PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan fungsi pendengaran merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
dapat menimbulkan keadaan ketergantungan dari anggota masyarakat yang terkena terhadap
kelompok masyarakat yang sehat. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah tuli saraf
(sensorineural hearing loss) atau tuna rungu (bisu tuli). Menurut survey Departemen Kesehatan
tahun 1994 - 1996 ditemukan 1 orang tuna rungu dalam 1000 orang penduduk. Untuk orang
dewasa dan anak-anak yang mengalami tuli saraf dari tingkat ringan sampai tingkat sedang dapat
dibantu dengan alat bantu dengar.
Alat bantu dengar adalah suatu intrumen dimana suara baik wicara maupun suara
lingkungan, diterima oleh mikrofon, kemudian dikonversi kembali menjadi sinyal akustik. Ada
beberapa alat bantu yang tersedia untuk kehilangan pendengaran sensorineural yang dapat
mendepresi frekuensi tinggi. suatu panduan yang sangat berguna namun tidak terlalu kritis
adalah adalah bahwa alat bantu dengar akan sangat membantu bagi pasien kehilangan
pendengaran lebih 30n Db dengan kisaran 500 sampai 2000 Hz ditelinga dan pendengarannya
lebih baik. Berbagai jenis alat bantu dengar tersedia dengan teknologi terkini dan alat bantu
tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien (mis. Jenis kehilangan pendengaran, tangan
yang lebih dominan;daripada merek dagangnnya.
Diperkirakan dari 98 %dari semua alat bantu dengar yang tersedia dipasaran sekarang
dapat berupa Implan koklea (CI) adalah alat elektronik yang dimasukkan melalui pembedahan
bagi memberikan deria bunyi kepada seseorang yang pekak atau pendengaran terjejas teruk.
Implan koklea sering digelar bionik telinga, alat belakang telinga (BTE, Bihind the ear), didalam
telinga (ITE in the ear), atau di dalam kanalis(in the canal).Implan Koklea merupakan terobosan
besar di bidang kedokteran. Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal
yang dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan penyesuaian dan
pemrograman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defisisi implan koklea?
2. Apa fungsi implan koklea?
3. Apa Komponen implan koklea?
4. Bagaimana cara kerja implan koklea?
5. Bagaimana proses pemasangan implan koklea ?
6. Apa kelebihan dan kerugian implan koklea
7. Apa perbedaan implan koklea dengan alat bantu?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Mahasiswa mampu mengetahui trend dan issue sensori persepsi
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui defisisi implan koklea
b. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi implan koklea
c. Mahasiswa mampu mengetahui Komponen implan koklea
d. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja implan koklea
e. Mahasiswa mampu mengetahui proses pemasangan implan koklea
f. Mahasiswa mampu mengetahui kelebihan dan kerugian implan koklea
g. Mahasiswa mampu mengetahui perbedaan implan koklea dengan alat bantu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Implan Koklea
Implan koklea merupakan alat yang menggantikan fungsi rumah siput (koklea), yaitu
bagian dari organ pendengaran manusia. Dalam koklea manusia normal, terdapat cairan untuk
2
meneruskan stimulus berupa suara yang ditangkap telinga, serta serabut-serabut saraf untuk
menangkap stimulus tersebut. Implant ini menukarkan gelombang bunyi akustik ke dalam arus
elektrik yang lemah, yang kemudian dihantarkan ke kawasan terdekat saraf auditori dalam
koklea, atau telinga. Selanjutnnya dirangsang oleh arus saraf kemudian menyampaikan impuls ke
otak, di mana mereka ditafsirkan sebagai bunyi. Implant ini biasanya digunakan pada orang yang
menderita tuli berat atau sangat berat. Cochlear Implant tidak sama dengan hearing aid biasa
karena alat ini ditanamkan dengan pembedahan. Cochlear Implant tidak memperkuat suara, akan
tetapi bekerja secara langsung merangsang fungsi nervus auditorius didalam koklea
menggunakan medan listrik.
Implan koklea Adalah prosthesis auditorius yang digunakan orang dengan kehilangan
pendengaran sensorineural berat bilateral yang tak terbantu oleh alat bantu dengar konvensional.
Kehilangan pendengaran bisa karena kongenital atau didapat. Implan ini merupakan alat telinga
dalam yang dapat membantu seseorang mendeteksi media yang berlingkungan suara keras dan
mungkin percakapan tertentu, tidak mengembalikan pendengaran normal. Kandidat yang sesuai
untuk implant koklear, yang berumur paling tidak 2 tahun, dipilih setelah penyaringan yang
cermat dengan riwayat otologia, pemeriksaan fisik, penguji audiologik,dan uji radiologic dan
fisiologik. Kriteria umum untuk memilih seorang dewasa yang mungkin terbantu dengan implant
koklear adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
a) Mikrofon
Pemproses ucapan yang berfungsi untuk menapis ucapan yang didengar dan menghantar
bunyi elektrik dengan memberikan isyarat melalui kabel yang nipis kepada pemancar.
