Anda di halaman 1dari 4

01.

Perhatikan bagan berikut:

Larutan yang memiliki tekanan uap jenuh


paling besar adalah
(A) I
(B) II
(C) III
(D) IV
(E) V
02. Tekanan jenuh uap air pada suhu 25 C
adalah 23,76 mmHg. Jika kedalaman 90 gr air
(Mr = 18) dilarutkan 18 gr glukosa (Mr =
180), maka penurunan tekanan uap larutan
adalah
(A) 23,28 mmHg
(B) 2,38 mmHg
(C) 0,47 mmHg
(D) 0,10 mmHg
(E) 0,02 mmHg
03. Perbandingan Mr pelarut Y dengan Mr zat
terlarut X adalah 3:10. Jika 2 gram X
dilarutkan dalam 90 gram zat Y dan tekanan
uap pelarut murni Y adalah P, maka besarnya
penurunan tekanan uap larutan sebesar
(A) 3/10 P
(B) 1/16 P
(C) 1/25 P
(D) 1/151 P
(E) 1/200 P
04. Konstanta kenaikan titik didih untuk
benzena adalah 2,53 C/m. Jika titik didih
benzena murni adalah 80 C, berapakah titik
didih larutan 5,0 g naftalena (C10H8) dalam
100 g benzena? (Ar : C = 12; H = 1)
(A) 81 C
(B) 79 C
(C) 75 C
(D) 0,99 C
(E) 100,99 C

05. Cairan pendingin untuk mesin mobil dibuat


dengan cara melarutkan 32 mol suatu
senyawa antibeku ke dalam 5 kg air (k1 =
1,86 C/molal) pada tekanan udara 1 atm.
Larutan ini membeku pada 11,9 C.
Pernyataan berikut yang benar adalah
(1) tekanan uap cairan pendingin lebih
rendah daripada tekanan uap air murni
(2) konsentrasi cairan pendingin tersebut
adalah 6,4 molal
(3) cairan murni zat antibeku tersebut tidak
menghantarkan listrik
(4) titik didih cairan pendingin lebih
rendah daripada titik didih air murni
06. Jika diketahui tekanan osmosis larutan 10 g
asam benzoat, C6H5COOH, dalam benzena
adalah 2 atm pada suhu tertentu, maka
larutan 20 g senyawa dimernya, mempunyai
tekanan osmosis sebesar
(A) 0,5 atm
(B) 1,0 atm
(C) 2,0 atm
(D) 4,0 atm
(E) 8,0 atm
07. Persamaan reaksi redoks ion permanganat
dan ion oksalat dalam suasana basa:
a MnO-4 + b C2O24 + c OH- MnO2 + d CO32 + e H2O

Jika reaksi disetarakan maka harga koefisien


a, b, c, d adalah
(A) 2, 2, 3, 4
(B) 2, 3, 2, 4
(C) 2, 3, 4, 6
(D) 2, 4, 3, 6
(E) 2, 4, 6, 3
08. Diketahui reaksi autoredoks suasana basa
sebagai berikut:
CL2 + OH- ClO3 Cl

Dalam reaksi yang setara, perbandingan


koefisien reaksi yang benar adalah
(A) Cl2
: OH = 1 : 2
(B) Cl2
: Cl = 1 : 3

(C) OH : ClO3 = 3 : 1

(D) OH : Cl
(E) ClO3 : Cl

=3:1
=1:2

09. Mangan (II) dan ioan permanganat dapat


bereaksi membentuk MnO2 dalam larutan.
MnO4 + Mn 2+ MnO2

Reaksi diatas belun setara. Berapa massa


kalium permanganat harus ditambahkan
kelarutan untuk mengendapkan 0,25 L
larutan Mn2+ 0,764 M2 (Ar M = 55; K = 39;
O = 16)
(A) 30,2 g
(B) 20,1 g
(C) 15,1 g
(D) 1,91 g
(E) 0,191 g
10. Diketahui rekasi redoks yang belum disetarakan sebagai berikut:
BrO3 + Br H+ Br2 H2O

Pernyataan yang benar untuk reaksi tersebut


adalah
(1) BrO3 bertindak sebagai reduktor
(2) 2 mol Br tepat bereaksi dengan 0,4 mol
BrO3
(3) Br bertindak sebagai oksidator
(4) Untuk menghasilkan 48 gram Br2
diperlukan 40 gram ion Br (Ar H = 1,
O = 16, Br = 80)
11. Logam Fe (Ar = 56), jika dilarutkan di dalam
asam dan direaksikan dengan KMnO4 akan
terjadi reaksi sebagai berikut:
Fe2+ + MnO4
Mn2+ + Fe3+
Jika berat Fe yang dilarutkan adalah 11,2
gram, maka volume KMnO4 0,1 M yang
dibutuhkan untuk reaksi tersebut adalah
(A) 120 ml
(B) 160 ml
(C) 250 ml
(D) 320 ml
(E) 400 ml
12. Diketahui persamaan reaksi redoks berikut
ini:
Cu(S) + a HNO3 (aq)
b Cu(NO3)2 (aq) +
c NO2 (aq) + d H2O (l)
Jika reaksi yang disetarakan, maka harga

