Ske3blok20 Jeje
Ske3blok20 Jeje
Klarifikasi istilah
1. Anoreksia hilangnya selera makan atau keengganan untuk menetapkan
berat badan kira-kira 85% dari yang diprediksi.
2. Disuria perasaan nyeri saat kencing, karena adanya iritasi pada mukosa
buli-buli.
B. Analisis masalah
1. Mengapa pasien mengalami demam intermitten, dysuria dan abdominal
pain?
a. Dysuria
Dysuria perasaan nyeri saat kencing, karena adanya
Cortex cerebri
Impuls nyeri
Organ viscera abdomen atas (gaster, duodenum,
pancreas, hepar) akan ke medulla spinalis thoracal
VI ,VII, VIII kemudian akan terasa di daerah
epigastrium
Dari organ intestinum akan ke medulla spinalis
thoracal IX dan X kemudian akan terasa di daerah
umbilicus
Dari organ colon, ureter vesica urinaria dan tractus
genitalia akan ke medulla spinalis thoracal XI, XII
dan medulla spinalis lumbalis I akan terasa di
daerah suprapubic
oksigen ke jaringan
E Ensefalitis infeksi sistemik atau sepsis
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Plasmodium knowlesi
EPIDEMIOLOGI
Hanya pada daerah dimana orang-orang mempunyai gametosit dalam darahnya
dapat menjadikan nyamuk anopheles terinfeksi. Anak-anak mungkin terutama penting
dalam hal ini. Penularan malaria terjadi pada kebanyakan daerah tropis dan subtropics,
walaupun Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan Israel sekarang bebas malaria
local, wabah setempat dapat terjadi melalui infeksi nyamuk local oleh wisatawan yang
datang dari daerah endemis.
Malaria congenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui barier plasenta,
jarang ada. Sebaliknya malaria neonates, agak sering dan dapat sebagai akibat dari
pencampuran darah ibu yang terinfeksi dengan darah bayi selama proses kelahiran.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala malaria yang utama yaitu: demam, dan menggigil, juga dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat
bervariasi tergantung daya tahan tubuh penderita dan gejala spesifik dari mana parasit
berasal.
Gejala malaria yang klasik terdiri dari tiga stadium berurutan yang disebut trias
malaria, yaitu :
1. Stadium dingin (cold stage)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis di Puskesmas/Iapangan/rumah sakit
untuk menentukan:
o Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
o Spesies dan stadium plasmodium
o Kepadatan parasit
Untuk penderita tersangka malaria berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap 6
jam sampai 3 hari berturut-turut.
2) Bila hasil pemeriksaan sediaan darah tebal selama 3 hari berturut-turut tidak
ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.
b. Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan
menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk dipstik Tes ini sangat
bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di
daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk survey tertentu.
Hal yang penting lainnya adalah penyimpanan RDT ini sebaiknya dalam lemari es
tetapi tidak dalam freezer pendingin.
c. Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat:
1) Darah rutin
2) Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT & SGPT, alkali fosfatase,
albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis gas darah.
3) EKG
4) Foto toraks
PENCEGAHAN
a. Berbasis masyarakat
Meningkatkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) dengan memberikan
penyuluhan kesehatan, pendidikan kesehatan dan kampanye PSN
(pemberantasan sarang nyamuk)
Menemukan dan mengobati penderita sedini untuk mencegah penularan
Melakukan fogging
b. Berbasis individu
Pencegahan gigitan nyamuk :
Tidak keluar rumah saat senja atau malam hari, apabila terpaksa maka
Dapus :
Dorland, Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Sudoyo, Aru W, dkk. 2011. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga