Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru adalah suatu infeksi kronis yang sangat lama dikenal pada manusia,
dihubungkan dengan tempat tinggal di daerah urban, lingkungan yang padat, dibuktikan dengan
adanya penemuan kerusakan tulang vertebra toraks yang khas pada TB dari kerangka yang
digali di Heidelberg dari kuburan zaman neolitikum, begitu juga penemuan dari mumi dan ukiran
di dinding piramid di Mesir kuno pada tahun 2000-4000 SM. Hipokrates telah memperkenalkan
terminologi phthisis yang diangkat dari bahasa yunani yang menggambarkan tampilan TB paru
ini.
Tuberkulosismerupakanmasalahkesehatanmasyarakatyangpentingdiduniaini.Pada
tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah mencanangkan tuberkulosis sebagai
GlobalEmergency.LaporanWHOtahun2004menyatakanbahwaterdapat8,8jutakasusBTA
(BasilTahanAsam)positif.Sepertigapendudukduniatelahterinfeksikumantuberkulosisdan
menurutregionalWHOjumlahterbesarkasusTBterjadidiAsiatenggarayaitu33%darijumlah
pendudukterdapat182kasusper100.000penduduk.DiAfrikahampir2kalilebihbesardari
Asiatenggarayaitu350per100.000penduduk6.
DiperkirakanangkakematianakibatTBadalah8000setiapharidan23jutasetiaptahun.
LaporanWHOtahun2004menyebutkanbahwajumlahterbesarkematianakibatTBterdapatdi
AsiaTenggarayaitu625.000orangatauangkamortalitisebesar39orangper100.000penduduk.
AngkamortalititertinggiterdapatdiAfrikayaitu83per100.000penduduk,prevalensiHIVyang
cukuptinggimengakibatkanpeningkatancepatkasusTByangmuncul6.
Indonesiamasihmenempatiurutanke3diduniauntukjumlahkasusTBsetelahIndia
danCina.Setiaptahunterdapat250.000kasusbaruTBdansekitar140.000kematianakibatTB.
Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan

merupakanpenyebabkematiannomortigasetelahjantungdanpenyakitpernapasanakutpada
seluruhkalanganusia

BAB II
STATUS PASIEN
I.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Sdr. C

Umur

: 21 tahun.

Jenis kelamin

: Laki-Laki

Alamat

: Kebon Dalem 03/01 Jambu

Agama

: Islam.

Status

: Belum Nikah

Pekerjaan

: Swasta

RM

: 114209-2016

MRS tanggal

: 8 November 2016

Tanggal Pemeriksaan : 10 November 2016.

II.

Keluar RS

: 11 November 2016

Bangsal

: Anyelir

ANAMNESIS (autoanamnesis)
Anamnesis dilakukan dengan pasien pada tanggal 10 November 2015, pukul 14.00
di bangsal Anyelir
Keluhan Utama :
Batuk Berdahak bercampur Darah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan batuk berdarah. Batuk
berdahak dirasakan sejak 3 minggu lalu dan bercampur darah segar sejak 1 hari SMRS.
Keluhan batuk semakin parah sejak 1 minggu SMRS,dengan frekuensi batuk kurang
lebih 15 kali sehari. Pasien mengeluhkan batuk berdahak nya berwarna kuning kehijauan.
Pasien sudah berobat ke puskemas sejak minggu pertama saat keluhan batuk muncul
namun keluhan batuknya tidak hilang.

Pasien mengeluhkan adanya demam disertai menggigil kurang lebih saat keluhan
batuk muncul, demam dirasakan lebih meningkat pada malam hari dan disertai adanya
keringat dingin pada malam hari, menurut pasien demam akan menurun apabila pasien
mengkonsumsi obat dari Puskesmas. Pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 2
minggu terakhir dan Pasien mengalami penurunan berat badan 2-3 kg selama 2 minggu
terakhir, pasien juga sering merasa mual namun tidak sampai muntah dan terkadang
pasien juga mengeluhkan kepala terasa pusing dan badan terasa lemas.
Buang air kecil normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih, (-),
nyeri saat BAK (-), BAK darah (-) sesak nafas (-), BAB Normal
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit sama sebelumnya

: Disangkal

Riwayat Demam

: 2 minggu saat keluhan batuk

Riwayat Darah Tinggi

: Disangkal

Riwayat Diabetes

: Disangkal

Riwayat Alergi

: Disangkal

Riwayat keganasan

: Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami dengan keluhan batuk berdahak

Tidak ada keluarga pasien yang menderita batuk lama.

Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-), keganasan (-), TBC
( - ).

Riwayat Pengobatan

Pasien menyangkal pernah mengkonsumsi obat OAT selama 6 bulan.

Pasien berobat ke puskesmas untuk mengurangi keluhan batuk dan demam.

Riwayat alergi obat (-)

Riwayat Pribadi dan Sosial


3

Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi rokok sejak umur 19 tahun, namun 6


bulan ini pasien mulai mengurangi be merokok. Jika merokok pasien bisa

III.
I.
-

menghabiskan 2-3 batang/ hari dan jenis rokok yang digunakan rokok filter.
Pasien bekerja sebagai buruh di pabrik
Pasien tinggal dilingkungan yang padat penduduk, menurut pasien ventilasi rumah

pasien kurang baik sehingga cahaya matahari tidak langsung masuk ke rumah.
Pasien tinggal satu rumah dengan orangtua dan 2 Adik Kandung
Konsumsi Alkohol (-), sering minum kopi 1-2 gelas/ hari

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: composmentis
Tekanan darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 105x/menit
Pernapasan
: 20x/menit normal
Suhu
: 36,5 C
BB
: 60 kg
TB
: 160 cm
IMT
: 23.4
Status Gizi
: Normal (baik)
BB ideal
: 56.9 kg
Status Internus
Kepala
Bentuk
Rambut
Mata

:
:

Telinga
Hidung
Mulut

:
:
:

: Normal, simetris
Hitam, tidak mudah rontok
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebral
-/-, pupil isokor kanan dan kiri. Reflek cahaya +
Bentuk normal, simetris, ottorae -/-.
Bentuk normal, septum di tengah, tidak deviasi.
Mulut simetris, tidak ada deviasa Tonsil T1/T1.

Leher
Trakea berada di tengah, tidak deviasi dan intak, Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar getah bening, JVP tidak meningkat.
Thoraks
4

Pulmo

Inspeksi

: Bentuk dada kanan kiri simetris, pergerakan nafas kanan


sama dengan kiri , tidak ada penonjolan masa.
Palpasi
: fremitus taktil kesan normal
Perkusi
: sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : ronki +/+ pada kedua apex paru , Wheezing -/-

Jantung

Inspeksi
: Iktus kordis tidak tampak
Palpasi
: Iktus kordis teraba pulsasi, tidak ada vibrasi
Perkusi Batas jantung :
o Batas atas : Sela iga II garis parasternalis kiri
o Batas kanan : sela iga V garis sternalis kanan
o Batas kiri : Sela Iga V garis axillaries anterior kiri
Auskultasi :BJ S1 dan S2 murni regular, murmur (-), gallop (-).

Abdomen

Inspeksi
: Perut datar, tidak tampak adanya kelainan
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi
: Suara timpani pada lapang abdomen, shifting
dullness (-),

Palpasi

undulasi (-)
: Nyeri tekan abdomen (-), tidak ada pembesaran

hepar,
tidak ada pembesaran lien, ballotement ginjal (-)
Genitalia
Tidak dinilai
Ekstremitas
Akral hangat, CRT<2, arteri perifer teraba normal, edema ekstermitas -/Status Neurologis :
Sikap tubuh
Gerakan Abnormal

: Simetris
: Tidak ada

N. cranialis
N. I (Olfaktorius)
Daya penghidu

Kanan

Kiri

N
N
N

N
N
N

(-)
N
N
N
N, 3mm

(-)
N
N
N
N, 3mm

N
(-)
N
N

N
(-)
N
N

N
N
N
+N
+N
N

N
N
N
+N
+N
N

N
-

N
-

N. II ( Optikus )
Daya Penglihatan
Pengenalan warna
Medan Penglihatan
N. III ( Okulomotorius )
Ptosis
Gerak bola mata ke superior
Gerak bola mata ke medial
Gerak bola mata ke inferior
Reflek cahaya direct
N. IV ( Troklearis )
Gerak bola
bawah

mata

ke

lateral

Diplopia
Strabismus konvergen
Menggigit dan membuka mulut
N. V ( Trigeminus )
Sensibilitas wajah atas
Sensibilitas wajah tengah
Sensibilitas wajah bawah
Reflek zigomatik
Reflek masseter
Trismus
Reflek kornea
N. VI ( Abdusens )
Gerak mata ke lateral
Strabismus konvergen

Pemeriksaan Fungsi
N. VII ( Facialis )

N
N
N
N
N
N
N

N
N
N
N
N
N
N

Sudut mulut

simetris

Simetris

Mengerutkan dahi

simetris

Kerutan kulit dahi


Kedipan mata
Lipatan nasolabial

Mengangkat alis

Tidak

Simetris
Tidak

Vegetatif

Miksi
Defekasi

:BAKNormal,inkontinesiaurin(),RetensioUrin(),Anuria()
:BAB(+)konsistensicairlendir(+),darah(),inkontinesiaalvi(),
retensioalvi()

IV. PemeriksaanPenunjang

IV.1 Laboratorium
LAB
WBC
LYM
MON
GRANUL
LYM %
MON%
GRANUL%
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PCT
POW

RESULT
17.8
2.0
0,2
7
11.3
1.4
80.0
4.92
15
45
91.5
30.5
33.3
0,302
14,0

FLAGS

UNIT
10^3/
10^3/
10^3/
10^3/
%
%
%
10^6/
g/dl
%
Pg
g/dl
%
%

NORMAL
4.0-12.0
1.0-5.0
0.1-1.0
2.0-8.0
25.0-50.0
2.0-10.0
50.0-80.0
4.0-6.20
11.0-17.0
35.0-55.0
80.0-100.0
26.0-34.0
31.0-35.0
0.200-0.50
10.0-18.0

IV.2 GDS
: 143 mg/dl (N : 70-150 mg/dl)
IV.3 Hasil Pemeriksaan Sputum 3 kali
Sewaktu : +
Pagi : +

Sewaktu : belum diperiksa


IV.4 Radiologi
Gambar 1. Foto
Thorax Sdr. C Posisi
PA
Foto Thorax PA (10
November 2016)

Cor tak

membesar
Pulmo :
corakan
meningkat

Tampak bercak pada apeks paru kanan, perikardial kanan kiri

V.

