Florencia Irene
(11121065)
2.
Kharisma Azizah
(11121073)
3.
4.
(11121077)
5.
Nanda Ega
(11121081)
6.
Putri Oktiyanti
(11121087)
7.
Wulansari Rahmadani
(11121103)
(11121076)
STIKES PERTAMEDIKA
Jakarta, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayatNya penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Ibu Hamil
Dengan Vakum Ekstraksi dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata ajar perkuliahan bidang mata pelajaran Keperawatan
Sistem Persyarafan
menyelesaikan
makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik dalam bentuk materi
dan non materi.
3. Teman-teman yang sudah bersedia membantu.
4. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis harapkan dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana penyakit
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Vakum Ekstraksi bagi pembacanya. Penulis
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan di banyak bagian,
untuk itu penulis sangat berterimakasih bila ada pihak-pihak yang mengkoreksi makalah
ini dan memberikan kritik dan saran supaya penulis dapat memperbaikinya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
I.
Latar Belakang.................................................................................................................1
Definisi............................................................................................................................4
Pengkajian......................................................................................................................13
II. Intervensi.......................................................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Simpson memperkenalkan gagasan ekstraksi vakum pada tahun 1840 dan sejak itu
dilakukan banyak upaya untuk meretakkan alat penarik melalui sebuah penghisap ke
kulit kepala janin. Di Amerika Serikat, alat ini disebut sebagai ekstraktor vakum,
sedangkan di Eropa alat ini disebut sebagai ventouse (dari bahasa perancis, secara
harfiah, mangkuk lembut). Keunggulan teoretis ekstraksi vakum dibandingkan
forceps adalah tidak adanya pemasangan sendok baja yang memakan tempat di dalam
vagina dan penempatan yang pas di kepala janin, seperti disyaratkan untuk pelahiran
dengan forceps; kemampuan memutar kepala janin; tanpa mengganggu jaringan lunak
ibu; dan penekanan intracranial yang lebih kecil saat traksi.
Setiap wanita menginginkan proses persalinan berjalan secara normal dan melahirkan
bayi yang sempurna. Proses perslainan dipengaruhi oleh power,passanger, dan
passage. Namun apabila salah satu dari factor ini mengalami kelainan, perlu segera
dilakukan persalinan dengan tindakan seperti dengan esktraksi vakum untuk
menyelamatkan jiwa ibu dan bayi dalam kandungannya. Vakum ekstraksi adalah
tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan
sinargi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi.
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari vakum ekstraksi ?
2. Apa indikasi dan kontraindikasi dari vakum ekstraksi ?
3. Apa saja alat-alat dari vakum ekstraksi ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari vakum ekstraksi ?
5. Apa komplikasi dari tindakan vakum ektraksi ?
6. Bagaimana teknik pemasangan ekstraktor vakum ?
7. Bagaimana cara penarikan ekstraktor vakum ?
8. Bagaimana tatalaksana vakum ekstraksi ?
9. Apa saja resiko kelahiran vakum ekstraksi ?
10. Apa tindakan keperawatan kelahiran vakum ekstraksi ?
11. Bagaimana terapi tindakan vakum ekstraksi ?
1
c. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa
mengenai Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Vakum Ekstraksi dan untuk
memenuhi tugas Keperawatan Sistem Reproduksi II.
2. Tujuan Khusus
Untuk memahami pengertian dari vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari tindakan vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui alat dari vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui komplikasi dari tindakan vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui cara pemasangan ekstraktor vakum.
Untuk mengetahui cara penarikan ekstraktor vakum.
Untuk mengetahui tatalaksana vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui resiko kelahiran vakum ekstraksi.
Untuk memahami tindakan keperawatan kelahiran vakum ekstraksi.
