), energi
kinetik per satuan volum (1/2 PV^2 ), dan energi potensial per satuan
volume (gh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis arus.
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara
berfikir
Bernoulli
sampai
menemukan
persamaannya,
kemudian
2.6 Tekanan
Tekanan berbanding lurus dengan massa jenis dan kedalaman zat cair
(dengan catatan kecepatan gravitasi konstan). Jika kedalaman zat cair makin
bertambah, maka tekanan juga akan bernilai semakin besar. Perlu di garis
bawahi bahwa cairan yang tidak termapatkan itu sebagai akibat dari adanya
berat cairan di atasnya, sehingga massa jenis cairan bernilai konstan di setiap
permukaan. Jika perbedaan ketinggian sangat besar,maka massa jenis sedikit
berbeda. Akan tetapi apabila terjadi perbedaan ketinggiannya tidak terlalu
besar, maka pada dasarnya massa jenis zat cair sama (atau perbedaanya
sangat kecil sehingga diabaikan).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
Berikut adalah alat yang akan dipakai dalam praktikum kali ini :
1. Alat tulis
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3.2 Bahan
Berikut adalah bahan yang akan dipakai dalam praktikum kali ini :
1. Air
2. Sistem sirkulasi
3.3 Prosedur Pelaksanaan
Berikut adalah prosedur dalam praktikum kali ini :
1. Pada saat praktikum dimulai, pertama membuka stop kran inlet dari Bak
Thorn (BT) yang menuju Bak Konstan (BK).
2. Memeriksa semua stop keran BK yang menuju ke alat ukur (instrumen)
bermanometer harus dalam keadaan tertutup.
3. Melepaskan selang pada stop keran BK , setelah itu menentukan 3 (tiga)
bukaan untuk stop keran BK. Menandai dengan pasti setiap bukaan,
karena setiap bukaan stop kran Bk akan menjadi inlet pada pengukuran.
4. Mengukur dan mencatat debit (Q) pada setiap bukaan stop keran BK,
secara volumentrik dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
5. Memasang kembali selang pada keran BK yang menuju ke instrumen.
6. Mencatat pengukuran pada alat ukur yang tersedia, pengukuran ini
dilakukan pada setiap debit (Q) pada posisi kemiringan pipa jaringan yang
berbeda (3 posisi). Pekerjaaan ini dilakukan secara berkelompok.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka diperoleh beberapa data tabel
sebagai berikut:
Percobaan
Data
I
II
III
I
II
III
1
2
Waktu (s)
5.5
5.4
5.3
5.4
5.0
5.2
Volume (l)
0.285
0.210
0.205
0.750
0.780
0.780
Debit (l/s)
0.0518
0.0388
0.0386
0.1388
0.156
0.150
Data
Posisi
Z1 = 0.8
Z2 = 0.93
Z3 = 1.265
Z1 = 0.8
Z2 = 0.93
Z3 = 1.065
1
2
Tanpa Perlakuan
0.433
0.434
0.431
0.431
0.429
0.430
0.115
0.122
0.105
0.111
0.09
0.109
Dengan Perlakuan
0.424
0.423
0.423
0.422
0.415
0.414
0.11
0.115
0.094
0.099
0.085
0.103
Data
Debit
1
2
3
1
2
3
I
II
Z (m)
0.8
0.93
1.065
0.8
0.93
1.065
P1 (m)
0.433
0.431
0.429
0.115
0.105
0.09
V1 (m)
0.434
0.431
0.430
0.122
0.111
0.109
P2 (m)
0.424
0.423
0.415
0.11
0.094
0.085
V2 (m)
0.423
0.422
0.414
0.115
0.099
0.103
Total
1.667
1.647
1.792
1.775
1.924
1.894
1.037
1.025
1.146
1.123
1.264
1.253
Percobaan
1
Data
I
II
Posisi
Z1
Z2
P1 (KPa)
4.24773
4.22811
V1 (m/s)
2.918061
2.907958
P2 (KPa)
4.15944
4.14963
V2 (m/s)
2.880843
2.877436
III
Z3
4.120849
2.901203
4.07115
2.850031
I
II
III
Z1
Z2
Z3
1.12815
1.03005
0.8829
1
1.547139
1.475743
1.462388
1.0791
0.92214
0.83385
1.502098
1.393692
1.421569
4.1.2 Perhitungan
1. Menghitung Ketinggian (Z + P + V)
Ha 1.1
Ha 1.2
Ha 1.3
Ha 2.1
Ha 2.2
Ha 2.3
Hb 1.1
Hb 1.2
Hb 1.3
Hb 2.1
Hb 2.2
Hb 2.3
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
Z+P+V
2. Perhitungan Tekanan
Dengan rumus : P =
.g.h
= 1.667
= 1.792
= 1.924
= 1.037
= 1.146
= 1.264
= 1.647
= 1.775
= 1.894
= 1.025
= 1.123
= 1.253
P = .h
Dimana , P : Tekanan (kPa)
: Gamma (N/m3)
air = 9,81 N/m3
h : tinggi manometer P (m)
Bukaan Kran Ke-1 Untuk P1
= 9.81 x 0.433
P1.1 = . h
P1.2 = . h
P = .h
= 4.24773
= 9.81 x 0.431
= 4.22811
= 9.81 x 0.429
= 4.20849
= 1.12815
1.3
P2.2 = . h
P = .h
2.3
= 9.81 x 0.105
= 1.03005
= 9.81 x 0.09
= 0.8829
= 9.81 x 0.423
4.14963
= 9.81 x 0.415
4.07115
3.