Cenderung gambaran proses spesifik

Resume:

Pasiendatangkeluhanbatukberdahakbercampurdarah.Batukberdahaksejak3

mingguSMRSdan1hariSMRSbatukberdahakbercampurdengandarahyangberwarna
merahsegar.Keluhanbatuksemakinparahsejak1mingguSMRS,denganfrekuensi
batuk15kali/hari.Keluhandisertaidengandemamyangmeningkatpadamalamhari,
mengigildankeringatmalam,pasienjugamengeluhkanmual,nyerikepala,lemasdan
adanyapenurunanberatbadankuranglebih23kgselama2mingguterakhir
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 130/90, pulsasi 105 x/menit, pada
pemeriksaanthoraxdidapatkanadanyabunyisuaratambahanronki(+/+))padakedua

lapang paru. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis, pemeriksaan


radiologididapatkanadanyakesangambaranprosesspesifikdanpadapemeriksaanBTA
didapatkan2dari3spesimen+.

VI.

VII.

DiagnosisSementara
DiagnosaKlinis:HemoptoesuspTBParu
DiagnosaTopis:Pulmo
DiagnosaEtiologi:InfeksiBakteri
Pengkajian
1. Hemoptoe
o Atas Dasar : didapatkan pada anamnesis keluhan utama batuk
berdarah , demam, penurunan berat badan dan keringat di malam hari
o Assement
: hemoptisis
o Planning
: Rontgen Thorax
o Treatment
:
Non Farmakologi :
Tirah Baring
Diet TKTP
Farmakologi
Injeksi Cefriakson 1 amp/12 jam
Ambroxol 3x1 gr
2. Susp TB Paru
o Atas Dasar : berdasarkan gejala klinis batuk berdahak 3 minggu,
demam pada malam hari disertai keringat malam hari dan adanya
penurunan berat badan 2-3 kg
o Assement : Tuberculosis Paru
o Planning : Foto rontgen Paru dan Sputum BTA
o Treatment :
Non Farmakologis :
9

Tirah Baring
Diet TKTP
Farmakologi :
Injeksi Cefriaxone 1gr/12 jam
Ambroxol 3x1 tab
Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
OAT
VIII.
IX.

Diagnosa
TuberculosisParu
Followup
Tgl
9-11-2016

Pemeriksaan
S:
Batuk 3 minggu, batuk darah

1 hari yang lalu,

bertambah sejak 1 minggu terakhir, demam saat malam hari


disertai keringat malam, penurunan nafsu makan
O
Kesadaran : CM
T : 120/80 mmHg
P : 90x/menit
R : 22x/menit
S : 36,5C
Tho : B dan G simetris. VBS +/+ Rk +/-+ wh -/-, BJ 1 dan 2

10-11-2016

sama murni regular. Murmur -, gallop A:


Hemomptoe susp TB Paru
P:
Infus RL 20 tpm
Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul (1 amp/12 jam)
Inj Ondancentron 2 x 1 ampul (1amp/12 jam)
Ambroxol tab 3x1 tab
Paracetamol tab 3x1 tab
Foto Thorax
Pemeriksaan Lab (Darah Rutin)
Cek BTA
S:
Batuk berdahak + , batuk darah +, demam saat malam hari
disertai keringat malam, penurunan nafsu makan
10

O
Kesadaran : CM
T : 110/80 mmHg
P : 95x/menit
R : 20x/menit
S : 37,5C
Tho : B dan G simetris. VBS +/+ Rk +/-+ wh -/-, BJ 1 dan 2

11112016

sama murni regular. Murmur -, gallop


Hasil Lab :
Leukosit : 17.400
Neutrofil : 15.0
A:
Hemomptoe susp TB Paru dd Pneumoniae
P:
Infus RL + Aminofilin 2 amp 20 tpm
Ceftirizine 1x1 tab
Ambroxol tab 3x1 tab
Paracetamol tab 3x1 tab
Cek BTA
S:
Batuk darah , bartuk berdahak +, demam + dan keluar
keringatdingin,nyerikepala+,lemas+
O
Kesadaran:CM
T:110/60mmHg
P:90x/menit
R:20x/menit
S:36,5C
BB:60kg
Tho:BdanGsimetris.VBS+/+Rk+/+wh/,BJ1dan2
samamurniregular.Murmur,gallop
Hasilfotothorax:
Pulmo:corakanmeningkat,tampakbercakpadaapeksparu
kanan,perikardialkanan,perihilerkiri
Kesan:Cendrunggambaranprosesspesifik
A:
TBParu
P:
InfusRL+Aminofilin2amp20tpm
Ceftirizine1x1tab
Ambroxoltab3x1tab
11

Paracetamoltab3x1tab
InjCefriaxone1gr/12jam
OATstart
BLPL

ObatPulang:
OAT
X.Prognosis
Quoadvitam

:Dubia

Quoadfunctionam

:Dubiaadbonam

Quoadsanactionam :Dubia

12

BABIII
TINJAUANPUSTAKA

II.1DefinisidanEpidemiologi
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.Tuberkulosisadalahpenyakityangdikendalikanolehresponimunitasdiperantarai
sel.Selefektoradalahmakrofagdanlimfosit(biasanyaselT)adalahselimunoresponsif.
Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis danditandaiolehpembentukangranulomapadajaringanyangterinfeksidanoleh
hipersensitivitasyangdiperantaraisel(cellmediatedhypersensitivity).Penyakitbiasanyaterletak
diparu,tetapidapatmengenaiorganlain.Dengantidakadanyapengobatanyangefektifuntuk
penyakit yang aktif, biasa terjadi perjalanan penyakit yang kronik, dan berakhir dengan
kematian.
Tuberkulosismerupakanmasalahkesehatanmasyarakatyangpentingdiduniaini.Pada
tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah mencanangkan tuberkulosis sebagai
GlobalEmergency.LaporanWHOtahun2004menyatakanbahwaterdapat8,8jutakasusBTA
(BasilTahanAsam)positif.Sepertigapendudukduniatelahterinfeksikumantuberkulosisdan
menurutregionalWHOjumlahterbesarkasusTBterjadidiAsiatenggarayaitu33%darijumlah
pendudukterdapat182kasusper100.000penduduk.DiAfrikahampir2kalilebihbesardari
Asiatenggarayaitu350per100.000penduduk6.
DiperkirakanangkakematianakibatTBadalah8000setiapharidan23jutasetiaptahun.
LaporanWHOtahun2004menyebutkanbahwajumlahterbesarkematianakibatTBterdapatdi
AsiaTenggarayaitu625.000orangatauangkamortalitisebesar39orangper100.000penduduk.
AngkamortalititertinggiterdapatdiAfrikayaitu83per100.000penduduk,prevalensiHIVyang
cukuptinggimengakibatkanpeningkatancepatkasusTByangmuncul6.

13

Indonesiamasihmenempatiurutanke3diduniauntukjumlahkasusTBsetelahIndia
danCina.Setiaptahunterdapat250.000kasusbaruTBdansekitar140.000kematianakibatTB.
Di Indonesia tuberkulosis adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan
merupakanpenyebabkematiannomortigasetelahjantungdanpenyakitpernapasanakutpada
seluruhkalanganusia6.

II.2ETIOLOGI
Penyakit Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenaljugasebagaiBatangTahanAsam(BTA).BakteriinipertamakaliditemukanolehRobert
Kochpadatanggal24Maret1882,sehinggauntukmengenangjasanyabakteritersebutdiberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TB pada paruparu kadang disebut sebagai Koch
Pulmonum(KP)11
Gambar2.BakteriMycobacteriumtuberculosis11.

II.3CaraPenularan
Penyakit Tuberkulosis biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
MycobacteriumtuberculosisyangdilepaskanpadasaatpenderitaTBbatuk,danpadaanakanak
sumberinfeksiumumnyaberasaldaripenderitaTBdewasa.Bakteriinibilaseringmasukdan
terkumpul di dalam paruparu akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
14

kelenjargetahbening.OlehsebabitulahinfeksiTBdapatmenginfeksihampirseluruhorgan
tubuhseperti:paruparu,otak,ginjal,saluranpencernaan,tulang,kelenjargetahbening,danlain
lain,meskipundemikianorgantubuhyangpalingseringterkenayaituparuparu11.
Gambar3.PenyebaranbakteriTuberkulosis11.

Saat Mycobacteriumtuberculosis berhasilmenginfeksiparuparu,makadengansegera


akantumbuhkolonibakteriy ang berbentukglobular (bulat). Biasanya melalui serangkaian
reaksiimunologisbakteriTuberkulosisiniakanberusahadihambatmelaluipembentukandinding
disekelilingbakteriituolehselselparu.Mekanismepembentukandindingitumembuatjaringan
disekitarnyamenjadijaringanparutdanbakteriTuberkulosisakanmenjadidormant(istirahat).
Bentukbentukdormantinilahyangsebenarnyaterlihatsebagaituberkelpadapemeriksaanfoto
rontgen11.

15

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjanghidupnya.Sedangkanpadaorangorangdengansistemkekebalantubuhyangkurang,
bakteriiniakanmengalamiperkembangbiakansehinggatuberkelbertambahbanyak.Tuberkel
yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paruparu. Ruang inilah yang nantinya
menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi
Tuberkulosis10.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan
denganbeberapakeadaan,antaralainmemburuknyakondisisosialekonomi,belumoptimalnya
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak
mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV.Disamping itu daya tahan
tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang
perananpentingdalamterjadinyainfeksiTuberkulosis10.
II.4.Patogenesis
II.4.1TuberkulosisPrimer
PenularanTuberkulosisparudariorangkeorangterjadikarenakumandibatukkanatau
dibersinkankeluarmenjadi dropletnuclei dalamudarasekitarkita.Partikelinfeksiinidapat
menetap dalam udara bebas selama 12 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet,
ventilasiyangburuk,dankelembaban.Dalamsuasanalembabdangelapkumandapattahan
berhariharisampaiberbulanbulan.Bilapartikelinfeksiiniterisapolehorangsehat,iaakan
menempelpadasalurannapas,ataujaringanparu.Partikeldapatmasukkealveolarbilaukuran
parikel<5mikrometer.Kumanakandihadapipertamakaliolehneutrofil,kemudianbaruoleh
makrofag. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag keluar
percabangantrakeobronkialbersamagerakansiliadengansekretnya3.
Bilakumanmenetapdijaringanparu,berkembangbiakdidalamsitoplasmamakrofag.
Disiniiadapatterbawamasukkeorgantubuhlainnya.Kumanyangbersarangdijaringanparu
akanberbentuksarangtuberkulosispneumoniakecildandisebutsarangprimeratauefekprimer
16

atausarang(fokus) Ghon.Sarangprimerinidapatterjadidisetiapbagianjaringanparu.Bila
menjalar sampai ke pleura, maka terjadilah efusi pleura. Kuman dapat juga masuk melalui
saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring, dan kulit, terjadi limfadenopati regional
kemudianbakterimasukkedalamvenadanmenjalarkeseluruhorgansepertiparu,otak,ginjal,
dantulang.Bilamasukkearteripulmonalismakaakanterjadipenjalarankeseluruhbagianparu
menjadiTBmilier3.
Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus
(limfangitis lokal), dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis
regional).Sarangprimerlimfangitislokalbersamasamalimfadenitisregionaldikenalsebagai
kompleksprimer(Ranke).Semuaprosesinimemakanwaktu38minggu.Kompleksprimerini
selanjutnyadapatmenjadi3:
1) Sembuhsamasekalitanpameninggalkancacat.Iniyangbanyakterjadi.
2) Sembuhdenganmeninggalkansedikitbekasberupagarisgarisfibrotik,kalsifikasidi
hilus, keadaan ini terdapat pada lesi pneumonia yang luasnya > 5 mm dan 10%
diantaranyadapatterjadireaktivasilagikarenakumanyangdormant
3) Berkomplikasidanmenyebarsecara:
a) Perkontinuitatum,yaknimenyebarkesekitarnya.
Salah satu contoh adalah epituberkulosis, yaitu suatu kejadian penekanan
bronkus, biasanya bronkus lobus medius oleh kelenjar hilus yang membesar
sehinggamenimbulkanobstruksipadasalurannapasbersangkutan,denganakibat
atelektasis.Kumantuberkulosisakanmenjalarsepanjangbronkusyangtersumbat
ini ke lobus yang atelektasis dan menimbulkan peradangan pada lobus yang
atelektasistersebut,yangdikenalsebagaiepituberkulosis6.
b) Secarabronkogenpadaparuyangbersangkutanmaupunparuyangdisebelahnya.
Kumandapatjugatertelanbersamasputumdanludahsehinggamenyebarkeusus
c) Secara hematogen dan limfogen. Penyebaran ini berkaitan dengan daya tahan
tubuh, jumlah dan virulensi kuman. Sarang yang ditimbulkan dapat sembuh
secaraspontan,akantetapibilatidakterdapatimunitiyangadekuat,penyebaran
17

iniakanmenimbulkankeadaanyangcukupgawatsepertiTBmilier,meningitis
TB,typhobachillosisLandouzy6.
SemuakejadiandiatastergolongdalamperjalananTuberkulosisprimer3.
2.3.B.TuberkulosisPascaPrimer(TuberkulosisSekunder)
Kumanyang dormant padatuberkulosisprimerakanmunculbertahuntahunkemudian
sebagaiinfeksiendogenmenjadituberkulosisdewasa(Tuberkulosis postprimer =TBpasca
primer=TBsekunder).Mayoritasreinfeksimencapai90%.Tuberkulosissekunderterjadikarena
imunitas menurun seperti malnutrisi, alcohol, penyakit maligna, diabetes, AIDS, dan gagal
ginjal.Tuberkulosissekunderinidimulaidengansarangdiniyangberlokasidiregioatasparu
(bagian apicalposterior lobus sduperior atau inferior). Invasinya adalah ke daerah parenkim
paruparudantidakkenodushilerparu3.
Sarangdiniinimulamulajugaberbentuksarangpneumoniakecil.Dalam310minggu
saranginimenjadituberkelyaknisuatugranulomayangterdiridariselselHistiositdansel
DatiaLanghans(selbesardenganbanyakinti)yangdikelilingiolehselsellimfositdanberbagai
jaringanikat3.
Tergantungdarijumlahkuman,virulensinya,danimunitaspasien,sarangdiniinidapat
menjadi3:
1) Direabsorbsikembalidansembuhtanpameninggalkancacat.
2) Sarangyangmulamulameluas,tetapisegeramenyembuhdenganserbukanjaringan
fibrosis.Adayangmembungkusdirimenjadikeras,menimbulkanperkapuran.
3) Sarangdiniyangmeluassebagaigranulomaberkembangmenghancurkanjaringan
ikat sekitarnya dan bagian tengahnya mengalami nekrosis, menjadi lembek
membentuk jaringan keju. Bilajaringan kejudibatukkankeluarterjadilahkavitas.
Kavitas ini mulamula berdinding tipis, lamalama dindingnya menebal karena
infiltrasijaringanfirbroblasdalamjumlahbesar,sehinggamenjadikavitassklerotik
(kronik).Terjadinyaperkijuandankavitas adalahkarenaadanyahidrolisisprotein

18

lipiddanasamnukleatolehenzimyangdiproduksiolehmakrofag,danprosesyang
berlebihansitokindenganTNFnya.
BentukperkijuanlainyangjarangterjadiadalahcrypticdisseminateTByangterjadipada
imunodefisiensi dan usia lanjut. Disini lesi sangat kecil, tetapi berisi bakteri sangat banyak.
Kavitasdapatmenjadi3:
a) Meluaskembalidanmenimbulkansarangpneumoniabaru.Bilaisikavitasinimasuk
dalamperedarandaraharteri,makaakanterjadiTBmilier.Dapatjugamasukkeparu
sebelahnyaatautertelanmasuklambungdanselanjutnyakeususmenjadiTBusus.
Saranginiselanjutnyamengikutiperjalanansepertiyangdisebutkandiatas.Bisajuga
terjadiTBendobronkialdanTBendotrakealatauempiemabilarupturkepleura,
b) Memadat dan membungkus diri (enkapsulasi) sehingga menjadi tuberkuloma.
Tuberkulomainidapatmengapurdanmenyembuhataudapataktifkembalimenjadi
cairdanjadikavitaslagi.Komplikasikronikkavitasiniadalahkolonisasiolehfungus
sepertiAspergillusdankemudianmenjadimycetoma,
c) Bersihdanmenyembuh,disebut openhealedcavity.Dapatjugameyembuhdengan
membungkus diri menjadi kecil. Kadangkadang berakhir dengan kavitas yang
terbungkus,menciut,danberbetuksepertibintangyangdisebutstellateshape.
II.5Klasifikasi
KlasifikasiTuberkulosisparuberdasarkanhasilpemeriksaandahak(BasilTahanAsam/
BTA),TBparudibagiatas6:
1) TBparuBTA(+),adalah:
a) Sekurangkurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA
positif,
b) Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
kelainanradiologimenunjukkangambarantuberkulosisaktif.
c) Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
biakanpositif.
2) TBparuBTA(),adalah:
19

a) Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran


klinisdankelainanradologimenunjukkanTuberkulosisaktif.
b) Hasilpemeriksaandahak3kalimenunjukkanBTAnegatifdanbiakanM.
Tuberkulosispositif.
Klasifikasiberdasarkantipepasiendaririwayatpengobatansebelumnyayaitu6:
1) Kasusbaru:pasienyangbelumpernahmendapatkanpengobatanuntuktuberkulosis
atausudahmendapakanobatobatantituberkulosiskurangdarisatubulan.
2) Kasuspengobatanulang:
a) Kasus kambuh (relaps) : pasien yang sebelumnya pernah mendapatkan
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap,kemudiankembalilagiberobatdenganhasilpemeriksaandahak
BTApositifataubiakanpositif.
b) Kasusgagal(smearpositivefailure):pasienyangmenjalanipengobatan
ulang karena pengobatan sebelumnya gagal, ditandai dengan sputum
BTAnya tetap positifsetelahmendapatkanobat anti tuberkulosis pada
akhirbulanke5.
c) Kasusdefaultedataudropout:pasienyangtelahmenjalanipengobatan
1 bulan dan tidak mengambil obat 2 bulan berturutturut atau lebih
sebelummasapengobatannyaselesai.
3) Kasuskronik:pasienyangsputumBTAnyatetappositifsetelahpengobatanulang
lengkapyangdisupervisidenganbaik.
4) KasusBekasTB:
a) HasilpemeriksaanBTAnegatif(biakanjuganegatifbilaada)dan
gambaranradiologikparumenunjukkanlesiTByangtidakaktif,ataufoto
serialmenunjukkangambaranyangmenetap.RiwayatpengobatanOATadekuat
akanlebihmendukung.
b) Padakasusdengangambaranradiologikmeragukandantelahmendapat
pengobatanOAT2bulansertapadafototoraksulangtidakadaperubahan
gambaranradiologik.
20

