Anda di halaman 1dari 2

Siaga PAS  TP 2018/2019 Kimia I – XII MIA

XII MIA/LS/SP-I/SMT-1/18-19

SIAGA PAS KURIKULUM 2013 REVISI


KIMIA I / XII MIA

1. Pada suhu 100 oC, tekanan uap air adalah 760 6. Sebanyak 18 g senyawa nonelektrolit X
mmHg. Jika Ar C = 12, H = 1, dan O = 16, dilarutkan dalam 270 g air (Mr = 18) dan
tekanan uap larutan 10% pentosa, C5H10O5 larutan yang terjadi memiliki tekanan uap
pada suhu yang sama adalah 37,5 mmHg. Jika tekanan uap air pada suhu
(A) 710 mmHg. (D) 740 mmHg. yang sama adalah 38 mmHg, Mr senyawa X
(B) 720 mmHg. (E) 750 mmHg. adalah
(C) 730 mmHg. (A) 30. (C) 60. (E) 90.
2. Diketahui titik beku, titik didih, Kb, dan Kf (B) 45. (D) 72.
asam etanoat, CH3COOH adalah 16 oC,
118 oC, 3 oC/m, dan 3,6 oC/m. Jika Ar C = 12, 7. Suatu larutan glukosa, C6H12O6 dipanaskan
H = 1, O = 16, S = 32, titik beku dan titik didih dan mendidih pada suhu 102,6 oC. Jika Kb air
larutan 192 g belerang, S8 dalam 250 g asam 0,52 oC/m dan Ar C = 12, H = 1, O = 16,
asetat berturut-turut adalah kadar (% massa) glukosa dalam larutan
(A) 4,8 oC dan 131 oC. tersebut adalah
(B) 5,2 oC dan 127 oC. (A) 18,95%. (C) 37,90%. (E) 56,84%.
(C) 5,6 oC dan 125 oC. (B) 28,42%. (D) 47,37%.
(D) 5,8 oC dan 122 oC.
(E) 6,0 oC dan 120 oC. 8. Berikut adalah beberapa reaksi yang belum
setara. Reaksi yang bukan merupakan reaksi
3. Sebanyak 36 g glukosa, C6H12O6 dan 40 g redoks adalah
CaBr2 dilarutkan dalam 400 mL air. Jika Kf
(A) CH3OH + Cr2O72  H2CO + Cr3+
air adalah 1,8 oC/m, titik beku larutan
tersebut adalah (Ar C = 12, H = 1, O = 16, (B) C2H4 + H2  C2H6
Ca = 40, Br = 80) (C) Li2S + O2  Li2O + SO2
(A) 2,4 oC. (C) 3,2 oC. (E) 4,1 oC. (D) KO2 + CO2  K2CO3 + O2
(B) 3,0 oC. (D) 3,6 oC. (E) PCl3 + C6H5OH  P(C6H5O)3 + 3HCl

4. Larutan I adalah 85,5 g sukrosa, C12H22O11 9. Pada reaksi-reaksi di bawah ini, asam
dalam 250 mL air dan larutan II adalah 32,8 g klorida yang bersifat pereduksi, kecuali
asam H2A (Mr = 82) dalam 200 mL air. Jika pada reaksi
perbandingan kenaikan titik didih larutan I (A) MnO2 + HCl  MnCl2 + H2O + Cl2
dan larutan II adalah 5 : 18, derajat ionisasi
(B) Pb3O4 + HCl  PbCl2 + H2O + Cl2
asam H2A adalah (Ar C = 12, H = 1, O = 16)
(A) 0,2. (C) 0,4. (E) 0,6. (C) K2Cr2O7 + HCl  KCl + CrCl3 + H2O + Cl2
(B) 0,3. (D) 0,5. (D) POCl3 + 2HCl  PCl5 + H2O
(E) KClO3 + HCl  KCl + Cl2 + H2O
5. Larutan berikut yang diharapkan membeku
paling akhir pada penurunan suhu adalah 10. Pada reaksi redoks yang setara berikut,
(A) MgCl2 0,15 M. jumlah mol elektron yang terlibat adalah
(B) Cu(NO3)2 0,25 M. CuS(s) + HNO3(aq)
(C) CO(NH2)2 0,50 M.  Cu(NO3)2(aq) + NO(g) + S(s) + H2O(l)
(D) NaAl(SO4)2 0,20 M. (A) 2 mol. (C) 6 mol. (E) 9 mol.
(E) [Cr(H2O)5Cl]SO4 0,30 M. (B) 4 mol. (D) 8 mol.

