LP Personal Hygiene
LP Personal Hygiene
adalah
membersihkan
kulit
dan
c. Pengetahuan
Pengetahuan pasien tentang penting perawatan diri memengaruhi praktik
hygiene terhadap pasien. Pengetahuan sendiri tidaklah cukup, melainkan
pasien harus termotivasi untuk memelihara perawatan dirinya sendiri.
d. Kebudayaan
Orang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda, maka akan
mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula.
e. Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu sering kali kekurangan kekuatan
energi fisik untuk melakukan perawatan diri. Kondisi jantung,
neurologis, paru-paru dan metabolik
Alimul
(2006)
personal
hygiene
berdasarkan
waktu
C. Pohon Masalah
D. Pemeriksaan Diagnostik
E. Penatalaksanaan Medis
F. Pengkajian Keperawatan
1. WAWANCARA
a.
secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji
untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya
masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
Keluhan utama dan riwayat keluhan utama
b.
(PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu
oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat
keluhan
utama
seharusnya
mengandung
unsur
PQRST
perlu dilihat adanya warna mukosa serta keadaan permukaan, pada gusi
perlu dilihat warna, tekstur, serta kelembapan. Pada daerah lidah dapat
dilihat warna, tekstur, dan posisi lidah.
6) Pengkajian hidung
Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis,
perdarahan hidung, tanda-tanda pilek yang tak kunjung sembuh, tandatanda alergi, atau perubahan pada daya penciuman.
7) Pengkajian genetalia
Yang perlu diperhatikan pada pengkajian alat kelamin (vulva
hygiene), antara lain adalah ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya,
adanya perdarahan, mukus, lokhea, kateterisasi, luka jahitan pada pasien
pascapartum, serta kebersihannya. Pada laki-laki perhatikan kondisi
skrotum dan testisnya.
G. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit perawatan diri: mandi
Adalah hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/aktivitas perawatan diri untuk diri sendiri
Batasan Karakteristik:
a. Ketidakmampuan mengakses kamar mandi
b. Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
c. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
d. Ketidakmampuan menjangkau sumber air
e. Ketidakmampuan mengatur air mandi
f. Ketidakmampuan membasuh tubuh
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Batasan karakteristik:
a. Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
b. Ketidakmampuan menyiram toilet atau kursi buang air (commode)
c. Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
d. Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
e. Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
f. Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode
Faktor yang berhubungan:
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan
d. Keletihan
e. Hambatan mobilitas
f. Hambatan kemampuan berpindah
g. Gangguan muskuloskeletal
h. Gangguan neuromuskular
i. Nyeri
j. Gangguan persepsi
k. Ansietas berat
l. Kelemahan
3. Defisit perawatan diri: berpakaian
Adalah hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berias untuk diri sendiri
Batasan karakteristik
a. Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
b. Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
c. Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
d. Ketidakmampuan mengenakan sepatu
e. Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
f. Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
g. Ketidakmampuan melepas sepatu
h. Ketidakmampuan melepas kaus kaki
i. Hambatan memilih pakaian
j. Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
k. Hambatan mengambil pakaian
l. Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
m. Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
n. Hambatan memasang sepatu
o. Hambatan memasang kaus kaki
p. Hambatan melepas pakaian
q. Hambatan melepas sepatu
r. Hambatan melepas kaus kaki
s. Hambatan menggunakan alat bantu
t. Hambatan menggunakan resleting
Faktor yang berhubungan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Gangguan kognitif
Penurunan motivasi
Ketidaknyamanan
Kendala lingkungan
Keletihan
Gangguan musculoskeletal
Gangguan neuromuscular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat
Kelemahan
4. Risiko infeksi
Adalah peningkatan risiko terserang organisme patogenik faktor risiko
a. Penyakit kronis
1) Diabetes mellitus
2) Obesitas
b. Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemajanan
pathogen
c. Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
1) Gangguan peristalsis
2) Kerusakan integritas kulit (pemasangan
3) Perubahan sekresi Ph
4) Penurunan kerja siliaris
5) Pecah ketuban dini
6) Pecah ketuban lama
7) Merokok
8) Stasis cairan tubuh
9) Trauma jaringan (mis, trauma destruksi jaringan)
d. Ketidakadekuatan pertahanan sekunder
1) Penurunan hemoglobin
2) Imunosupresi (mis, imunitas didapat tidak adekuat; agens
farmaseutikal
e.
f.
g.
h.
termasuk
imunosupresan,
steroid,
monoclonal, imunomodulator)
3) Leucopenia
4) Supresi respons inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap pathogen lingkungan meningkat
1) Wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
antibody
No Diagnosa keperawatan
1.