4.15944
1.0791
= 9.81 x 0.094
0.92214
= 9.81 x 0.085
0.83385
Perhitungan Kecepatan
Dengan rumus : V =
2 gh
V=
2 gV
2.918061
2 gV
P1.2 =
2 gV
2 9,81 0.431
2.907958
P1.3 =
2 gV
2 9,81 0.430
2.9012031
1.547139
2 gV
P2.2 =
2 gV
2 9,81 0.111
1.475743
P2.3 =
2 gV
2 9,81 0.109
1.462388
= 2.880843
2 gV
V1.2 =
2 9,81 0.422
= 2.877436
2 9,81 0.414
= 2.850031
= 1.502098
2 gV
V1.3 =
2 gV
2 gV
V2.2 =
2 9,81 0.099
= 1.393692
2 9,81 0.103
= 1.421569
2 gV
V2.3 =
4.
2 gV
Menghitung Debit
Dengan rumus : Q =
V
t
Bukaan ke-1
Q1 =
0,285l
5.5 s
= 0.0518 l/s
Q2 =
0,210l
5.4 s
= 0.0388 l/s
Q3 =
0,205l
5.3 s
= 0.0386
l/s
Bukaan ke-2
Q1 =
0.750l
5.4 s
= 0.1388 l/s
Q2 =
0.780l
5.0 s
= 0.156
l/s
Q3 =
0.780l
5.2 s
= 0.150
l/s
4.1.3 Grafik
4.3
4.25
4.25
4.2
P1(Kpa)
4.15
P1 (KPa)
4.1
4.05
2.9 2.9 2.9 2.91 2.91 2.91 2.91 2.91 2.92 2.92 2.92
V1 (m3)
4.18
4.16
4.14
4.16
f(x) = 2.86x - 4.09
R = 1
4.15
4.12
P2(Kpa)
4.1
4.08
P1 (KPa)
4.06
4.04
4.02
2.85 2.85 2.86 2.86 2.87 2.87 2.88 2.88 2.89
V2 (m3)
1.2
1
0.8
P1(Kpa)
1.13
1.03
f(x) = 2.39x - 2.56
R = 0.78
0.88
0.6
P1 (KPa)
0.4
0.2
0
1.44
1.46
1.48
1.5
1.52
1.54
1.56
V1 (m3)
1.5
1.08
P1 (KPa)
1 0.92
f(x) =
1.8x - 0.83
1.65
P1(Kpa) R = 0.67
0.5
Linear (P1 (KPa))
0
1.2 1.4 1.6
Linear (P1 (KPa))
V1 (m3)
4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini dilakukan untuk mengukur tekanan air yang berasal
dari constant head. Air yang kita keluarkan dimasukkan kedalam gelas ukur
dalam kurun waktu tertentu agar didapat nilai debit airnya. Pada
penghitungan debit diperlukan ketelitian dan kerjasama agar waktu pada
stopwatch dengan volume air yang ditumpahkan kedalam gelas ukur sesuai.
Air yang mengalir dari bak constant head ditutup kembali dalam keadaan
kran menyala agar air masuk kedalam instrumen. Instrumen ini terdiri dari 4
manometer yang berfungsi untuk mengukur P 1,P2,V1, dan V2. melalui selang
yang cukup tinggi. Ini juga menjadi kendala karena tingginya instrument
sehingga dalam pembacaan tinggi nilai pada manometer sulit terlebih bila
tinggi air melebihi penggaris yang berada di samping manometer.
Terjadinya perbedaan selisih pada setiap bukaan
cukup
membingungkan karena ada yang memiliki nilai tekanan (P) dan kecepatan
(V) yang berbanding lurus ada juga yang berbanding terbalik, Menurut
hukum Bernoulli, adanya peningkatan pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan aliran tersebut yang mengartikan bahwa
seharusnya nilai tekanan (P) dan kecepatan (V) berbanding terbalik, namun
mayoritas yang terjadi adalah berbanding lurus.
Hasil
data
yang
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa :
2 gh .
4. Tinggi instrumen yang kecil cenderung memiliki nilai Htotal yang kecil juga
5. Perbandingan antara tekanan dan kecepatan pada aliran air akan tetap sama
walaupun setiap debit pada bukaannya berbeda
6. Besarnya tekanan berbanding terbalik dengan kecepatan
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli
diakses pada tanggal 21 Mei 2016 pada pukul 21.15 WIB
http://catetankuliah.blogspot.com/2009/05/laporan-praktikum-persamaanbernaulli.html
diakses pada tanggal 21 Mei 2016 pada pukul 20.30 WIB
LAMPIRAN