Halaman 1 dari 2 halaman


Siaga PAS  TP 2018/2019 Kimia I – XII MIA

11. Suatu sel volta dengan elektroda Li+Li dan 15. Elektrolisis larutan NiSO4 menggunakan
Cr3+Cr pada keadaan standar menghasilkan katoda platina dan anoda nikel, reaksi yang
arus 200 mA selama 482,5 menit. Jika terjadi pada anoda adalah
potensial reduksi standar Li+Li = 3,04 V, (A) 2H2O  O2 + 4H+ + 4e.
Cr3+Cr = 0,74 V, Ar Li = 7, Cr = 52, dan (B) SO42 + 4H+ + 2e  SO2 + 2H2O.
F = 96500 C/mol, besarnya penambahan massa (C) Ni  Ni2+ + 2e.
yang terjadi di katoda adalah (D) 4OH  O2 + 2H2O + 4e.
(A) 0,35 g. (C) 1,04 g. (E) 3,12 g. (E) Ni2+ + 2e  Ni.
(B) 0,70 g. (D) 2,08 g.
16. Pada elektrolisis larutan CaCl2 menggunakan
12. Diketahui beberapa reaksi redoks dengan elektroda karbon, pernyataan yang tidak
harga Eo sel sebagai berikut benar adalah
P + R2+  P2+ + R Eo = +1,97 V (A) dihasilkan gas klorin di anoda.
Q+S Q +S
2+ 2+
Eo = +1,10 V (B) air mengalami oksidasi di anoda.
P+S P +S
2+ 2+
Eo = +2,71 V (C) dihasilkan gas hidrogen di katoda.
o
Berdasarkan data E sel di atas, pernyataan (D) ion kalsium tetap dalam larutan.
berikut yang benar adalah (E) setelah elektrolisis dihasilkan larutan
(A) Eo P2+P > Eo Q2+Q Ca(OH)2
(B) Sifat reduktor S paling kuat
(C) Eo S2+S < R2+R < Q2+Q < P2+P 17. Pada elektrolisis larutan Cd(NO3)2 dengan
(D) P + Q2+  P2+ + Q Eo = +1,61 V muatan Q di katoda dihasilkan 44,8 g
(E) Ion R2+ paling mudah tereduksi endapan logam kadmium (Ar Cd = 112).
Volume gas yang terbentuk di anoda diukur
13. Dalam suasana asam ion klorat dapat pada 0 oC, 1 atm adalah
mengoksidasi As2S3 menghasilkan H2ASO4– (A) 1,12 L. (C) 3,36 L. (E) 5,60 L.
dan sulfur sesuai reaksi (belum setara) (B) 2,24 L. (D) 4,48 L.
As2S3 + ClO3– → H2ASO4– + Cl– + S.
Agar terjadi reaksi sempurna, perbandingan 18. Arus listrik sebesar 19,3 A dialirkan melalui
jumlah mol As2S3 dan mol Cl3– adalah larutan Cr2(SO4)3 menggunakan elektroda
(A) 1 : 3. (C) 3 : 5. (E) 4 : 9.
karbon selama 150 menit. Massa endapan
(B) 2 : 5. (D) 2 : 3.
logam kromium yang terbentuk di katoda
14. Logam berikut yang dapat digunakan untuk adalah (Ar Cr = 52)
melindungi pipa besi dari perkaratan (A) 15,6 g. (C) 26,0 g. (E) 36,4 g
(B) 20,8 g. (D) 31,2 g.
(Eo Fe2+Fe = 0,44 V) yang ditanam di
dalam tanah dengan metode pengorbanan
anoda, adalah 19. Unsur litium adalah logam alkali yang salah
(A) Ti (Eo Ti2+Ti = 1,63 V). satu sifatnya mirip dengan logam lain dari
golongan yang berbeda. Logam tersebut
(B) Cd (Eo Cd2+Cd = 0,40 V).
adalah
(C) Ag (Eo Ag+Ag = +0,80 V).
(A) Be. (C) Ca. (E) Ba.
(D) Ni (Eo Ni2+Ni = 0,25 V).
(B) Mg. (D) Sr.
(E) Sn (Eo Sn2+Sn = 0,13 V).
20. Reaksi berikut yang dapat berlangsung
spontan adalah
(A) 2KF + Cl2  2KCl + F2.
(B) 2KCl + Br2  2KBr + Cl2.
(C) 2KBr + I2  2KI + Br2.
(D) 2KI + Cl2  2KCl + I2.
(E) 2KF + Br2  2KBr + F2.

E:\Nia A\2018-2019\Semester 1\Siaga PAS\SMA - SMK\kimia 1 XII MIA (01-11) - yosep.doc

Halaman 2 dari 2 halaman

Anda mungkin juga menyukai