Anda di halaman 1dari 18

PNEUMONIA

KELOMPOK 3
1. D E LVA AD R E M E I P ( 1 4 0 110 0 0 8 2 )
2. ATI FA E K A F ( 1 4 0 110 0 0 9 4 )
3. R I L O W I N ATA ( 1 4 0 110 0 0 9 5 )
4. A I S Y AF I TA F. ( 1 4 0 110 0 0 9 9 )
Definisi

Pneumonia ataupun pneumonitis adalah proses


peradangan pada parenkim paru yang biasanya
dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada
alveoli.
Etiologi

Penyebab pneumonia adalah


bakteri:
Bakteri gram positif (Streptococcus Pneumoniae /
Pneumococcal pneumoniae)
Bakteri gram negatif (Haemophilus influenza,
pseudomonas aeruginosa, kleibsiella pneumoniae
dan anaerobik bakteria)
Lanjutan ...

Virus penyebab pneumonia adalah influenza,


parainfluenza dan adenovirus.
Jamur penyebab pneumonia adalah candidiasis,
histoplasmosis, dan kriptokokkis
Protozoa penyebab pneumonia adalah pneumokistis
karinii pneumonia
Tanda dan Gejala

Gejala-gejala pada pneumonia secara umum adalah


demam, berkeringat, batuk, dan sputum yang
produktif, mengeluh sesak nafas, sakit kepala, lelah
dan nyeri dada
Patofisiologi

Penyebab pneumonia
(Bakteri, Virus, Mikoplasma, Jamur, Protozoa)

-Inhalasi
- Aliran darah

Reaksi radang pada dinding


bronkus

Masuk ke paru-paru

Atelektasis
Penatalaksanaan Medis

Pemberian anti biotik seperti : Penicillin,


cephalosporin.
Pemberian anti piretik, analgetik, bronkhodilator.
Pemberuan oksigen (O2)
Pemberian cairan parenteral sesuai indikasi
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
Ds: klien mengeluh lelah, lemah, insomia, sakit kepala,nyeri
dada (terutama saat batuk), sesak nafas, nafsu makan
berkurang, mual, muntah, mempunyai riwayat ISK atau
PPOM dan merokok serta terdapat riwayat gangguan sistem
imun.
Do :
Klien terlihat pucat, demam, berkeringat, menggigil, tampak
menahan nyeri, sputum : merah muda, berkarat, takikardia,
adnya distensi abdomen, bising Usus hiperaktif, kulit
kering, tugor kulit buruk
Diagnosa Keperawatan

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungsn


dengan peradangan trakeobronkial, pembentukan Edema,
peningkatan produksi sputum.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan membran alveolar-kapiler (efek inflamasi),
hipoventilasi.
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidak
adekuatan pertahanan utama.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum, ketidak seimbangan suplai dlan kebutuhan
oksigen, kelelahan.
Perencanaan

Perencanaan dari diagnosa keperawatan pada klien


dengan pneumonia adalah :
Diagnosa 1 :
tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan
dengan peradangan trakheobronkhial, pembentukan
edema, peningkatan produksi sputum.
Data : perubahan frekwensi pernafasan, bunyi nafas
abnormal, dispneu, batuk tidak efektif, sputum
(+)
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
Kriteria hasil:
a. Tanda-tanda vital normal
b. Sekret (-)
c. Bunyi nafas vesikuler
d. Reflek batuk (+)
Intervensi :
a. Kaji kedalaman pernafasan dan gerakan dada.
b. Atur posisi kepala lebih tinggi
c. Auskultasi area paru
d. Ajarkan latihan nafas dalam dan batuk efektif
e. Berikan cairan minimal 2500 ml/hr kecuali ada kontra
indikasi
f. Lakukan fisioterapi dada
g. Lakukan suction bila perlu
h. Kolaborasi pemberian : mukolitik, ekspektoran,dan
bronkodilator
Diagnosa 2 :
Gangguan pertukaran gas b/d perubahan menbran
alveolar kapiler atau efek inflamasi, hipoventilasi
Data : Dispneu, sianosis, takikardia, gelisah, hipoksia,
AGD abnormal
Tujuan : Gangguan pertukaran gas teratasi
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital notmal
Tidak sianosis
AGD normal
Intervensi :
a. Kaji frekwensi,kedalaman,dan kemudahan bernafas.
b. Observasi warna kulit,membran
mukosa,kuku/sianosis sentral.
c. Kaji status mental
d. Observasi tanda-tanda vital
e. Atur posisi yang nyaman
f. Pertahankan istirahat tidur
g. Kolaborasi pemberian O2
h. Observasu AGD
Diagnosa ke 3 :
Resiko tinggi bethubungan dengan ketidak adekuatan
pertahanan utama.
Tujuan : inveksi tidak terjadi.
Kriteria hasil
* tanda-tanda vital normal
* tidak terdapat tanda-tanda inveksi
Intervensi :
a. Observasi tanda-tanda vital
b. Anjurkan klien mengeluarkan sekret
c. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
d. Batasi pengunjung sesuai indikasi
e. Tingkatkan masukan antimikrobial sesuai indikasi

Diagnosa 4 :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum, ketidak seimbangan suplai fan kebutuhan
oksigen , kelelahan
Tujuan : intoleransi aktivitas teratasi
Kriteria hasil :
* klien dapat beraktivitas sesuai kemampuan
*kelelahan tidak terjadi
* tidak terjadi pucat
Intervensi :
a. Evaluasi respon klien terhafap aktivitas
b. Ciptakan lingkungan yang tenang
c. Jelaskan pentingnya istirahat
d. Bantu klien memilih posisi yang nyaman
e. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai