Anda di halaman 1dari 5

NAMA : CANDRA GUNAWAN W.

NIM
: 040911087
KELAS : B

TUGAS 1
EKONOMI KETENAGAKERJAAN

10 Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia


1.

Tingkat pendidikan tenaga kerja yang rendah


Tingkat pendidikan tenaga kerja mempengaruhi produktivitas serta ketrampilan pekerja,
misal tingkat pendidikan rendah maka tingkat produktivitas dan ketrampilan pekerja juga
rendah, begitu juga sebaliknya bila tingkat pendidikan tinggi maka produktivitas serta
ketrampilan pekerja juga akan tinggi.

Pengangguran Terbuka*) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009,
2010, dan 2011

No.

Pendidikan
Tertinggi Yang
Ditamatkan
Tidak/Belum
Pernah
Sekolah/Belum
Tamat SD

2004 (Feb)

2005 (Feb)

2006 (Feb)

2007 (Feb)

2008 (Feb)

2009 (Feb)

2010 (Feb)

1 004 296

1 012 711

849 425

666 066

528 195

476302

606 230

Sekolah Dasar

2 275 281

2 540 977

2 675 459

2 753 548

2 216 748

2143747

1 522 465

SLTP

2 690 912

2 680 810

2 860 007

2 643 062

2 166 619

2054682

1 657 452

3 695 504

3 911 502

4 047 016

3 745 035

3 369 959

3471213

3 448 137

237 251

322 836

297 185

330 316

519 867

486 399

538 186

348 107

385 418

375 601

409 890

626 202

626 621

820 020

10 251 351

10 854 254

11 104 693

10 547 917

9 427 590

9 258 964

8 592 490

4
5
6

SMTA (Umum
dan Kejuruan)
Diploma
I/II/III/Akademi
Universitas
Total

*) Mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan


pekerjaan, sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011

NAMA : CANDRA GUNAWAN W.


NIM
: 040911087
KELAS : B

2. Banyaknya Tingkat Pengangguran Terbuka


Banyaknya Tingkat Pengangguran terbuka ini disebabkan sedikitnya lapangan
pekerjaan tapi dari data dibawah ini menunjukkan kalau Tingkat Pengangguran
Terbuka menurun.
Data Tingkat Pengangguaran Terbuka Mei Tahun 2012
2011 (Feb)
(juta)
(%)
116,4
6,8

2011 (Agus)
(juta)
(%)
117,4
6,56

2012 (Feb)
(juta)
(%)
120,4
6,32

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2012 sebesar 6,32 persen.
Dalam setahun terakhir (Februari 2011Februari 2012), jumlah penduduk
yang bekerja di Indonesia bertambah 1,5 juta orang.
http://www.scribd.com/doc/89904626/data-bps

3. Tingginya jumlah pengangguran


Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan. Ditandai dengan jumlah penganggur dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan.
Data Jumlah Pengangguran dari tahun 2006 -2010
2006
(juta)
106,3

2008
(juta)
111,95

2010
(juta)
116,5

Dari Data di atas membuktikan bahwa jumlah

pengangguran di Indonesia dari empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

4. Upah kurang layak


Upah yang diterima para buruh masih dibawah UMR yang telah ditentukan
Upah Nominal harian buruh tani dan buruh bangunan Mei 2012 naik
masingmasing sebesar 0,21 persen dan 1,06 persen dibanding upah nominal
bulan sebelumnya.
Upah riil harian buruh tani Mei 2012 turun sebesar 0,10 persen dibanding upah
riil bulan sebelumnya, sedangkan upah riil harian buruh bangunan Mei 2012
naik 0,99 persen dibanding upah riil bulan sebelumnya.

NAMA : CANDRA GUNAWAN W.