b) Pemancar
Merupakan satu lapisan magnetik yang diletakkan di belakang telinga luar, dan
memancarkan isyarat-isyarat bunyi yang telah diproses oleh induksi elektromagnetik
Komponen lain dari implan koklea terdiri
c) Sebuah mikrofon yang menangkap suara dari lingkungan
d) Sebuah speech processor yang memfilter suara secara selektif untuk memprioritaskan
kata-kata dan mengirimkan sinyal suara listrik melalui kabel tipis ke pemancar.
e) Sebuah pemancar atau transmitter, yg dipegang oleh sebuah magnet dan ditempatkan di
belakang
4. Eloktrod koklea diperbuat daripada sejenis platinum serta bahan yang mempunyai
penebat yang tinggi. Ia menyambung alat dalaman penerima dan dimasukkan jauh ke
dalam koklea. Kemudian isyarat-isyarat elektrik dihalakan kepada elektrod, seterusnya
medan elektrik akan dijana dan merangsang gentian saraf auditori. Dari gentian saraf
auditori,isyarat yang diterima akan dihantar terus kepada otak untuk diproses. Akhirnya,
bunyi yang dihasilkan dapat didengar oleh pengguna.
E. Proses Pemasangan Dan Pasca Operasi
1. Proses seleksi dan evaluasi kandidat. Dilakukan pemeriksaan gangguan pendengaran
seperti BERA, Otoakustik Emisi, Timpanometri, Audiometri. Dilanjutkan dengan
Auditory-Verbal Therapy (AVT) dengan memakai ABD untuk melatih kandidat berbicara
dengan fokus pendengaran selama + 2 bulan. Setelah ABD diyakini tidak memberi
manfaat, maka direncanakan untuk dilakukan operasi.
2. Tindakan operasi dilakukan setelah pemeriksaan laboratorium, CT Scan dan atau MRI,
konsultasi dokter Spesialis Anak, dokter Spesialis Anestesi dan psikologi. Operasi
pemasangan Cochlear Implant harus dilaksanakan di rumah sakit. Operasi dilaksanakan
dengan pembiusan total dengan tahap-tahap mastoidektomi, timpanostomi posterior,
membuat tatakan (pad), kokhleostomi dan memasukkan electrode ke kokhlea. Perangkat
pembedahan ditanamkan di bawah anestesi umum, dan operasi biasanya mengambil dari
1 sampai 5 jam. Pertama area kecil dari kulit kepala tepat di belakang telinga adalah
dicukur dan dibersihkan. Kemudian insisi kecil dibuat di kulit tepat di belakang telinga
dan ahli bedah akan mengebor tulang mastoid dan telinga dalam di mana array elektroda
dimasukkan ke koklea. Biasanya pasien pulang hari yang sama atau sehari setelah
operasi, meskipun beberapa penerima implan koklea tinggal di rumah sakit selama 1
hingga 2 hari,pasien dianggap rawat jalan.Seperti halnya dengan setiap prosedur medis,
operasi melibatkan sejumlah resiko, dalam kasus ini, termasuk resiko infeksi kulit, onset
tinnitus, kerusakan pada sistem vestibular, dan kerusakan pada saraf wajah yang dapat
menyebabkan kelemahan otot, gangguan sensasi wajah, atau, dalam kasus-kasus
terburuk, terjadi kelumpuhan pada otot wajah. Ada juga resiko kegagalan komponen
implan, biasanya di mana luka sayatan tidak benar-benar sembuh. Hal ini terjadi pada
2% kasus dan komponen harus dikeluarkan. Operasi juga dapat merusak pendengaran
residu pasien mungkin telah tertanam di telinga; sebagai akibatnya, beberapa dokter
ABD
(ALAT
DENGAR)
7
BANTU
Hanya 1 baterai
Keberhasilan
individu
Bisa di cas berulang kali
individu
Tidak dapat di cas
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Implan koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran. Penelitian tentang Implan
Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950 dan diakui oleh FDA (Food and Drug
Administration) pada pertengahan 1980-an. Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan
komponen internal yang dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan
penyesuaian dan pemograman.
Untuk menentukan apakah seseorang dapat menjadi kandidat Koklea, memerlukan
pemeriksaan dan berbagai tes oleh dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-kepala leher.
8
Prosedur pemasangan Implan Koklea diawali dengan melakukan tindakan bedah untuk
memasang komponen internal. Dengan hanya memasang komponen internal, maka pasien masih
belum bisa mendengar. Setelah luka bekas operasi sembuh dan bengkaknya hilang (sekitar 3-6
minggu) dapat dilanjutkan dengan pemasangan transmitter eksternal dan prossesor suara.
Sehingga pasien dapat mulai mendengar suara layaknya normal.
Pasien dengan Implan Koklea memerlukan rehabilitasi khusus untuk menyesuaikan dengan
pendengaran barunya. Program rehabilitasi terfokus pada belajar mendengarkan dan
menyediakan lingkungan auditif, sehingga memaksimalkan potensi kinerja pasien dengan Implan
Koklea.
Walau bagaimanapun Implan Koklea masih terdapat kerugian dan kelebihannya tersendiri
berbanding alat bantu dengar yang biasa. Aspek-aspek seperti individu yang siap dengan
konsekuensi dari efek samping pemasangan implan dan keluarga yang cukup mendukung sangat
menentukan keberhasilan fungsi dari implan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Adams,
George
L.dkk.1997.Boies:Buku
Ajar
Penyakit
THT.Ed
6:
Jakarta.EGC