Tabel 2.1. Perbandingan Analisa Beban Gempa Rencana Antara SNI 03 1726
2002 dan SNI 03 1726 2012 ( Zailani,2014 )
Tabel 2.2. Beban Gempa Statik Ekuivalen Nominal Untuk Arah X
dan Y
( Syahnandito,2014 )
Tabel 2.3. Perbandingan Analisa Beban Gempa Rencana Antara SNI 03 1726
2002 dan SNI 03 1726 2012 ( Almulianur,2013 )
Tabel 2.4. Perbandingan Hasil Gaya Geser Dasar Dan Pembebanan ( Tomi,2012 )
Tabel 2.5. Gaya Geser Gempa Disepanjang Tinggi Gedung ( Novita,2007 )
Tabel 3.1. Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung ( PPPURG
-1987 )
Tabel 3.2. Koefisien Reduksi Beban Hidup ( PPPURG - 1987 )
Tabel 3.3. Beban Hidup Terdistribusi Merata Minimum Dan Beban Hidup
Terpusat Minimum ( SNI 1727-2013 )
Tabel 3.4. Perencanaan Puncak Batuan Dasar Dan Percepatan Puncak Muka
Tanah Untuk Masing Masing Wilayah Gempa Indonesia ( SNI 031726-2002 ).Untuk Masing Masing Wilayah Gempa Indonesia ( SNI
2002 )
Tabel 3.5. Jenis Jenis Tanah ( SNI 03 1726 2002 )
Tabel 3.6. Koefisien Yang Membatasi Waktu Getar Alami Fundamental Struktur
Gedung ( SNI 2002 )
Tabel 3.7. Kategori Resiko Bangunan Gedung Dan Non Gedung Untuk Beban
Gempa ( SNI 03-1726-2012 )
Tabel 3.8. Faktor Keutamaan Gempa ( SNI 03-1726-2012 )
Tabel 3.9. Klasifikasi Situs ( SNI 03-1726-2012 )
Tabel 5.8. Distribusi Gaya Geser Horizontal Akibat Beban Gempa Disepanjang
Tinggi Gedung Berdasarkan SNI 2012.
Tabel 5.9. Perbandingan Analisa Gempa Rencana SNI 03 1726 2002 Dan
SNI 03 1726 2012.
Tabel 5.10. Perbedaan Peraturan Gempa SNI 03 1726 2002 Dan SNI 03 1726
2012
10