Intervensi
2.
i. Memantau
pembersihan
mengasumsikan
perawatan diri
duduk
di
toilet
atau
commode
Faktor yang berhubungan
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan
d. Keletihan
e. Hambatan mobilitas
f. Hambatan kemampuan
berpindah
g. Gangguan
muskuloskeletal
h. Gangguan
i.
j.
k.
l.
3.
Defisit
neuromuskular
Nyeri
Gangguan persepsi
Ansietas berat
Kelemahan
b. Perawatan
diri:
ostomi:
tindakan
pribadi
untuk
mempertahankan
ostomi
untuk
eliminasi
c. Perawatan
diri:
aktivitas kehidupan
sehari-hari
(ADL)
mampu
untuk
melakukan aktivitas
perawatan fisik dan
pribadi
secara
mandiri atau dengan
alat bantu
d. Perawatan
diri
hygiene:
mampu
untuk
mempertahankan
kebersihan
dan
penampilan yang rapi
secara
mandiri
dengan atau tanpa
alat bantu
e. Perawatan
diri
eliminasi:
mampu
untuk
melakukan
aktivitas
eliminasi
secara mandiri atau
tanpa alat bantu
f. Mampu duduk dan
turun dari kloset
g. Membersihkan diri
setelah eliminasi
h. Mengenali
dan
mengetahui
kebutuhan bantuan
untuk eliminasi
perawatan
diri NOC
a.
berpakaian
b.
Definisi: hambatan kemampuan
c.
untuk
melakukan
atau
d.
menyelesaikan
aktivitas
Kriteria hasil:
a. Mampu melakukan
tugas fisik yang
selama eliminasi
g. Memfasilitasi kebersihan
toilet
setelah
selesai
eliminasi
h. Ganti
pakaian
pasien
setelah eliminasi
i. Menyiram
toilet/membersihkan
penghapusan
alat
(commode, pispot)
j. Memulai jadwal ke toilet
k. Memulai
mengelilingi
kamar mandi
l. Menyediakan alat bantu
(misalnya,
kateter
NIC
Self
care
assistance:
dressing/grooming
a. Pantau tingkat kekuatan
dan toleransi aktivitas
b. Pantau peningkatan dan
penurunan
untuk
kemampuan
berpakaian
dan
Batasan karakteristik
a. Ketidakmampuan
mengancingkan pakaian
b. Ketidakmampuan
mendapatkan pakaian
c. Ketidakmampuan
mendapatkan
b.
atribut
pakaian
d. Ketidakmampuan
c.
mengenakan sepatu
e. Ketidakmampuan
mengenakan kaus kaki
f. Ketidakmampuan
melepaskan
atribut
d.
pakaian
g. Ketidakmampuan
melepas sepatu
h. Ketidakmampuan
e.
f.
mempertahankan
penampilan
yang
memuaskan
k. Hambatan
mengambil
pakaian
l. Hambatan
pakaian
h.
mengenakan
pada
bagian
tubuh bawah
m. Hambatan mengenakan
pakaian
g.
pada
bagian
tubuh atas
n. Hambatan
memasang
sepatu
o. Hambatan
memasang
kaus kaki
p. Hambatan
melepas
i.
j.
k.