KlasifikasiTuberkulosisekstraparu6:
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain
paru,misalnyakelenjargetahbening,selaputotak,tulang,ginjal,salurankencingdanlainlain.
Tbc
Diagnosissebaiknyadidasarkanataskulturpositifataupatologianatomidaritempatlesi.
Untukkasuskasusyangtidakdapatdilakukanpengambilanspesimenmakadiperlukanbukti
klinisyangkuatdankonsistendenganTBekstraparuaktif.tbc
Gambar4.SkemaklasifikasiTuberkulosis6.

TB paru

TB paru BTA

TB
TB paru BTA (-)
TB

Kasus baru

21

Kasus
Tipe penderita
TB paru

Kasus Drop

Kasus gagal
pengobatan

Kasus kronik

II.6GejalaKlinis
II.6.1GejalaRespiratori
Gejalarespiratoriyaitu3:
1) Batuk/BatukDarah
Gejala utama pasien TBparu adalah batuk berdahak selama 23minggu atau
lebih. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuangprodukprodukradangkeluar.Sifatbatukdimulaidaribatukkering(non
produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan
sputum).Keadaanlanjutadalahbatukdarah(hemoptisis).
Kavitasdapatmenjadisumberhemoptisismayor.Menetapnyaarteripulmonalis
terminal didalam kavitas dapat menjadi sumber perdarahan yang hebat (aneurisma
Rasmussen).Penyebabperdarahanlainnyaadalahaspergilomapadakavitastuberkulosis
kronik.
2) SesakNapas
Sesaknapasakandirasakanpadapenyakityangsudahlanjut,yanginfiltrasinya
sudahmeliputisetengahbagianparuparu.
3) Nyeridada
22

Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik /
melepaskannafasnya.

2.5.B GejalaSistemik
Gejalasistemikyaitu3:
1) Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadangkadand panas
badandapatmencapai4041C.Serangandemampertamadapatsembuhsebentar,tetapi
kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya, sehingga pasien tidak pernah
merasaterbebasdariserangandemaminfluenza.
2) Malaise
Gejalamalaiseyangseringditemukanberupaanoreksiatidaknafsumakan,badan
makinkurus(beratbadanturun),sakitkepala,meriang,nyeriotot,keringatmalam,dan
lainlain. Gejala malaise ini makin lama makin berat dan hilang timbul secara tidak
teratur.

2.5.C GejalaTuberkulosisekstrapulmonal
GejalaTuberkulosisekstrapulmonalyaitu4:
1) PleuritisdenganEfusi
PleuritisdenganefusiterjadibilaronggapleuraterinfeksiolehM.tuberculosis.
Setelah infeksi primer perifer, rongga pleura dapat terkontaminasi dengan organisme
yangdiangkutmelaluialiranlimfekepleuradankemudianmelintasipermukaanparuke
hilus.Efusipleuraterjadi,kadangkalamassif,biasanyadengannyeripleurayangamat
sangat.Efusiterjadiplaingseringunilateral,tetapitidakselalu.Efusibersifateksudatif,

23

dangambarancairanpleurayangpalingkhasadalahkonsentrasiproteinyanglebihdari
3,0g/dL.Biopsijarumpadapleuraparietaldapatmengungkapadanyagranuloma,yang
menguatkan diagnosis pleuritis tuberkulosis.Respons terhadap kemoterapi baik.
Pengeluaranseluruhcairanpleuratidakdiperlukan.Padakasusyangjarangdiperlukan
dekortikasisecarabedah.
Fistulabronkopleuradanempiematuberculosismerupakanpenyulityangsangat
berbahayapadatuberculosisyangtidakdiobatiakibatterjadinyarupturlesiparukesalam
ronggapleura.Diagnosisbiasanyatidaksukar,danbasiltahanasambiasanyadengan
mudahtampakpadaeksudatpleura.Pengobatanterdiridaridrainasesecarabedahdan
kemoterapiyangadekuat.

2) PeritonitisdanPerikarditistuberkulosis
Perikardium dan peritoneum dapat menjadi tempat tuberkulosis. Perikarditis
kadangterjadibersamadenganpleuritis.Yanglebihsering,perikardiumterinfeksiakibat
drainasedarikelenjarlimfeyangterinfeksi.Terjadilahefusieksudatif,danpasiendatang
dengandemamdannyeriperikardial.Bisadidapatibisinggesek(frictionrub).Diagnosis
perikarditistuberkulosisseringsukardankadangkadangmemerlukantorakotomiuntuk
melakukanbiopsiperikardial.
Peritonitis tuberkulosis disebabkan penyebaran secara hematogen pada
peritoneum atau jalan masuk basilus dari sumber organ kemih kelamin atau limfatik
abdomen.Diagnosisnyaseringkalisukar.Mungkindiperlukanbiopsisecarabedahuntuk
menegakkandiagnosis.

3) TuberkulosisMeningeal
Infeksikronikiniberwujudtidaksajasebagaitandameningealtetapiseringjuga
sebagai tanda saraf kranialis.Yang khas pada cairan serebrospinal adalah kandungan
proteinyangtinggi,glukosarendah,danlimfositosis.Kemoterapiyangefektifadalah
24

isoniazid, rifampisin dan etambutol. Tuberkuloma pada selaput otak atau otak dapat
menjadinyatapadaorangdewasa,beberapatahunsetelahinfeksiprimer,dankejang
seringkalimenjadimanifestasiutamanya.

4) TuberkulosisLaringdanEndobronkial
Tuberkulosislaringbiasanyadidapatibersamadenganpenyakitparuyangsudah
sangat lanjut. Penyakit terjadi akibat terinfeksinya permukaan mukosa selama
ekspektorasi. Penyakit berkembang dari laringitis superficial menjadi tukak dan
granuloma. Suara parau merupakan gejala utama. Dengan cara yang sama, mukosa
bronkusdapatterkenayangmenyebabkanbronchitistuberculosis.Batukdanhemoptisis
minor merupakan manifestasi klinis utama. Pasien dengan laringitis tuberkulosis dan
bronchitisyangluasbiasanyasangatinfeksius.

5) TuberkulosisTulang
Penyakityangmengenaitulangdansendibukanlahmanifestasituberculosisyang
jarang.PenyakitPott,yaitutuberculosis tulangbelakang,biasanyamengenaivertebra
midtorakal.Basilustuberkelmencapaivertebrasecarahematogenataumelaluisaluran
limfatikdarironggapleurakekelenjarlimfeparavertebra(). Gejalaawalyangpaling
umumadalahnyeripunggungyangmungkinadaselamaberminggumingguataubulan
sebelumdiagnosis.
Tuberkulosissendipalingseringmengenaisendipenopangberatbadanyagbesar
seperti panggul dan lutut. Tuberkulosis sendi berespon baik terhadap imobilisasi dan
kemoterapi.Sinovitistuberkulosadapatterjadisendiriataubersamaarthritistuberkulosa.

6) TuberkulosisGenitourinarius
Tuberkulosis ginjal biasanya berawal dari hematuria dan piuria mikroskopik
denganbiakanurinyangsteril.Diagnosisdapatditegakkandenganditemukannyabasilus
25

tuberkel pada biakan urin. Seiring dengan berkembangnya penyakit, terjadi kavitas
parenkimginjal. Dengankemoterapi yangadekuat, pengangkatanginjal secarabedah
hampertidakdiperlukan.Ureterdankandungkemihdapatterinfeksiakibatpenyebaran
organismlewattubulus,dandapatterjadistrikturureter.
Salpingitis tuberculosis sering mengakibatkan sterilisitas pada perempuan.
Tuberculosisgenitalpadalakilakipalingseringmengenaiprostat,vesikaseminalisdan
epididimis.Tuberculosisepididimisdanprostatditandaiolehindurasinoduleryangtidak
nyeri tekan yang dapat diketahui dari pemeriksaan fisik. Diagnosis biasanya dibuat
dengankulturbasiltahanasam.

7) AdenitisTuberkulosis

Scrofulamerupakanlimfadenitistuberkulosiskronikpadakelenjarlimfeleher.
Beberapakelenjarlehermunkinterkenatetapitempatyangpalingseringadalahsegitiga
anterior leher tepat dibawah mandibula. Pembesaran kelenjar tuberkulosis biasanya
kenyaldantidaknyeritekan.Denganperkembanganpenyakitpembesarankelenjarini
menjadi lebih keras dan kasar. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan biopsi secara
bedah.
26

8) TuberkulosispadaAIDS
TuberkulosismerupakaninfeksioportunistikutamapadapenderitainfeksiHIV.
PadapasienyangterinfeksipertamakalidenganM.tuberculosisdankemudiandengan
HIV,risikoperkembangantuberculosisadalah5hingga10persenpertahun.
Limfosit dan monosit, yaitu selsel pertahanan primer yang dikerahkan untuk
infeksituberkulosis,dihancurkanolehHIV.Reaktivasiujikulittuberkulindapattidak
adapadaindividuyangterinfeksiHIVyangmasihsehatdanbebasgejalaklinisAIDS,
sekalipun begitu banyak dua pertiga persen pasien yang terinfeksi HIV dengan
tuberkulosismemilikiujikulittuberkulinpositif.JumlahlimfositTCD4padapasien
tuberkulosisseropositifHIVyangkhasberadadalamrentang150200selpermilimeter
kubik.
Hampir separuh pasien AIDS dengan tuberkulosis memiliki bentuk
ekstrapulmonal, dengan limfadenitis tuberkulosa yang menonjol, biasanya di leher
anterior. Hampir setengah pasien ditemukan gambaran rontgen yang atipik, dengan
infiltrathalusyangdifus,infiltratpneumonik,adenopatihilus,daninfiltratperihilus,serta
seringkalitampakefusipleura.

9) TuberkulosisSaluranMakanan
Lambung sangat resisten terhadap infeksi tuberkulosis. Hal yang jarang, yang
biasanyaterjadibersamadenganpenyakitparuyangberkavitasluasdankecacatanberat,
organism yang tertelan mencapai ileum terminalis, dansekum sehingga timbul ileitis
tuberkulosa.Diarekronikdanterbentuknyafistulamerupakanmanifestasiutama,dan
penyakitinisulitdibedakandaripenyakitCrohn.

10) TuberkulosisMilier

27

Tuberkulosis milier disebabkan oleh penyebaran hematogen yang luas.


Cenderunglebihfulminanpadaanakdaripadaorangdewasa.Yangklasik,tuberkulosis
miliertimbulsetelahpenyebaranhematogensewaktuinfeksiprimer,danpasiendatang
tanpaadanyariwayattuberkulosissebelumnya.Lesitimbulserempakdiseluruhtubuh.
Pasienmenjadisakitsebelumterdapatperubahanradiografik,yangmemakanwaktu4
hingga6mingguuntukdapatdikenali.
Temuanradiologiyangkhasadalahnodulnodulhalus,tersebarsecarauniformis,
danlembutpadakedualapanganparu.Temuaniniseringdapatdiketahuipertamakali
padafototorakslateral,ataufototoraksposteroanterioryangpenyinarannyadikurangi.
Diagnosisnyasulit,dansputumyangdibatukkanjarangmengandungorganisme.
II.7PemeriksaanFisik
Padatuberkulosisparu,kelainanyangdidapattergantungkelainanstrukturparu.
Kelainanparupadaumumnyaterletakdidaerahlobussuperiorterutamadaerahapeks
dansegmenposterior,sertadaerahapekslobusinferior. Dapatditemukanantaralain
suaranapasbronkial,amforik,suaranapasmelemah,ronkibasah,tandatandapenarikan
paru,diafragmadanmediastinum6.
Padapleuritistuberkulosis,kelainanpemeriksaanfisiktergantungdaribanyaknya
cairandironggapleura.Padaperkusiditemukanpekak,padaauskultasisuaranapasyang
melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan. Pada limfadenitis
tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah leher,
kadangkadangdidaerahketiak.Pembesarankelenjartersebutmenjadicoldabcess6.

II.8PemeriksaanPenunjang

28

Gambar4.PemeriksaanTuberkulosisparu

II.8.1PemeriksaanBakteriologi
1) Sputum
Pemeriksaansputumadalahpenting,karenadenganditemukannyakumanBTA,
diagnosistuberculosissudahdapatdipastikan.Disampingitupemeriksaansputumjuga
dapat memberikan evaluasi terhadap pengobatan. Tetapi kadangkadang tidak mudah
untukmendapatsputum,terutamapasienyangtidakbatukataubatukyangnonproduktif.
Dalam hal ini dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum, pasien dianjurkan
29

minumairsebanyak+2literdandiajarkanmelakukanreflesbatuk.Dapatjugadengan
memberikantambahanobatobatmukolitikselama2030menit.Bilamasihsulit,sputum
dapat diperoleh dengan cara bronkoskopi diambil dengan brushing atau bronchial
washingatauBAL(bronchoalveolarlavage)3.
KriteriasputumBTApositifadalahbilasekurangkurangnyaditemukan3batang
kumanBTApadasatusediaan.Dengankatalaindiperlukan5000kumandalam1mL
sputum. (3) Kuman berbentuk batang yang ramping (diameter kurang dari 0,5 m),
kadang melengkung, sering bermanikmanik polikromatik, seringkali tampak pada
specimen klinis sebagai pasangan atau kelompok beberapa organism yang terletak
bersisian4.

Gambar5.SputumBTA

Untuk pewarnaan sediaan dianjurkan memakai cara Tan Thiam Hok yang
merupakanmodifikasigabungancarapulasanKinyoundanGabbet.

30

Carapemeriksaansediaansputumyangdilakukanadalah:
a) Pemeriksaansediaanlangsungdenganmikroskopbiasa,
b) Pemeriksaansediaanlangsungdenganmikroskopfluoresens(pewarnaan
khusus),
c) Pemeriksaandenganbiakan(kultur),
d) Pemeriksaanterhadapresistensiobat.

Pemeriksaandenganmikroskoskopfluoresensdengansinarultravioletwalaupun
sensitifitasnyatinggisangatjarangdilakukan,karenapewarnaanyangdipakai(auramin
rhodamin)dicurigaibersifatkarsinogenik3.
Pewarnaan yang lebih pasti adalah dengan karbofluksin, pewarnaan ini
membutuhkan pembacaan yang teliti dengan mikroskop imersi minyak, basilus
tuberkulosadapatdilihatdenganpembesaran1000kali4.
Padapemeriksaandenganbiakan,setelah46minggupenanamansputumdalam
medium biakan, koloni kuman tuberkolosis mulai tampak. Bila setelah 8 minggu
penanamankolonitidakjugatampak,biakandinyatakannegative.Mediumbiakantelur
yangseringdipakaiyaituLowensteinJensen,KudohatauOgawa3.Sementaramedium
biakanagaradalahMiddleBrook6.
Kadangkadangdarihasilpemeriksaanmikroskopis biasaterdapatkumanBTA
(positif),tetapipadabiakanhasilnyanegatif.Initerjadipadafenomenadeadbacilli,atau
nonculturablebacilliyangdisebabkankeampuhanpanduanobatantituberculosisjangka
pendekyangcepatmematikankumanBTA.panduanobatantituberkulosisjangkapendek
yangcepatmematikankumanBTA3.

2) UntukpemeriksaanBTAsediaanmikroskopisbiasadansediaanbiakan,bahanbahan
selainsputumdapatjugadiambildari:

31

a) Cairanserebrospinalsebaiknyadianalisisuntukmengetahuikadarprotein
dan glukosa (dibandingkan dengan total serum simultan protein dan
glukosa).Jumlahseldarahputihjugaharusdiperoleh.Proteinyangtinggi
(50% dari konsentrasi serum protein), limfositosis, dan glukosa yang
rendahadalahkhasmeningitistuberkulosis2.
b) Bilasanlambungseringdikerjakanpadaanakanakkarenamerekasulit
mengeluarkandahaknya3.Sekitar50mlisilambungharusdiaspirasipada
paghari,setelahpasienmenjalanipuasaselama810jam,danlebihbaik
jikapasienmasihditempattidur.
c) Cairan pleura, peritoneum, dan perikardial dapat dianalisis untuk
mengetahuikadarproteindanglukosa(dibandingkan dengantotalserum
simultanproteindanglukosa).Seldandiferensialjumlahharusdiperoleh.
Proteinyangtinggi(50%darikonsentrasiserumprotein),limfositosis,dan
glukosayangrendahbiasanyaditemukanpadainfeksituberkulosis.
d) Bilasan urin biasanya menunjukkan hasil negatif dan karenanya tidak
efektifuntukdilakukan2.

II.8.2PemeriksaanRadiologi
Padasaatinipemeriksaanradiologisdadamerupakancarayangpraktis untuk
menemukan lesi tuberkulosis serta memberikan keuntungan seperti pada tuberkulosis
anakanakdantuberkulosismilier.Padakeduahalinidiagnosisdapatdiperolehmelalui
pemeriksaanradiologisdada,sedangkanpemeriksaansputumselalunegatif3.
Pemeriksaan standar adalah foto toraks posterioranterior. Gambaran yang
dicurigaisebagilesituberkulosisaktifadalah:
1) Padasegmenapikaldanposteriorlobusatasparusertasegmensuperior
lobus bawah paru ditemukan berupa bercakbercak seperti awan /
nodular6.

32

2) Padakavitasbayangannyaberupacincinyangmulamulaberdindingtipis.
Lamalamadindingjadisklerotikdanterlihatmenebal,
3) Bayangan bercak milier, berupa bercakbercak halus yang umumnya
tersebarmeratapadaseluruhlapanganparu3.
4) Efusipleuraunilateralataubilateral.

