PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ulkus mole termasuk golongan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual,
ditetapkan sesuai dengan postulat KOCH setelah kuman ditemukan Ducrey pada tahun 1889.
Penyakit ini lebih banyak terdapat pada daerah-daerah dengan tingkat sosial ekonomi rendah,
laporan-laporan hanya datang dari beberapa negara yang sudah berkembang, karena
kesukaran menemukan penyebabnya. Karena kurangnya fasilitas diagnostik, sering terjadi
salah diagnosis secara klinis sebagai sifilis stadium pertama. CHAPEL dkk. (1977) hanya
dapat menemukan H.ducreyi pada sepertiga jumlah kasus yang secara klinis dibuat diagnosis
sebagai ulkus mole.
Penyakit ini lebih sering ditemukan di negara berkembang terutama dengan higiene
dan sosio-ekonomi rendah. Transmisi penyakit ini selain melalui hubungan seksual dapat pula
melalui autoinokulasi.
Haemophilus ducreyi dapat menyebabkan ulkus genital yang lunak dan nyeri atau soft
chancre (ulkus mole), kadang-kadang disertai oleh limfadenopati inguinal yang nyeri.
Meskipun umum dijumpai di sebagian negara yang sedang berkembang, penyakit ini sudah
jarang di Amerika Serikat. Pemakaian obat terlarang dan menjual seks demi narkoba
merupakan faktor resiko yang penting. Penting diingat, infeksi ini merupakan kofakator
untuk infeksi HIV dan sifilis.
Tujuan
Tujuan pembuatan dan pembahasan referat adalah sebagai bahan pembelajaran agar
dapat mengenal penyakit ulkus mole, memahami cara menegakan diagnosis ulkus mole
melalui anamnesis, rangkaian pemeriksaan, dan pemeriksaan penunjang, serta memahami dan
dapat menerapkan penatalaksanaan yang tepat sesuai dengan klinis pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Ulkus mole atau sering disebut chanroid ialah penyakit genital yang akut,
setempat,
dapat
berinokulasi
sendiri
(autoinoculation)
disebabkan
oleh
Haemophilusducreyi dengan gejala klinis yang khas berupa ulkus ditempat masuk
kuman dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening regional.
Infeksi Haemophylus ducreyi (H. Ducreyi) ini, suatu fakultatif anaerobik basil
gram-negatif yang memerlukan hemin (faktor x) untuk pertumbuhannya. Ulkus
mole dominan mengenai laki-laki heteroseksual dan banyak kasus berasal dari
prostitusi yang sering carrier tanpa keluhan.
Gambar 2. Kombinasi nyeri ulkus genital danadenopati inguinal supuratif yang lunak.
II
Sinomim
Chancroid, soft chancre, soft ulcer, soft sore, ulcer molle.
III
Epidemiologi
Ulkus mole merupakan salah satu IMS klasik, masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat karena H.ducreyl
penularan, dan dianggap sebagai salah satu faktor yang mempercepat penyebaran
HIV dinegara yang endemis, misalnya di Afrika.
Ulkus mole masih banyak dijumpai di banyak negara tertinggal, seperti di
Afrika, Asia, Amerika Latin dan Karibia. Prevalensi ulkus mole sudah sangat
menurun di negara Cina, Fillipina, Senegal, dan Thailnd. Pernah dilaporkan
jangkitan penyakit di Amerika serikat dan Eropa pada komunitas dengan perilaku
seksual berisiko tinggi.
Penyakit chancroid lebih sering dijumpai pada laki-laki daripada perempuan.
Di beberapa negara, perbandingan kejadian laki-laki dan perempuan dengan rasio
laki-laki : perempuan antara 3 : 1 sampai 25 : 1 atau lebih tinggi. Perempuan dapat
menjadi pembawa penyakit yang asimtomatik, karena ulkus berlokasi di vagina
atau serviks dan tidak nyeri. Kelompok populasi yang sering terkena ulkus mole
ialah para penjaja seks, dan orang yang kebersihan pribadi yang kurang. Beberapa
EtioPatogenesis
Penyebab ulkus mole berupa basil Gram-Negatif. Tidak berkapsul, dan
anaerob fakultatif yang disebut Haemophilusducreyl. Kuman ini merupakan
patogen bagi manusia dan menginfeksi kulit genitalia dan sekitarnya, permukaan
mukosa, serta kelenjar getah bening regional. Penyakit ini terutama menular
melalui hubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi. Organisme
masuk ke kulitdan/atau membrane mukosa melalui abrasi mikro yang terjadi saat
hubungan seksual. Lekosit polymorphonuclear (PMN) dan makrofag segera
mengitari bakteri dalam pustul mikro, namun tidak mampu menyingkirkan
organisme tersebut. Keberadaan bakteri menyebabkan perkembangan penyakit
dari bentuk pustular menjadi ulseratif.