melakukan
perawatan
rambut
c. Pertimbangkan
budaya
pasien
ketika
mempromosikan aktivitas
perawatan diri
d. Pertimbangkan usia pasien
ketika
mempromosikan
yang
mudah
(di
samping
tempat tidur)
g. Fasilitasi pasien
menyisir
rambut,
untuk
bila
memungkinkan
h. Dukung
kemandirian
dalam berpakaian, berhias,
bantu
pasien
jika
diperlukan
i. Pertahankan privasi saat
pasien berpakaian
j. Bantu
pasien
untuk
menaikkan,
mengancingkan,
dan
alat
bantu
kancing,
dan
pakaian
jika
pakaian
q. Hambatan
melepas
diperlukan
l. Beri pujian atas usaha
sepatu
r. Hambatan melepas kaus
kaki
s. Hambatan menggunakan
alat bantu
t. Hambatan menggunakan
resleting
dalam
tindakan
perencanaan
pasien
dalam
Risiko infeksi
NOC
NIC
Definisi: mengalami peningkatan
a. Immune status
Infection control (control infeksi)
b. Knowledge
;
a. Bersihkan
lingkungan
resiko
terserang
organisme
setelah dipakai pasien lain
infection control
patogenik
b. Pertahankan teknik isolasi
c. Risk control
Faktor-faktor risiko:
c. Batasi pengunjung bila
a. Penyakit kronis
perlu
Kriteria Hasil:
1) Diabetes mellitus
d. Instruksikan
pada
a.
Klien
bebas
dari
2) Obesitas
tanda dan gejala
b. Pengetahuan yang tidak
pengunjung untuk mencuci
infeksi
cukup
untuk
tangan saat berkunjung dan
b. Mendeskripsikan
menghindari pemajanan
proses
penularan
pathogen
setelah
berkunjung
penyakit, faktor yang
c. Pertahanan tubuh primer
meninggalkan pasien
mempengaruhi
yang tidak adekuat
e.
Gunakan
sabun
penularan
serta
1) Gangguan peristalsis
penatalaksanaannya
2) Kerusakan integritas
antimikrobia untuk cuci
c.
Menunjukkan
kulit
(pemasangan
tangan
kemampuan
untuk
kateter
intravena,
f. Cuci tangan setiap sebelum
mencegah
timbulnya
prosedur invasive)
infeksi
d.
e.
f.
1.
g.
h.
3) Perubahan sekresi Ph
4) Penurunan
kerja
siliaris
5) Pecah ketuban dini
6) Pecah ketuban lama
7) Merokok
8) Stasis cairan tubuh
9) Trauma
jaringan
(mis,
trauma
destruksi jaringan)
Ketidakadekuatan
pertahanan sekunder
1) Penurunan
hemoglobin
2) Imunosupresi (mis,
imunitas
didapat
tidak adekuat, agen
farmaseutikal
termasuk
imunosupresan,
steroid,
antibody
monoclonal,
imunomodulator)
3) Supresi
respon
inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan
terhadap
pathogen
lingkungan
meningkat
Wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
d. Jumlah
leukosit
dalam batas normal
e. Menunjukkan
perilaku hidup sehat
dan
sesudah
tindakan
keperawatan
g. Gunakan baju,
tangan
sarung
sebagai
pelindung
h. Pertahankan
alat
lingkungan
aseptic
selama
pemasangan alat
i. Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing
sesuai
dengan
petunjuk
umum
j. Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
k. Tingkatkan intake nutrisi
l. Berikan terapi antibiotic
bila
perlu
infection
protection
(proteksi
terhadap infeksi)
m. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
n. Monitor hitung granulosit,
WBC
o. Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
p. Batasi pengunjung
q. Sharing
pengunjung
terhadap penyakit menular
r. Pertahankan teknik asepsis
pada pasien yang beresiko
s. Pertahankan teknik isolasi
kalau perlu
t. Beerikan perawatan kulit
pada area epidema
u. Inspeksi
kulit
membrane
dan
mukosa
pasien
dan
kecurigaan
infeksi
dd. Laporkan kultur positif
I. Referensi
Aziz Alimul H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Brooker,Chrish.2009.Ensiklopedia Keperawatan. EGC.Jakarta
Mubarak,Wahit Iqbal.2008.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC
NANDA. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA Jilid 2. Yogyakarta: Medi Action
NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta: EGC
Natalia,Nova.2014.Pemberian
Tindakan
Personal
Hygiene
Terhadap