Gambaranradiologisyangdicurigailesituberkulosisinaktifadalah6:
1) Fibrotik,terlihatbayanganyangbergarisgaris,
2) Kalsifikasi,terlihatsepertibercakbercakpadatdengandensitastinggi,
3) Schwarteataupenebalanpleura.
Gambaran radiologis lain yang sering menyertai tuberkulosis paru adalah
bayanganhitamradioulsendipinggirparuataupleura(pneumotoraks)danatelektasis
yangterlihatsepertifibrosisyangluasdisertaipenciutanyangdapatterjadipadasebagian
atausatulobusmaupunpadasatubagianparu
Berdasarkan luas lesi yang tampak pada foto toraks untuk kepentingan
pengobatandapatdinyatakansebagaiberikut3:
1) Tuberkulosisminimal.Terdapatsebagiankecilinfiltratnonkavitaspada
satuparumaupunkeduaparu,tetapijumlahnya,tidakmelebihisatulobus
paru.
2) Moderately advanced tuberculosis. Ada kavitas dengan diameter tidak
lebih dari 4 cm. Jumlah infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu
bagian paru. Bila bayangannya kasar tidak lebih dari sepertiga bagian
paru.
3) Far advancedtuberculosis. Terdapatinfiltratdankavitas yangmelebih
keadaanpadamoderatelyadvancedtuberculosis.
Gambar6.RontgenToraksTuberkulosisParu

33

II.8.3TesTuberkulinIntradermal(Mantoux)
Pemeriksaan ini masih banyak dipakai utuk membantu menegakkan diagnosis
tuberkulosisterutamapadaanakanak(balita)3.
Teknik standar tes Mantoux adalah dengan menyuntikkan tuberkulin PPD
(PurifiedProteinDerivative)sebanyak0,1mlyangmengandung5T.U.tuberkulinsecara
intrakutan,padasepertigaataspermukaanvolarataudorsallenganbawahsetelahkulit
dibersihkandenganalkohol.Jarumdipegangdenganpermukaanmiringdiarahkankeatas
danujungnyadimasukkankebawahpermukaankulit.Akanterbentuksatugelembung
berdiameter610mmyangmenyerupaigigitannyamukbiladosis0,1mldisuntikkan
dengantepatdancermat9.
Untukmemperolehreaksikulityangmaksimumdiperlukanwaktuantara4872
jamsesudahpenyuntikandanreaksiharusdibacadalamperiodetersebut,yaitudalam

34

cahaya yang terang dan posisi lengan bawah sedikit ditekuk. Hanya indurasi
(pembengkakanyangteraba)danbukaneritemyangbernilai9.
Hasiltesmantouxinidibagidalam3:
1) Indurasiberdiameter05mm:Mantouxnegatif
2) Indurasiberdiameter69mm:hasilmeragukan
3) Indurasiberdiameter1015mm:Mantouxpositif
4) Indurasiberdiameter>15mm:Mantouxpositifkuat
5) UntukpasiendenganHIVpositif,tesmantous5mm,dinilaipositif.

Gambar8.TesTuberkulinIntradermal(Mantoux)12

TesMantouxhanyamenyatakanapakahseseorangindividusedangataupernah
mengalamiinfeksi Mycobacteriumtuberculosis, Mycobacteriumbovis,vaksinasiBCG
dan Mycobacteria patogen lainnya. Dasar tes tuberkulin ini adalah reaksi alergi tipe
lambat.BiasanyahampirseluruhpasientuberkulosismemberikanreaksiMantouxyang
positif(99,8%).KelemahantesinijugaterdapatpositifpalsuyaknipadapemberianBCG

35

atauterinfeksiMycobacteriumlain.Negatifpalsulebihbanyakdijumpaidaripadapositif
palsu3.
Halhalyangmemberikanreaksituberkulinberkurang(negatifpalsu)yakni3:
1) Pasienyangbaru210mingguterpajantuberkulosis.
2) Penyakitsistemikberat(Sarkoidosi,LE),
3) Penyakit eksantematous dengan panas yang akut : morbili, cacar air,
poliomielitis,
4) ReaksihipersensitivitasmenurunpadapenyakitHodgkin.
5) Pemberiankortikosteroidyanglama,
6) Usiatua,malutrisi,uremia,penyakitkeganasan.

II.8.4PemeriksaanPenunjangLain
1) PemeriksaanHistopatologiJaringan
Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
tuberkulosis.Bahanjaringandapatdiperolehmelaluibiopsiatauotopsi,yaitu6:
a) Biopsiaspirasidenganjarumhalum(BJH)kelenjargetahbening(KGB),
b) Biopsipleura(melaluitorakoskopiataudenganjarumAbram,Copedan
VeenSilverman),
c) Biopsi jaringan paru (trans bronchial lung biopsy / TBLB) dengan
bronkoskopi,
d) Biopsi atau aspirasi pada lesi organ di luar paru yang dicurigai
tuberkulosis.
e) Otopsi
Padapemeriksaanbiopsisebaiknyadiambilduasediaan,satusediaandimasukkan
kedalamlarutansalindandikirimkelaboratoriummikrobiologiuntukdikultur,serta
sediaanyangkeduadifiksasiuntukpemeriksaanhistologi6.
2) PemeriksaanDarah
36

Hasilpemeriksaandarahrutinkurangmenunjukkanindikatoryangspesifkuntuk
tuberkulosis.Padasaattuberkulosisbarumulai(aktif)akandidapatkanjumlahleukosit
yang sedikitmeninggi denganhitung jenis pergeserankekiri.Jumlah limfosit masih
dibawahnormal.Lajuendapdarahmulaimeningkat.Bilapenyakitmulaisembuh,jumlah
leukositkembalinormal,danjumlahlimfositmasihtinggi.Lajuendapdarahmulaiturun
kearahnormallagi3.

II.9Penatalaksanaan
Pengobatantuberkulosisdibagimenjadi2faseyaitufaseintensif23bulandan
faselanjutan4atau7bulan 6. PengobatanTBbertujuanuntukmenyembuhkanpasien,
mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
mencegahterjadinyaresistensikumanterhadapOAT1.

II.9.1ObatAntiTuberkulosis
Obatyangdipakai:
1)

Jenisobatutama(lini1)yangdigunakaadalah:
INH,Rifampisin,Pirazinamid,Etambutol,Streptomisin.

2)

Jenisobattambahanlainnya(lini2)
Kanamisin,PAS(paraaminosalicylicacid),Ofloksasin,Tiasetazon,Etionamid,
Sikloserin, Protionamid, Viomisin, Kapreomisin, Amikasin, Norfloksasin,
Levofloksasin,Klofazimin3.
Kemasan:

1)

Obattunggal:obatdisajikansecaraterpisah.

37

Tabel1.JenisdandosisOAT
DosisObat(mg)
Berat
Badan

2)

Rifampisin

INH

Pirazinamid

Etambutol

Streptomisin

(R)

(H)

(Z)

(E)

(S)

<40

300

150

750

750

SesuaiBB

4060

450

300

1000

1000

750

>60

600

450

1500

1500

1000

Obatkombinasidosistetap/KDT(FixedDoseCombinationFDC)
Kombinasidosistetapiniterdiridari3atau4obatdalamsatutablet.International
unionAgaintsTuberculosisandLungDisease(IUALTD)danWHOmenyarankanuntuk
menggantikanpaduanobattunggaldengankombinasidosistetapdalampengobatanTB
primerpadatahun1998.DosisobatkombinasitetapberdasarkanWHOsepertiterlihat
padaberikut1:
Tabel2.DosisOATKDT
TahapIntensif

TahapLanjutan

tiaphariselama56hari

3kalisemingguselama16minggu

RHZE(150/75/400/275)

RH(150/150)

3037

2tablet

2tablet

3854

3tablet

3tablet

5570

4tablet

4tablet

>71

5tablet

5tablet

Berat
Badan

38

Obatkombinasidosistetapmempunyaibeberapakeuntungandalampengobatan
TB1:
a) Dosisobatdapatdisesuaikandenganberatbadansehinggamenjamin
efektifitasobatdanmengurangiefeksamping.
b) Mencegahpenggunaanobattunggalsehingamenurunkanresikoterjadinya
resistensiobatgandadanmengurangikesalahanpenulisanresep
c) Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat
menjadisederhanadanmeningkatkankepatuhanpasien.
d) Peningkatankepatuhantenagakesehatanterhadappenatalaksanaanyang
benardanstandar.

II.9.2PaduanobatAntiTuberkulosis
MenurutbukuPedomanDiagnosisdanPenatalaksanaandiIndonesiapengobatan
tuberkulosisdibagimenjadi6:
1) PasienkasusbaruTBparudenganBTApositif,danTBdenganBTAnegatif
besertagambaranfototorakslesiluas(termasukluluhparu).
Paduan obat yang dianjurkan : 2RHZE/4RH atau 2RHZE/4R3H3atau
2RHZE/6HE.Pengobatanfaseinisialresimennya2HRZE,maksudnyaRifampisin
(R), Isoniazid (H), Pirazinamid (Z) dan Etambutol (E) diberikan setiap hari
selamaduabulan.
Kemudianditeruskankefaselanjutan4RHatau4R3H3atau6HE,maksudnya
RifampisindanIsoniaziddiberikanselamaempatbulansetiaphariatautigakali
seminggu, atau diberikan selama 6 bulan. Bila ada fasilitas biakan dan uji
resistensi,pengobatandisesuaikandenganhasilujiresistensi.
2) Pasien baru TB paru dengan BTA negatif beserta gambaran foto toraks lesi
minimal.
Panduanobatyangdianjurkan:2RHZE/4RHatau2RHZE/4R3H3atau6RHE
39

