Anda di halaman 1dari 1

I.

DISASTER VICTIM IDENTIFICATION


Disaster Victim Identification (DVI) adalah suatu istilah atau definisi yang

diberikan sebagai sebuah prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal akibat


bencana massal yang dapat dipertanggungjawabkan secara sah oleh hukum dan ilmiah
serta mengacu pada standar baku Interpol DVI Guideline. Tim DVI terdiri dari dokter
spesialis forensik, dokter gigi, ahli anthropology (ilmu yang mempelajari tulang),
kepolisian, fotografi, dan ahli DNA. 3,4,5
DVI diperlukan untuk menegakkan Hak Asasi Manusia, sebagai bagian dari
proses penyidikan, jika identifikasi visual diragukan, sebagai penunjang kepentingan
hukum (asuransi, warisan, status perkawinan) dan dapat dipertanggungjawabkan.
Prosedur DVI diterapkan jika terjadi bencana yang menyebabkan korban massal,
seperti kecelakaan bus dan pesawat, gedung yang runtuh atau terbakar, kecelakaan
kapal laut dan aksi terorisme. Dapat diterapkan terhadap bencana dan insiden lainnya
dalam pencarian korban. Prinsip dari proses identifikasi ini adalah dengan
membandingkan data ante-mortem dan post-mortem, semakin banyak yang cocok
maka akan semakin baik. 4
Penerapan prosedur DVI Interpol di Indonesia diawali dengan dilakukannya
identifikasi korban bencana massal akibat Bom Bali yang terjadi pada bulan Oktober
2002 dimana terdapat korban meninggal sebanyak 202 orang. Pada proses identifikasi
yang berjalan kurang lebih 3 bulan tersebut berhasil diidentifikasi sebesar hampir
99% yang teridentifikasi secara positif melalui metode ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan. 4

Anda mungkin juga menyukai