Infeksi Nosokomial
1. Identifikasi Masalah
Pada akhir-akhir ini banyak kejadian infeksi, terutama infeksi yang sampai
saat ini banyak terjadi di rumah sakit, yakni infeksi nosokomial. Infeksi ini sangat
rawan terjadi karena penularannya dan penyebarannya terjadi pada saat pasien yang
sedang di rumah sakit. Infeksi ini terjadi karena adanya mikroorganisme yang
menyerang sistem inang manusia.
lingkungan rumah sakit dan juga kesterilan alat-alat rumah sakit karena semua itu
juga penyebab terjadinya infeksi nosokomial. Resiko infeksi nosokomial bukan juga
ditanggung pasien tetapi juga bias menyerang petugas kesehatan. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan pelayanan kepada pasien jika petugas kesehatan ikut
terserang.
Maka dari itu, pengetahuan tentang infeksi ini sangat penting. Karena dengan
ini semua terlihat jelas tentang infeksi ini. Factor-faktor yang mempengaruhi serta
bagaimana penanggulangan terhadap resiko akan bahaya infeksi nosokomial.
2. Pengantar
Bidang studi : Keperawatan Medikal Bedah
Topik
: Infeksi Nosokomial
Sub-topik
: Cara mencegah infeksi nosokomial
Sasaran
: Pasien dan keluarga pasien di RST Dr. Soepraoen
Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2016
Jam
: 11.00 WIB
Waktu
: 30 Menit
Tempat: Ruang Kenanga
3. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan keluarga pasien dan pasien
dapat mengerti dan memahami tentang infeksi nosokomial, penyebab infeksi
nosokomial, cara pencegahan infeksi nosokomial.
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan:
Memberi salam
Menjelaskan
tujuan
10 menit
memperhatikan
bahasan
dan
pembelajaran
Menyebutkan
materi/pokok
Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan
dan
penjelasan
infeksi
nosokomial
Jenis
penyakit
yang
10 menit
nosokomial
Pencegahan
terjadinya
infeksi nosokomial
Evaluasi:
Tanya
jawab
tentang
materi penyuluhan
Memberi
pujian
atau
Bertanya
pemateri
Menjawab pertanyaan
kepada
pemateri
Menyimpulkan semua
5 menit
9. Tim Penyuluhan
Moderator
: F. Dimas Galih B
Pemateri
: Yulisa L.
Notulen
: Dwi Ratnasari
Operator
: Yessi Lucky
10. Pengesahan
Malang, 12 November 2016
Penyuluh
11. Evaluasi
Evaluasi Hasil
12. Lampiran Materi
INFEKSI NOSOKOMIAL
1. Pengertian Infeksi Nosokomial
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama
seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara
umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang
dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien
berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial (Harrison, 2001).
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar
tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah
ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection
atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya
(Soeparman, 2001).
2. Penyebab Infeksi Nosokomial
1. Agen Infeksi
Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia rawat di
rumah sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak
selalu menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat
menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial. Kemungkinan terjadinya infeksi
tergantung pada:
karakteristik mikroorganisme,
tingkat virulensi,
infeksi
nosokomial.
Infeksi
ini
dapat
disebabkan
oleh
mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan
oleh flora normal dari pasien itu sendiri (endogenous infection).
Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang
sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari
datangnya bakteri patogen. Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan
infeksi jika manusia tersebut mempunyai toleransi yang rendah terhadap
mikroorganisme. Contohnya, Escherichia coli paling banyak dijumpai sebagai
penyebab infeksi saluran kemih.
2. Virus
Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam
virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari transfusi,
dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan
enteroviruses yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute
faecal-oral. Hepatitis dan HIV ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan
transfusi darah.
3.
Candida
Cryptosporidium.
albicans,
Aspergillus
spp,
Cryptococcus
neoformans,
4. Faktor alat
Dari suatu penelitian klinis, infeksi nosokomial tertama disebabkan infeksi
dari kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi
dari luka operasi dan septikemia. Pemakaian infus dan kateter urin lama yang
tidak diganti-ganti.
3. Jenis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Infeksi Nosokomial
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi ini merupakan kejadian tersering, sekitar 40% dari infeksi
nosokomial, 80% infeksinya dihubungkan dengan penggunaan kateter urin.
Walaupun tidak terlalu berbahaya, tetapi dapat menyebabkan terjadinya
bakteremia dan mengakibatkan kematian. Organisme yang biaa menginfeksi
biasanya E.Coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, atau Enterococcus. Infeksi
yang terjadi lebih awal lebih disebabkan karena mikroorganisme endogen,
sedangkan infeksi yang terjadi setelah beberapa waktu yang lama biasanya karena
mikroorganisme eksogen (Wenzel, 2002).
2. Pneumonia Nosokomial
Pneumonia nosokomial dapat muncul, terutama pasien yang menggunakan
ventilator, tindakan trakeostomi, intubasi, pemasangan NGT, dan terapi inhalasi.
Kuman penyebab infeksi ini
Penyebab utama adalah adanya strain bakteri yang multi- drugs resisten.
Kontrol terpenting untuk penyakit ini adalah identifikasi yang baik, isolasi, dan
pengobatan serta tekanan negatif dalam ruangan. (Wenzel,2002)
b. Diarrhea dan gastroenteritis
Mikroorganisme tersering berasal dari E.coli, Salmonella, Vibrio Cholerae
dan Clostridium. Selain itu, dari gologan virus lebih banyak disebabkan oleh
golongan enterovirus, adenovirus, rotavirus, dan hepatitis A. Bedakan antara
diarrhea dan gastroenteritis.
c.
dan suntikan. Virus yang dapat menular dari cara ini adalah virus hepatitis B,
virus hepatitis C, dan HIV.
d. Dipteri, tetanus dan pertusis
Corynebacterium diptheriae, gram negatif pleomorfik, memproduksi
endotoksin yang menyebabkan timbulnya penyakit, penularan terutama melalui
sistem Infeksi pernafasan.
Bordetella Pertusis, yang menyebabkan batuk rejan. Siklus tiap 3-5 tahun dan
infeksi muncul sebanyak 50 dalam 100% individu yang tidak imun.
Clostridium tetani, gram positif anaerobik yang menyebabkan trismus dan
kejang otot.
e. kulit dan jaringan lunak.
Luka terbuka seperti ulkus, bekas terbakar, dan luka bekas operasi
memperbesar kemungkinan terinfeksi bakteri dan berakibat terjadinya infeksi
sistemik.
4. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
Pencegahan untuk pasien dan keluarga pasien secara umum, diantaranya:
1. Mencuci Tangan. Selalu mencuci tangan setelah kontak dengan pasien dan dari
lingkungan rumah sakit. Dengan mencuci tangan diharapkan virus dan bakteri
dapat dimatikan yang ada ditangan dapat dimatikan, sebab kontak tangan
merupakan metode penyebaran virus paling umum.
2. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada tempatnya,
seperti air ludah atau muntahan punya tempat tersendiri dan langsung dibuang
ditempat sampah khusus yang disediakan RS.
3. Tidak memperbolehkah anak di bawah usia 12 tahun berkunjung ke rumah sakit.
Dikarenakan anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-anak rentan terhadap
infeksi karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah dibandingkan dengan
orang dewasa
DAFTAR PUSTAKA
Babb, JR. Liffe, AJ. Pocket Reference to Hospital Acquired infection. Science Press
limited, Cleveland Street, London; 1995
Ducel, G. et al. Prevention of hospital-acquired infections, A practical guide. 2nd
edition. World Health Organization. Department of Communicable disease,
Surveillance and Response; 2002
Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta; 2001
Suwarni, A. Studi Diskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan
Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial
Wenzel. Infection control in the hospital,in International society for infectious diseases,
second ed, Boston; 2002