3) PasienTBparukasuskambuh.
Sebelumadahasilujiresistensidapatdiberikan2RHZES/1RHZE.Faselanjutan
sesuai dengan hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat
diberikanRHEselama5bulan.
4) PasienTBparukasusgagalpengobatan.
Paduanobatyangdianjurkan:2RHZES/1RHZE/5RHE.
Sebelumadahasilujiresistensiseharusnyadiberikanobatlini2(contohpaduan:
36bulankanamisin,ofloksasin,etionamid,sikloserindilanjutkan1518bulan
ofloksasin,etionamid,sikloserin).Dalamkeadaantidakmemungkinkanfaseawal
dapatdiberikan2RHZES/1RHZE.Faselanjutansesuaidenganhasilujiresistensi.
BilatidakterdapathasilujiresistensidapatdiberikanRHEselama5bulan.
5) PasienTBkasusputusobat.
Paduan obat yang disediakan oleh Program Nasional TB :
RHZES/1RHZE/5R3H3E3.
Pasien TB paru kasus lalai berobat akan dimulai pengobatan kembali sesuai
dengankriteriaberikut:
a) Berobat<4bulan
BilaBTApositif,pengobatandimulaidariawaldenganpaduanobatyang
lebih kuat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama. Bila BTA
negatif,gambaranfototorakspositif,TBaktifpengobatanditeruskan.
b) Berobat4bulan
Bila BTA saat ini negatif, klinis dan radiologi tidak aktif atau ada
perbaikanmakapengobatanOATdihentikan.Bilagambaranradiolologi
aktif,lakukananalisislebihlanjutuntukmemastikandiagnosisTBdengan
mempertimbangkanjugakemungkinanpenyakitparulain.Bilaterbukti
TBmakapengobatandimulaidariawaldenganpaduanobatyanglebih
kuatdanjangkawaktupengobatanyanglebihlama.BilaBTAsaatini
40

positif,pengobatandimulaidariawaldenganpaduanobatyanglebihkuat
danjangkawaktupengobatanyanglebihlama.
6) PasienTBparukasuskronik.
a) Pengobatan TB paru kasus kronik, jika belum ada hasil uji resistensi
berikanRHZES.Jikatelahadahasilujiresistensi,sesuaikandenganhasil
uji resistensi (minimal terdapat 4 macam OAT yang masih sensitif)
ditambahdenganobatlini2sepertikuinolon,betalaktam,makrolid,dan
lainlain.Pengobatanminimalselama18bulan.
b) JikatidakmampudapatdiberikanINHseumurhidup
c) Pertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan
penyembuhan.
d) KasusTBparukronikperludirujukkedokterspesialisparu.

Sedangkan menurut buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis


pengobatantuberkulosisdibagimenjadi1:
1) Kategori1(2HRZE/4R3H3)
PaduanOATinidiberikanuntukpasienbaru:
a) PasienbaruTBparuBTApositif.
b) PasienTBparuBTAnegatiffototorakspositif
c) PasienTBekstraparu

2) Kategori2(2RHZES/RHZE/5R3H3E3)
PaduanOATinidiberikanuntukpasienBTApositifyangtelahdiobati
sebelumnya:
a) Pasienkambuh
b) Pasiengagal
c) Pasiendenganpengobatansetelahputusberobat(default)
41

Tabel3.DosisuntukpaduanOATKDTKategori2

TahapIntensif

TahapLanjutan

tiaphari

3kaliseminggu

RHZE(150/75/400/275)+S

RH(150/150)+E(400)

Berat
Badan

Selama56hari
3037

2tab4KDT

Selama28hari
2tab4KDT

+500mgStreptomisininj.
3854

3tab4KDT

4tab4KDT

3tab4KDT

5tab4KDT
+1000mgStreptomisininj.

3tab2KDT
+3tabEtambutol

4tab4KDT

+1000mgStreptomisininj.
>71

2tab2KDT
+2tabEtambutol

+750mgStreptomisininj
5570

selama20minggu

4tab2KDT
+4tabEtambutol

5tab4KDT

5tab2KDT
+5tabEtambutol

II.9.3Efeksampingobatdanpenatalaksanaannya
Efeksampingyangterjadidapatringanatauberat,bilaefeksampingringandan
dapatdiatasidenganobatsimptomats makapemberianOATdapatdilanjutkan. Tabel
42

pada halaman berikutnya, menjelaskan efek samping ringan maupun berat dengan
pendekatangejala1.

Tabel4.EfeksampingringanOAT

EfekSamping
Tidakadanafsumakan,

Penyebab

Penatalaksanaan

Rifampisin

SemuaOATdiminummalamsebelumtidur

NyeriSendi

Pirasinamid

BeriAspirin

Kesemutans/drasa

INH

BerivitaminB6(piridoxin)100mgperhari

Rifampisin

Tidakperludiberiapaapa,tapiperlu

mual,sakitperut

terbakardikaki
Warnakemerahanpada
airseni(urine)

penjelasankepadapasien

Tabel5.EfeksampingberatOAT
EfekSamping
Gataldankemerahankulit

Penyebab
SemuajenisOAT

Penatalaksanaan
Ikutipetunjukpenatalaksanaan
dibawah*).

Tuli

Streptomisin

Streptomisindihentikan,ganti
Etambutol.

Gangguankeseimbangan

Streptomisin

.
Ikterustanpapenyebablain

Streptomisindihentikan,ganti
Etambutol

Hampirsemua

HentikansemuaOATsampai

OAT

ikterusmenghilang.

43

Bingungdanmuntah

Hampirsemua

HentikansemuaOAT,segera

OAT

lakukantesfungsihati.

Etambutol

HentikanEtambutol.

Purpuradanrenjatan(syok) Rifampisin

HentikanRifampisin.

muntah(permulaanikterus
karenaobat)

Gangguanpenglihatan

Penatalaksanaanpasiendenganefeksampinggataldankemerahankulit1:
Jika seorang pasien dalam pengobatan OAT mulai mengeluh gatalgatal
singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain. Berikan dulu antihistamin, sambil
meneruskanOATdenganpengawasanketat.Gatalgataltersebutpadasebagianpasien
hilang,namunpadasebagianpasienmalahanterjadisuatukemerahankulit.Bilakeadaan
sepertiini,hentikansemuaOAT.Tunggusampaikemerahankulittersebuthilang.Jika
gejalaefeksampinginibertambahberat,pasienperludirujuk.

II.9.4PengobatanTuberkulosispadakeadaankhusus
PengobatanTuberkulosispadakeadaankhususdibagimenjadi1:
1) Kehamilandanmenyusui
Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan
Pengobatan TB pada umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT aman untuk
kehamilan,kecualistreptomisin.Streptomisintidakdapatdipakaipadakehamilankarena
bersifat permanent ototoxic dan dapat menembus barier placenta. Keadaan ini dapat
mengakibatkanterjadinyagangguanpendengarandankeseimbanganyangmenetappada
bayi yang akan dilahirkan. Perlu dijelaskan kepada ibu hamil bahwa keberhasilan
pengobatannyasangatpentingartinyasupayaproseskelahirandapatberjalanlancardan
bayiyangakandilahirkanterhindardarikemungkinantertularTB.Tidakadaindikasi
penguguranpadapasienTBdengankehamilan.

44

Pada prinsipnya pengobatan TB pada ibu menyusui tidak berbeda dengan


pengobatanpadaumumnya.SemuajenisOATamanuntukibumenyusui.Seorangibu
menyusuiyangmenderitaTBharusmendapatpaduanOATsecaraadekuat.
PemberianOATyangtepatmerupakancaraterbaikuntukmencegahpenularan
kumanTBkepadabayinya.Ibudanbayitidakperludipisahkandanbayitersebutdapat
terusdisusui.PengobatanpencegahandenganINHdiberikankepadabayitersebutsesuai
denganberatbadannya.

2) PasienTBpenggunakontrasepsi
Rifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB,
susukKB),sehinggadapatmenurunkanefektifitaskontrasepsitersebut.Seorangpasien
TB sebaiknya mengggunakan kontrasepsi nonhormonal, atau kontrasepsi yang
mengandungestrogendosistinggi(50mcg).

3) PasienTBdenganhepatitisakut
PemberianOATpadapasienTBdenganhepatitisakutdanatauklinisikterik,
ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan. Pada keadaan dimana
pengobatanTbsangatdiperlukandapatdiberikanstreptomisin(S)danEtambutol(E)
maksimal3bulansampaihepatitisnyamenyembuhdandilanjutkandenganRifampisin
(R)danIsoniasid(H)selama6bulan.

4) PasienTBdengankelainanhatikronik
Bilaadakecurigaangangguanfaalhati,dianjurkanpemeriksaanfaalhatisebelum
pengobatanTb.KalauSGOTdanSGPTmeningkatlebihdari3kaliOATtidakdiberikan
danbilatelahdalampengobatan,harusdihentikan.Kalaupeningkatannyakurangdari3
kali,pengobatandapatdilaksanakanatauditeruskandenganpengawasanketat.Pasien

45

dengankelainanhati,Pirasinamid(Z)tidakbolehdigunakan.PaduanOATyangdapat
dianjurkan(rekomendasiWHO)adalah2RHES/6RHatau2HES/10HE.