Gejala klinis
Masa inkubasi berkisar antara 1-14 hari, pada umumnya kurang dari 7
hari. Lesi kebanyakan multipel, jarang soliter, biasanya pada daerah genital,
jarang pada daerah ekstragenital. Mula-mula kelainan kulit berupa papul, dalam
24-48 jam papula akan berubah menjadi pustul, kemudian mengalami erosi dan
ulserasi.
Ulkus berukuran kecil, lunak pada perabaan, tidak terdapat indurasi,
berbetuk cawan, pinggir tidak rata, sering bergaung dan dikelilingi halo
eritematosa. Ulkus sering tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus berupa jaringan
granulasi yang mudah berdarah, dan pada perabaan terasa nyeri. Tempat predileksi
pada laki-laki ialah permukaan mukosa preputium, glans penis, sulkus koronarius,
frenulum penis, dan batang penis. Dapat juga timbul lesi dalam uretra, skrotum,
perineum, atau anus. Pada wanita ialah labia, klitoris, fourchette, vestibuli, anus,
dan serviks.
4) Papular chancroid
(ulkus mole elevatum)
Dimulai dengan ulkus yang kemudian menimbul terutama pada tepinya. Gambarannya
menyerupai kondiloma lata pada sifilis stadium II.
5) Giant chancroid
Mula-mula timbul ulkus kecil, tetapi meluas dengan cepat dan menutupi satu daerah.
Sering mengikuti abses inguinal yang pecah, dan dapat meluas ke daerah paha dengan
cara autoinokulasi.
6) Phagedenic chancroid
Lesi kecil menjadi besar dan destruktif dengan jaringan nekrotik yang luas. Genitalia
eksterna dapat hancur, pada beberapa kasus disertai infeksi organisme Vincent.
7) Tipe serpiginosa
Lesi membesar karena perluasan atau autoinokulasi dari lesi pertama ke daerah lipat
paha atau paha. Ulkus jarang menyembuh, dapat menetap berbulan-bulan-bertahuntahun.
Bubo
Adenitis daerah inguinal timbul pada setengah kasus ulkus mole. Sifatnya unilateral,
eritematosa, membesar, dan nyeri. Timbul beberapa hari sampai 2 minggu setelah lesi
primer,.
VI
1
Komplikasi
Adenitas Inguinal
Paling sering terjadi, didapatkan pada separuh kasus. Timbul beberapa hari sampai
3 minggu setelah lesi primer, biasanya unilateral. Kelenjar membesar, nyeri,
kemudian bergabung.
Fisura uretra
Terjadi akibat ulkus di glans penis bersifat destruktif. Bila mengenai uretra dapat
nyeri yang hebat pada waktu miksi. Keadaan ini dapat diikuti oleh striktura uretra.
VII
Diagnosis
Diagnosis dengan biakan sulit dilakukan karena media yang cocok tidak
tersedia secara luas.
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan riwayat penderita, keluhan dan gejala
klinis serta pemeriksaan laboratorium untuk ,menemukan agen penyebabnya. Secara
klinis ulkus mole nampak sebagai ulkus genital tunggal atau multiple dengan atau
tanpa adenitis inguinal supuratif yang nyeri. Ulkus tersebut lunak, tidak terdapat
vesikel, nyeri invasif dan purulen, pinggirnya irregular dan bergaung. Diagnosis klinis
sendiri tidak adekuat dan pemeriksaan mikroskopis langsung saja tidak cukup untuk
diagnosis suatu ulkus mole. Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan suatu diagnosis ulkus mole.
Selain ditemukan ulkus genital nyeri yang khas, pemeriksaan mikroskop
lapangan gelap memberi hasil negatif, dan pemeriksaan virus herpes negatif.3
Diagnosis kemunginan dibuah ketika semua kriteria sebagai berikut:
Biakan kuman
Bahan diambil dari pus bubo atau lesi kemudian ditanam pada
pembenihan/pelat agar khusus
serum
darah
penderita
sendiri
sudah
diinaktifkan
Biopsi
Biopsi dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis. Pada gambaran
histpatologik ditemukan
jaringan nekrotik.
Daerah tengah : pembuluh-pembuluh darah kapiler baru dengan
proliferasi sel-sel endotel sehingga lumen tersumbat dan menimbulkan
trombosis. Terjadi perubahan degeneratif pada dinding pembuluh-
pembuluh darah.
Daerah sebelah dalam: infiltrat padat terdiri atas sel-sel plasma dan selsel limfoid.
Autoinokulasi
Bahan diambil dari lesi yang tersangka, diinokulasikan pada kulit sehat
daerah lengan bawah atau paha penderita yang digores lebih dahulu. Pada
tempat tersebut akan timbul ulkus mole. Sekarang cara ini tidak dipakar
lagi.
VIII
Diagnosis Banding
1 Herpes Genitalis
Pada herpes genitalis kelainan kulit ialah vesikel yang berkelompok dan
jika memecah menjadi eroisi, jika bukan ulkus seperti ulkus mole. Tandatanda radang akut lebih mencolok pada ulkus mole. Diagnosis dengan
biakan atau mikroskop electron negatif stain.
Pada ulkus mole, pada sediaan hapus berupa bahan yang diambil dari dasar
ulkus ditemukan sel raksasa berinti banyak.
Gambar 7 .Herpes
genital
pada
perempuan.
2
Sifilis
Pada
stadium I
sifilis stadium I
(ulkus
durum),
ulkus
Pada L.G.V. afek primer tidak spesifik dan cepat hilang. Terjadi
pembesaran kelenjar getah bening inguinal, perlunakannnya tidak
serentak.
Granuloma inguinale
Yang khas pada penyakit ini ialah ulkus dengan granuloma. Pada sedian
jaringan tidak bahan Donovan.
Pengobatan
Pengobatan dianjurkan:
Pengobatan lokal untuk ulkus dapat dilakukan dengan kompres atau rendam
dalam larutan salin sehingga dapat menghilangkan debris nekrotik dan
mempercepat penyembuhan ulkus. Aspirasi jarum dianjurkan pada bubo
berukuran 5 cm atau lebih, dengan fluktuasi di bagian tengah, untuk mencegah
pecahnya bubo.
Pencegahan
Tambahan epidemi HIV oleh H. ducreyi telah membuat kontrol chancroid
menjadi prioritas yang mendesak. Pasien harus disarankan untuk menjauhkan diri dari
aktivitas seksual sampai semua lesi klinis telah dibersihkan. Kontak seksual pasien
harus diperiksa dan diobati terlepas dari apakah gejala penyakit yang hadir, karena
kemungkinan pembawa H. Ducreyi asimtomatik. Ulkus mole bertahan pada populasi
di mana banyak pria yang berhubungan seks dengan beberapa wanita. Akibatnya,
program untuk melacak dan memperlakukan kontak penting. Pemberantasan
chancroid dianggap tujuan kesehatan masyarakat.
XI
Prognosis
Bila terapi berhasil, keluhan menhilang dalam waktu 3 hari, dan ulkus akan
membaik dalam waktu 1 2 minggu pengobatan. Ulkus yang besar memerlukan
waktu lebih dari 2 minggu. Penyembuhan limfadenitis yang berfluktuasi dapat lebih
lama lagi. Kadang kadang perlu dilakukan aspirasi dengan jarum atau insisi
berulang. Prognosis baik dengan pengobatan antibiotik. Pada beberapa kasus dapat
timbul jaringan parut meskipun terapi berhasil baik.
Bila tidak ada perbaikan klinis, perlu dipertimbangkan berbagai kemungkinan;
ketepatan diagnosis; terjadi ko-infeksi dengan penyebab IMS lain; psien telah
terinfeksi HIV; pasien tidak mematuhi pengobatan; atau telah terjadi resistensi
antimikroba terhadap H.ducreyi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ulkus mole adalah penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat,
disebabkan oleh Streptobacillus ducrey (Haemophilus ducrey) dengan gejala klinis yang khas
berupa ulkus nekrotik yang nyeri pada tempat inokulasi, dengan sering disertai pernahanan
kelenjar getah bening regional. Nama lain dari ulkus mole ini ialah soft chancre, chancroid,
dan softsore.
Ulkus mole merupakan suatu penyakit ulkus akut yang biasanya muncul didaerah
genital atau anogenital, dan biasanya disertai dengan limfadenitis yang tampak meluas
(bubo). Haemophilus ducreyi, gram negatif fakultatif anaerobik cocobasil, memerlukan darah
untuk pertumbuhannya, menyebabkan ulkus superfisial dari ulkus mole dan itu berhubungan
dengan limfadenitis regional.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1 .Habif, TP. Chancroid. In Clinical Dermatology. 6th Ed. New York : Mosby, 2016,
p. 406-9.
2
3
Indriatmi, W. 2016. Ulkus Mole. Dalam Adhi Djuanda (Ed). Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi ke-7. Jakarta : FKUI. Hal: 475-477
James, WD et al. Chancroid. In Andrews Disease of The Skin : Clinical
5
6