PROFIL PENGOBATAN

Pemantauan
kefarmasian

PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS

Mulai

Jenis obat

Rute

Dosis

12/10

Oksigen

Intra nassal 3 lpm

12/10

Normal Saline

Intra vena

Life line

Frekuensi Berhenti
1 kali sehari 12/10

12/10

Komentar dan alasan

Indikasi obat
pada pasien
Untuk menangani
keluhan sesak
pasien

Dicek saturasi Sesak nafas dikarenakan

oksigen pasien kurangnya darah yang
membawa oksigen ke paru
Dipantau
paru. Jika sesak sudah hilang
kondisi sesak atau membaik, maka
pasien apakah pemberian O2 dihentikan .
sudah membaik

Pengganti cairan Dilihat apakah

Pasien mengalami muntah
dan elektrolit
pasien sudah lebih yang beresiko kehilangan
untuk mengcover baik atau belum . cairan dan elektrolit.
kondisi pasien
MRS yang lemah Kadar elektrolit.
fisik
Pengontrolan
tanda tanda
adanya edema.

12/10

Ranitidin

Intra vena

40 mg

1 kali sehari 12/10

Tukak duodenum Nyeri ulu hati dan

& Tukak
muntah yang
lambung refluks dialami pasien.
esofagitis yang
ditandai nyeri ulu
hati dan muntah

Pasien mengeluhkan nyeri ulu

hati dan muntah. Adanya
sekresi asam yang berlebihan
menyebabkan timbulnya
nyeri.

12/10

Aspilet

Per-oral

80 mg

3 kali sehari Lanjut

(aspirin)

Untuk
Nyeri dada dan
menghambat
pemeriksaan
agregasi platelet. troponin dan
CKMB, TD (ada
kemungkinan
peningkatan risiko
stroke perdarahan.
Monitoring ES :
perdarahan
mimisan,
hematemesis.

Diberikan dosis 240 mg untuk

mengatasi gejala atau
serangan akut.
Dikonsumsi dengan makanan
untuk mencegah iritasi
lambung.
Penggunaan bersamaan
dengan clopidogrel akan
terjadi peningkatan toksisitas
secara sinergis melalui
mekanisme farmakodinamik .
Sehingga perlu monitoring
khusus .

12/10

Clopidogrel

Per-oral

75 mg

4 kali sehari Lanjut

Untuk menangani Nyeri dada dan

nyeri pasien dan pemeriksaan
menghambat
troponin dan
agregasi platelet CKMB.
melalui jalur
Monitoring ES :
induksi ADP
perdarahan
mimisan, melena,
hematemesis.

Saat ini pasien berusia <75

tahun sehingga dibutuhkan
loading dose sebesar 300 mg
untuk serangan akut dan
diikuti dosis 75mg selama 14
hari hingga 12 bulan. Untuk
pasien yang mengalami
sindroma coroner akut,
disarankan kombinasi
penggunaan dengan aspirin
75-100mg/day, namun resiko
perdarahan akan semakin
besar sehingga diperlukan
monitoring yang ketat.
Kombinasi antara aspirin
berfungsi untuk terapi
reperfusi. Untuk serangan
jantung tipe STEMI, karena
sifat sumbatan pembuluh
darah jantung yang total, maka

penanganan yang diperlukan

adalah tindakan reperfusi
segera. Tindakan reperfusi
adalah suatu tindakan
membuka kembali clot atau
sumbatan sehingga darah
dapat kembali mengalir dan
kematian (infark) otot jantung
lebih lanjut dapat dicegah.

12/10

Actylise (Alteplase)

Intra vena

1,5 jt IU
dalam NS
100 cc

12/10

ISDN

SL

5 mg

12/10

3 kali sehari Lanjut

Agen fibrinolitik Nyeri dada dan

pada infark
pemeriksaan
miokardia akut troponin dan
CKMB.
Monitoring ES :
perdarahan
mimisan,
hematemesis.

Memiliki resiko perdarahan

yang besar sehingga
diperlukan monitoring yang
ketat..

Serangan
Dicek kadarnya
sindroma
karena akan
koroneri akut dan berbahaya juga
mencegah
apabila terlalu
serangan
lebar pembuluh
kembali.
venanya

Penggunaan ISDN harus

diberikan waktu bebas nitrat
minimal 10 12 jam. Periode
bebas nitrat dilakukan setiap
hari. Selama periode bebas
nitrat diberikan beta bloker.
Perlu komunikasi dg dokter
utk 3dd harusnya 2dd.
Agar tubuh dapat merespon
kinerja ISDN dengan baik .
Periode bebas nitrat dilakukan
pada saat pasien sedang dalam
kondisi istirahat atau relax .

13/10

Bisoprolol

oral

5 mg

1x sehari

21

13/10

Lovenox (Enoxaparin)

IV

1 amp

2x sehari 0.6

17/10

12/10

Infus RL

12/10

Cefoperazone

Infus

Life line

iv

1g

1x sehari

1x sehari

12/10

12/10

Untuk
Kondisi TD pasien
mengurangi
Nyeri dada dan
konsumsi O2 dari sesak nafas
jantung dengan
cara
memperlambat
kontraksi jantung
Mencegah
komplikasi HF
karena terjadinya
remodeling
(antiremodeling)

Untuk
antikoagulan

Pasien mengalami sesak nafas

sebaiknya tidak diberi beta
bloker. Dilakukan monitoring
sesak nafas atau ganti CCB
jika khawatir terjadinya sesak
nafas yang semakin parah.
CCB yg dpt diberikan yaitu
amlodipine karena amlodipine
termasuk CCB dihidropiridin
generasi ketiga yg dpt
digunakan utk kondisi pasien.
Dosis 5-10mg/hari PO initial,
maintenance 10mg/hari PO.

Monitoring nyeri Untuk akut injeksi IV, tpi

dada untuk efikasi. setelah itu injeksi diganti
Efek Samping:
subcutan
2.5mg
perhari
Perdarahan ,
selama 8 hari
jumlah trombosit
pasien, INR.

Untuk
Kadar elektrolit
Melihat kondisi pasien seperti
menyeimbangkan dan kadar glukosa lemas
elektrolit dan
menambah
glukosa untuk
energy
Antibiotik untuk Perlu dikultur
Tanda infeksi secara klinis.
Mengatasi infeksi spesifik dulu untuk Terapi ini tidak ada indikasi.
bakteri
mengetahui apakah
terinfeksi bakteri Kriteria adanya SIRS adalah:
Meningkatnya denyut jantung

>90/menit, saat istirahat

Suhu tubuh yang meninggi
>37C atau yang rendah
<36,9C
Meningkatnya
bunyi
pernafasan >28/menit
Jika terinfeksi bakteri minimal
ada dua tanda SIRS
12/10

Ketorolac

IV

10 mg

Termasuk:
1. Masalah aktual & potensial terkait obat
2. Pemilihan obat
3. Masalah obat jangka panjang

INSTALASI FARMASI
RSUD Dr. Hi. ABDUL MOELOEK

1x

12/10

Analgesic

4. Pemantauan efek obat

5. Efek samping obat
6. Kepatuhan penderita

8. Interaksi obat
9. Penghentian obat

Nama Penderita
Alamat
Umur / BB
Ruangan Asal
Pindah Ruangan
OBAT
Bisoprolol

: Tn. U
: Labuan Ratu
: 47 Tahun / 70 kg
: ROI
: Tulip (tgl 15 Oktober 2016)
PROBLEM
Ada interaksi dengan aspirin dimana
penggunaan keduanya secara bersamaan dapat
meningkatkan serum potasium/kalium.
Signifikansi interaksi ini tergolong moderate
(Medscape)

TINDAKAN
(USULAN PADA KLINISI, PERAWAT, PASIEN)
Kepada dokter/perawat :
Dilakukan monitoring kadar kalium pasien, dan segera melakukan
tindakan untuk mengatasi hiperkalemi jika terjadi peningkatan kadar
kalium yang tinggi
Bisa dilakukan penggantian obat beta blocker dengan obat gol CCB yaitu
amlodipine karena amlodipine termasuk CCB dihidropiridin generasi
ketiga yg dpt digunakan utk kondisi pasien. Dosis 5-10mg/hari PO
initial, maintenance 10mg/hari PO.

Lovenox

Ada interaksi dengan aspirin yaitu peningkatan

efek antikoagulan sehingga kemungkinan terjadi
bleeding sangat tinggi (Medscape)

Kepada perawat :
Dilakukan Monitoring terkait kondisi pendarahan pasien.

Actylise

Memiliki resiko pendarahan intrakranial yang

tinggi

Kepada perawat :
Dilakukan monitoring terkait kondisi pendarahan pasien

ISDN

Dalam sehari diberikan 3 kali sehari, padahal

dalam pemberian nitrat sebaiknya ada periode
bebas nitrat 10-12 jam.

Kepada dokter :
baiknya dilakukan penyesuaian dosis dan frekuensi pemberian ISDN
dengan jarak pemberian 10-12 jam untuk memberikan tubuh kesempatan
memproduksi glutation kembali. Disarankan yang paling mudah adalah
dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari. Dan untuk mencegah
kekambuhan selama tidak menggunakan nitrat, dpt digantikan dengan

CCB yaitu amlodipine yg merupakan pengganti dri beta blocker yg KI

pd pasien.
Tidak usah diberikan dan sebaiknya dilakukan kutur dulu bila ingin
memberikan terapi antibiotik.

Cefoperazone

Tidak ada indikasi dikarenakan suhu pasien

masih normal. Selain itu juga tidak ada kultur
bakteri yang menunjukkan bahwa pasien
mengalami infeksi bakteri. Tidak ada
pemeriksaan laboratorium yang menunjang.

Aspilet/Aspirin

Memiliki efek samping mengiritasi lambung,

apalagi pasien pernah mengeluh nyeri pada ulu
hati pada saat masuk rumah sakit yang
kemungkinan karena kondisi gastritis. Jika tidak
dikonsumsi dengan benar dapat memperparah
gastritis pasien.

Kepada pasien :
Mengkonsumsi aspirin sebaiknya bersamaan dengan makanan sehingga
tidak mengiritasi lambung dan memperparah gastritis.
Perawat : dilakukan monitoring kondisi GIT pasien, bila pasien
mengalami gangguan GIT seperti mual, muntah, nyeri ulu hati kembali
selama penggunaan Aspilet agar bisa segera dilaporkan kepada dokter.

O2

Pasien mengalami sesak pada tanggal 12 -14

Oktober sementara pasien hanya diberikan terapi
O2 pd tanggal 12 Oktober.

Sebaiknya pemberian O2 tetap dilanjutkan sampai kondisi sesak pasien

reda.