Untuk mengetahui terapi tindakan vakum ekstraksi.
d. Metode Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Metode Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
Definisi
Indikasi dan kontraindikasi
Alat vakum ekstraksi
Kelebihan dan kekurangan
Komplikasi
Teknik pemasangan ekstraktor vakum
Cara penarikan ekstraktor vakum
Tata laksana vakum ekstraksi
Resiko kelahiran vakum ekstraksi
2
Definisi
Menurut dr.ida ayu chandranita manuaba,Sp.OG ; 2009, Vakum ekstraksi adalah alat
bantu pertolongan persalinan melalui liang sanggama. Alat vakum ini terdiri dari
sejumlah alat perlengkapan sehingga merupakan satu kesatuan utuh untuk dapat
menarik kepala janin. Alat ini diciptakan oleh malstrom (1956) dari swedia dan dalam
waktu singkat sudah lazim dipakai untuk pertolongan persalinan. Konsep kerja alat ini
adalah penghisap kulit kepala janin, sehingga terjadi edema dan memenuhi mangkok
yang dipakai.Tarikan dilakukan pada saat his dan mengejan sehingga alat ini sebagai
bantuan kekuatan dari luar.
Kelahiran dibantu vakum dilakukan dengan menggunakan mangkuk vakum yang
diletakkan kepada janin (oksiput anterior). Pengisapan dilakukan untuk menciptakan
tekanan negative dan kaput artifisial (chingnon), memastikan bagian kap menempel
dengan tas pada kepala. Penolong kelahiran melakukan traksi dengan hati-hati
sementara ibu aktif mengejan pada saat kontraksi untuk membantu kepala janin turun
dan memperpendek kala II persalinan (Betsy B. Kennedy;2013)
II.
keadaan darurat ada sedikit kelonggaran mengenai syarat pembukaan lengkap. Dalam
keadaan terpaksa, ekstraksi dengan ekstraktor vakum dapat dilakukan pada
pembukaan yang belum lengkap tetapi sedikit-sedikitnya 7 cm. begitu pula ekstraktor
vakum masih boleh digunakan, apabila presentasi belakang-kepala, kepala janin
sudah sampai Hodge II tetapi belum sampai Hodge III asal tidak ada disproporsi
sepalopelvik. Dalam pemakaian ekstraktor, mangkok yang dipilih harus sesuai dengan
besarnya pembukaan, keadaan vagina, turunnya kepala janin dan tenaga untuk tarika
yang diperlukan. Umunya yang dipakai ialah dengan diameter 50 mm.
IBU
1. Kelelahan ibu (exhausted mother).
JANIN
Gawat Janin
4. Kala II memanjang.
5. Penyakit
jantung
kompensata,
penyakit
paru
fibrotic.
Kontraindiksi vakum ekstraksi
:
Menurut Betsy B. Kennedy;2013, kontraindikasi untuk penggunaan vakummencakup
1. Presentasi wajah atau presentasi sungsang.
2. Ibu atau janin dengan gangguan berat yang memerlukan pelahiran segera.
3. Bukti terjadinya disproporsi sefalopelvik.
4. Kelainan kongenital pada kepala janin.
5. Usia kehamilan kurang dari 34 minggu atau perkiraan berat janin kurang dari
2000 g.
6. Janin hidup dengan gangguan perdahanan yang telah diketahui.
IBU
JANIN
1. Ruptur uteri
2. Panggul sempit
presentasi
kepala
menyusul
III.
IV.
sefalo-pelvik
(keadaan
yang
menggambarkan
V.
Komplikasi
1. Robekan
IBU
pada dinding
JANIN
vagina, 1. Perdarahan dalam otak
perineum
2. Perdarahan
3. Infeksi
4. Perdarahan intracranial
5. Trauma susunan saraf pusat
VI.
VII.
Setelah seluruh kepala lahir, bahu dan badan anak dilahirkan seperti biasa. Kemudian
ventil dilepas (sekrupnya dikendorkan) perlahan-lahan supaya udara masuk kedalam
botol dan tekanan negative hilang. Mangkok dapat dilepaskan dari kepala anak.
Apabila mangkok sukar lepas karena sangat erat hubungannya dengan kepala, maka
pipa karet yang menghubungkan botol dengan pegangan dilepaskan lebih dulu.
Dengan ekstraktor vakum lahirnya kepala dapat diusahakan perlahan-lahan seperti
pada partus spontan. Karena itu perlukaan jalan lahir ringan.
VIII.
Kontraindikasi :
1) Prematuritas
2) Fetal distress
3) Ruptur
uteri
iminen.
4) Kelainan
letak
Tekniknya :
1) Vakum karet kurang traumatik.