5) HepatitisImbasObat
Dikenalsebagaikelainanfungsihatiakibatpenggunaanobatobathepatotoksik
(druginducedhepatitis).Penatalaksanaannya:
a) Bilaklinik(+)(Ikterik[+],gejalamual,muntah[+])OATStop
b) Bilagejala(+)danSGOT,SGPT3kaliOATstop
c) Bilagejalaklinis (),Laboratoriumterdapatkelainan:Bilirubin>2
OATstop
d) SGOT,SGPT>5kaliOATstop
e) SGOT,SGPT>3kaliteruskanpengobatan,denganpengawasan

PaduanOATyangdianjurkan:
a) StopOATyangbersifathepatotoksik(RHZ)
b) Setelahitu,monitorklinikdanlaboratorium.Bilaklinikdanlaboratorium
normalkembali (bilirubin, SGOT, SGPT), maka tambahkan H (INH)
desensitisasisampaidengandosispenuh(300mg).Selamaituperhatikan
klinik dan periksa laboratoriumsaat INH dosis penuh, bila klinik dan
laboratoriumnormal,tambahkanrifampisin,desensitisasisampaidengan
dosispenuh(sesuaiberatbadan).SehinggapaduanobatmenjadiRHES3.
c) Pirazinamidtidakbolehdiberikanlagi

6) PasienTBdengangagalginjal
Isoniasid (H), Rifampisin (R) dan Pirasinamid (Z) dapat di ekskresi melalui
empedudandapatdicernamenjadisenyawasenyawayangtidaktoksik.OATjenisini
dapat diberikan dengan dosis standar pada pasienpasien dengan gangguan ginjal.
46

Streptomisin dan Etambutol diekskresi melalui ginjal, oleh karena itu hindari
penggunaannyapadapasiendengangangguanginjal.
Apabila fasilitas pemantauan faal ginjal tersedia, Etambutol dan Streptomisin
tetapdapatdiberikandengandosisyangsesuaifaalginjal.PaduanOATyangpaling
amanuntukpasiendengangagalginjaladalah2HRZ/4HR.
7) PasienTBdenganDiabetesMelitus
Diabetes harus dikontrol. PenggunaanRifampisin dapat mengurangi efektifitas
obatoralantidiabetes(sulfonilurea)sehinggadosisobatantidiabetesperluditingkatkan.
Insulindapatdigunakanuntukmengontrolguladarah,setelahselesaipengobatanTB,
dilanjutkan dengan anti diabetes oral. Pada pasien Diabetes Mellitus sering terjadi
komplikasiretinopatidiabetika,olehkarenaituhatihatidenganpemberianetambutol,
karenadapatmemperberatkelainantersebut.Apabilakadarguladarahtdakterkontrol,
makalamapengobatandapatdilanjutkansampai9bulan
8) PasienTBMilier
Paduanobatyangdiberikanadalah2RHZE/4RHdandiindikasikanuntukrawat
inap. Pada gejala meningitis, sesak napas, gejala toksik, dan demam tinggi dapat
diberikankortikosteroidprednisondengandosis3040mgperharikemudianditurunkan
secarabertahap.
9) PasienEfusiPleuraTB
Paduan obat yang diberikan adalah 2RHZE/4RH. Evakuasi cairan dilakukan
seoptimalmungkin,sesuaikeadaanpasiendandapatdiberikankortikosteroid.Hatihati
pemberian kortikosteroid pada TB dengan lesi luas dan DM. Evakuasi cairan dapat
diulangjikadiperlukan.
10) Pasienpasienyangperlumendapattindakanoperasi(reseksiparu),adalah:
a) UntukTBparu:
a. Pasien batuk darah berat yang tidak dapat diatasi dengan cara
konservatif.

47

b. Pasiendenganfistulabronkopleuradanempiemayangtidakdapat
diatasisecarakonservatif.
c. PasienMDRTBdengankelainanparuyangterlokalisir
b) UntukTBekstraparu:
Pasien TB ekstra paru dengan komplikasi, misalnya pasien TB tulang
yangdisertaikelainanneurologik.

11) PasienTBdenganinfeksiHIV/AIDS
TatalaksananpengobatanTBpadapasiendenganinfeksiHIV/AIDSadalahsama
seperti pasien TB lainnya. Obat TB pada pasien HIV/AIDS sama efektifnya dengan
pasien TB yang tidak disertai HIV/AIDS. Prinsip pengobatan pasien TBHIV adalah
denganmendahulukanpengobatanTB.
PengobatanARV(antiretroviral)dimulaiberdasarkanstadiumklinisHIVsesuai
denganstandarWHO.PenggunaansuntikanStreptomisinharusmemperhatikanPrinsip
prinsipUniversalPrecaution(KewaspadaanKeamananUniversal).
PengobatanpasienTBHIV sebaiknyadiberikansecaraterintegrasidalamsatu
unitpelayanankesehatanuntukmenjagakepatuhanpengobatansecarateratur.PasienTB
yangberisikotinggiterhadapinfeksiHIVperludirujukkepelayananVCT(Voluntary
CouncelingandTesting=KonsulsukareladengantestHIV).

12) Tuberkulosispadaorganlain
PaduanOATuntukpengobatantuberculosisdiberbagaiorgantubuhsamadengan
TBparumenurutATS,misalnyalamapengobatanuntukTBtulang,TBsendi,danTB
kelenjaradalah912bulan.PaduanOATyangdiberikanadalah:2HRZE/710RH

II.9.5EvaluasiPengobatan
48

1) Evaluasiklinis
Pasiendievaluasisetiap2minggupada1bulanpertamapengobatanselanjutnya
setiap1bulan.Evaluasiresponpengobatandanadatidaknyaefeksampingobatsertaada
tidaknyakomplikasipenyakit.Evaluasiklinismeliputikeluhan,beratbadan,pemeriksaan
fisis6.

2) Evaluasibakteriologi
Evaluasibakteriologi(026/9bulanpengobatan).Tujuanuntukmendeteksiada
tidaknyakonversidahak.Pemeriksaandanevaluasipemeriksaanmikroskopissebelum
pengobatandimulai,setelah2bulanpengobatan(setelahfaseintensif)danpadaakhir
pengobatan.Bilaadafasilitibiakan,dilakukanpemeriksaanbiakandanujiresistensi6.

3) Evaluasiradiologis
Evaluasiradiologis(026/9bulanpengobatan).Pemeriksaandanevaluasifoto
toraksdilakukanpadasaatsebelumpengobatan,setelah2bulanpengobatan(kecualipada
kasusyangjugadipikirkankemungkinankeganasandapatdilakukan1bulanpengobatan)
danpadaakhirpengobatan6.

4) Evaluasiefeksampingsecaraklinis6.
a) Bilamungkinsebaiknyadariawaldiperiksafungsihati,fungsiginjal,dan
darahlengkap.
b) Fungsihati:SGOT,SGPT,bilirubin.Fungsiginjal:ureum,kreatinin,dan
guladarah,sertaasamuratuntukdatadasarpenyakitpeyertaatauefek
sampingpengobatan.
c) Asamuratdiperiksabilamenggunakanpirazinamid.

49

d) Pemeriksaanvisusdanujibutawarnabilamenggunakanetambutol(bila
adakeluhan)
e) Pasien yang mendapat streptomisin harus diuji keseimbangan dan
audiometric(bilaadakeluhan)
f) Padaanakdandewasamudaumumnyatidakdiperlukanpemeriksaanawal
tersebut.Yangpalingpentingadalahevaluasikliniskemungkinanterjadi
efek samping obat. Bila pada evaluasi klinis dicurigai terdapat efek
samping, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikannyadanpenanganefeksampingobatsesuaipedoman.

5) Kriteriasembuh6:
a) BTA mikroskopis negatif dua kali (pada akhir fase itensif dan akhir
pengobatan)dantelahmendapatkanpengobatanyangadekuat.
b) Padafototoraks,gambaranradiologiserialtetapsama/perbaikan.
c) Bilaadafasilitasbiakan,makacriteriaditambahbiakannegatif.

6) Evaluasipasienyangtelahsembuh
Pasien TB yang telah dinyatakan sembuh sebaiknya tetap dievaluasi minimal
dalam 2 tahun pertama setelah sembuh, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
kekambuhan. Hal yang dievaluasi adalah mikroskopis BTA dahak dan foto toraks.
MikroskopisBTAdahak3,6,12,dan24bulan(sesuaiindikasi/bilaadagejala)setelah
dinyatakansembuh.Evaluasifototoraks6,12,24bulansetelahdinyatakansembuh(bila
adakecurigaanTBkambuh)6.

50


DAFTARPUSTAKA
1. Abdul A, et all. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Jakarta:
DepartemenKesehatanRepublikIndonesia,2007.
2. AmericanThorachicSociety.DiagnosticStandardsandClassificationofTuberculosisin
AdultsandChildren.AmJRespirCritCareMedvol161.2000;p:13761395.
3. AminZdanAsrilB.TuberkulosisParudalamBukuAjarIlmuPenyakitDalam.JilidII.
Edisi IV. Hal 988992. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI,2006.
4. Isselbacher,Braunwald,Wilsonetall.HarrisonPrinsipPrinsipIlmuPenyakitDalam.
Volume2.Edisi13.Hal799808.Jakarta:EGC,1999.
5. MansjoerA,etall.KapitaSelektaKedokteran.Edisi3.JilidI.Hal472476.Jakarta:
MediaAesculapius,2001.
6. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan
PentalaksanaandiIndonesia.Jakarta:IndahOffsetCitraGrafika,2006.
7. PerhimpunanDoterSpesialisPenyakitDalamIndonesia. TuberkulosisParu.Panduan
PelayananMedik.Hal109111.Jakarta:BPPAPDI,2009.
8. SastroasmoroN,etall.PanduanPelayananMedisDepartemenIlmuPenyakitDalam.
Jakarta:RSUPNasionalDR.CiptoMangunkusumo,2007.
9. SylviaA,LoraineM.Patofisiologi.KonsepKlinisProsesProsesPenyakit.Volume2.
Edisi6.Hal852860.Jakarta:EGC,2005.

51

Anda mungkin juga menyukai