NIM
: 040911087
KELAS : B
http://www.scribd.com/doc/89904626/data-bps

5. Sistem Pegawai Kontrak (Outsourcing)


Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai
lebih menguntungkan mereka. Apabila mempunyai pegawai tetap, mereka akan
dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah
tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya
mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian
membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan
membuat perusahaan tidak perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat
munculnya pengangguran
Disinlah mulai ada pergeseran mengenai fungsi outsourcing, yang seharusnya hanya
diberikan untuk pekerjaan-pekerjaan bukan inti, seperti cleaning services atau satpam.
Namun dalam perkembangannya Outsourcing seringkali mengurangi hak-hak
karyawan yang seharusnya dia dapatkan bila menjadi karyawan permanen (kesehatan,
benefit dkk). Outsourcing pada umumnya menutup kesempatan karyawan menjadi
permanen. Posisi outsourcing selain rawan secara sosial (kecemburuan antar rekan)
juga rawan secara pragmatis (kepastian kerja, kelanjutan kontrak, jaminan pensiun).
Bahkan di beberapa perusahaan justru memberikan pekerjaan inti kepada karyawan
dari outsourcing seperti PT KAI, yang memperkerjakan tenaga outsourcing untuk
bagian penjualan tiket, porter, administrasi dan penjaga pintu masuk.
Padahal pekerjaan-pekerjaan tersebut terkait langsung dengan jasa angkutan kereta
api. Kemudian banyak perusahaan lainnya yang melakukan pelanggaran seperti ini.
Umumnya tenaga kerja di outsource untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan
karena

perusahaan

tidak

berkewajiban

menanggung

kesejahteraan

mereka.

Tenaga outsource juga tidak harus diangkat sebagai karyawan tetap sehingga beban
perusahaan berkurang.
6. Kurangnya Jam kerja pegawai dalam 1 minggu
Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja
perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu.
Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu
pekerja pada kelompok 35 jam ke atas pada Februari 2012 jumlahnya mencapai

NAMA : CANDRA GUNAWAN W.


NIM
: 040911087
KELAS : B

77,2 juta orang (68,48 persen). Namun dalam setahun terakhir pekerja tidak
penuh meningkat 1,36 juta orang (3,98 persen), dan hingga Februari 2012 masih
terdapat 6,9 juta (6,08 persen) pekerja yang bekerja kurang dari 15 jam per
minggu.
Jumlah Jam
Kerja
Per Minggu
1-7
8-14
15-24
25-34
1-34
35+
Jumlah

2010
Feb
1,48
4,81
11,97
14,54
32,80
74,60
107,4
1

Agus
1,20
4,59
12,48
15,00
33,27
74,94
108,2
1

2011
Feb
Agus
1,37
1,44
4,79
5,20
12,63
12,89
15,40
15,06
34,19
34,59
77,09
75,08
111,2
109,6
8
7

2012
Feb
1,55
5,31
12,67
16,02
35,55
77,25
112,8
0

*) Termasuk sementara tidak bekerja


7. Kurangnya Kreatifitas dan Ketrampilan

8. Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.


Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari
suatu negara ke negara lainnya.
9. Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2 juta. Jumlah ini terus
meningkat

setiap

tahunnya.

Peningkatan

jumlah

tenaga

kerja

wanita

ini

mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Akan tetapi,
dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang diutamakan adalah wanita
karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah
gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.
10. Kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat

NAMA : CANDRA GUNAWAN W.


NIM
: 040911087
KELAS : B

Banyak kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan
pengangguran baru, Menurut Menakertrans, kenaikan BBM kemarin telah menambah
pengangguran sekitar 1 juta orang.
Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi bukan
pemerataan juga mengakibatkan banyak ketimpangan dan pengangguran. Banyaknya
pembukaan industri tanpa memperhatikan dampak lingkungan telah mengakibatkan
pencemaran dan mematikan lapangan kerja yang sudah ada. Misal saja pembukaan
Mall di kota besar yang tempatnya hasil penggusuran dari pasaar tradisional.

Anda mungkin juga menyukai