2) Tarikan bersama his dan
mengejan.
Komplikasi
Ibu :
1) Robekan
pada
dinding
vagina,
perineum.
2) Perdarahan
3) Infeksi
Janin :
1)
2)
3)
4)
5)
Mengatasi komplikasi :
1) Infus-transfusi
2) Antibiotika
3) Reposisi trauma
menjahit perlukan
dan
10
temuan.
a) Pemantau janin elektrolik (electrolic fetal monitoring, EFM) kontinu dapat
digunakan.
11
k. Terapi
Pada prinsipnya tidak berbeda dengan perawatan post partum biasa, hanya
memerlukan perhatian dan observasi yang lebih ketat karena kemungkinan terjadinya
komplikasi lebih besar, yaitu perdarahan, robekan jalan lahir, dan infeksi. Oleh karena
itu, perawatan setelah ekstraksi vakum memerlukan profilaksis pemberian infus
sampai terjadi keadaan stabil, pemberiaan uterotonikasehingga kontraksi otot rahim
menjadi kuat, dan pemberian antibiotik untuk menghindari infeksi.
12
Pengkajian
1. Pengkajianpadaibusebelumibumelahrikanadalah :
Toksemiagravidarum
rupture
penyakitjantungkompensata,
uteri
iminens,
penyakitparu
kala
fibrotic,
II
memajang,
panggulsempit,
ibutidakbolehmengedan.
2. Pengkajianpadaibuselamadansesudahmelahirkanadalah :
13
Nilai
Apgar
Score
O
Biru, pucat
1
2
Tubuhmerahmuda,ekstremitasbiru Merahmudaseluruhtub
uh
Denyutnadi Tidakada
<100x/m
>100x/m
Reflek
Tidakadarespon Menyeringai
Menangis
Tonus otot Lemah
Ekstremitassedikitkaku
Fleksibaik
Pernafasan Tidakada
Lambat, tangislemah
Menangisbaik
4. Pengkajiantransisional
Selama
24
jampertamakehidupanbayi
normal
benar-
benarmenjadiperubahandanfisiologis
5. Pengkajianperiode
Periode I
Reaktivitas
(30
menitpertama)
setelahlahirbayiterjaga,
responpositif,
menghisapdanmenangis.
Periode II
Reaktivitasberlangsung
2-5
jam,
bayibangundaritidur
yang
nyenyak,
bayiakandiberimakan,
kapandanbagaimanakondisibayimeninggalkanruangbersalin,
prioritastujuanintervensikeperawatan, meningkatkanupayakardiopulmonalefektif,
14
mempertahankansuhutubuhbayi,
mencegahcederadankomplikasi,
meningkatkankedekatanbayidanorangtua.
b. Intervensi
1. Diagnosa 1
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi
2. Diagnosa 2
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi
3. Diagnosa 3
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi
BAB IV KESIMPULAN
Setiap wanita menginginkan proses persalinan berjalan secara normal dan melahirkan bayi
yang sempurna. Proses perslainan dipengaruhi oleh power,passanger, dan passage. Namun
apabila salah satu dari factor ini mengalami kelainan, perlu segera dilakukan persalinan
dengan tindakan seperti dengan esktraksi vakum untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi
dalam kandungannya. Vakum ekstraksi adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk
mempercepat kala pengeluaran dengan sinargi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi.
15
Kelahiran dibantu vakum dilakukan dengan menggunakan mangkuk vakum yang diletakkan
kepada janin (oksiput anterior). Pengisapan dilakukan untuk menciptakan tekanan negative
dan kaput artifisial (chingnon), memastikan bagian kap menempel dengan tas pada kepala.
Penolong kelahiran melakukan traksi dengan hati-hati sementara ibu aktif mengejan pada saat
kontraksi untuk membantu kepala janin turun dan memperpendek kala II persalinan (Betsy B.
Kennedy;2013)
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Edisi 2. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta : EGC
Kennedy, Betsy B. 2013. Modul Manajemen Intrapartum. Jakarta : EGC
Pillitteri. 2007. Maternal and Child Health Nursiong:Care of The Childbearing and
Childbearing Family. Philadelphia : Lippincott
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
16