koefisien a, b, c, dan d adalah


(A) 1, 2, 2, 4
(B) 2, 1, 2, 4
(C) 2, 2, 1, 4
(D) 4, 1, 2, 2
(E) 4, 2, 1, 2
13. Logam natrium lebih mudah dioksidasi
dibandingkan dengan logam magnesium.
SEBAB
Kekuatan logam natrium dalam mereduksi
air lebih besar dibandingkan dengan logam
magnesium.
14. Diketahui :
E Cr3+ | Cr = -0,74 V
E Zn2+ | Zn = -0,76 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar
untuk reaksi:
3Zn(s) + 2Cr3+ (aq)
Zn2+ (aq) + 2Cr(s)
adalah
(1) Reaksi berlangsung spontan
(2) Potensial standar reaksi = +0,02 V
(3) Zn(s) merupakan reduktor
(4) Cr(s) merupakan oksidator
15. Jika potensial standar reduksi Cu2+ menjadi
Cu = +0,34 V dan potensial standar reduksi
Al3+ menjadi Al = -1,66 V. Jika larutan
tembaga (II) nitrat dikemas dalam kaleng
alumunium maka
(A) tidak dapat diprediksi
(B) tidak terjadi reaksi
(C) tembaga akan terkelupas di dalam kaleng
(D) konsetrasi ion alumunium akan
menurun
(E) alumunium akan terkelupas di dalam
kaleng
16. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel
berikut:
Cu2+(q) + Zn(s) Cu(s) + Zn2+(aq)

E =+1,10volt

Pb2+(aq) + Zn(s) Pb(s) +Zn2+(aq)

E =+0,63volt

Cu2+(q) + Pb(s) Cu(s) +Pb2+(aq)

E =+0,47volt

Berdasarkan harga-harga potensial sel di atas


dapat disimpulkan bahwa ketiga logam di
atas dalam urutan reduktor yang menurun,

adalah
(A) Zn, Pb, Cu
(B) Pb, Zn, Cu
(C) Cu, Zn, Pb
(D) Cu, Pb, Zn
(E) Zn, Cu, Pb

20.

17. Data E sel kmua adalah sebagai berikut:


A|A2+||B2+|B
Esel = +1,1 volt
A|A2+||C2+|C
Esel = +0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang
benar adalah
(1) Esel C|C2+|B2+|B adalah +0,47 volt
(2) A adalah reduktor lebih kuat
dibandingkan B dan C
(3) C adalah oksidator terkuat
(4) Urutan potensial reduksi standar
A2+|A>B2+|B>C2+|C
18. Dengan menggunakan potensial elektroda
standar di bawah ini:
Cr 2 O72 (aq) + 14H + (aq) + 6 e 2Cr 3+ (aq) +7H 2 O
E = +1,33V
E = -0,76V
Zn

2+
(aq)

+2e Zn (s)

diagram sel galvaninya adalah


(A) Pt(s) | Cr3(aq) , Cr2O72(aq) , H+(aq) || Zn2+(aq) | Zn(s)
(B) Cr(s)| Cr3+(aq) , H+(aq) , Cr2O72(aq) || Zn(s) | Zn2+(aq)
2+
+
2
3+
(C) Zn (aq)| Zn(s) , H (aq)|| Cr2O7 (aq) , Cr(s) | Cr (aq)

(D) Zn(s)| Zn2+(aq) || Cr2O72(aq) , Cr3+(aq) | Pt(s)


(E) Zn(s) | Zn2+(aq) || H+(aq) , Cr3+(aq) | Cr(s)
19. Elektrolisis larutan NaCl akan menghasilkan
(A) H2, Cl2, Na dan larutan NaOH
(B) H2, Cl2, dan Na
(C) H2 dan Cl2
(D) Na dan Cl2
(E) H2, Cl2 dan larutan NaOH

Perhatikan diagram di atas. Pada sel


manakah elektrolit hanya sebagai penghantar
listrik?
(A) 1 dan 2
(B) 1 dan 3
(C) 1 dan 4
(D) 2 dan 3
(E) 3 dan 4
21. Dalam suatu proses elektrolisis, arus listrik
1930 C dilewatkan dalam keburan suatu zat
elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram unsur
X pada katoda. Jika Ar X= 150 dan 1F=
96500 C, maka ion X dapat ditulis
(A) X+
(B) X
(C) X2+
(D) X2
(E) X3+
22. Pada sel bahan bakar arus listrik dihasilkan
dari reaksi:
2H2(g) + O2(g)
2H2O(g)
Untuk menghasilkan arus tetap sebesar 0,193
A (F= 96500 C/mol e), sel bahan bakar
tersebut menghabiskan H2 dengan laju
(A) 1 106 g/s
(B) 2 106 g/s
(C) 3 106 g/s
(D) 4 106 g/s
(E) 5 106 g/s
23. Elektrolisasi air pada STP menghasilkan 5,6
L gas Oksigen (1F = 96500 C/mol elektron).
Muatan listrik yang dialirkan pada proses
tersebut adalah
(A) 193000 C
(B) 96500 C
(C) 72375 C
(D) 48250 C
(E) 24125 C

24. Pada elektrolisis larutan LSO4 dengan


menggunakan elektroda platina, ternyata
dihasilkan 1,08 g logam L. Larutan hasil
elektrolisis dapat dinetralkan oleh 50 mL
larutan Ca(OH)2 0,1 M. Massa atom relatif
logam L adalah
(A) 32
(B) 64
(C) 108
(D) 156
(E) 216
25. Pada elektrolisis larutan NiSO4
menggunakan elekroda platina terbentuk
endapan logam Ni sebanyak 2,95 gram (A,
Ni = 59) di katoda. Jika diukur pada keadaan
dimana 5 liter gas N2 massanya 14 gram (A,
N = 14), maka volume gas O2 yang terjadi di
anoda adalah
(A) 0,025 liter
(B) 0,05 liter
(C) 0,25 liter
(D) 0,5 liter
(E) 5,0 liter

Anda mungkin juga menyukai